NovelToon NovelToon
Ipar Tapi Maut Bagiku

Ipar Tapi Maut Bagiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Selingkuh / Cinta Terlarang / Anak Kembar / Cerai / Beda Usia
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: CancerGirl_057

【Baik, Cantik×Ganteng+Perselingkuhan,Cinta Segitiga+Cinta Manis, Komedi Romantis】Saat suamiku sibuk bermesraan bersama mantan kekasihnya, akupun tidak mau kalah! Dan pada akhirnya akupun memadu kasih dengan dia yang adalah......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CancerGirl_057, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 9 #

Benar, aku ingat jika Mas Chris dulu sangat sering mengkonsumsi obat kuat. Sebenarnya, aku tidak tahu alasan jelas mengapa Mas Chris membutuhkannya, namun kini aku tibatiba memiliki ide yang mungkin mengatasi masalah kami selama ini.

"Ngomong-Ngomong, harga obat barunya berapa ya, Bu? Manjur bener, kan?" Tanyaku berbisik pada Bu Sulis.

"Manjur! Beneran, pokoknya bergaransi. Nggak tahan lama, uang kembali." Jelas Bu Sulis. Wajar saja bisnis pribadi penjualan obat kuat itu sagat laris. Bu Sulis sangat pandai merayu dan memikat hati pembelinya.

"Ya sudah, Bu. Aku mau coba, deh!" Aku pun tergiur.

Selepas kami membayar barang belanjaan, aku langsung mengantar Bu Sulis pulang ke rumahnya sekaligus untuk membeli obat yang beliau bicarakan.

Harganya memang tak murah bagiku, namun jika ini untuk kelangsungan hubunganku dengan Mas Chris, berapapun akan kubayar asal kami bisa kembali bersama seperti dulu kala.

Tidak cukup satu, aku bahkan langsung membeli beberapa biji, berharap semuanya akan berjalan sesuai rencana.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hari semakin sore, malam akan segera datang. Aku tidak sabar menyambut kepulangan Mas Chris. Bahkan aku sudah menyiapkan secangkir kopi dengan tambahan resep rahasia untuknya.

Pikul lima sore, kedua adik iparku itu sudah pulang terlebih dahulu. Mereka turun dari motor dengan seyuman cerah saat melihatku duduk di kursi teras.

"Wah, Mbak Ketty mau pergi kemana? Cantik sekali." Puji Andra.

"Ih, nggak mau kemana-mana. Lagi nunggu Mas Chris." Jawabku.

"Tadi ketemu Mas Chris di jalan, aku kira udah sampai duluan. Kan mampir ke swalayan sebentar." ujar Andre. Ia menyerahkan sebungkus es krim coklat padaku.

"Wah, terima kasih es krimnya, Andra. Tapi, Mas Chris kok belum sampai, ya?"

"Mungkin ketemu temannya dulu, mba."Sahut Andra.

"Ah, mungkin saja." Aku pun mengangguk.

Satu jam, dua jam, hingga hari semain larut malam. Mas Chris tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Suamiku itu tak kunjung pulang.

Kopi hitam yang aku buat untuknya bahkan sudah dingin. make up tipis di wajahku sudah hilang dan lipstik kemerahan di bibirku semakin pudar.

Aku duduk termenung di dapur, menatap makanan yang sudah siap namun Mas Chris tak kunjung sampai.

"Sudah coba telepon Mas Chris belum, Mbak?" Tanya Andre.

"Sudah, tapi nggak dijawab. Cuma kirim pesan, katanya ada keperluan mendesak." jawabku lesu.

"Mungkin emang penting banget. Saar aja." Andre berusaha menenangkanku.

Dengan perasaan kecewa, aku membawa secangkir kopi yang sudah kubuat dan meletakkannya diatas meja kamar.

Sampai waktu menunjukkan pukul sepuluh malam, Mas Chris baru saja tiba. Aku marah, kesa, namun tidak bisa meluapkannya.

"Urusan apa sampai pulang jam segini,Mas? Padahal jam lima sore kemar udah lihat kamu jalan pulang." Ujarku. Aku berusaha keras agar tidak marah-marah, menanyakan hal itu baik-baik.

"Urusan penting!" Jawabnya cuek.

"Sepenting apa sampai nggak bisa jawab telepon dariku?"

"Kamu itu kenapa, sih?nggak bisa ya, kalo nggak bikin aku marah, gitu?"

"Wajar aku tanya, mas. Aku ini istrimu. Aku juga pengen tahu kamu kemana, sama siapa, ngapain aja!"

"Lama-lama kamu cerewet yaa!" Hardik mas Chris, sambil berlalu keluar dari kamar.

Aku menghela napas panjang, berusaha untuk tidak terbawa emosi. Terlebih dirumah ini ada orang lain selain kami. Segan rasanya harus bertengkar dan di dengar oleh kedua adik kembar Mas Chris.

Tak berselang lama, Mas Chris kembali ke kamar usai mandi. Aku berbaring diatas kasur membelakanginya.

"Kopi apa ini? Udah dingin." Keluh Mas Chris, namun ia meneguknya hingga tandas. Aku tidak berkutik, tetap diam dan pura-pura tidur.

Setelah meneguk kopinya, Mas Chris langsung berbaring disebelahku. Hanya selang beberapa menit, terdengar dengkuran keras dari mulutnya.

1
🌺Ana╰(^3^)╯🌺
Aku suka banget sama karakter di dalam cerita ini, author jangan berhenti yaa!
Leth@: siap....makasih kak sudah mendukung🙏
Leth@: makasih🙏
total 2 replies
_Sebx_
Duh, bikin merinding!
Leth@: ok....saya mampir yaa kak
Leth@: ok...jgn lupa follow yaa✌️
total 5 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!