NovelToon NovelToon
Kau Sakiti Kakakku, Ku Ambil Putrimu

Kau Sakiti Kakakku, Ku Ambil Putrimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Harem / Angst
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mami Al

Nayla Marissa berpikir jika pria yang dikenalnya tanpa sengaja adalah orang yang tulus. Pria itu memberikan perhatian dan kasih sayang yang luar biasa sehingga Nayla bersedia menerima ajakan menikah dari pria yang baru berkenalan dengannya beberapa hari.

Setelah mereka menikah, Nayla baru sadar jika dirinya telah dibohongi. Sikap lembut dan penuh kasih yang diberikan suaminya perlahan memudar. Nayla ternyata alat buat membalas dendam.

Mampukah Nayla bertahan dan menyadarkan suaminya jika ia tak harus dilibatkan dalam dendam pribadi suaminya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mami Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 9

Hati Nayla begitu sakit dikatain bodoh dan suaminya tidak pernah menyukainya. "Kenapa kamu menikahiku, hah??" Nayla juga meninggikan suaranya.

"Karena aku mau membalas rasa sakit hati orang yang ku sayangi!!"

Nayla terdiam.

Orang yang disayanginya.

Siapa dia?

"Sedikitpun aku tidak pernah menyukaimu, Nayla Marissa!"

"Kamu jahat!!" Nayla berteriak di depan wajah suaminya diiringi suara isak tangis.

"Ya, aku memang jahat. Aku sengaja menikahimu untuk membalas dendam dan akhirnya impian aku terwujud!" kata Dhana dengan lantang.

"Ceraikan aku!!" Nayla menarik baju suaminya dengan kedua tangannya.

"Tidak!!" tolak Dhana tegas.

"Aku mohon lepaskan aku!!" pinta Nayla dengan air mata bercucuran.

"Tidak, Nayla. Sebelum ayahmu mati, aku tidak akan melepaskanmu!!" kata Dhana tersenyum seringai.

"Jahat.....!! Aku membencimu!!" Nayla mendorong tubuh suaminya dan berlari ke kamarnya.

"Aaargghh.....!!" Dhana menjatuhkan tubuhnya di sofa dan mengacak rambutnya secara kasar. Seharusnya belum waktunya ia mengungkapkan kebenarannya.

-

Setelah pertengkaran hebat, Nayla memilih mengurungkan diri di kamar. Makanan dan minuman yang disediakan para pelayan tak disentuh.

"Nyonya, makanlah sedikit!" mohon Una yang berdiri tak jauh dari ranjang.

"Aku tetap tidak mau!" tolak Nayla dengan lantang.

"Nanti kami dimarahi Tuan Kavi jika tak berhasil membujuk Nyonya!" ucap Una lagi.

"Aku tidak peduli, kalian saja mengacuhkan aku. Jadi, buat apa aku harus mempedulikan nasib kalian!!" tegas Nayla.

"Nyonya, kami mohon. Makanlah sedikit saja, bukan hanya nasib tapi nyawa taruhannya!" mohon Una setengah berdiri.

Nayla menurunkan selimut dari wajahnya, bangkit dan duduk. "Apa maksud kamu?"

"Tuan Kavi bukan hanya memecat kami. Tetapi, Tuan Kavi bisa saja menghabisi kami!" ucap Una menundukkan wajahnya.

"Apa dia sekejam itu?" gumam Nayla yang juga merasa takut.

"Kami mohon kerjasamanya, nasib hidup kami tergantung kepada Nyonya!" kata Una mengangkat wajahnya.

"Aku akan makan, tapi kalian harus memberitahu aku. Apa Tuan Kavi mempunyai kekasih?" tanya Nayla.

Una menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Sudah berapa tahun kamu bekerja dengannya?" tanya Nayla lagi.

"Lima tahun, Nyonya!" jawab Una.

"Jadi, kamu tidak tahu siapa kekasihnya?" tanya Nayla yang belum yakin dengan jawaban wanita dihadapannya.

"Kami dilarang ikut campur urusan kehidupan Tuan Kavi dan keluarganya. Jadi, kami memang tidak mengetahui dengan siapa saja Tuan Kavi sedang dekat," jawab Una.

Nayla menghela napas panjang. Ia tak berhasil mengulik kehidupan suaminya yang penuh teka-teki.

"Saya akan mengganti makanannya, Nyonya!" Una beranjak berdiri.

"Aku makan ini saja!" kata Nayla.

"Tapi, makanannya sudah dingin, Nyonya."

"Biarkan saja!" ucap Nayla mengambil piring diatas nakas.

"Kalau begitu, saya permisi. Jika butuh apa-apa, beritahu saya!" kata Una menundukkan kepalanya.

"Iya."

-

Nayla memilih tidak tidur dari awal meskipun matanya sangat mengantuk. Ia ingin bicara dengan suaminya.

Jarum jam menunjukkan pukul 10 malam, Dhana akhirnya pulang dengan kemeja terbuka.

"Kenapa baru pulang?" Nayla berdiri sembari berkacak pinggang.

"Kamu tidak berhak mengatur aku!" kata Dhana.

"Selama aku menjadi istrimu maka aku berhak mengatur kamu. Mengetahui ke mana kamu pergi dan bertemu dengan siapa saja!" Nayla berkata dengan tegas meskipun jantungnya berdegup kencang karena ketakutan.

"Meskipun kamu adalah istriku, tapi aku tidak suka diatur!"

"Benarkah?" Nayla sengaja menurunkan gaun tidur yang dikenakannya sehingga hanya ada pakaian dalam yang menutupi 2 bagian sensitif.

Dhana menelan salivanya, pria normal mana yang tidak tergoda disuguhi tubuh molek.

Nayla mendekati suaminya, ia mengalungkan tangannya di leher suaminya. "Jika kamu tidak mau diatur, maka lepaskanlah aku. Tetapi, jika kamu menginginkan aku bertahan. Maka, aku akan tetap terus menggoda kamu."

Dhana mencoba menahan has ratnya.

Nayla meraba wajah hingga dada Dhana dengan jemari lentiknya. "Apa kamu tidak tertarik?"

Dhana yang tak tahan, menggendong tubuh istrinya dan melemparkannya ke ranjang. Melepaskan kemeja dan celana yang dikenakannya, ia naik ke atas tubuh Nayla dan mencicipinya.

****

Malam panjang akhirnya dirasakan Nayla dan Dhana, meskipun pria itu berusaha menolak tubuh seksi istrinya kala pasca mereka menikah.

Nayla tersenyum puas, ia memeluk tubuh Dhana yang masih terlelap tidur. Dia berharap suaminya akan luluh dan melupakan rasa dendamnya kepada Papa Andreas. Walaupun sebenarnya dirinya belum mengetahui alasan Dhana menyimpan dendamnya.

Dhana terbangun karena rambut Nayla menyentuh ujung hidungnya. Ia segera menyingkirkan tubuh istrinya dan bergegas bangkit.

"Mau ke mana?" tanya Nayla lirih.

"Aku mau mandi dan pergi ke bandara," jawab Dhana.

"Kamu mau pergi ke mana? Berapa lama?" Nayla lantas bangkit dan duduk.

"Aku mau menjemput seseorang!" kata Dhana mengambil handuk di lemari.

"Siapa kekasihmu?" tebak Nayla.

"Dia melebihi seorang kekasih!" kata Dhana kemudian berjalan ke kamar mandi.

Nayla yang tak ingin suaminya bertemu wanita lain bergegas turun dari ranjang. Namun, karena ini pengalamannya pertama sehingga membuat selang kangan kakinya menjadi sakit dan membuatnya susah berjalan. Nayla terjatuh dan memekik kesakitan.

Mendengar suara istrinya berteriak, Dhana menoleh ke belakang.

"Auww... sakit!" Nayla berusaha berdiri tetapi rasanya sangat sakit.

"Apa yang terjadi?" Dhana mendekati istrinya dengan wajah panik.

"Ini semua gara-gara kamu!" tuding Nayla.

"Kenapa menyalahkan aku?" protes Dhana.

"Kalau kamu hati-hati dan tidak menambah lagi. Aku tidak mungkin kesakitan begini!" omel Nayla.

"Kamu saja yang dasarnya lemah!" Dhana menggendong istrinya dan merebahkan tubuhnya di ranjang.

"Aku tidak mau kamu pergi!" Nayla mengalungkan tangannya di leher Dhana dan menariknya sehingga jarak wajah keduanya sangat dekat.

"Aku harus pergi!" Dhana menarik tubuhnya.

"Tidak boleh!" Nayla memegang tangan suaminya.

"Setelah menjemputnya, aku akan kembali!" janji Dhana.

"Apa dia begitu berharga buatmu?" tanya Nayla menatap suaminya.

"Iya, sangat berharga lebih dari kamu!" jawab Dhana melepaskan genggaman istrinya.

Lagi-lagi hati Nayla sakit.

"Apa kamu tidak bersedih jika kehilangan aku?" Nayla kembali menghentikan langkah suaminya.

"Tidak. Aku sama sekali tidak tertarik padamu!" Dhana masuk ke kamar mandi

Sementara itu, diatas ranjang Nayla menangis. Ia tak menyangka hidupnya bakal sesedih ini. Dibohongi suaminya dan dijauhi teman-temannya.

Jam belum menunjukkan pukul 6 pagi, Dhana sudah berangkat meninggalkan Nayla yang masih tertidur di ranjang.

Ya, Nayla memejamkan matanya karena lelah menangis. Ia akhirnya tertidur buat menghilangkan rasa sesak di dadanya dan sakit bagian lainnya.

Dhana kini sudah berada di dalam mobil, ia ditemani seorang sopir pribadinya menuju bandara sembari menelepon dengan orang kepercayaannya.

"Pastikan tidak ada teman yang mendekatinya. Aku ingin putrinya juga merasakan sakit yang diberikannya!" perintah Dhana.

"Tutup semua komunikasi yang menghubungkan dirinya dengan orang tuanya. Aku tidak mau dia memberitahu mereka mengenai siapa diriku!" lanjutnya memberikan perintah

1
Randa kencana
Ceritanya sangat menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!