Pernikahan Aulia di uji melalui suami dan keluarganya. Hidup bahagia yang dia bayangkan kini sirna sejak hadirnya orang ketiga. Bahkan anak kandungnya sendiri pun tak pernah mendapat perhatian dan kasih sayang dari ayahnya. Perhatiannya hanya di tu jukan pada ponakan satu-satunya. Tanpa keluarga sang suami tau jika wanita yang seringkali mereka hina dan rendahkan, bukanlah wanita biasa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ulang tahun Alvaro
Sehari pun berlalu. sejak kejadian kemarin, Aulia tak pernah berbicara pada suaminya. Namun, tak lama Vino masuk ke kamar
" Ayo keluar, Ibu mau bicara" ucap Vino Tanpa bicara, aulia pun ikut melangkah keluar dan sedikit memberi jarak dengan suaminya
" Ada apa? apa yang Ibu ingin bicarakan?" tanya Aulia
" Ibu mau kamu besok ke rumah bantuin kita masak, soalnya kita mau ngerayain ulang tahun Alvaro" jawab Bu ayu
" Emang besok acaranya jam berapa, bu?" Tanya vino membuka suara
" Jam tiga sore, vin, kamu jangan lupa hadir ya, dan jangan lupa bawa hadiah untuk ponakanmu satu satunya" ucap Bu ayu tersenyum
" Pasti dong, bu. besok aku akan datang membawakan kado yang banyak buat Alvaro" jawab vino semangat
Mendengar jawaban sang suami, Aulia hanya mencebikkan bibirnya ke bawah. padahal, selama ini dia tak pernah memberikan hadiah atau mainan pada putrinya sendiri. memang keterlaluan sekali Mas Vino
" Ingat ya Aulia, jangan lupa datang. gak usah bawa kado, kita hanya butuh bantuan kamu untuk memasak" ucap Bu ayu
" Iya bu, nanti Aulia pasti akan ke sana" jawab Vino. namun, Aulia hanya terdiam tak mengeluarkan sepatah kata pun
" Ya udah, ibu datang hanya untuk itu saja. ingatkan istrimu itu Vino, untuk datang membantu di rumah ibu. Kalau perlu nanti biar Ibu gaji. Tapi udah keterlaluan sih kalo emang berharap di gaji, padahal yang ulang tahun kan ponakan kamu" ucap bu ayu
Aulia beranjak masuk kembali ke kamar, dia tak ingin menuruti permintaan ibu mertuanya. Melihat itu Vino menyusul masuk ke dalam
" Kamu dengar, kan apa kata ibu? besok kamu harus ke sana, membantu mereka" ucap Vino berdiri di pintu kamar
" Kamu dengar gak sih, aku ngomong?" ucap Vino sedikit kesal melihat Aulia hanya terdiam sedari tadi
" Hei, Aulia..!! Ibu tuh hanya minta tolong atau kamu memang berharap digaji?" tanya Bu ayu yang ikut menyusul ke dalam
" Aku lelah, aku tak ada waktu untuk membantu orang lain. lebih baik aku mengurus anakku" jawabnya
" Siapa orang lain maksud kamu, Aulia? mereka itu keluargaku. justru kamulah orang lain di sini yang beruntung aku nikahi" ucap Vino
Degh...
Perkataan Vino membuat dada Aulia seperti dihantam benda keras, sakit sekali. jadi selama ini, dia hanyalah orang lain baginya suaminya
Aulia melihat bu ayu yang tersenyum sinis, sepertinya ia puas melihat Aulia dimaki oleh suaminya sendiri
" Oh, jadi menurutmu aku orang lain, mas? baiklah" ucap Aulia
" Pokoknya aku gak mau tau, besok kamu harus ke rumah ibu untuk bantuin mereka" ucap vino, kemudian menutup pintu dengan sedikit keras membuat Kayla yang sedang bermain seorang diri segera melangkah mendekati sang ibu
********
Aulia sedang mengumpulkan pakaian kotor suaminya. tanpa di sangka, secarik kertas struk pembayaran melompat dari saku celana suaminya
Melihat jumlah uang yang terpakai di struk itu membuat Aulia naik darah. Bagaimana tidak, sebuah tas seharga empat puluh juta dan perhiasan seharga lima puluh juta tertera di kertas tersebut Aulia, menghampiri vino dengan kertas yang ada di tangannya
" Apa maksudnya ini?" Tanyanya menyodorkan kertas tepat di depan vino
" Kamu memeriksa barangku?" Ucap vino sedikit panik
" Katakan saja apa maksudnya ini? Apa kamu punya uang sebanyak ini, mas?"
" Bukan urusanmu" jawabnya
" Apa karena aku hanya orang lain di sini?" Ucap Aulia membuat vino sedikit salah tingkah
" Itu struk pembayaran saat bos ku meminta tolong membelikan istrinya tas dan perhiasan" jawabnya berbohong
Tapi aulia tau, itu adalah tas dan perhiasan untuk Astrid, gundiknya. Hanya saja dia tak ingin membahasnya
" Aku sudah memberitahukan jawabannya, apa lagi yang kau tunggu?" Tanya nya
" Ingat, besok kamu harus bantuin ibu. Jangan bikin malu, di sana teman teman mbak Vita semua orang kaya. Jangan perlihatkan dirimu pada mereka. Aku tak ingin mbak Vita malu, jika mereka tau kalo kau adalah adik iparnya" ucap vino menatap tajam pada Aulia
" Aku akan memberikan sisa uang yang di potong ibu padamu, jika kamu bersedia membantu mereka besok" ucapnya kemudian meninggalkannya
Hari ulang tahun Alvaro pun tiba, vino berulang kali memperingatkan Aulia untuk ke rumah ibunya. Meskipun Aulia diam, namun dia tetap akan pergi. Sebab vino sudah menjanjikan uang sisa itu, setidaknya ada uang pegangan untuknya
Aulia melangkah sembari menggendong Kayla menuju rumah mertuanya
" Kenapa lama sekali kamu, Aulia..!" Teriak Vita begitu melihat Aulia bersama Kayla
" Kenapa mesti harus bawa anakmu sih? Kalo kayak gini kamu gak bisa kerja" ucapnya lagi
Tapi Aulia hanya diam, dia terlalu malas untuk meladeni iparnya itu. Dia terus melangkah masuk ke dalam dapur, di sana tak ada seorangpun kecuali dia dan Kayla
" Loh, mbak. Dimana semua orang? Apa cuma aku yang akan melakukan semuanya?" Tanya Aulia
" Iya, nanti aku sama ibu bantu juga kok" jawabnya
" Gak bisa gitu dong mbak, mana sanggup aku ngerjain semuanya" protes aulia
" Gak usah banyak protes deh, lebih baik kamu kerjain yang bisa kamu kerjain. Anakmu letakkan saja di situ" ucapnya lagi
Aulia meletakkan Kayla tak jauh dari tempatnya, dia memberikan mainan dan cemilan untuk Kayla. Untungnya Kayla anak yang sabar, dan tak rewel
Dengan telaten, Aulia mengerjakan semuanya. Sesekali dia menatap ke arah anaknya untuk memastikan keberadaan Kayla
Hari menjelang sore, satu persatu tamu sudah mulai datang. Sedangkan makanan untuk teman teman arisan Vita belum juga selesai. Aulia hanya mempersiapkan makanan dan cemilan untuk tamu Alvaro
Aulia menghentikan kegiatannya begitu Kayla mulai rewel, mungkin dia bosan atau sudah mengantuk. Aulia pun menggendong anaknya sembari kembali melanjutkan pekerjaannya
" Ya ampun...!! Jam segini tapi makanan untuk teman temanku belum juga selesai, Aulia..?" Ucap Vita kesal
" Aku gak bisa ngerjain sendirian mbak, katanya mbak dan ibu mau bantu?" Ucap Aulia
" Dasar bodoh..!!! letakkan dulu anak itu makanya, gimana kamu bisa bekerja sambil menggendong anak" ucap Bu ayu yang juga ikut masuk
" Ya kalo gitu, ibu atau mbak jagain Kayla dulu lah" ucap Aulia
" Enak aja, aku sudah rapi kayak gini, gimana kalo anakmu itu mengotori pakaianku" ucap Vita
" Ibu juga gak bisa, nanti yang ada Alvaro nangis karena aku menggendong anak orang lain" jawab Bu ayu menolak
" Makanya mbak, gak usah punya anak kalo hanya nyusahin " ucap pria bermulut lemes itu yang tak lain adalah valdo yang juga ikut masuk begitu mendengar suara Mbak Vita dan ibunya
Mendengar perkataan ketiga orang itu, membuat Aulia terdiam dan menatap tajam pada semuanya. Aulia segera menghentikan aktivitasnya
Braaak...!!!
Aulia membanting talenan yang ada di dekatnya membuat ketiga orang itu terkejut
" Kalian pikir aku ini babu kalian? Hah...!!!!??? kalian itu kan gak cacat, jadi kerjakan saja sendiri. Ayo nak, kita pulang" ucap Aulia melangkah meninggalkan ketiga orang itu yang terlihat bengong, sebab tak menyangka jika Aulia akan pergi
" Hei, Aulia..!! Mau kemana kamu? Kerjaan mu belum selesai" teriak Vita mengejar aulia
" Selesaikan dulu semuanya, baru kamu bisa pulang" ucap Vita lagi menghalangi jalan Aulia
" Maaf, aku tak ada waktu untuk mengurus anak orang lain, anakku lebih penting daripada acaramu ini" jawabnya
" Jangan kurang ajar ya kamu, Aulia. Jangan membuatku malu. teman-temanku sudah datang, apa yang harus aku sediakan pada mereka?"
" Itu bukan urusanku. Lagian bukannya Mbak Vita punya uang banyak? kenapa gak pesan catering saja, dari pada harus merepotkan orang lain" jawabnya
" Akan ku adukan kau pada Vino" ancam vita terlihat emosi
" Silakan saja, mbak pikir aku takut?" jawabnya kemudian melangkah keluar tanpa memperdulikan tatapan beberapa orang yang ada di ruang tamu
krsel bgt