Memilih Pergi Ketika Kau Memilihnya

"Huhhhh akhirnya selesai juga melakukan pertemuan meeting dengan klien yang sangat menyebalkan itu," umpat Lulu terlihat begitu kesal saat keluar dari ruang rapat ditemani oleh Arya yang saat ini menjadi asistennya.

"Ini Nona jadwal pertemuan selanjutnya," Arya memberikan buku agenda jadwal pada Lulu.

"Aku baru saja selesai bertemu dengan orang yang sangat menyebalkan itu dan sekarang kamu ingin menyuruhku untuk bertemu dengan klien lagi," keluh Lulu tidak henti-hentinya protes.

"Nona sudah mengambil tanggung jawab ini, jika Nona mengambil tanggung jawab ini berarti Nona harus mempertanggungjawabkan kepercayaan tuan Mizwar. Dalam pekerjaan tidak boleh protes apalagi mengeluh," ucap Arya.

"Kamu setiap hari hanya bisa menceramahiku. Kamu coba saja satu hari menjadi diriku dan kamu akan tahu bagaimana rasanya apa yang aku jalani setiap hari," oceh Lulu.

Arya hanya diam saja tanpa berkutik sama sekali.

"Aku mau makan dulu sebelum bertemu klien," ucap Lulu

"Baiklah, saya akan membantu untuk mencarikan Restaurant," jawab Arya membuat Lulu menganggukkan kepala dan kemudian mereka meninggalkan tempat tersebut yang sekarang sudah berada di parkiran.

"Nona maaf, kunci mobil ketinggalan," ucap Arya.

"Kamu hanya menceramahi saya setiap hari yang mengatakan bahwa saya terlalu ceroboh dan tidak boleh protes dan sekarang lihat," ucap Lulu mengambil kesempatan untuk mama dengan pengawalnya itu.

"Maafkan saya Nona," ucap Arya.

"Sudah sana buruan kamu ambil," titah Lulu yang membuat Arya menganggukan kepala dan kemudian dia langsung pergi.

Lulu menarik nafas panjang dan kemudian membuang perlahan ke depan, "ternyata begini sulitnya menjalankan tugas yang diberikan oleh Kakek. Tidak main-main jika berani mengambil tanggung jawab dan harus benar-benar bertanggung jawab," ucap Lulu terlihat begitu sangat lelah dengan pekerjaannya.

Lulu saat berbalik badan tiba-tiba saja kaget dan hampir saja terjatuh ketika melihat pria berdiri di depannya yang tak lain adalah Rasyid.

"Kau," umpat Lulu memegang dadanya dengan jantungnya yang hampir saja copot.

"Cilla sudah kembali?"

"Sejak kapan?" tanya Rasyid.

Pasti tujuan utama bertemu dengan Lulu tidak lain karena pertemuan yang aneh dengan istrinya.

Mendengar pertanyaan Rasyid justru membuat Lulu mendengus kasar dengan tersenyum miring kemudian melipat kedua tangannya di dadanya.

"Siapa dirimu yang harus bertanya seperti itu kepadaku dan apa urusannya denganmu?" tanya Lulu dengan sangat sinis yang benar-benar sangat muak dengan Rasyid

"Kamu tidak bisa membohongiku lagi dan keluargamu tidak bisa menutupi keberadaan Cilla di mana. Aku sudah bertemu dengan Cilla dua kali dan katakan apa yang terjadi kepadanya. Apa sekarang dia berpura-pura tidak mengenaliku sama sekali. Apa yang dimaksud Cilla?" tanya Rasyid dengan sangat menggebu-gebu yang hanya membutuhkan jawaban dari Lulu.

"Cukup Rasyid. Kau benar-benar laki-laki yang tidak tahu diri yang pernah aku temui. Aku dan keluargaku tidak pernah menyembunyikannya atau menyuruhnya pergi dan justru semua itu karena keinginan Cilla. Aku juga tidak harus memberitahu dia di mana atau sekarang sedang berada di Indonesia. Dia melupakanmu, lalu kenapa jika iya. Bukankah kau sudah memiliki keluarga cemara dan bertanggung jawab kepada orang lain dan membuang semua tanggung jawabmu kepada istri sah mu sendiri!" tegas Lulu.

"Jadi jika Cilla tidak mengingat sedikit tentang dirimu, maka terimalah!" ucap Lulu yang saat ini merendahkan suaranya.

"Apa maksud kamu? Apa Cilla tidak mengingat apapun tentang ku? Tidak mungkin dia melupakanku secepat itu. Apa yang terjadi sebenarnya kepada Cilla?" tanya Rasyid.

"Semua ingatannya tentang dirimu sudah berhenti di saat kau menghancurkan hidupnya. Rasyid Cilla memang tidak mengingat apapun tentang dirimu dan dia bukan berpura-pura, dia tidak mengingat pernah bertemu dan pernah menjalin hubungan denganmu!" tegas Lulu benar-benar sangat mengejutkan Rasyid.

"Itu tidak mungkin," sahut Rasyid yang tidak percaya.

"Aku sebenarnya tidak ingin menjelaskan semua ini kepada orang sepertimu dan aku juga tidak punya kepentingan apapun. Hubunganmu dengan Cilla sudah selesai tetapi bagaimanapun aku harus memberitahu mu. Kau harus tahu jika Cilla saat melakukan penerbangan kembali ke eropa, pesawatnya mengalami kecelakaan di perairan danau semenanjung. Aku sangat yakin kau mengingat kecelakaan pesawat 8 tahun yang lalu di mana hanya ada 3 korban jiwa dan yang lain luka-luka parah termasuk Cilla!"

"Cilla butuh perawatan saat itu juga, kondisinya kritis dan kami membawanya ke Amerika untuk berobat tanpa harus memberitahu dirimu. Karena kau sudah menghancurkan dirinya! Sampai akhirnya Cilla melewati masa kritisnya setelah 1 bulan lebih lamanya dan akhirnya dia kembali bangun. Dia sama sekali tidak mengingat apapun tentang dirimu, dia tidak pernah mengingat kau pernah hadir di dalam hidupnya!" tegas Lulu memberi penjelasan yang membuat Rasyid benar-benar kaget.

Mata Rasyid berkaca-kaca mendengar penjelasan itu. Betapa hancurnya hatinya ketika wanita yang dia cintai ternyata sudah melupakan dirinya.

"Kenapa Rasyid? Kau merasa sedih dengan orang yang mencintaimu melebihi apapun dan sekarang tidak mengingat sedikitpun tentang dirimu? Itu adalah karma untuk laki-laki seperti dirimu. Jadi aku ingatkan kepadamu untuk tidak pernah mengganggu Cilla lagi. Dia sudah menemukan hidupnya yang baru, dan kau harus tahu jika kau mencoba untuk memaksanya mengingat dirimu dan itu akan menjadi resiko besar, bagaimana saraf yang bermasalah di bagian kepala Cilla akan semakin parah!" tegas Lulu.

"Jadi sebaiknya menjauhlah dan jangan pernah muncul di hadapannya dan apalagi mengakui dirimu sebagai suaminya. Kau sudah menjalankan kehidupanmu dengan penuh kebahagiaan dan biarkan Cilla bahagia!" tegas Lulu yang membuat Rasyid terdiam.

Rasanya Lulu benar-benar sangat muak bertemu dengan Rasyid dan membuat Lulu berlalu dari hadapan Rasyid.

"Lalu bagaimana dengan darah dagingku yang ada di kandungan Cilla?" tanya Rasyid.

Lulu menghela nafas dan kemudian kembali berbalik badan.

"Bukankah sangat mustahil jika anak yang ada di dalam kandungannya tetap hidup di saat kondisi ibunya seperti itu? Cilla hamil muda dan bayinya tidak bisa diselamatkan. Kami juga bersyukur dia melupakan semuanya yang tidak akan membuatnya semakin hancur, termasuk kehilangan anaknya," jawab Lulu.

Rasyid semakin hancur kala mendengar bahwa buah hatinya juga sudah tidak ada lagi.

"Lalu apa maksud dari perkataan Cilla? Mengapa dia mengatakan akan menjadi dosa karena dia sudah menikah? Apa dia dia sudah menikah lagi?" tanya Rasyid.

"Benar!" jawab Lulu tanpa ragu.

"Dia sudah menikah lagi dan sudah memiliki anak," jawab Lulu.

"Bagaimana mungkin seorang wanita yang masih bersuami bisa menikah lagi? Apa yang ada di dalam pikiran kalian membiarkan Cilla menikmati tentang permasalahan ingatannya dan membiarkan dia menikah lagi sementara statusnya masih sah menjadi istri dari seorang pria. Pernikahan itu haram!" tegas Rasyid yang justru membuat Lulu tertawa.

"Rasyid apa kau sangat berasa bangga dengan dirimu yang bisa berpoligami dan memang itu adalah halal dan ketika seorang wanita memilih laki-laki lain untuk membahagiakan hidupnya dan kau mengatakan bahwa itu adalah haram. Kau benar-benar laki-laki serakah yang hanya ingin menang," ucap Lulu dengan geleng-geleng kepala.

"Sudahlah aku sudah tidak ada gunanya berbicara panjang lebar kepadamu dan kau harus berterima kasih kepadaku karena aku sudah menceritakan apa yang terjadi dan sebagai balasannya jangan pernah muncul di hadapan Cilla dan apalagi berusaha untuk mengganggu!" tegas Lulu langsung berlalu dari hadapan Rasyid memilih untuk memasuki mobil.

Bersambung......