NovelToon NovelToon
Your Touch

Your Touch

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cintamanis / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Tr_w

"Kakak, aku akan kembali untuk mu! Tunggu aku sampai dewasa nanti ya! Aku hanya akan menikah dengan mu, janji! " Kata gadis kecil yang baru berusia 5 tahun dengan tas bergambar moana berwarna hijau.

"Pergilah! Jangan pernah kembali! Kau merepotkan!" Sarkas seorang anak laki-laki yang usianya baru saja menginjak 10 tahun.

Meski sudah mendapatkan segitu banyak perkataan yang kasar sekalipun, anak berusia 5 tahun itu sama sekali tidak merasa sakit hati.

Bagaimana jika anak yang berusia 5 tahun itu tumbuh menjadi anak yang sangat cantik dan manis. Namun sayangnya perangainya selalu membuat kepala orang tuanya pusing.

Dan saat dirinya sedang mengalami banyak masalah, anak laki-laki yang memintanya pergi itu datang kehadapannya dengan bentukan yang sangat berbeda.

***********

"Enyahlah dari kamar ku!"

"Apa yang ingin kau sembunyikan di balik handuk itu? Aku sudah pernah melihatnya sewaktu kecil, sepertinya masih sama kecilnya! "

"Valencia beatrice william!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tr_w, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

"Selamat datang di negara ku kawan! Sebagai penyambutan untukmu, aku akan membiarkan dirimu untuk memilih partner ranjangmu. Silahkan pilih dan akan aku berikan secara gratis!" Ucap pemilik club ini dengan sangat senang, ini adalah hal yang di tunggu-tunggu olehnya, karena mereka sudah tidak bertemu semenjak mereka SMA dulu.

"Bawakan aku wanita beserta datanya!" Ucap pria dengan setelan kemeja putih dengan celana hitamnya, matanya menatap arah jam tangan seakan tidak ingin ada waktu yang terbuang dengan sia-sia.

"Tuan muda Axel? Ayolah, ini kali pertama mu di club ku. Jadi mari kita bersenang-senang sampai pagi!!" Ucap sahabat Axel yang bernama Dion Wasteros, salah satu pemilik perusahaan hiburan yang sudah sangat terkenal disana.

"Berhentilah membuang waktuku, besok aku ada kelas pagi. Jadi bawakan saja yang aku minta!" Titah Axel dengan menegak kembali cairan coklat yang sering di sebut whiskey.

Dion menghubungi seseorang dan dalam satu panggilan banyak wanita yang datang dan berjejer di depan mereka dengan gaya centilnya. Seorang wanita yang sering di sebut madam memberikan berkas yang mana berisi catatan kebersihan dan tubuh semua wanita yang sedang berdiri di depan mereka.

"Terima kasih cantik... " Goda Dion dengan mengambil berkas yang diserahkan. Wanita itu terlihat malu-malu saat mendapat pujian langsung dari si pemilik club.

"Kau tau, tak ada yang se protektif dirimu dalam memilih teman malam. Meski aku adalah anak yang lahir dari hubungan terlarang, sampai saat ini aku masih belum ada yang memanggil daddy. Mengapa? Karena aku pintar dalam bermain, tanpa harus menyeleksi seperti mu layaknya sedang memeriksa resume karyawan saja." Jelas pria itu dengan sedikit menyindir dan tentu saja ingin menganggu teman sejawatnya ini.

Axel menatap Dion sebentar lalu menggeleng, pria itu memang tampan dan menawan meski tidak melebihi dirinya.

"Kau akan mendapatkan kabar itu segera, karena sepertinya tuhan ingin mendengarmu berteriak karena mendengar tangis anakmu!" Axel menyeringai saat membayangkan betapa kesalnya pria yang anti anak kecil ini di serbu oleh anaknya sendiri.

"Aaaa!!! Berhentilah menggunakan nama Tuhan di tempat seperti ini! Kau ingin club ini berubah menjadi tempat pemujaan tuhan?" Teriak Dion takut saat melihat wajah temannya yang memang lebih menyeramkan jika tersenyum.

Axel melempar berkas itu dan menunjuk nama yang ingin dia ajak bermalam. "Diana!" Setelah mendengar namanya di panggil, seorang wanita cantik dengan gaun navy dan rambut yang di curly maju dengan senyum manisnya.

"Ku beri waktu 15 menit untuk membersihkan dirimu! Aku tidak ingin mencoba sesuatu yang belum bersih. Dan tunggu aku di kamar yang di siapkan!" Perintahnya dan langsung di jalan kan oleh wanita itu, karena madam sudah melihat isyarat dari tuannya untuk melakukan sesuai intruksi.

Mereka memang penggila s*x tapi percayalah bahwa tak ada gadis perawan yang mereka gagahi. Mengapa? Karena keduanya punya prinsip tidak akan menyentuh wanita yang masih tersegel karena tidak ingin bertanggungjawab. Dan satu lagi, tentu saja tidak ingin mengajari caranya berhubungan karena itu pasti akan merepotkan.

"Oh ya! Kau menjadi dosen di Universitas S bukan? Ada salah satu teman kencan ku yang ada di sana, bisa kau perhatikan dia untuk ku?" Tanya Dion dengan tatapan memohon, seakan ingin di kasihani.

"Pedofil! Jangan menatap ku begitu, tanganku sering melempar barang sesukanya." Axel kembali meneguk minumannya tanpa menatap wajah sahabatnya, dia sedang memperhatikan seluruh orang yang ada di club ini.

Dion mendengus lalu meneguk minumannya juga, dia sudah lelah menghadapi sikap Axel yang menguras kadar emosinya.

"Bagaimana pekerjaan mu akhir-akhir ini? Aku dengar kalau kedua ibumu bertengkar akan warisan dari anaknya." Tanya Axel setelah beberapa menit terdiam, kini dia memperhatikan ekspresi Dion yang terlihat menaikan satu sudut bibirnya.

Hidupnya sudah berantakan dan sekarang sepertinya semakin berantakan semenjak usahanya melejit.

"Aku kaya dan sukses tapi anehnya tidak bahagia, kedua wanita itu ingin aku cepat tiada dan membagi harta ku. Mereka terlalu serakah!" Dion menatap gelas yang dia pegang dengan tatapan nanar.

"Pindahkan saja mereka ke kutub utara agar saling membagi kehangatan dengan pinguin dan beruang. Kau mampu melakukannya bukan? Atau perlu bantuan ku?" Tanya Axel sembari berdiri dari duduknya, dia akan ke kamar yang sudah di siapakan dengan di antar madam yang baru saja datang.

"Hahaha... Aku bisa melakukannya, sudahlah nikmati waktu mu!" Dion tertawa saat temannya itu ingin menghiburnya namun dia tidak pantai berekspresi.

Di dalam kamar, sudah ada wanita yang bernama Diana tengah duduk di atas ranjang dengan posisi seksi yang dia bisa. Axel menarik dasinya lalu menatap wanita yang tengah menatapnya sensual.

"Puaskan milikku tanpa menyatukan tubuh kita." Ucap pria itu dengan membuka ikat pinggangnya dan duduk di sebelah Diana. Wanita itu sedikit terkejut tapi bayaran ini sangat mahal dan dia tidak bisa berkata tidak.

"Baik tuan... " Dengan segera Diana membuka seluruh pakaiannya dan bergerak menyentuh dirinya sendiri. Lalu dia juga membuka kantong kemeja Axel tanpa menyentuh perut dan tubuh menggoda itu.

Tanpa di rasa mulutnya sudah mengemut sesuatu yang sudah membesar begitu saja, dirinya ingin merasakan benda itu masuk kedalam tubuhnya dan penuh disana. Sayangnya peraturan tetaplah peraturan, wanita pemu*s tetap saja memu*skan bulan dipu*skan.

Hari ini sepertinya Axel tidak menginginkan penyatuan karena biasanya pria itu selalu saja tidak bisa puas hanya dengan mulut saja karena dirinya termasuk pria Hyper.

.

.

.

.

.

Universitas S

Seorang pria tengah membaca lebaran demi lembaran kertas yang di berikan oleh salah satu mahasiswa pembuat onar. Gadis itu sudah berdiri satu jam di depan pria yang tengah duduk asik di meja kebesarannya dengan membaca hasil rangkuman yang di buatnya.

Sialan! Sepertinya pria ini sengaja untuk membuatku mematung begini! Arghh menyebalkan! Batinnya dengan menggaruk kepalanya yang tiba-tiba gatal karena kesal.

Wajah Valencia sudah tidak bisa dia ajak bersahabat, karena dia sudah sangat kesal terus berdiri tanpa ada kepastian kapan dia akan di suruh duduk.

"Pak? Bapak yakin sedang memeriksa tugas saya? Atau bapak sedang tidur saat ini?" Tanya Valencia dengan senyum karirnya, dia secara tidak langsung sedang menyindir pria yang tengah duduk dengan wajah datarnya itu.

"Sepertinya pertanyaan itu sudah kamu tau jawabannya, mengapa tidak tanya dirimu sendiri?" Ketus pria itu tanpa menoleh gadis yang dia ajak bicara. Tangan Valencia sudah reflek ingin menerjang wajah tampan itu namun tak sampai mengenainya.

Axel yang tau sikap gadis itu, hanya tersenyum tipis bahkan sangat tipis karena hanya dia yang mempu melihatnya.

"Pak? Bisa saja keluar dulu? Nanti hasilnya boleh beritahu saya nanti." Valencia bernegosiasi pada pria batu tersebut, lagi pula dirinya tidak mendapat nilai dari tugas ini kan? Ini tugas adalah hukuman yang mana dia harus menerima dengan suka rela yang terpaksa!

"Bisa... " Gadis itu sudah tersenyum senang, kenapa tidak bertanya dari awal saja kan? "Tapi besok saya mau kamu menyetor kembali tugas yang akan saya berikan sekarang!" Lanjutnya dengan mematahkan semangat gadis cantik itu.

"Hah? Bapak yang benar saja!"

"Apa wajah saya terlihat bercanda?"

Tidak! Wajah bapak memang tidak menunjukkan kalau bapak sedang bercanda! Tapi wajah bapak menunjukan kalau bapak memang pria gila!

1
Melly Y
thor semoga cia gak sama axel thor carikan cowo yg lebih segalanya dri axel kasihan cia😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!