Laura Carter adalah seorang nona muda yang memiliki kehidupan sempurna, hingga suatu hari ia di diagnosa mengidap kanker stadium akhir. Usianya hanya bisa bertahan selama enam bulan.
Bukannya merasa terpuruk Laura memutuskan untuk menikmati sisa waktu yang dia punya bersama sang kekasih, Dokter Shinee.
Namun siapa sangka pria yang selama ini jadi belahan jiwanya adalah suami wanita lain. "Dasar badjingan," umpat Laura.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MDB Bab 8 - Kanker Hati Stadium Akhir
Shinee langsung menuju rumah sakit setelah keluar dari rumah utama keluarga Wu, dia memanggil Rama untuk mengetahui apa saja yang telah Rama lakukan guna mencari sang kekasih.
Semalam Shinee juga sudah meminta Rama untuk memeriksa CCTV apartemen dan cctv rumah sakit, melihat apa yang sebenarnya terjadi pada Laura hingga akhirnya memutuskan pergi tanpa kabar seperti ini.
Sebab pikirannya begitu buntu, karena itulah Shinee coba mencari jawaban melalui jejak-jejak terakhir Laura.
"Bagaimana hasilnya? Apa yang kamu dapatkan?" tanya Shinee, suaranya terdengar begitu dingin tak memperdulikan Rama yang pagi ini begitu kalang kabut.
Banyak sekali hal yang harus Rama urus dalam satu kali waktu, mulai dari mengurus berkas perceraian sang Tuan dan Vella, lalu kini mencari keberadaan Laura. Pencarian yang terasa begitu sulit sebab mereka tak memiliki petunjuk apapun, sementara keamanan keluarga Carter begitu sulit untuk ditembus.
Bahkan para pelayan di keluarga itu tak ada satupun yang bisa menerima suap.
"Kemarin pagi nona Laura mendatangi rumah sakit, beliau melakukan pemeriksaan dengan dokter Galih. Setelahnya nona Laura juga mendatangi ruang kerja Anda, tapi beliau tidak masuk. Saat itu anda sedang bertemu dengan dokter Andre," jelas Rama. Dia bahkan menunjukkan rekaman yang dia maksud.
Di sana terlihat jelas Laura yang keluar dari ruangan dokter Galih. Keluar dengan pandangan kosong seolah baru saja mendapatkan kabar yang mengejutkan.
Shinee langsung teringat bahwa dialah yang meminta Laura untuk memeriksakan diri, sebab sang kekasih sering mengeluh sakit pada area perutnya. Melihat reaksi yang ditunjukkan oleh Laura, Shinee berpikir sakit itu pasti bukanlah hal yang biasa.
Setelah itu Shinee pun melihat jelas Laura yang urung memasuki ruangannya, justru hanya terdiam di depan pintu dan seperti mendengar pembicaraan di ruangan ini.
Deg! Seketika Shinee membeku, apa yang dia bicarakan dengan Andre saat itu adalah tentang pertemuan malam ini, dimana para tamu diwajibkan untuk datang bersama pasangannya. Dan Shinee harus datang bersama Vella yang statusnya masih istri.
'Astaga,' batin Shinee lalu mengusap wajahnya frustasi.
Jika seperti ini keadaannya, jelas saja Laura telah mengetahui semua rahasia yang Shinee sembunyikan rapat-rapat. Telah tahu bahwa dia adalah pria beristri.
'Boddoh! Boddoh sekali Shinee,' umpatnya pada diri sendiri, membenci diri karena terlalu lama mengambil keputusan untuk berpisah, dan sekarang setelah semuanya berakhir dia justru kehilangan Laura bahkan sebelum Shinee sempat menjelaskan.
"Panggil dokter Galih ke sini," titah Shinee kemudian, juga berulang kali mengusap wajahnya frustasi, menjambak rambutnya sendiri merasakan kepala yang nyaris pecah.
"Baik, Tuan," balas Rama dan segera keluar dari ruangan tersebut.
Tak berselang lama kemudian dokter Galih datang menghadap, dia duduk di hadapan sang direktur utama. "Dokter Shinee, anda memanggil saya," ucapnya dengan sopan, meskipun beliau sebenarnya adalah dokter senior di rumah sakit ini.
"Om, kemarin ada pasien bernama Laura yang Anda tangani. Anda masih mengingatnya?"
Dokter Galih mengangguk, dia masih mengingatnya dengan jelas tentang wanita tersebut. Terlebih pasien bernama Laura baginya begitu kasihan. Di usia muda telah mengidap penyakit serius dan Laura menolak pengobatan.
"Saya ingat dokter Shinee, apa ada yang bisa saya bantu?" tanya dokter Galih pula.
Dan Shinee menjawab dengan tidak sabaran. "Apa diagnosa penyakitnya?"
"Kanker hati stadium akhir."
