NovelToon NovelToon
Jodoh Titipan

Jodoh Titipan

Status: tamat
Genre:Perjodohan / Patahhati / Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Obsesi / Romansa / Tamat
Popularitas:3.8M
Nilai: 5
Nama Author: Sept

Taqi Bassami, hanya karena ia seorang anak angkat, pria itu harus mengorbankan hidup selamanya. Taqi menukar kebebasannya demi membayar balas budi. Berkat sang ayah angkat, hidupnya yang terpuruk di jalan, kini menjadi sukses.
Bila balas budi bisa dibayar dengan uang, Taqi pasti melakukan hal itu. Tapi bagaimana, jika Taqi harus menikahi wanita pilihan keluarga angkatnya itu untuk membalas jasa. Belum lagi latar belakang Taqi yang perlahan mencuat ke permukaan. Siapa sebenarnya Taqi? Ketika banyak pihak mengincar nyawanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sept, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di Antara Banyak Hati

Jodoh Titipan Bagian 9

Oleh Sept

"Nisa!" panggil Taqi saat Anisa beranjak. Gadis itu berjalan sambil memeluk tubuhnya sendiri. Sesekali ia mengusap pipinya. Anisa mencoba tetap kuat, tapi nyatanya tidak bisa. Ia tidak bisa pura-pura kuat saat hatinya terluka.

Malam ini, hati Nisa benar-benar sudah patah. Hancur lebur tak bersisa. Taqi terlalu kejam padanya, bagaimana bisa pria itu memiliki wanita lain. Apa selama ini Anisa kurang baik? Apa Anisa selama ini melakukan kesalahan sehingga Taqi ingkar pada janji. Sebuah janji pernikahan yang akan mereka realisasikan tahun depan. Janji tinggal lah janji, Taqi sudah berhianat. Menoreh luka begitu dalam di hati Rozaqo Anisa.

"Nisa! Tunggu, Mas antar!" panggil Taqi. Pria itu menyusul Anisa sembari meraih lengan gadis yang matanya sudah banjir tersebut.

Anisa menepis tangan Taqi. Ia marah, kecewa, semua rasa jadi satu. Dengan hati yang sudah carut marut tak berbentuk, Anisa lari ke tepi jalan. Ia nekat menghadang taxi biru yang kebetulan meluncur di depannya.

"Taxi!"

Chittttt ...

Decit suara ban mobil yang berhenti mendadak, membuat sang sopir membuka jendela. Ingin rasanya ia marah. Tapi Nisa malah langsung membuka pintunya.

"Jalan, Pak!" seru Anisa.

Padahal, taxi itu sudah ada penumpangnya yang duduk menatap heran pada Anisa.

Tok tok tok

Taqi mengetuk jendela taxi itu. Mobil taxi belum berjalan, karena Anisa naik taxi yang sudah ada penumpang di dalamnnya.

"Pak ... tolong jalan," pinta Anisa.

Suaranya yang serak seperti habis menangis, membuat pria yang duduk di sebelahnya langsung mengangguk pada sopir taksi.

"Jalan saja, Pak!"

"Baik, Tuan."

Werrrr ....

WUSHHHH ...

Mobil taxi berlambang burung biru itu pun mulai melaju pelan. Meninggalkan Taqi yang hanya bisa menahan napas saat melihat mobil itu menjauh.

Di dalam taxi, pria yang duduk di sebelah Anisa mengulurkan sebuah sapu tangan. Tapi Anisa langsung menolak. Ia kemudian meminta turun saat ada di ujung jalan.

"BERHENTI!"

Seketika taxi langsung berhenti, Anisa lalu mengeluarkan dompet. Mengambil uang dari dalam sana.

"Terima kasih," ucapnya sambil memberikan uang seratus ribu pada pria memakai masker yang sejak tadi duduk di sebelahnya.

Dari mata si pria, terlihat dia sedang menahan senyum.

Sedangkan Anisa, setelah turun dari taxi itu, ia kembali menghentikan taxi yang lain. Anisa mencoba merapikan pakaian dan wajahnya saat ia akan tiba di rumahnya. Bahkan masuk rumah pun ia diam-diam. Tanpa menyapa ibunya, Anisa pergi ke kamar.

***

Dua bulan kemudian

"Paket!" teriak seorang pria berjaket hijau di depan pagar rumah peninggalan Zain.

Nada yang sedang menyapu, meletakkan sapu si samping kursi. Ia keluar begitu ada kurir paket datang.

"Maksih, Pak."

Nada menerima paket makanan tersebut, kemudian masuk dan menutup kembali pagar rumahnya.

"Akhirnya," ucap Nada setelah mebuka kotak makanan berisi irisan buah-buahan segar. Ada manga muda, pepaya, bengkuang, dan beberapa buah lainnya.

"Seger banget, enak ya sayang ... seger!" ucap Nada sekali lagi. Ia bicara sendiri di teras rumahnya yang asri. Sambil menikmati rujak buah yang ia pesan secara online.

Sambil makan buah manga yang masam itu, tangannya mengusap perut.

"Udah nggak pengen lagi, kan?" tanya Nada pada anak dalam perut. Oh, rupanya Nada sedang ngidam. Kasihan, hamil tanpa suami yang menemani, membuat Nada harus mandiri. Mau apa-apa juga harus beli sendiri.

Sebenarnya, ummi meminta Nada tinggal di sana. Bersama ummi dan abah. Tapi, karena di rumah ada mas Taqi, Nada merasa tidak enak.

Lagi pula suaminya sudah meninggalkan rumah yang nyaman untuknya. Seolah Zain mengerti, bahwa Nada memang tidak punya tempat tinggal selama ini.

Nada sedari kecil diadopsi. Semua karena alasan ekonomi. Ibu dan ayah angkatnya sekarang juga sudah pindah kota. Mereka sudah tua, ikut anak pertama. Sedangkan Nada sendiri, setelah menikah ikut tinggal bersama suaminya. Biasanya ngekos waktu kuliah dulu, bahkan sempat tinggal di asrama.

Sekarang Nada sedang cuti kuliah. Mungkin habis melahirkan ia akan kembali kuliah lagi. Tiba-tiba ia menghela napas dalam-dalam, harus memikirkan nasib buah hatinya. Harus memikirkan biaya hidup seorang diri. Karena tabungan yang Zain tinggalkan, lama-lama pasti akan habis bila Nada sama sekali tidak bekerja.

Ya meskipun selama ini abah sama ummi tidak akan membiarkan Nada serta cucu mereka kelaparan. Buktinya, stok beras dan kulkas tidak pernah kosong.

Asisten rumah tangga ummi pasti datang untuk belanja bulanan. Belom lagi abah Yusuf selalu kasih amplop coklat setiap bulan untuk kebutuha Nada.

Tuh, dua amplop masih tertata rapi di laci. Bersama amplop coklat yang lain. Sebuah amplop yang berisi tulisan lama Zain. Sebenarnya bukan untuk Nada, karena di sana tertera untuk Taqi. Hanya saja, sebelum Nada memberikan itu pada Taqi. Nada membacanya.

Ingin rasanya ia buang surat yang sudah ditulis tangan oleh suaminya itu. Tapi Nada kemudian memutuskan untuk menyimpannya saja. Meski kecewa, karena bagaimana bisa suaminya itu menitipkan dirinya pada Taqi? Nada bukan barang, kenapa harus dititipin-titipin segala.

Makanya, ia tidak mau tinggal di rumah abah. Selain ada Taqi, dia juga merasa tidak nyaman. Apalagi ummi selalu meminta Taqi mengantar Nada ke rumah sakit untuk periksa kehamilan. Dari sana, ia merasakan gelagat aneh dari kedua mertuanya itu. Bukannya apa-apa, selama ini ia sudah menganggap Taqi seperti abang sendiri.

***

Saat Nada berjibaku dengan pikirannya, di tempat lain Taqi sedang duduk termenung di ruang kerjanya di gedung yayasan Amsojar. Tangannya mungkin memegang berkas tapi pikirannya melayang ke mana-mana.

Kemarin tante Wini menelpon, mengatakan Anisa sudah seminggu dirawat di rumah sakit. Tante Wini sendiri sekarang sudah ada di Malaysia, ia menemani Anisa yang sakit. Tante tidak tahu, kalau mereka sudah putus. Karena keduanya sama sekali tidak mengatakan apapun.

***

Malaysia. Rumah Sakit M.

"Mas Taqi sibuk, Bu. Dia pasti tidak bisa datang," ucap Anisa dengan lesu.

"Datang kok, pas Ibu bilang kamu sakit, dia bilang akan datang," ujar tante Wini yakin.

Seketika mata Anisa langsung berbinar. Ia yang semula lemas, terlihat sedikit bersemangat. Dan tante Wini langsung tersenyum tipis.

"Benarkah? Mas Taqi mau datang?" tanya Anisa tidak percaya.

Dan tante Wini mengangguk pelan. Dalam hati, ia meminta maaf karena sudah bohong. Terutama pada Taqi, karena pas telpon, ia memaksa Taqi harus datang.

BERSAMBUNG

1
Churin iin
Luar biasa
@bimaraZ
taqi salahjuga..meskipun cuma menena gkan g harus memeluk juga...
@bimaraZ
hhh tagi jadi ketagihan tuh...😍
@bimaraZ
anggap saja nisa dan taqi tidak berjodoh...
@bimaraZ
sampai g bisakomen bacanya ..g kebayang di posisi taqi
jawab iya salah jawab tidak juga berat
RL
Luar biasa
Zumi Zauhair
seruu
indah
😭😭😭😭😭😭
indah
Maa shaa Allaah Gemes ny 😍😍
indah
Hem Rumit nih
indah
Bawang Bombay
😭😭😭
Safitri Agus
jodoh othor yg menentukan 😁🤭
komalia komalia
ooh iya apa nada engga pakai hijab ya
komalia komalia
mas taqi mau bulan madu
komalia komalia
umii iis bukan nya diem bikin orang jadi malu aja
komalia komalia
umi kaya nya engga pernah bikin cap si abah
komalia komalia
udah baca
komalia komalia
itu lah kalau kita punya hutang budi bagai buah si malakama
komalia komalia
mampir
zauza
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!