Lin pan melihat kekasihnya sedang berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Merasa marah dan gelap mata ia membunuh mereka berdua dengan keji.
Naasnya, setelah melakukan pembunuhan itu Lin pan malah tertimpa tas dari lantai atas. bukannya mati, Lin pan malah bereinkarnasi ke tubuh seorang bocah 17 tahun bernama Mo Tian yang selalu di rendahkan oleh sektenya.
Mo Tian menemukan teknik Blood devour technique yang mampu menyerap dan mengendalikan darah.
Mampu kah Mo Tian membalaskan dendamnya kepada orang-orang sekte?
Ig: Agen.one
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
008: Tua bangka menyebalkan
Mo Tian berdiri tegap, matanya terbuka lebar, dan bibirnya tersenyum lebar. Ia merasa senang karena mangsanya sudah keluar dari persembunyiannya.
"Akhirnya kalian keluar juga. memang ya, kalau tua bangka itu selalu lelet." Mo Tian mengejek ke tiga master sekte. Master sekte berhenti—mereka tidak menyangka akan di cegat oleh Mo Tian.
"Kau! Kenapa kau membantai orang-orang sekte Mo Tian? Apa kau sudah gila karena tidak bisa menjadi seorang kultivator? Sebenarnya trik kotor apa yang kau gunakan sampai bisa melakukan tindakan sekeji ini? Dasar tidak tahu terima kasih." Master Ming meneriaki Mo Tian dengan berbagai pertanyaan. Tidak lupa ia menyebut bahwa Mo Tian adalah orang yang tidak tahu terima kasih—Padahal dia sudah di tampung oleh Elder Han Wu di sektenya ini.
Mo Tian menatap mereka dengan tatapan malas. Ia merasa sangat malas jika harus menghadapi orang tua yang banyak tanya dan terus saja bersikap seperti korbannya.
"Suutt! Lebih baik kau diam tua bangka! Kau tidak pantas untuk berbicara kepadaku. Seharusnya kau bisa berpikir kenapa aku bisa membantai sekte menjijikkan ini. Apa kau buta hah? Kau tidak melihat aliran Qi yang terus mengalir di tubuhku ini? Sekarang aku adalah seorang kultivator Qi Refining tahap 2 dasar bau tanah." Mo Tian mengangkat ke dua tangannya ke sisi kanan dan kiri. Ia menyuruh para master sekte untuk melihat sendiri aliran Qi nya.
"T-tidak mungkin! Tidak mungkin orang yang tidak punya bakat seperti mu bisa menjadi kultivator. Kau pasti menggunakan trik kotor menjijikkan Mo Tian! Atau kau telah menyerahkan jiwa mu kepada demon?" Master tong memasang ekspresi tidak percaya bahwa Mo Tian yang mereka anggap sebagai aib sekte sekarang telah menjadi seorang kultivator Qi Refining Tahap 2.
Mereka sangat tidak percaya Mo Tian yang tidak memiliki bakat untuk menjadi seorang kultivator tiba-tiba bisa menjadi seorang kultivator tingkat Qi Refining tahap 2 secepat itu.
Mereka kemudian menurunkan kasur Elder Han Wu yang dari tadi mereka gotong. Elder Han Wu terus melakukan kultivasi tanpa peduli dengan keadaan sekitar. Ia percaya kepada bawahannya pasti bisa menyelesaikan masalahnya.
"Elder, tenang saja. Kami pasti akan membuat anak yang dulu kau pungut ini menyesal. Li yer, Tong—Ayo kita bersama-sama menghajar bajingan tidak tahu diri ini." Master Ming melirik kepada ke dua rekannya. Ia mengajak mereka untuk meng keroyokan Mo Tian bersama-sama. Master Tong dan Li yer mengangguk setuju dengan master Ming.
"Wow! Tidak kusangka kalian akan mengeroyok anak muda seperti ku. Sudah lah bau tanah, sifat kalian pun malah lebih bau dari pada sampah! Kalau kalian memiliki kehormatan...lawan aku satu-satu lah, dasar pengecut." Mo Tian berbicara seperti itu sambil tersenyum licik. Ia mencoba memprovokasi ke tiga Master sekte.
Mo Tian tahu jika ia melawan mereka ber tiga secara langsung. Ia di pastikan akan kesulitan dan bisa saja berakhir tragis. Para sekte masih berada di Qi Refining tahap 5. Mereka tidak pernah mendapatkan sebuah pencerahan selama bertahun-tahun lamanya.
"Cih, kalau itu mau mu. Akan ku ladeni kau, dasar bocah bau kencur." Master Ming terprovokasi oleh ejekan Mo Tian. Ia melirik ke arah Mater Tong dan master Li yer untuk meminta izin menghadapi Mo Tian seorang diri.
Kedua Master menganggukkan kepala. Mereka setuju dan mengizinkan Master Ming untuk menghadapi Mo Tian seorang diri. Mereka berdua percaya bahwa Master Ming pasti bisa membunuh Mo Tian seorang diri.
"Prok prok prok! Sungguh seorang Master sekte yang berani. Aku benar-benar merasa kagum dengan keberanian mu." Mo Tian bertepuk tangan seperti menghargai keputusan Master Ming dan Master lainnya. Padahal ia sedang mengejek mereka karena terlalu bodoh dan mudah sekali di bodohi.
Api-api di sekitar mereka sudah mulai membesar. Para Master merasakan panas yang luar biasa. Keringat bercucuran dari kepala sampai kaki. Suasana di sekitar menjadi sangat dramatis.
Master Ming maju ke depan tanpa pikir panjang. Ia berpikir untuk apa takut dengan seorang kultivator Qi Refining tahap 2. Ia beranggapan akan menang dengan mudah karena ia sudah berada di tahap Qi Refining tahap 5.
"Hiaaa! Mati kau bocah sialan!" Master Ming maju ke depan untuk menyerang Mo Tian. Ia menyalurkan Qi ke tangan kanannya untuk menyerang Mo Tian.
Mo Tian berdiri diam menunggu Master Ming mendekat. Ia tersenyum tipis ketika Master Ming sudah hampir dekat dengannya.
"Ha... Haa... Hahaha! Sial-sial! Kebodohan mu membuatku tertawa." Mo Tian tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa karena Master Ming sudah terkena ke dalam jebakannya.
Master Ming merasa bingung kenapa Mo Tian tiba-tiba tertawa seperti itu"Apa kau sudah gila bocah? Setelah aku menghajar mu, kau tidak akan bisa tertawa seperti itu lagi siaaa..."
CEUKK
CLAACH
Master Ming berhenti di depan Mo Tian. Tubuhnya tidak bisa di gerakan, ia batuk darah, dan matanya melotot karena merasakan rasa sakit yang luar biasa.
Master Ming melirik ke bawah perutnya. Ia melihat sesuatu seperti akan membelah tubuhnya menjadi dua"A-arrrrhhg! A-apa... Y-yang... Kau lakukan kepada t-tubuhku? OHOk OHOK Arrrggh."
Master Ming mengeluarkan darah yang sangat banyak dari mulutnya. Tubuhnya seperti di tusuk dengan pedang ratusan kali. Ia tidak bisa menggerakkan tubuhnya sama sekali.
"Apa yang terjadi kepada mu Master Ming? Kenapa kau tidak menyerang dia?" Master Tong dan Master Li yer menjadi sangat bingung dengan tingkah Master Ming yang tiba-tiba berhenti seperti itu.
"A-aku... Tidak t-tahu apa yang terjadi dengan tubuh ku? OHOK! T-trik kotor apalagi... Yang kau gunakan... K-kepada... K-ku si... Alan." Masters Ming menatap tajam ke arah Mo Tian. Ia merasakan kondisinya semakin buruk bahkan untuk berbicara saja sulit.
"Apa yang aku lakukan? Aku tidak melakukan apa-apa tuh. Kau lihat sendiri aku dari tadi diam di sini kan?" Mo tian memasang ekspresi polos seakan-akan tidak mengetahui apa yang terjadi kepada Master Ming.
Mo Tian berjalan sedikit ke depan menuju Master Ming. Ia menekan-nekan hidung Master Ming dengan wajah menyebalkan"Tuing tuing! Kenapa kau malah diam tua bangka? Apa kau belum minum obat kuat kah? Lebih baik kau minum obat dulu sana! Aku kasihan sekali kepada mu pak tua."
"A-apa yang kau lakukan sialan! B-berani sekali... Kau menghina diriku seperti ini. A-akan... Kupastikan kau menyesal setelah aku bisa menggerakkan tubuhku." Master Ming menjadi sangat marah karena di perlakuan seperti itu oleh Mo Tian. Ia berjanji akan membuat Mo Tian menyesal jika ia bisa melepaskan diri dari trik kotor Mo Tian.
Mo Tian kembali memasang ekspresi polos. Ia menepuk dagu dengan telunjuk dan matanya melihat ke atas. Ia sedang berpikir tentang kalimat yang di ucapkan oleh Master Ming "Hmm, kata-kata mu seperti tidak asing bagi ku. Oh, iya. Liu Shan juga tadi berkata seperti itu kepada ku. Kau tahu apa yang terjadi kepadanya? Yap, aku memberinya hadiah. Apa kau juga ingin hadiah dari ku pak tua?"
"Cuih, Berani sekali kau menghina Liu Shan! Dia adalah kebanggaan sekte ini. Seharusnya kau sadar diri Mo Tian! Kau hanya anak yatim piatu yang tidak punya bakat seperti Liu Shan. Aku tahu kau menggunakan trik kotor untuk mengalahkan Liu Shan kan? Dasar menjijikkan." Master Ming meludah tepat ke wajah Mo Tian.
Mo Tian yang awalnya masih bisa bercanda tiba-tiba memasang ekspresi serius. Matanya tajam menatap Master Ming, dan ia mengeluarkan aura membunuh yang sangat pekat.
"Kau! Berani sekali kau meludahi wajahku dengan air liur menjijikkan dan hina ini! Tua bangka tidak punya otak! Akan ku pastikan kau menyesal, dasar tua bangka." Mo Tian mengintimidasi Master Ming. Ia ingin sekali mencabik-cabik Master Ming karena sudah mengotori wajahnya dengan air liur menjijikkan itu.
Master Ming merasakan bulu kuduknya pada berdiri semua. Ia merasa merinding terhadap aura membunuh yang di pancarkan oleh Mo Tian kepadanya. Walaupun merasa seperti itu. Master Ming berusaha tetap terlihat berani. Ia tidak mau merasa kalah dalam hal intimidasi dari bocah kemarin sore.
"K-kau marah? H-haha, kau tidak mungkin bisa membuatku ketakutan Mo Tian! Aku sudah hidup lebih lama dari mu dan aku sudah bertemu banyak kultivator yang sangat hebat dan kuat. Tidak mungkin aku akan takut kepada bocah yang hanya berada di Qi Refining tingkat 2." Master Ming mencoba mengintimidasi Mo Tian balik.
Mo Tian menunduk dengan tatapan muram. Melihat itu Master Ming merasa di atas awan. Ia terus menghina dan mengejek Mo Tian "Haha, apa kau takut kepadaku boc.. Ah ARRRGGGR!"
WHOOS
CLACHK
Master Ming berteriak kesakitan. Mo Tian ternyata menebas burung milik Master Ming dengan pisau yang ia bawa"Cih, berisik sekali kau ini. Seharusnya orang tua lebih banyak diam dari pada banyak bacot seperti ini. Ini adalah hadiah dari ku pak tua."
Mo Tian menepati janjinya untuk memberikan hadiah kepada Master Ming yaitu kebiri gratis. Kebiri adalah hadiah yang cocok untuk orang tua bangka yang suka bermain wanita.
Oh, iya. Si Master Ming kena jebakan yang di buat oleh Mo Tian yang di bentuk seperti benang tipis super tajam yang dapat menghentikan aliran Qi lawan.
NGILU BANG