Ketika penggemar webtoon <Tower of God>, Arkan, tidak sengaja bertransmigrasi ke tubuh Neon Argarither dan menjadi bagian dari karakter webtoon <Tower of God> itu sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Echo Gardener, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Neon berbicara dengan matanya yang menyipit. "Kalau kalian berdua seperti itu lagi, akan ku hapus segel perizinan kalian secara paksa dan akan ku larang kalian menginjakkan kaki di Lantai ini selamanya."
Dengan cepat wajah Enryu ditundukkan dan lutut ditekuk dalam sikap hormat. "Maaf, Guru! Aku lepas kendali dan seenaknya menyerang tamu Guru! Tapi aku melakukan itu semua semata-mata hanya untukmu, Guru! Aku berjanji tidak akan mengulangi kesalahanku lagi!" katanya meminta maaf.
"Sepertinya aku... karena perkataanku sebelumnya telah membawa-bawakan nama besar Anda... dan itu membuat dia marah, jadi..." gumam Esentia mencoba meminta maaf pada Neon dan Enryu.
Sebelumnya, Esentia ini tidak pernah sekalipun meminta maaf pada orang lain. Dia terlahir sebagai anak kebanggaan dari Keluarga Khun. Dia melakukan kesalahan saja itu tidak menjadi masalah, bahkan orang-orang di sekelilingnya pun tidak begitu mempedulikan kesalahannya baik kecil maupun besar, malah mereka menjadi bangga padanya dan bahkan ada yang memuja dirinya. Jadi pada intinya, dia tidak tahu bagaimana caranya untuk meminta maaf.
Phantaminum mulai mencairkan suasana dengan tertawa lepas. "Hahahaha! Hei, Nak! Kau seperti Eduan yang dulu—setiap perkataan yang keluar dari mulut Khun itu pasti akan langsung tepat sasaran! Kau juga sepertinya tidak suka meminta maaf karena kebanggaan dan kesombongan yang mengalir dalam darah Keluarga Khun! Ya, walau tidak separah seseorang," lalu Phantaminum melirik Neon dan bergumam, "Setidaknya seseorang sudah mencoba untuk meminta maaf, walaupun itu tampak aneh untuk di dengar," kemudian dia melirik ke arah Enryu sambil memasang seringai di wajahnya, "Dan untukmu bocah, kau ini sangat ingin menghancurkan Lantai Gurumu, huh?"
Enryu bersikap tenang dengan tidak menjawabnya dan memilih untuk mengacuhkannya.
Phantaminum terlihat cukup sakit hati karena dia merasa tidak dihormati oleh murid dari sahabatnya ini.
Aku masih tidak terima kalau bocah keparat sialan tidak tahu diuntung sepertinya menjadi murid dari sahabatku, Neon. Cih! Aku menyesal tidak membantu anak Eduan menyerang bocah keparat sialan kurang ajar ini, pikir Phantaminum menahan emosi.
Menurut Phantaminum, Enryu itu bocah yang sangat amat super duper mega menyebalkan sampai ke ubun-ubunnya. Dia sebenarnya sudah sangat kesal tapi dia tidak bisa mengatakannya langsung di depan Neon. Karena penampilan dia sendiri di depan Neon sebagai sosok sahabat yang baik dan juga yang paling pengertian padanya. Dan pada dasarnya, dia dan Enryu itu sama-sama munafik.
Phantaminum diam sebentar untuk menenangkan pikirannya, kemudian dia melihat Neon dan bertindak seolah tidak terjadi apapun dan lanjut berbicara dengan nada penuh kasih sayang orang tua. "Jadi karena mereka itu masih anak-anak yang kekanak-kanakan dan suka mencari alasan untuk bertarung, bagaimana kalau kau memaafkan kesalahan mereka berdua?"
Huh? Orang tua sialan ini mencoba terlihat menjadi orang baik di depan Guru? Dia pikir dia bisa menjadi orang baik semudah itu setelah apa yang dia lakuin di Istana Zahard? Dan memangnya siapa yang sebelumnya mengatakan ingin melawanku, pikir Enryu melihat Phantaminum dengan tatapan tidak percaya, namun tidak ditunjukkan karena tertutup oleh poni rambutnya.
Phantaminum yang merasa sedang ditatap seseorang mulai mengalihkan perhatiannya ke arah lain sambil bersiul seakan dia tidak tahu apapun.
Bisa-bisanya orang tua sialan dan jelek sepertinya menjadi sahabat Guruku. Aku tidak menerimanya dan tidak akan pernah bisa menerima makhluk tua dan jelek sepertinya menjadi sahabat Guruku, pikir Enryu sambil menahan emosi untuk tidak menyerang Phantaminum, lebih tepatnya wajah mengesalkan milik Phantaminum.
Telinga Phantaminum terasa gatal seakan dia mengetahui kalau seseorang sedang mengejeknya. Dia langsung melirik Enryu yang membalas lirikan matanya dengan mendengus dan mengacuhkan dirinya lagi.
"..." Phantaminum diam seribu bahasa melihat kelakuan super biadab Enryu. Tapi dalam hatinya, dia sudah mengumpat dengan berbagai jenis bahasa yang dia ketahui.
Dan ada Neon yang tidak tahu tentang masalah yang dihadapi kedua orang terdekatnya itu. Dia hanya bisa menghela napas, yang kemudian berkata, "Lupakan saja. Aku harap kalian berdua tidak mengulanginya lagi."
Enryu langsung menoleh cepat ke arah Neon dengan menjawab, "Baik, Guru!" dengan rasa hormat.
Sedangkan Esentia hanya diam sambil memikirkan sesuatu yang berkaitan dengan apa yang dibicarakan Phantaminum dan semua rumor tentang para High Ranker yang sepertinya tidak dapat dipercaya.
Dan karaker utama kita ini, Neon, mulai meragukan seluruh karakter canon TOG, karena beberapa karakter ini tidak sesuai dengan apa yang dikatakan SIU pada webtoonnya. Bahkan karakter yang ditemui Neon saat ini semuanya tampak aneh dan sangat berbeda.
Apa jangan-jangan aku berada di non-canon TOG? Berhubung mereka sangat aneh dan Esentia ini... aku sama sekali tidak mengetahuinya. Atau dia memang canon TOG yang akan muncul di season 3 terbaru? Yah, apapun itu asalkan masih mengikuti lore sih tidak masalah buatku karena sekalipun memang aku bukan ada di TOG aslinya sih itu sudah tidak penting lagi karena sekarang aku sangat amat overpower dan kalaupun ada musuh yang menyerangku tanpa alasan... ku pikir aku bisa membunuhnya dengan mudah, pikir Neon yang dia sendiri tidak menyadari kalau rasa kemanusiaannya perlahan mulai memudar.
...****************...
Sementara itu di suatu tempat di Lantai yang berbeda.
"Hei, kadal."
Seorang Putri Zahard berambut pendek berwarna coklat dan mata berwarna jingga dengan ciri khas semacam hiasan pada ujung luar matanya mulai berjongkok menatap lurus mata seorang yang disebut kadal.
Kadal yang dimaksud Putri Zahard itu bernama Anaak.
"Ayo kita makan bersama setelah ujiannya selesai."
"...HAH?! Di saat seperti ini malah ngajak makan?!" geram Anaak.
Namun Putri Zahard itu masih diam menunggu jawaban dari Anaak.
"Apa kau... sungguh-sungguh?" tanya Anaak memastikan.
Putri Zahard itu tersenyum dan mengangguk. "Ya." jawabnya.
"..."
"Oleh karena itu, pinjami aku Black March." lanjutnya dengan nada serius.
"..."
"Hm?"
"Psst... nenek sihir. Tapi aku hanya bisa mentraktirmu makanan murah saja." bisik Anaak.
Aku tidak peduli dengan itu, pikir Putri Zahard menahan kekesalan dalam dirinya.
Kemudian Anaak mulai bangkit dan berkata pada Putri Zahard, "Tapi sebelum itu...," melemparkan Black March ke tangan Putri Zahard yang menerimanya dengan santai, "Ayo kita bunuh si bola bulu brengsek yang sombong itu!" lanjutnya sambil melancarkan serangan menggunakan senjatanya.
"Green April— Ignition!"
...****************...
Kembali ke Neon dan tiga pengikutnya berada.
Setelah beberapa jam Neon mengajak Phantaminum, Enryu dan Esentia untuk masuk ke dalam kediamannya, tiba-tiba Neon mengalami kejadian yang sama. Kejadian dimana dirinya mendapatkan ingatan baru tentang masa muda tubuh barunya.
Sialan! Apa ini bakal terus begini sampai ke depannya? Aku tidak menyukai caranya, pikir Neon menahan rasa sakit di kepalanya.
Dan kini Neon mulai tenggelam dalam ingatan barunya itu.