"mbak Reina!! I Love you!!".
"belajar yang bener!! nggak usah cinta-cintaan!! lagian kamu itu calon adik ipar ku!! jadi berhenti menggangu ku!!".
"nggak peduli!! yang penting I love you mbak Gemoy!!".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam yang panas
Karena pertengkaran tersebut Reina malah pergi ke club malam lain. Dia ingin menenangkan pikiran nya nya saat ini. Wanita itu juga suda mengirim pesan singkat pada Lena jika dia sudah pulang karena tidak enak badan.
Reina tidak ingin Lena melihat dirinya kacau seperti ini. Apalagi dia yakin jika bekas tamparan dari Arga pasti akan membekas.
malam belum terlalu larut di dalam club malam yang berbeda Reina terduduk sendirian di meja depan bartender. Mata wanita itu memerah setelah habis menangis di dalam mobil nya tadi.
Rasa panas di pipi nya masih terasa. Tak hanya panas di pipi, hati nya juga terasa panas.
"aku rasa aku menyerah. 11 tahun mengejar Arga namun hasil nya nihil". Gumam Reina yang kini menenggak minuman nya.
"padahal aku selalu ada untuknya tapi kenapa dia tidak pernah melihat perjuangan ku!!". Satu tenggak lagi Reina meminum minuman nya.
Di tengah lantunan musik yang cukup kuat Reina malah merasa sepi. Hati nya sudah hancur. Dan semangat nya untuk mengejar Arga juga ikut hancur. Apalagi mengingat bagaimana Arga memperlakukan Tasya selama ini.
Padahal dulu Tasya pernah ketahuan selingkuh oleh Arga tapi entah mengapa pria itu selalu memaafkan wanita tersebut. Hubungan mereka yang putus nyambung dan juga Tasya yang selalu memanfaatkan kan Arga, Reina tau semua nya. Tapi Arga selalu saja tidak mau melihat ke arah Reina sedikit pun.
"apa karena aku gendut. Maka nya Arga tidak suka pada ku?". Ucap Reina lagi dengan nada pelan.
Sudah lima gelas minuman beralkohol yang di minum Reina dan kepala wanita itu terasa cukup pusing. Namun kesadaran nya masih pada tempat nya.
"huh.. Kepala ku sudah pusing sebaiknya aku pulang ke apartemen ku. Jika tidak maka aku tidak bis berkendara dalam keadaan mabuk".
Saat Reina ingin bangkit dari duduk nya seorang pemuda kini malah mendatangi nya.
"mbak Reina?". Panggil pemuda tersebut.
Dengan kepala yang pusing Reina melihat ke arah orang yang memanggil nya. Dan dia terkejut melihat pemuda tersebut malah berada di tempat seperti ini.
"mbak Gemoy!!! Sudah lama nggak ketemu!!". Ujar girang pemuda tersebut.
"apa yang kamu lakukan di tempat ini!!". Balas Reina yang kini sudah terlihat malas menanggapi pemuda tersebut.
"bukan nya belajar malah pergi ke club!! Pergi sana.. Jangan ganggu!!". Sambung Reina lagi yang kini malah kembali duduk dan fokus dengan minuman nya.
Pemuda tersebut malah terkekeh kecil melihat tingkah Reina. Di mata nya Reina adalah sosok wanita yang sangat cantik dan juga selalu membuat jantung nya berdebar. Tapi sayang wanita semok itu malah menyukai abang nya.
Pemuda tersebut adalah Erlangga Tirta Bhaskara. Anak paling kecil dari pasangan nyonya dan tuan Bhaskara. Adik dari Arga yang saat ini berusia 18 tahun. Sejak dulu Erlangga selalu menyukai sosok Reina.
Reina sadar jika sejak tadi bocah penggangu ini melihat nya. Dengan kepala yang pusing Reina bangkit dari duduk nya dan tanpa mengatakan apapun dia melangkah pergi. Tapi Erlangga malah mengikuti wanita itu.
Dia yang tadi di ajak teman nya untuk menikmati malam kini malah terlihat bahagia apalagi di depan nya ada Reina. Walaupun tinggal di kota yang sama entah kenapa untuk bertemu Reina adalah hal yang jarang atau bahkan sulit. Seolah-olah alam tidak mengijinkan mereka bertemu.
Dan kesempatan kali ini dia tidak akan menyia-nyiakan nya. Erlangga berjalan mengikuti langkah Reina keluar club dengan cara jalan wanita itu yang sempoyongan. Pemuda itu tau jika sekarang Reina sedang mabuk. Dengan cepat Erlangga mencoba untuk memapah tubuh Reina.
Erlangga adalah seorang pemuda dengan tinggi 185 cm dan juga memiliki tubuh atletis. Tak hanya tampan bocah berusia 18 tahun itu cukup terkenal di kalangan para gadis di sekolah nya.
Bahkan mengangkat tubuh Reina adalah hal yang sangat mampu untuk di lakukan oleh Erlangga. Bagi Erlangga tubuh Reina tidak lah gendut melainkan seksi. Abang nya sangat bodoh selama ini mengabaikan wanita secantik Reina.
"pergi lah.. Jangan menggangu ku sekarang. Aku lelah!!". Ujar Reina dengan tubuh yang masih sempoyongan.
Namun Erlangga tetap tidak menggubris perkataan Reina. Pemuda itu tetap saja membantu Reina.
"hiks.. Pergi lah.. Aku ingin sendiri".
Mendengar isak tangis dari Reina Erlangga malah menghentikan langkah nya. Pemuda itu pun menghentikan langkah Reina.
Erlangga kemudian berdiri tepat di hadapan Reina dan melihat wajah wanita itu. Di pipi chubby dan mulus milik Reina tercetak jelas sebuah lebam. Lalu mata wanita itu juga merah dan bengkak karna menangis.
Erlangga meraba wajah Reina dan juga melihat bekas tamparan tersebut.
"siapa yang melakukan ini?". Tanya Erlangga dengan nada yang lembut pada Reina.
"bukan urusan mu". Jawab Reina berusaha menyembunyikannya wajah nya.
Namun Erlangga tetap tidak mendengar kan apa yang di ucapkan Reina. Pemuda itu malah kembali meraba wajah Reina. Dan kini malah dengan berani meraba bibir tebal milik Reina.
Tangan besar milik Erlangga merasakan lembut nya bibir tebal milik wanita chubby tersebut. Pemuda yang tergoda itu dengan cepat malah mencium bibir tebal yang sejak tadi menggoda nya. Ciuman yang awal nya tidak dapat balasan dan hanya Erlangga yang bergerak kini malah di sambut oleh Reina yang saat ini dalam keadaan mabuk.
Ciuman panas di depan club malam di tambah angin malam yang sangat dingin itu menambah kesan liar dia antar dua insan yang berbeda usia tersebut. Beberapa orang yang melihat nya hanya menggeleng kepala.
Reina yang hampir kehabisan nafas kini dengan paksa melepaskan ciuman yang di berikan oleh Erlangga. Pemuda itu dengan sangat enggan mengakhiri ciuman mereka. Tapi semua itu hanya lah awal.
Dengan segera Erlangga malah menggendong tubuh Reina yang mabuk untuk masuk ke dalam mobil nya. Dia akan membawa wanita itu ke apartemennya. Erlangga tau jika membawa pulang Reina dalam keadaan seperti ini maka itu sama saja dengan bunuh diri.
Reino pasti akan membunuh nya. Apalagi melihat pipi Reina yang lebam pasti akan semakin rumit jadi nya. Dan jika dia membawa Reina ke rumah nya maka dia yang akan di bunuh ibu nya karena membawa pulang anak gadis orang di tengah malam.
Jadi untuk malam ini dia akan membawa Reina ke apartemen yang tidak pernah dia tempati sejak di beli oleh ibu nya.
Setelah sampai di parkiran apartemen tersebut dengan sabar Erlangga memapah tubuh Reina. Namun sial nya Reina malah muntah di baju nya.
"huekkk!!".
Baju nya kena muntahan Reina, Erlangga malah tidak jijik sedikitpun.
Hingga sampai di dalam apartemen nya Erlangga meletakan tubuh Reina ke atas ranjang yang cukup empuk dan juga rapi. Walaupun tidak di tempati. Selalu ada pembantu yang datang dan membersihkan tempat ini setiap pagi nya.
Setelah itu Erlangga melepaskan kemeja yang dia pakai tadi karena sudah terkena noda bekas muntah Reina. Saat ini terpampang jelas tubuh atletis milik Erlangga tanpa pakaian.
Hanya dengan celana panjang nya Erlangga mencoba membuka baju Reina agar wanita itu tidur dengan nyenyak dan nyaman. Tidak ada maksud lain, Erlangga bukan lah pria brengsek yang mengambil kesempatan di saat seorang wanita sedang mabuk.
Tapi semua itu adalah cobaan terberat bagi pemuda berusia 18 tahun itu. Apalagi saat hendak membuka satu kancing teratas Reina membuka mata nya sedikit dan langsung menarik tangan Erlangga. Sehingga pemuda itu jatuh di atas tubuh Reina.
Entah siapa yang memulai mereka kini berciuman lagi. Berciuman sangat panas hingga mereka hampir kehabisan nafas. Tak ingin lepas kendali akhirnya Erlangga menghentikan aksi nya dan bangkit dari atas tubuh Reina.
Kini Erlangga sudah memandangi wajah Reina yang terlelap tidur dengan nyenyak. Pria itu sekali lagi meraba bekas tamparan dan ada rasa marah pada orang yang sudah melakukan perbuatan ini pada Reina.
"Rein.. Mulai saat ini aku tidak akan mengalah lagi pada Arga!!".
mungkin kah tabungan bayi