Seorang anak mahasiswa yang sangat miskin mendapatkan kekayaan yang sangat mencengangkan. Kehidupannya menemui banyak rintangan dalam kehidupan sehari harinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Faqih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8 Pembayaran berhasil
Bolehkah aku melihat koleksi mobil mobil Sport di toko ini ?. Tanya Faqih kepada Harliana
Boleh, selama bapak memiliki uang dan membelinya, Tutur Harliana dengan dengan sedikit keraguan.
Kalau begitu, bolehkah aku di temani untuk melihat lihat mobil di sini. Tutur Faqih yang ingin dibtemani Harliana.
Baiklah Pak !. Saya secara pribadi akan menemani Bapak untuk melihat mobil yang Bapak sukai. Ucap Harliana dengan senyum. Wajahnya tambah cantik ketika tersenyum, membuat hati Faqih berdetak sedikit kencang.
Begitu banyak mobil sport yang sangat cantik dan keren keren, gumamnya. Faqih jadi bingung pilih yang mana. Semua mobil Sport yang di lihatnya, membuat ingin memiliknya lebih cepat.
Setelah cukup lama berkeliling. Harliana sedikit kesal. Tak ada satupun yang di beli. Mungkin pria ini seorang gelandangan ataukah penipu. Gumamnya dalam hati.
Ketika tiba di bagian mobil koleksi Bugatti di pajang, Faqih bertanya. "Menurut Nona mobil mobil ini jenisnya apa ? Mendengar pertanyaan Faqih, Harliana mengerutkan keningnya".
Belum sempat Harliana menjawab pertanyaan, Faqih kembali bertanya "Mobil sport yang bagaimana wanita sukai ?".
Hati Harliana semakin kesal mendapatkan pertanyaan demi pertanyaan. Dalam hatinya yang sedikit kesal, bukannya beli malah bertanya.
Harliana tetap tersenyum melayani Faqih. Dengan sikap profesional, Harliana menjawabnya. Pada umumnya semua mobil mobil Sport sangat di minati wanita. Semakin tinggi harganya, maka semakin di sukai wanita.
Mendengar penjelasan Harliana. Faqih merasa puas dengan jawabannya.
Faqih kembali bertanya "Apa kamu menyukai mobil Sport ini ?". Faqih menunjuk salah satu mobil Bugatti La Voiture yang bersampingan dengan Ferrari Aferta dan Lamborghini Veneno.
Iya aku suka. Jawab Harliana dengan senyuman menawan.
Berapa harga ke tiga mobil ini. Tanya Faqih. Mendengar pertanyaan terus menerus yang di tujukan kepadanya. Harliana sedikit kesal dalam hati. Walaupun demikian, Harliana berusaha tenang dan menjelaskannya Bugatti La Voiture harganya 290 miliar, Harga Ferrari Aferta 135 miliar, sedangkan harga Lamborghini Veneno 160 miliar.
Mendengar penjelasan yang di berikan Harliana, Faqih merasa senang. Sikap Harliana yang memperlakukannya dengan baik.
Aku beli ketiganya, tutur Faqih dengan tenang.
Boommm
Suasana langsung tenang. Hanya suara bunyi jam yang terdengar. Hawa terasa turun beberapa derajat.
Semua yang mendengar perkataan Faqih menatapnya dengan keheranan. Mereka tercengang. Sebagian merasa tidak percaya. Apa mereka tidak salah dengar!. Sebagian lagi mencemooh dengan tatapan menghina.
Dengan mata yang indah, Harliana menatap Faqih penuh tanda tanya.
Dengan suara sedikit serak, pelan dan lembut seakan lidah tertahan, Harliana berkata,"apa yang bapak katakan !".
Aku ingin membeli ketiganya. Tutur Faqih sambil menyodorkan sebuah kartu berwarna hitam berlapis emas, bercorak ekor Naga. Pinggir kartu itu tampak garis emas murni.
Di dunia hanya lima Keluarga besar di dunia yang memiliki kartu ini. Faqih memiliki dua kartu yang sama.
Harliana mengerutkan keningnya, dia belum pernah melihat kartu seperti itu. Dia membolak-balikkan kartu penuh rasa penasaran yang di berikan Faqih.
Tuk, tuk, tuk,,,
Terdengar suara sepatu menghantam permukaan lantai.
Seorang wanita cantik, tinggi 173 cm, sama cantik dan anggunnya dengan Harliana, sedang berjalan ke arah Faqih.
Ada apa Bu Ana ? Tanya wanita tersebut !.
Eehhh,,, Ibu Dita. Tutur Harliana yang merasa terkejut kemunculannya
Dengan suara sedikit rasa hormat. Harliana menunjuk Faqih, lalu berkata," Bapak ini, sambil menunjuk Faqih, ingin membeli ketiga mobil Sport yang ada di hadapanku".
Dita tercengang mendengar perkataan Harliana. Dengan penuh ketidak percayaan. Dita menatap dan bertanya kepada Faqih, "Apa benar bapak ingin membeli ketiga mobil Sport terbatas ini ?".
Faqih mengangguk lalu berkata", Ini kartunya, aku bayar sekarang". Faqih memberikan kartunya.
Melihat kartu yang di berikan Faqih. Dita gemetaran. Dia tahu kalau kartu yang di hadapannya, pemiliknya sudah pasti konglomerat terhebat di Dunia. Orang seperti dia tidak dapat di singgung. Pengaruh keluarga mereka dapat menggoyahkan perekonomian nasional.
Dengan menelan ludah, Dita sedikit membungkuk, lalu berkata, "Baik Bapak!". Saya akan perintahkan staf untuk melakukan proses pembayaran.
Adam dan lainnya serta para pengunjung yang menghina Faqih masih tidak percaya, transaksi belum di lakukan. Kartu belum menunjukkan bukti pembayaran dari mesin pembayaran. Bahkan Harliana dan Dita merasa ragu akan kartu tersebut. Dita berfikir, bisa saja kartu itu hanya duplikat.
Ketika salah satu karyawan Showroom Classik Car memproses pembayaran, Faqih menekan tombol pinnya. Terdengar suara mesin berbunyi.
Tinggg,,,,
Pembayaran berhasil. Bunyi suara mesin.
Mulut semua orang menganga dan terkejut. Sebagian besar pengunjung dan karyawan serta sales tercengang menatap Faqih.