Ijab Kabul Paksaan

dani dan Vani sebenarnya ingin pulang 2 hari lagi. Namun karena tadi sore mereka mendapatkan telpon dari Cahya jadi mereka Lansung pulang sore ini. Untungnya pekerjaan Dani sudah selesai.

Cahya mengatakan jika besok dia akan datang kerumah bersama putra pertama nya. Katanya ada hal penting yang ingin di bicarakan oleh mereka tentang Felix dan juga Valeria. Karena itu Dani dan Vani segera pulang.

" papa bunda" seru Valeria terkejut melihat kehadiran kedua orang tuanya di meja makan.

" kebiasaan banget anak gadis bangun nya kesiangan" ujar Vani.

Valeria tersenyum lalu dia berjalan ke arah Vani dan memeluk wanita itu " ria pikir bunda pulang nya 2 hari lagi " ujar Valeria.

lalu Valeria menghampiri papanya dan memeluknya juga" kenapa nggak bilang sama Valeria kalo papa pulang lebih awal?"

" semalam kami tiba di rumah jam 2 pagi, jadi nggak mungkin papa sama bunda bangunin kamu " ujar Dani mengusap rambut putri kesayangan nya.

Valeria duduk di kursi yang biasa dia duduki. mereka mulai sarapan bertiga.

tepat jam 10, Cahya dan Felix tiba di rumah Valeria. Dani dan Vani menyambut kedua tamu nya itu dengan baik. Mereka duduk di ruang tamu.

Art yang bekerja di sana membawakan minuman serta cemilan untuk mereka.

" bi, tolong panggilkan Valeria ya, bilang ada tamu " ujar Vani.

" bain nyonya "

Wanita tersebut segera pergi untuk memanggil Valeria yang berada di kamarnya. Sedangkan mereka yang berada di ruang tamu berbincang ringan sebelum memasuki obrolan inti.

Valeria tiba di ruang tamu. dia benar benar terkejut saat melihat kehadiran Cahya dan Felix di sana. Jadi? Akhirnya Felix menyerah dan memilih untuk menikah dengan nya? Bagus. Ini sangat bagus.

Valeria tersenyum manis" Tante" ujar Valeria lalu mencium tangan Cahya dengan sopan.

Valeria melirik Felix yang menatap nya datar tanpa ekspresi yang berarti. Valeria yakin di balik wajah datar itu ada kemarahan yang siap di luap kan untuk dirinya.

Valeria duduk di samping ibunya. dia menatap Felix lalu tersenyum manis yang terlihat seperti senyum meledek di mata Felix.

" jadi begini, kami kesini untuk melamar Valeria untuk putra saya Felix" ujar Cahya menyampaikan tujuan utama mereka.

" melamar?" ulang Vani terkejut.

vani menatap putrinya penuh tanda tanya. vani tahu Jika putri nya baru saja putus dengan kekasihnya. tidak mungkin Valeria bisa dengan mudah berpaling dari Arlo ke Felix.

" iyaa, jika kalian setuju" jawab Cahya.

" jawaban nya ada pada Valeria. Jika putri kami mau maka kamu setuju. lagian keluarga kita sudah sangat lama berhubungan dengan baik kan? kita juga sudah saling tahu latar belakang kita" ujar Dani.

tidak ada yang ingin Dani tanyakan pada Cahya ataupun Felix. Dani sudah sangat mengenal kedua orang ini serta keluarganya.

Felix adalah pria Baik baik yang tidak pernah terkena scandal buruk apa pun. Dani yakin putrinya akan bahagia dengan Felix.

" saya bersedia" Jawab Valeria dengan penuh keyakinan tanpa keraguan. Bahkan wajahnya terlihat begitu bahagia membuat Felix ingin sekali mencekik leher gadis itu.

" sebenarnya saya kesini bukan hanya untuk melamar, tapi sekalian untuk bertanggung jawab dengan anak saya yang ada di dalam kandungan Valeria" ujar Felix yang berhasil membuat mereka semua terkejut. termasuk Cahya.

Felix tersenyum miring saat melihat wajah Valeria yang ceria tadi lansung terkejut dan berubah panik. senang sekali rasanya bisa membuat gadis itu panik.

" apa? Anak?" tanya Dani terkejut.

" iyaa, karena itu saya ingin bertanggung jawab" ujar Felix " karena Valeria sudah setuju, jadi lamaran ini sudah di terima bukan? Saya berencana bulan depan kami akan bertunangan"

" tidak usah bertunangan, Lansung nikah saja. Jika di lama lamakan takutnya perut ria nanti besar dan orang orang akan tahu" ujar Valeria.

Kening Felix berkerut, kenapa Valeria malah melanjutkan dengan mengakui nya? Felix kira tadi Valeria akan fokus untuk menjelaskan pada orang tuanya, ternyata Valeria malah mengiyakan nya. memang Valeria ini susah di tebak.

" yaa, seperti itu lebih baik" ujar Vani setuju dengan Valeria.

Felix semakin binggung melihat Vani yang sama sekali tidak terlihat terpengaruh dengan kabar ini. Bagaimana cara kerja otak kedua wanita itu? Terutama vani, kenapa wanita itu membiarkan saja putri nya hamil di luar nikah. Di luar nalar.

" tapi jika bulan depan itu terlalu cepat, bagaimana jika 3 bulan lagi? Kita tunangan saja dulu" ujar Felix yang tidak ingin segera menikah.

" tidak bisa, saat ini saja kehamilan ku sudah 2 bulan, jika menunggu 3 bulan lagi maka sudah 5 bulan. perut ku pasti membuncit" ujar Valeria.

" yaa, benar apa yang Valeria katakan, lebih cepat lebih baik" ujar Cahya yang setuju.

Kenapa mamanya malah setuju. Felix melirik Dani yang sedari tadi hanya diam dengan wajah masih shock. Sepertinya hanya Dani yang wajar di keluarga ini.

Setelah kedua pihak setuju dan menetapkan tanggal pernikahan mereka. Cahya dan Felix berpamitan untuk pulang. Sekarang habis lah Valeria.

" Valeria Isabella" panggil Dani saat Valeria baru saja berdiri. Terpaksa Valeria kembali duduk.

" tenang pa, bunda yakin Valeria tidak mungkin hamil" ujar Vani " selama ini kamu mengawasi Valeria dengan ketat kan? Dan lagi tidak ada tanda tanda jika Valeria sedang hamil saat ini"

vani takut suaminya akan memarahi Valeria. jika marah suaminya sering tidak bisa mengontrol tangan dan mulutnya. Vani takut Valeria akan terluka secara fisik ataupun batin.

" Valeria Isabella" panggil Dani lagi.

" aku nggak hamil pa" ujar Valeria" jika papa tidak percaya papa bisa memanggil dokter ke sini. Bahkan Valeria bisa memastikan jika Valeria masih suci pa"

" panggilkan dokter keluarga" ujar Dani.

vani menurut, dia mengambil ponselnya lalu menghubungi dokter keluarga mereka. vani meminta dokter kandungan keluarga mereka untuk datang kerumah.

Sekitar 30 menit kemudian dokter tersebut tiba. mereka masuk ke sebuah ruangan yang di dalamnya terdapat begitu banyak barang barang yang ada di rumah sakit.

Valeria di minta untuk menggunakan tespek terlebih dahulu. Setelah menunggu beberapa menit Valeria keluar dari kamar mandi membawakan tespek tersebut.

Dokter tersebut melihat hasilnya yang ternyata hanya gadis satu " hasil tespek nya negatif. Tapi saya akan memeriksa lagi untuk memastikan" ujar dokter itu.

Valeria berbaring di atas ranjang yang biasa ada di rumah sakit. Valeria berbaring di sana. lalu dokter wanita itu menyibak sedikit baju Valeria untuk memeriksa nya.

Setelah beberapa menit memeriksa. Dokter itu menyatakan jika Valeria memang tidak hamil.

" papa udah percaya?" tanya Valeria saat dokter itu sudah pergi.

" kenapa kamu melakukan itu?" tanya Dani.

" karena Valeria sangat mencintai Felix, Valeria ingin menikah dengan Felix, cuma Felix pa. Tapi Felix menolak ria " ujar Valeria yang tentunya dia berbohong. Masa iya dia menceritakan yang sebenarnya.