NovelToon NovelToon
Selir Alam Gaib

Selir Alam Gaib

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Kutukan / Hantu / Tumbal
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Maple_Latte

Sinopsis:
Liora, seorang gadis muda, dipaksa menjadi pengantin pengganti tanpa mengetahui siapa calon suaminya. Namun saat tirai pernikahan terbuka, ia terseret ke dalam Azzarkh, alam baka yang dikuasai kegelapan. Di sana, ia dinikahkan dengan Azrakel, Raja Azzarkh yang menakutkan, dingin, dan tanpa belas kasih.

Di dunia tempat roh jahat dihukum dengan api abadi, setiap kata dan langkah bisa membawa kematian. Bahkan sekadar menyebut kata terlarang tentang sang Raja dapat membuat kepala manusia dipenggal dan digantung di gerbang neraka.

Tertawan dalam pernikahan paksa, Liora harus menjalani Upacara Pengangkatan untuk sah menjadi selir Raja. Namun semakin lama ia berada di Azzarkh, semakin jelas bahwa takdirnya jauh lebih kelam daripada sekadar menjadi istri seorang penguasa neraka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maple_Latte, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EP: 9

Matahari pagi merangkak perlahan dari ufuk timur, memecah kabut tipis yang masih menyelimuti halaman istana. Cahaya keemasan itu jatuh di sela-sela pepohonan, menimbulkan bayangan bergerak yang seolah menari di permukaan tanah.

Liora berhenti melangkah, matanya terpejam menikmati semburat hangat itu. Sejenak ia merasa bukan lagi seorang selir yang terjebak di istana megah penuh intrik, melainkan seorang gadis biasa yang berdiri di padang desa, merasakan matahari memeluk tubuhnya. Aroma tanah lembap bercampur wangi bunga dari taman istana membuat dadanya terasa lapang.

“Rasanya seperti di dunia manusia…” gumamnya lirih.

Vaelis dan Dreya, dua dayang setianya, menatap dengan tatapan penuh cemas namun juga geli. Mereka sudah terbiasa melihat Liora melakukan hal-hal yang dianggap aneh di mata penghuni istana. Duduk di rerumputan, menghirup wangi bunga, atau menengadah menatap matahari, bagi mereka, itu kebiasaan aneh yang hanya dimiliki Liora.

Namun pagi itu berbeda. Dari kejauhan, tatapan seorang pria terarah pada dirinya.

Raja Azrakel, dengan jubah hitam kebesaran, tengah berjalan di sisi koridor luar istana. Langkahnya tenang, wajahnya sulit terbaca, matanya bagai bara yang padam namun menyimpan percikan api. Ia berhenti sejenak, memperhatikan sosok Liora yang berdiri memejamkan mata sambil membuka kedua lengannya seolah sedang menerima berkat dari langit.

Tatapan itu… tidak mudah dimengerti.

“Kaelith?” suara Vaelis membuat Liora membuka matanya.

Liora menoleh. Seorang pria berjalan mendekat ke arah mereka. Tubuhnya tinggi menjulang, rambut panjang keperakan jatuh hingga punggung, berkilau diterpa cahaya pagi. Wajahnya tampan, tegas, namun memancarkan kesan dingin seperti patung marmer.

Setiap langkahnya bagai memukul tanah dengan keanggunan yang terukur. Liora tertegun. Seolah-olah kupu-kupu muncul dari udara, beterbangan riang di sekitarnya. Jantungnya berdetak tak karuan.

Kaelith berhenti di hadapan mereka, menundukkan kepala memberi hormat.

“Putri Liora, saya adalah Kaelith, penjaga gerbang Neraka.”

Suara itu dalam, mengalun tenang, tapi menyimpan wibawa yang membuat bulu kuduk Liora meremang.

Tanpa berpikir panjang, Liora mengulurkan tangannya. “Halo, aku Liora.”

Kaelith menatap tangannya sekilas dengan kening berkerut, tidak mengerti. Liora baru tersadar, di dunia ini, berjabat tangan bukanlah kebiasaan. Wajahnya memerah, ia buru-buru menarik kembali tangannya, merasa bodoh sendiri.

“Maaf, kebiasaan dari… tempatku dulu,” katanya canggung.

Kaelith menunduk tipis. “Saya harus pergi, Putri. Semoga pagi Anda menyenangkan.” Ia lalu berbalik, meninggalkan Liora yang masih terpesona oleh aura dingin sekaligus memesona yang dibawanya.

“Ganteng sekali…” Liora bergumam, pipinya bersemu.

Vaelis dan Dreya bertukar pandang, lalu serentak menggelengkan kepala melihat tingkah majikan mereka.

Sementara itu, di ruang singgasana.

“Yang Mulia,” suara pelayan pribadi membungkuk dalam-dalam. “Inferno Kaelith ingin menghadap.”

“Persilakan masuk.”

Pintu besar berukir naga terbuka. Kaelith melangkah masuk, menunduk dalam hormat, lalu duduk setelah diizinkan oleh Raja Azrakel.

“Bagaimana pengejaranmu semalam?” suara Azrakel berat, datar, namun tajam bagai pedang.

Kaelith melaporkan tentang roh yang mencoba melarikan diri. “Itu hanya roh kalangan satu, Yang Mulia. Tidak berbahaya. Mereka biasanya hanyalah arwah penasaran dari kematian biasa.”

Azrakel menyilangkan jemarinya di atas lutut, matanya menyipit. Ia tahu betul pembagian roh: kalangan satu yang lemah, kalangan dua yang mati dengan tragis, dan kalangan tiga, roh pendendam yang menyimpan kekuatan menakutkan, lahir dari luka paling dalam.

“Jangan lengah,” ujarnya pelan. “Sekecil apapun bayangan bisa menjadi awal dari badai.”

Kaelith menunduk. “Hamba mengerti.”

Sore itu, di kediaman Liora.

Ia duduk di balai bambu sambil memeluk lutut, wajahnya masih dihiasi senyum malu-malu mengingat sosok Kaelith. Dreya hanya bisa menatap dengan pasrah, sementara Vaelis memijat pelipisnya seolah pusing dengan kelakuan sang Putri.

Namun ketenangan itu terganggu oleh kedatangan seorang pelayan dari kediaman Selir Hua.

“Selir An Yu,” ucapnya menunduk, “Tuan Putri diundang untuk menghadiri jamuan malam nanti di kediaman Selir Hua.”

Hati Liora seketika ciut. Nama itu saja sudah membuatnya waspada. Selir Hua adalah wanita cantik nan berwibawa, selir kesayangan Raja sebelum dirinya hadir. Banyak bisikan di istana yang mengatakan, Selir Hua tidak akan tinggal diam melihat ada selir baru di sisi Raja.

“Kalau aku menolak… bagaimana?” bisiknya pada Vaelis, takut terdengar.

“Kalau Anda menolak, Putri… itu bisa dianggap penghinaan. Anda akan dicap membenci Selir Hua.” Vaelis menunduk, suaranya penuh kekhawatiran.

Liora menelan ludah. Di istana ini, satu langkah salah bisa berarti kehancuran. Akhirnya ia mengangguk pasrah. “Baiklah, aku akan datang.”

Malam itu, pelayan-pelayan sibuk mempersiapkan Liora. Rambut hitamnya disanggul rapi, dihiasi bunga putih mungil yang segar. Gaun sutra berwarna hijau lembut dengan kombinasi putih dipakaikan ke tubuhnya, menonjolkan keanggunan alami. Riasan tipis memperjelas kecantikannya, tanpa menghapus kesan polos yang selalu melekat padanya.

Saat ia berjalan melewati koridor menuju kediaman Selir Hua, semua mata tertuju padanya. Para pengawal menunduk, tapi tidak bisa menyembunyikan tatapan takjub. Dreya membisik pada Vaelis, “Lihat, seakan bintang turun ke bumi.”

Liora hanya bisa menunduk, jantungnya berdebar kencang.

Pintu besar kediaman Selir Hua terbuka. Dayang-dayang menyambutnya ramah, membimbingnya masuk.

Di dalam, suasana berubah. Aroma dupa wangi bercampur dengan harum bunga melati memenuhi udara. Tirai sutra merah menggantung di dinding, lentera keemasan berayun lembut. Dan di tengah ruangan, Selir Hua duduk anggun di atas zabuton, gaun merah darahnya memancarkan kewibawaan yang tak terbantahkan.

“Silakan duduk, Putri Liora.” Suaranya lembut namun mengandung kekuatan.

Liora menunduk dalam-dalam. “Terima kasih, Selir Hua.”

Ia duduk, mencoba meniru kesopanan yang baru tadi siang diajarkan oleh Vaelis dan Dreya. Pandangannya sempat terpaku pada keindahan Selir Hua: tusuk konde emas di rambutnya berhiaskan bunga dengan rumbai berkilau, membuat wajahnya tampak semakin mempesona.

“Maaf, Putri, baru hari ini aku mengundangmu,” ujar Selir Hua, suaranya bagai alunan seruling.

Liora hanya tersenyum kikuk, takut salah bicara.

Pelayan menuangkan teh harum ke cangkir. Liora menerima dengan kedua tangan, mengucap terima kasih. Namun baru seteguk diminum, pertanyaan Selir Hua membuatnya tersedak dan hampir memuntahkan isi cangkir.

“Bagaimana malam pemberkatanmu dengan Raja Azrakel?”

Liora terbatuk keras, wajahnya memerah. Untung saja ia tidak menyemburkannya ke arah Selir Hua.

Wanita anggun itu menutup mulut, tersenyum lembut. “Ah, maaf. Seharusnya aku tidak menanyakan hal pribadi. Kau pasti malu.”

Liora hanya bisa menunduk semakin dalam, menyembunyikan kegelisahan. Bagaimana ia bisa menjelaskan bahwa malam itu… tidak pernah benar-benar terjadi? Bahwa Raja Azrakel hanya mempermainkannya?

“Lupakan pertanyaan tadi,” Selir Hua mengalihkan, matanya berbinar penuh misteri.

Malam itu percakapan berlanjut dengan topik ringan. Tentang kebiasaan di istana, tentang bunga yang mekar di taman, tentang adat-adat yang harus dipelajari Liora.

Namun semakin lama Liora menatap Selir Hua, semakin besar rasa takjubnya. Wanita itu bukan sekadar cantik, ia adalah sosok elegan, berwibawa, sekaligus penuh pesona. Ada daya tarik yang sulit ditolak, membuat Liora bertanya-tanya apakah semua bisikan iri dan rumor buruk tentang Selir Hua hanyalah fitnah belaka… atau justru topeng dari sesuatu yang lebih berbahaya.

Malam semakin larut. Saat Liora kembali ke kediamannya, langkahnya terasa ringan namun juga berat. Ringan karena jamuan berjalan tanpa permusuhan, berat karena ada misteri di balik senyum lembut Selir Hua yang tidak bisa ia pahami.

Ia berdiri di balkon, menatap bulan yang menggantung di langit hitam bertabur bintang. Angin malam menyapu lembut wajahnya.

“Dunia ini… penuh keindahan, tapi juga penuh rahasia,” bisiknya.

Di kejauhan, jauh dari pandangan, sepasang mata mengawasinya. Mata yang dingin, tajam, dan penuh tanda tanya.

Adalah mata Raja Azrakel, yang dalam diam menyimpan rahasia yang bahkan Liora belum siap untuk mengetahuinya.

Dan di balik gerbang neraka, Kaelith berdiri seorang diri, pedangnya berkilau diterpa cahaya bulan. Seolah menunggu sesuatu yang lebih besar, sesuatu yang akan mengguncang seluruh keseimbangan dunia bawah.

******

support author dengan like, komen dan vote cerita ini ya, biar author semangat up-nya. Terima kasih....

1
Cucu Doank
liora dah mulai berubah , 😄
Cucu Doank
bagus, akhirnya keadilan di tegakkn..
Kustri
☕teman u/menulis thor
Kustri
☕💪💪💪
Lyza Yessy
bs gak ya sang raja jd bucin😁
Lyza Yessy
semangat up ya kak author 💪💪💪😊😊
Irsyad layla
tolong diperiksa lagi typonga ya thor
Lyza Yessy
aku tunggu up nya thor, semangat up nya ya thor💪💪😊
Kustri
☕semangat UP yaa
Kustri
👍👉👉👉
Kustri
hehee... kirain pengen balik ke dunia nyata, ealah malah betah

krn di dunia nyata kamu g diperhatikan, g disayang
Kustri
kira" yg diperjuangkan apa yaa🤔

apa mungkin bgmn cara'a spy kembali ke dunia sebenar'a, bgtukah thor🤭💪
Kustri
apa liora dijadikan tumbal🤔😩
Lyza Yessy
d tunggu up nya thor
Maria Mariati
hellehhhh 🤣🤣🤣
Ririn Wati
great
Ben Aben
goodddddddd......
Syifa Nabila
suka semua novel karya author
Nanda
🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟
M.S Inisial
menarik Thor, genre baru y thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!