ini sekuelnya dari kisah(menikah dengan tuan muda dingin)
mohon baca terlebih dahulu supaya ngerti akan alurnya
gina gadis sederhana yang di besarkan oleh paman dan bibi karena ayah dan ibu nya telah berpisah
namun sungguh di sayangkan di dalam urusan kerja dia cukup beruntung,berbeda dalam urusan cinta dia selalu tidak beruntung.
kisah cintanya selalu berujung berakhir setelah dia kehilangan gelang yang pernah di berikan sang mama sebelum sang mama tiada kabar
sang mama pernah berpesan jika gelang itu tidak boleh sampai hilang karena gelang itu adalah gelang perjodohan,siapapun yang membawanya akan terikat dengan yang punya.
sedang gelang yang ber ukiran nama gina itu telah berada di tangan seorang pria yang gina benci,bernama faris.
lalu bagaimana kah kisah mereka selanjutnya?
apakah gina akan bersama dengan Faris sesuai dengan pesan sang mama?simak yuk...😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom_nurul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 9
Faris,Rido,dan juga Aldo sudah sampai di warteg yang dekat dengan kantor.mereka cukup berjalan kaki jika ingin makan di warung merakyat itu.
"kalian berdua pesan lah aku akan terima telfon dulu"kata Faris dengan sudah memegang ponsel untuk mengangkat telfon dari atasannya yaitu bara
"iya pak maaf saya sedang berada di warteg yang cukup ramai jadi agak lama mengangkatnya karena mencari tempat agar bisa menerima telfon anda pak"jawab Faris memberi alasan takut sang atasan memarahinya
Faris terlihat tengah sibuk membalas pertanyaan demi pertanyaan dari sang atasan mengenai pertemuan nya dengan klien tadi
Dia tidak tahu saja,jika ada gadis galak yang melihatnya dari kejauhan yang tengah fokus menatap dirinya yang sedang asyik berbicara.
"dasar sok sibuk,mau makan aja pakek telfonan segala,kurang kali ya ketemuan nya tadi"sambil menyeruput es jeruk yang ia pesan
"gin kamu bisa ambilin paman ayam lagi ga,paman kok ingin lagi"kata sang paman
"siap pamanku sayang,gina ambilin dulu ya paman disini saja pokoknya biar gina yang layanin oke?"ujar gina cekikan karena melihat ekspresi sang paman yang terkejut karena dia memang suka mengejutkan jika berbicara
"kamu ini bikin paman hampir jantungan"mengelus dadanya karena gina spontan menjawab dengan suara agak keras
"gina ambilkan dulu ya paman"gina pun beranjak pergi
Gina berjalan ke tempat dimana tersaji beberapa hidangan di hadapan nya,warung makan yang dekat dengan Wijaya corp itu cara penyajiannya berbeda dengan warung pada umumnya
Disana serba prasmanan apapun bisa ambil sendiri sesuai keinginan,dan harganya pun cukup terjangkau. banyak atau sedikit harganya sama
Gina saat ini hendak mengambil piring karena dia juga ingin menambah buah buahan untuk di bungkus dan akan di makan di perjalanan nanti
Saat gina hendak mengambil piring saji,dia terkejut melihat tangan mulus yang tak kalah lentik dari tangannya sama sama mengambil piring yang sama yang akan gina ambil
Dan saat dia melihat itu darahnya pun langsung mendidih
"dih maaf ya ini saya dulu...Faris???!"kata gina menatap seseorang yang berada di sampingnya tengah mengambil piring yang sama seperti gina ambil saat ini
Tarik menarik pun tak terhindarkan
"gadis galak kamu mending ngalah ini tadi aku duluan yang sampai sini,jadi kamu ambil yang lain"ucap Faris
"dih mana bisa,kamu tuh cowok harusnya ngalah dong,yang datang kesini duluan tuh aku,kamu nya aja sibuk telfonan ngomong kalau duluan bohong banget!"ujar gina
"ga bisa aku sudah lapar,jam istirahat ku tinggal beberapa menit saja,ngalah lah dikit"kata Faris lagi
"ga bisa,kamu aja yang ambil lain nya tuh di situ masih ada banyak,ini aku duluan yang ambil"gina tak mau kalah
"dih kamu ya benar bener ga ada kasihan sama sekali sama laki sendiri"ujar Faris dengan tersenyum menggoda dan gina langsung menatapnya dengan tajam
"dih pede banget ngaku ngaku laki,tadi aja ga mau ngalah"kata gina sedikit ketus
"ya udah tuh ambil,aku lupa nanti anak ku jadi ileran lagi!"goda Faris menatap gina yang sangat cantik bila tengah marah.namun sangat di sayangkan dia sama sekali tidak pernah memperhatikan itu,dan saat ini dia tengah menikmati gadis galaknya yang entah mengapa menyita perhatiannya saat berbicara tentang telfonan tadi
"dia merhatiin juga ternyata,sweet juga"dalam hati faris
"najis,punya anak sama kamu ih!!"gina langsung mengibarkan bendera perang ke arah faris
cetak
"awww,sakit peak"maki gina saat dahi nya di sentil oleh Faris
"gimana kalau aku jodoh kamu,beneran nggak mau punya anak dari aku?"tanya Faris sambil mengusap kening gina yang di sentil tadi
Sedang gina hanya mematung menatap Faris yang begitu dekat dengannya hingga dia bisa mencium nafas segar Faris,dan bau maskulin parfum yang sama milik Faris yang beberapa hari kemarin sempat ia hirup dan sempat membuatnya mabuk kepayang hingga menyerahkan ciuman pertama kepada Faris.
"aku tau aku tampan,sudah minggir dulu aku bisa telat ini"balik lagi ke mode semula
Gina hanya diam menatap Faris yang melewatinya,dan mengambil beberapa makanan yang akan ia santap sambil mengedipkan mata sebelah ke arah gina dengan terang-terangan menggoda gadis itu
Setelah mengambil pesanan milik sang paman dan dirinya gina langsung duduk di bangku sebelah sang paman.namun tatapan nya tak pernah putus dari tatapan faris.gina menatap ke arah Faris yang duduk tak jauh darinya tapi dengan posisi membelakangi gina
Faris duduk di tengah antara Rido dan Aldo dia pun melihat ke belakang dan mata mereka tak sengaja saling bertatapan
Faris melambaikan tangannya,dan memberi kecupan jarak jauh untuk gina sambil mengedipkan matanya kembali lalu dia menyuap makanan nya sambil menatap gina yang masih menatapnya heboh
"pak saya sudah selesai,anda malah baru tiba.loh kok anda cuma makan buah pak?kayak orang nyidam aja"kata Rido saat melihat isi piring Faris
Aldo pun menambahi"Rido yang hamil kan nona Karina tapi kita semua ikut merasakan dampaknya,benarkan pak Faris?"
Namun yang di tanya malah masih asyik saling pandang memandang ke arah yang sama dengan sorot mata yang sama-sama seperti ingin menerkam
hingga membuat dua orang yang bersama Faris ikut menuju arah orang yang di tatap Faris
"wah cakep banget siapa ya tuh cewek?simpanan om om kah?"
"hush ngawur"kata Aldo membalas ocehan Rido
"kali aja,noh liat dia aja layanin om om sebelahnya,ya kan pak?"tanya Rido menatap Faris
"tapi cewek itu menatap ke arah pak Faris lihat noh"kata Aldo menambahi dan itu sukses membuat Faris menatap keduanya
"sudah makan nya kalian?"tanya Faris mengalihkan perhatian
"eh belum kok pak,kita masih mau nambah boleh kan pak?"tanya Aldo
"boleh silahkan pakek uang kalian masing-masing,udah dulu saya sudah kenyang"kata Faris lalu kemudian pergi kearah kasir
Tapi tatapan nya masih ke arah gina yang masih melayani sang paman
"duh pak Faris pelit banget"kata Rido
"pak Faris bukan pak bara peak"Aldo menjawab
Sedang di kasir Faris hendak membayar
"berapa total semuanya mbak,saya dan 2 teman saya itu"menunjuk ke arah sang teman yang masih menikmati makanan
"semuanya 75 ribu pak"Faris mengangguk dia pun mengeluarkan uang kertas warna merah dua kepada petugas kasir
"ini mbak"kata Faris menyodorkan uang cash
"loh ini kelebihan pak?"tanya sang kasir
"mbak lihat dia orang yang disana?"mengarahkan petugas ke arah gina dan sang paman,dan petugas kasir itu pun mengangguk
"iya pak,sisa nya buat bayar makanan mereka pak?"tanya nya yang cukup paham
"iya betul!"jawab Faris dingin
"tapi tetap masih ada sisa pak!"kata petugas nya lagi
"buat kamu saja"ujar Faris lalu meninggalkan warteg itu dan kembali ke kantor setelah puas melihat gina yang tersenyum melayani sang paman.
Bersambung
pasti ingat terus kejadian kokop mengkokop