NovelToon NovelToon
Rantai Kekayaan

Rantai Kekayaan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Dikelilingi wanita cantik / Iblis / Mengubah Takdir / Tumbal
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: cucu@suliani

Demi harta Dirja rela melakukan pesugihan, pesugihan yang katanya aman. Tak perlu menumbalkan nyawa, hanya perlu menikah lagi saja. Semakin Dirja menikah dengan banyak wanita, maka harta yang dia dapatkan juga akan melimpah.

"Ingat, Dirja! Kamu harus menikah dengan wanita yang memiliki hari spesial, seperti wanita yang lahir pada malam satu suro. Atau, wanita yang lahir pada hari Selasa Kliwon."

"Siap, Ki! Apa pun akan saya lakukan, yang terpenting kehidupan saya akan jadi lebih baik."

Akan seperti apa kehidupan Dirja setelah melakukan pesugihan?

Benarkah pesugihan itu aman tanpa tumbal?

Gas baca, jangan sampai ketinggalan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mulai Cerah

Pak Sulam menolehkan wajahnya ke kanan, lalu ke kiri, matanya bergerak cepat seolah menghitung setiap langkah di sekitar. Dirja menahan tawa yang nyaris pecah. Ia tahu, kalau sampai ketahuan, pak Sulam bisa dimarahi oleh pak lurah karena ketahuan sedang menggosipkan putrinya.

"Ada apa sih, Pak? Kok terlihat kayak rahasia banget?" 

Dirja mencoba terdengar serius. Tangan Pak Sulam dengan lembut mencengkeram pergelangan Dirja, lalu menariknya pelan ke pojok dekat pintu gerbang. 

Dengan berdiri jinjit, suara Pak Sulam tiba-tiba turun pelan, hampir seperti bisikan rahasia. Dirja mulai sadar kalau apa yang akan dikatakan oleh pria itu pasti merupakan sebuah rahasia besar.

"Neng Susi itu lahir malam satu Suro, Nak. Orang-orang takut dekat, apalagi nikah sama dia. Katanya, nanti bawa sial buat keluarga pria." 

Dirja yang tadinya menahan tawa, sekarang malah tersenyum lebar, hampir tidak percaya. Karena dengan begitu, kesempatan untuk menikah dengan wanita yang memiliki kelahiran spesial semakin terbuka lebar. Untuk caranya bisa dipikirkan nanti.

"Serius, Pak?" tanyanya, mata berbinar penuh harap.

Pak Sulam mengusap dagunya sambil menatap kosong ke arah jalanan yang mulai ramai. Karena siang seperti ini banyak orang yang akan pergi ke masjid untuk melakukan salat berjamaah.

"Iya, kalau menurut kepercayaan di sini, wanita yang lahir malam satu Suro itu dianggap membawa bencana. Makanya, tak ada yang mau menikahi dia," katanya pelan, seolah menyesali keadaan. Dirja mengerutkan dahi, lalu menggeleng. 

"Wah, sayang sekali ya? Padahal dia cantik, manis dan sudah punya perkebunan buah sendiri. Kasihan banget kalau sampai tak menikah," ucapnya dengan nada penuh iba.

Namun, ada harapan di balik ucapannya tersebut. Pak Sulam yang mendengar kata-kata Dirja menarik napas panjang. Wajahnya berubah serius.

"Justru itu, Nak. Adiknya sudah mau menikah, usianya sudah dua puluh lima tahun. Tapi neng Susi enggan dilangkahi. Umurnya sudah tiga puluh, takutnya nanti makin susah dapat jodoh."

Dirja terdiam sesaat, lalu bertanya.

"Oh iya, neng Susi punya adik ya? Yang kerja di kota? Siapa namanya, Pak?"

Pak Sulam tersenyum getir. Karena marah kepada kakaknya yang tidak mau dilangkahi, adiknya itu sampai pergi ke kota dan bekerja di sana. Karena tidak ingin berdebat dengan kakak kandungnya.

"Neng Dea, dia sudah dilamar. Tapi pernikahannya tertunda karena kakaknya belum ada yang meminang. Jadi kasihan, dua-duanya jadi tertunda."

"Ternyata kekayaan tak bisa menjamin ya, Pak?"

"Iya, sama saja. Mau kayak ataupun miskin, kalau jodohnya belum didatangkan oleh Allah, tetap saja melajang."

"Ada pak lurah, cepat Bapak ke belakang. Nanti kita ketahuan sedang bergosip," ujar Dirja.

Pak Sulam tanpa banyak bicara langsung pergi ke belakang, Dirja cepat-cepat menghampiri pak lurah yang sepertinya mau pergi. 

"Bapak mau saya bukakan pintu gerbang?"

"Iya, ada blusukan ke pelosok kampung. Kamu jaga rumah baik-baik, saya pulang malam soalnya."

"Siap, Pak. Saya bahkan sudah sedia arit dan juga parang dekat pos, takut ada orang jahat yang datang."

"Bagus! Saya suka dengan sikap sigap kamu, jangan lupa sesekali keliling ke belakang. Takutnya ada yang mau maling lewat pintu belakang," ujar Pak lurah mengintruksikan.

"Siap!" 

"Untuk makanan, kamu minta sama bi Leha. Kamu sama istri dapat jatah makan juga."

"Alhamdulillah, saya jadi makin siap dan penuh semangat dalam bekerja," ujar Dirja.

Pak lurah akhirnya pergi juga setelah beberapa saat mengobrol dengan Dirja, setelah kepergian pak lurah, Dirja mulai berpikir untuk menjerat hati Susi.

"Tapi bagaimana caranya?" tanya Dirja bingung.

Jika diiming-imingi uang, rasanya tidak mungkin karena Susi merupakan wanita mandiri dan juga banyak uangnya. Dirja jadi berpikir, apakah mungkin dia harus pergi ke hutan larangan untuk menanyakan hal ini?

"Eh? Tapi, bukannya kata Ki Gundul cukup makan kembang kantil pada malam Jumat, terus baca mantra pelet agar wanita yang kita incar luluh ya?"

Dirja mengingat-ingat apa yang dikatakan oleh Ki Gundul, tak lama kemudian dia tersenyum sambil mengangguk-anggukkan kepalanya. Senyumnya bahkan lebih merekah lagi ketika dia masuk ke dalam pos, lalu melihat kalender yang tergantung di sana. 

Besok malam ternyata merupakan malam Jumat Kliwon, itu artinya dia sudah harus siap untuk melakukan ritual agar Susi secepatnya melamar dirinya dan dengan sukarela menikah dengan dirinya.

"Harus langsung dapet, biar aku cepat kaya." Dirja menyunggingkan senyuman penuh rencana.

Keesokan harinya.

Pagi-pagi sekali Dirja pergi ke pasar tradisional untuk membeli kembang kantil, dia juga sengaja membeli beberapa jajanan pasar dan membeli makanan kesukaan istrinya. Hal itu sengaja dia lakukan agar tidak ada orang yang curiga.

Saat malam hari tiba, Dirja pergi ke halaman belakang untuk memakan bunga kantil dan membacakan mantra pelet. Sebagai Dirja melakukan ritual itu di belakang rumah, karena dia sangat tahu kalau kamar Susi ada di lantai dua tepat menghadap ke arah belakang rumah.

Pria itu duduk bersila di tepi kolam renang, lalu mulai memfokuskan diri dan membaca mantra pelet yang diberikan oleh Ki Gundul. Setelah itu, Dia memakan kembang kantil, tujuannya agar perempuan yang dia incar ingin terus ngintil.

"Kang Dirja, kenapa malam-malam seperti ini duduk bersila di tepi kolam renang? Apa gak dingin?"

Dirja buru-buru membuka matanya, dia kaget setengah mati karena kini di sampingnya ada Susi. Wanita itu menatap dirinya dengan wajah penuh pertanyaan.

"Loh! Kok kaya yang kaget gitu liat saya? Kenapa?"

1
Siti Yatmi
apaan tuh....ih..serem...takut deh kalo tidur ranjang nya ada kolong...horor....
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
kan itu ortu nya, gimana ci
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
🤣🤣🤣lebih parah dadi dirja
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
mencekik
Cucu Suliani: Typonya gak bisa hilang ya🤣
total 1 replies
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
hiiii serem bngt, pas gitu ayah sama ibu nya palsu🤣🤣🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
mamarahan terus ih Dea😇
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
Dea ih jangan ngomong sembarangan🤣🤣🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
aduhh deaaaa
Siti Yatmi
bagi2 Mak....masakan nya .wk2..JD lapar
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
bagus ini lebih keren😈😈😈😈
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
pisahh
🍒⃞⃟🦅AmaraGold☆⃝𝗧ꋬꋊ
Yaaa jelas marah lah wong lagi tidur kog dipukul😄,
punya pikiran tidak sih Dea ini.
Egois, judes dan emosian
🍒⃞⃟🦅AmaraGold☆⃝𝗧ꋬꋊ
waduh takut banget kedepannya nanti minta tumbal janin terus tuh makhluk.
iblis kalau di turuti semakin menjadi membawamu makin dalam terperosok dalam kehinaan .
Dirja ,ringkih banget hatimu ,baru di katain begitu kau masukkan ke dalam hati terlalu jauh ,hingga punya pikiran melenyapkan kehidupan insan tidak bersalah yang baru berkembang.



semangat teh Ucu
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
eh emang bisa numbalin orng ta?
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
ih diem sih kamu, hamidun
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
emang🤣🤣🤣🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
sebenernya Darmi sama Dirja ini sama sama baik & tulus, cuma ya gitu gara gara ekonomi..m
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
yeyyy bia ngomong
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
🤣🤣🤣🤣🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
Dirja atuh ai kamu gaada basa basi nya🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!