NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ke Tubuh Adik Pelakor

Transmigrasi Ke Tubuh Adik Pelakor

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Reinkarnasi / Mengubah Takdir
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Septi.sari

Setelah kematian bayi malangnya yang baru saja lahir, tepat 2 jam setelah itu Ayu Maheswari tewas secara tragis ditangan suaminya sendiri. Jiwanya menolak mendapat perlakuan keji seperti itu. Ayu tidak terima. Ia berdoa kepada Tuhan-nya, meminta dibangkitkan untuk membalaskan dendam atas ketidak adilan yang ia terima.

Begitu terbangun, Ayu tersentak tetiba ada suaminya-Damar didepan matanya kembali. Namun, Damar tidak sendiri. Ada wanita cantik berdiri disampingnya sambil mengapit lengan penuh kepemilikan.

"Tega sekali kamu Damar!"

Rupanya Ayu terbangun diraga wanita lemah bernama Rumi. Sementara Rumi sendiri adalah adik angkat-Raisa, selingkuhan Damar.

Ayu tidak terima! Ia rasa, Rumi juga pasti ingin berontak. Dendam itu semakin tersulut kuat. Satu ambisi dua tujuan yang sama. Yakni ingin melihat keduanya Hancur!

Rumi yang semula lemah, kini bangkit kuat dalam jiwa Ayu Maheswari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septi.sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 9

Damar sudah duduk. Ia memilih duduk di sofa single dekat Rumi. Wajahnya tenang, menyapa keluarga Raisa begitu segan. Sementara Raisa, ia sejak tadi menatap Rumi melempar tatapan tajam penuh ancaman.

Baru kali ini Raisa merasa kalah dengan sikap, serta penampilan elegant sang adik. Wajah Rumi sama sekali tenang. Tidak ada rasa cemas seperti waktu-waktu lalu. Sorot matanya memancar aura positif, teduh, namun mematikan.

Tuan Galuh membuka suara, "Seperti yang saya katakan waktu lalu, jika pernikahan Damar dan Raisa, kita majukan 1 bulan." Yang rencananya pernikahan di gelar bulan July, jadi dimajukan ke bulan Mei.

Pak Darma tak banyak bicara. Ia hanya menjawab seperlunya saja. "Jika itu lebih baik, maka saya ikut saja."

Bu Sintia lalu menimpali, "Saya sebagai orang tua pasti mendukung, Jeng Fatma, Mas Galuh."

Raisa menatap Damar sekilas, lalu mengulas senyum penuh arti. "Saya sudah tidak sabar ingin menjadi menantunya Tante, dan Om." Raisa bangkit, menghampiri Damar serta memeluk kekasihnya itu sekilas, "Dan aku akan buktikan pada Damar, kalau kita menikah, aku akan menjadi istri yang baik."

Damar merasa tidak enak melihat sikap Raisa saat ini. Apalagi ada kedua orang tuanya, beserta calon mertua.

"Oh, emt... Ehem!" Damar mencoba menegakan tubuhnya sedikit mendorong tubuh Kekasihnya agar menjauh. "Sebentar... Ada yang ingin saya ucapkan." Damar menatap seluruh orang didepannya, tak terkecuali Rumi. "Saya rasa menikah itu bukan hal untuk main-main. Dan, harus ada kesiapan matang antara dua pihak. Bukan begitu Om Darma, Tante Sintia?"

Raisa lebih dulu menimpali. Ia masih duduk di sisi sofa, menatap Damar kurang percaya. "Damar, kamu bicara apa? Bukankah di majukan itu lebih baik? Dan, bukanya kamu sendiri yang meminta pernikahan kita di majukan?!"

Ayu yang terjebak dalam raga Rumi, sejak tadi tampak menyimak obrolan serta perdebatan antar keluarganya dengan keluarga Damar. Dadanya bergemuruh kuat, namun tetap ia tahan untuk tidak berontak.

Sejujurnya Ayu tampak muak menginjakan kakinya di rumah Damar. Rumah itu tak lebih dari panasnya bara api neraka. Tidak ada yang menawarkan kenyamanan, apalagi rasa cinta.

Ayu menatap satu-persatu penghuni rumah, seolah menegaskan jika ia masih hidup, dan bangkit tanpa mereka sadari.

"Muak sekali aku menatap wanita-wanita ular itu," batin Ayu yang masih mencoba bersikap tenang.

Bu Fatma, wanita berlipstik merah itu sejak tadi menatap Rumi agak ragu. Pasalnya, ia seakan tak mengenali wajah lemah Rumi, sebab dulu Rumi selalu menunduk saat berada di sekeliling orang. Apalagi orang asing.

"Jeng, itu Rumi adiknya Raisa ya?" tanya Bu Fatma penuh selidik.

Bu Sintia mengangguk bangga. "Benar, Jeng. Itu Rumi putri kedua kami. Dia baru saja siuman dari sakitnya-"

"Apa Anda sama sekali tidak mengenali saya, Nyonya Fatma?" Celetuk Rumi membuat orang seketika tercengang.

Bu Fatma mencoba menyerongkan duduknya kesamping. Wajanya berubah hangat, sebab ia kali ini menatap sikap sosialita Rumi. Bukan Ayu.

"Maklum, Rumi. Tante pangling lihat kamu begitu cantik malam ini," Ucapnya seraya terkekeh

"Aku harus dapat mendekati wanita tua itu lagi. Dengan begitu, aku dapat menghancurkannya dengan mudah," batin Ayu tersenyum puas. Namun nyatanya senyuman itu penuh duri didalamnya. "Saya sangat tersanjung, Nyonya fatma. Kakak saya pasti bahagia bisa menjadi menantu Anda!" kata Rumi begitu rapi.

Tatapan mata Rumi beralih kearah Tuan Galuh. Ditatap begitu tajam kesekian detik, membuat jantung Tuan Galuh terasa panas. Tatapan itu? Tuan Galuh seolah mengingatkan ia dengan tatapan penuh kebencian yang Ayu lemparkan sebelum menantunya itu terkapar bersimbah darah.

Tiba-tiba saja nafas Tuan Galuh kembang kempis. Suaranya tercekat, teringat pembunuhan tragis yang ia lakukan.

"Apa Anda baik-baik saja, Tuan Galuh?"

Pertanyaan Rumi membuat semua orang mendadak bungkam. Gadis itu... Bagaimana gadis itu bisa seberani ini menegur seseorang. Padahal, Rumi adalah sosok gadis yang irit bicara.

"Ehem!" Dehem Tuan Galuh. Ia lalu mengubah ekspresi wajahnya agar lebih tenang. "Tidak, tidak ada apa-apa Nak Rumi," sanggahnya.

Rumi berdecih kecil. Lalu membuka suara kembali. "Apa saya boleh mengusulkan sesuatu tentang pernikahan kakak Saya?"

"Boleh, silahkan Nak," sahut Bu Fatma.

Rumi menatap kearah Damar dan Raisa bergantian. "Kalau menurut saya, pernikahan Kakak saya harus segera di percepat. Selain menghindari hal yang tidak di inginkan, kami sebagai keluarga takut," Rumi menjeda kalimatnya beberapa detik. Lalu ia mengunci tatapan Damar. "Takut jika Mas Damar akan berpindah ke lain hati!" lanjutnya.

Damar tercengang. Tatapan calon iparnya itu seolah bukan tatapan biasa. Ada ambisi besar dibalik tatapan seorang Rumi. Bahkan, untuk menelan ludah saja Damar kesusahan.

Melihat orang pada diam, Rumi kembali melanjutkan. Kali ini suaranya begitu lembut, serta nafasnya juga teratur. "Aku tidak ingin melihat Kaka tercintaku, akan bernasib sama dengan wanita-wanita diluar sana. DIA MATI SECARA MENGENASKAN dalam memperjuangkan keluarganya!"

Deg!

Deg!

Semua orang lagi-lagi di buat tak berkutik oleh kalimat tajam Rumi. Dan kalimat itu bagaikan lemparan belati, yang pas melesat kedalam jantung keluarga Adipati.

Raisa merasa tidak terima. Adiknya sudah berlebihan dalam menilai. "Rumi, diam! Kamu apa-apaan sih? Kamu menyumpahi kakakmu sendiri?" tekannya.

Rumi tersenyum getir.

Dan tak lama itu, Bu Fatma langsung menengahi. "Oh, begini saja. Masalah pernikahan saya serahkan pada Damar dan Raisa, karena merekalah yang akhirnya menjalani," kata Bu Fatma mengurangi rasa gugupnya. Ia segera bangkit, "Bagaimana kalau kita makan malam saja."

"Benar, lebih baik kita makan malam dulu." Timpal Tuan Galuh.

Mendengar kalimat mematikan dari Rumi, entah mengapa jantung Damar berpacu kuat. Ia teringat semuanya. Semuanya yang telah terpendam bersamaan jasad sang istri.

Damar merasa goyah dalam keyakinannya menikahi Raisa. Ia menatap Rumi sekali lagi, lalu segera bangkit mengikuti langkah kedua orang tuanya.

Acara makan malam itu berjalan dengan lancar, tanpa suatu halangan. Disinilah, di tempat itulah. Kali ini dada Rumi berdesir kuat. Selama hidup, Ayu tidak pernah diperbolehkan ikut makan dimeja yang sama.

Ayu selalu di sisihkan bersama pelayan. Bahkan, melayani makan suaminya saja Ayu tidak di izinkan. Dan saat ini, melihat bagaimana Raisa mengambil piring Damar, melayaninya bak suami istri, hal itu semakin membuat dendam dalam jiwa Ayu tersulut kuat.

"Apa yang terjadi dengan Rumi? Sorot mata itu? Kenapa aku baru sadar, jika sorot mata Rumi sangat mirip dengan Ayu? Apa hanya sebuah kebetulan saja? Atau... Ini sebagai rasa bersalahku?" Batin Damar sejak tadi.

Waktu bergulir, hingga menunjukan pukul 21.15 wib.

Keluarga Pak Darma pamit, sebab malam semakin larut.

Baru saja Rumi berjalan setelah berpamitan dengan orang tua Damar, baru akan berbalik tiba-tiba ia tersandung oleh heelsnya sendiri.

Hap!

Damar dengan sigap menopang tubuh Rumi, hingga membuat kedua mata mereka bertemu.

Ayu?

...----------------...

Jangan lupa tinggalkan jejaknya kak. terimakasih❤❤❤❤❤

1
Nyonya Gunawan
Plaese thor jgan nanggung" updatenya..
Septi.sari: hihi, baik kak sabar ya🤭😭❤❤
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Jadi ayu itu raina putri kandung darma yg di bunuh ma damar..
Septi.sari: benar kak, sejak dulu sudah menjadi incaran untuk di bunuh. miris banget😭🤧
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Penyesalanmu sdah terlambat damar..
Septi.sari: benar kak, nangis deh si damar🤧
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Good job rumi..
Septi.sari: rumi gak kaleng2 kakak🤭🤣
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Kaget g' pasti lah..
Nyonya Gunawan
Ayoooo afan jdi lah detektif cari tau ttg kematian ayu,,keluargamu bnar" iblis..
Septi.sari: kak ❤❤❤❤
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Rumi ternyata afan mencintai kamu,, Kira" Rumi/ Ayu jujur g' y ma afan
Septi.sari: nanti gimana ya, sukanya sama Ayu, tapi ayu di tubuh rumi🤭. afan pasti bingung kak🤣
total 3 replies
Nyonya Gunawan
Cari tau afan ttg kebusukan keluargamu & kematian ayu..
Septi.sari: afan bakal menguak semuanya kak❤❤
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Selamat libur thor,,klo bisa double up donk..😁😁
Septi.sari
bab 13 otw kak. septi mau ambil nafas dulu🤭❤❤
Nyonya Gunawan
Masih jdi teka teki..
Nyonya Gunawan
Sebenarnya rahasia apa sich yg ayu ketahui hingga keluarga adipati membunuh ayu
Septi.sari: nanti bakal ketemu di bab2 selanjutnya kak. makasih sudah mengikuti🤗❤
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Afan cari tau ttg ayu,,
Nyonya Gunawan
Main cantik rumi balas sakit hatimu kpd oran" yg tlah membuatmu terluka..
Septi.sari: 😍😍😍❤❤❤
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Ooooh gtu raisa jahat bget y..
Septi.sari: iya kak, disini raisa udah ngehancurin hidup Ayu Dan Rumi.❤ jahat banget.
total 1 replies
Septi.sari
kak, terimkasih. saya jelaskan ya.

ayu itu istrinya damar yang sudah di bunuh mertuanya sendiri kak. lalu Ayu bertransmigrasi ke tubuh Rumi.

sementara Rumi, dia adik angkat Raisa, selingkuhanya Damar. apa masih bingung kak🤗😍
Nyonya Gunawan
Ayu nich siapa thor,,apa dia jga lemah..
Rumi nich knp jga.
Nyonya Gunawan
Singkatan dri Damar & Ayu
Nyonya Gunawan
Masih bingung ma alur ceritanya..
Nyonya Gunawan
Msh nyimak dlu y thor,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!