Dipaksa Menikahi Suami Sahabatku

Setelah Felix pergi, Kiara hendak masuk ke kediamannya. Namun tiba-tiba sebuah mobil yang Kiara kenal datang memasuki halaman rumah itu. Ya, dia adalah Axel yang saat ini turun dari mobilnya dengan gaya elegan namun tatapannya menusuk.

Melihat itu, Kiara berniat menghampiri Axel dan mencium tangannya karena biar bagaimanapun pria itu sekarang berstatus sebagai suaminya.

Namun bukannya memberikan tangannya, Axel malah menarik tangan Kiara kasar dan menyeretnya masuk ke dalam rumah.

Kiara yang mendapatkan perlakuan itu terkejut, wanita itu meringis kesakitan karena Axel menariknya secara kasar sehingga mengakibatkan pergelangan tangannya lecet.

"Kau benar-benar wanita murahan, segala cara kau lakukan demi uang," ucap Axel dengan nada rendah namun dingin sehingga membuat Kiara merinding ketakutan.

"A-apa maksudmu tuan? tanya Kiara yang kebingunan dengan maksud ucapan pria didepannya itu.

"Tidak perlu berpura-pura bodoh dan sok polos di depanku. Topengmu itu tidak dapat kau sembunyikan dariku," ucap Axel masih dengan nada rendah tapi menusuk.

"To-topeng?" tanya Kiara, kali ini wanita itu memberanikan diri mengangkat wajahnya dan menatap wajah pria yang saat ini berstatus sebagai suaminya itu.

Axel semakin muak dengan pertanyaan Kiara, menurutnya wanita didepannya itu benar-benar pandai sekali bersandiwara.

"Ck, kau pikir aku tidak tahu kelakuanmu. Pertama, kau setuju menikah denganku padahal kau sendiri mengetahui bahwa saya adalah suami sahabatmu. Tanpa memikirkan perasaannya jika ia mengetahui bahwa sahabatnya yang sangat ia pedulikan tega menikahi suaminya. Kau memanfaatkan kebaikan dan kepolosan istriku demi uang. Itu sebabnya sejak awal kau menolak untuk tinggal dengannya,"

"Selama ini uang yang aku berikan pada Rachel kau juga menikmatinya kan? Dan kau mengira jika aku menikah denganmu maka kau akan mendapatkan hal yang sama. Dengar baik-baik ini nyonya Blackthron yang terhormat, sampai kapanpun posisimu tidak akan pernah sama dengan Rachel," ucap Axel.

Kiara yang mendengar itu hanya menangis tersedu-sedu, ia tidak habis pikir kenapa pria itu memiliki pikiran seperti itu padanya. Padahal itu tidak benar sama sekali.

"Jangan menangis didepan ku jalang! saya tidak akan tertipu dengan air mata buaya mu itu," ucap Axel. Kali ini ia menaikkan satu notasi suaranya.

Kiara yang tidak terima dengan perkataan Axel tanpa sadar menampar pria itu.

Plak....

"AKU BUKAN JALANG!" ucap Kiara.

"Beraninya kamu menampar dan membentak ku. Siapa yang memberikan mu keberanian itu jalang? Apakah kau tidak cukup puas untuk menikah denganku yang merupakan CEO terkaya nomor satu di dunia sehingga kau menggoda Felix Gregorius, CEO terkaya nomor dua di dunia?" teriak Axel. Pria itu saat ini benar-benar murka. Ia mengatakan itu sambil menarik rambut Kiara ke belakang secara kasar.

Kiara hanya bisa menangis mendengar itu. Ia tidak mampu lagi berbicara. Kepalanya merasakan sakit yang luar biasa, bahkan ia sangat yakin sebentar lagi rambutnya akan terlepas.

Bukan cuma kepalanya yang sakit, tetapi hatinya juga merasakan sakit yang luas biasa. Padahal ia sama sekali tidak pernah berniat menggoda Felix, tapi kenapa pria yang berstatus sebagai suaminya itu menuduhnya demikian.

"Kenapa diam ha? Kenapa tidak melawan lagi? apa kau takut karena rencanamu akhirnya terbongkar?" bentak Axel lagi seraya memperkuat tarikan tangannya pada rambut Kiara.

Kiara hanya mampu diam dan menutup matanya yang menitikkan tetesan demi tetesan embun diwajahnya seraya menikmati rasa nyeri yang luar biasa di kepalanya. Bahkan ia merasakan rasa nyeri itu tembus ke otaknya yang ia yakini sebentar lagi akan meledak.

Tidak lama kemudian Axel melepaskan rambut wanita itu kemudian menghempaskan tubuh wanita itu ke lantai dengan kasar sehingga Kiara merasakan seluruh tubuhnya remuk. Bahkan dia merasakannya kesadarannya akan hilang sebentar lagi.

"Ingat ini baik-baik jalang, kau jauhi istriku. Saya tidak ingin kau mempengaruhi otaknya yang polos itu," ucap Axel seraya mencengkram dagu Kiara secara kasar kemudian menghempaskan dagu itu.

Setelahnya, pria itu pergi begitu saja meninggalkan Kiara yang tampak sangat mengenaskan.

Setelah mengetahui Axel pergi, Kiara mencurahkan segala isi sakit yang ia rasakan dengan tangisan yang histeris.

Oh iya, rumah Kiara kedap suara sehingga tidak ada yang bisa mendengar kejadian tadi meskipun teriak sampai urat tenggorokan mau putus.

'Ya Allah, kenapa engkau memberikanku takdir yang sangat rumit,'

Setelahnya mengatakan kalimat itu dalam hati, Kiara akhirnya tidak sadarkan diri.

...~~~...

Rachel sementara asyik menelpon dengan seseorang. Terlihat aura wajah wanita itu sangat senang. Tiba-tiba ia mendengar suara mobil suaminya dari luar, wanita itupun dengan berat hati menyudahi panggilan itu.

"Sudah dulu ya, Axel sudah datang," ucap Rachel pada telponnya dengan suara yang ia pelan kan.

"Sayang, kenapa wajahmu terlihat kusut? Dan apa yang terjadi? Kenapa pipimu merah sebelah seperti bekas tamparan?" tanya Rachel dengan nada khawatir.

"Tidak papa kok sayang, kamu tidak usah khawatir. Aku cuma kecapean saja, dan soal pipi ini tadi ada nyamuk yang menggigitku dan karena aku kesal sehingga memukulnya dengan keras," alibi Axel. Ia tidak mungkin menceritakan yang sebenarnya pada pada Rachel.

"Owh, kalau begitu aku ke kamar duluan ya. Udah ngantuk, mau tidur dulu," ucap Rachel. Namun saat hendak melangkahkan kakinya, Axel dengan cepat menarik tangannya lembut dan membawanya ke pelukan nya. Posisinya saat ini, Axel memeluknya dari belakang.

"Aku sepertinya membutuhkanmu malam ini sayang," Bisik Axel ke telinga Rachel. Bahkan deru nafas pria itu menyentuh kulit leher Rachel yang ter ekspos.

Rachel yang mendapatkan perlakuan itu menjadi merinding. Namun dengan cepat ia melepaskan pelukan itu dan sedikit menjauh.

"Maafkan aku sayang, ta-tapi aku masih datang bulan," ucap Rachel.

"Kenapa akhir-akhir ini kamu sering datang bulan? bahkan dengan durasi yang sangat lama," tanya Axel keheranan.

Karena menurutnya ada yang mengganjal, setiap pria itu ingin berhubungan badan dengannya pasti wanita itu beralasan datang bulan.

"A-aku juga tidak mengerti sayang. Mungkin hormon ku sedang terganggu. Besok aku akan memeriksanya," ucap Rachel yang sedikit gugup.

"Baiklah, tapi aku akan menemanimu besok sayang. Sekarang istirahatlah," ucap Axel lembut.

"JANGAN! Eh ma-maksudku, aku tidak ingin merepotkan mu sayang. Biar aku saja yang pergi sendiri," ucap Rachel.

"Sama sekali tidak merepotkan ku sayang. Aku hanya ingin memastikan kesehatanmu baik-baik saja," ucap Axel.

"Aku sendiri saja ya sayang. Aku akan mengabari mu apapun hasilnya nanti," bujuk Rachel.

"Baiklah kalau itu maumu, istirahat lah. Aku mau bersihkan badan dulu," ucap Axel.

'Mengapa tingkahnya sangat aneh,

Apa ada yang dia sembunyikan dariku...'

Hai guys author kembali lagi,

Jangan lupa tinggalkan jejak ya

Salam hangat dari author🤗💐💐