Sebuah Perjalanan

Memang benar adanya kalau hancurnya gunung pasakbumi kali ini disebabkan oleh pertapaan si kakek ..

Namun itu semua bukan tanpa alasan ..

..

Dulu, satu tahun yang lalu..

si kakek adalah pendekar tanpa tanding yang menguasai seluruh wilayah kaki gunung pakubumi ..

Ia mempunyai dua cucu kesayangan yang bernama wirageni dan amira ..

Wirageni berusia sekitar dua belas tahun, sedang amira berusia sekitar sembilan tahun,

Mereka adalah cucu angkat yang sama - sama ditemukan kakek dalam pengembaraanya..

Mereka juga sama - sama yatim piatu ..

..

Orang tua amira di bantai oleh perampok tak bertanggung jawab yang merampok kedua orang tuanya dalam perjalanan dagang..

..

Sedang wira geni, orang tuanya adalah petani yang mati karena membela hartanya saat akan di rampas oleh para prajurit kerajaan bulukumba ..

..

Di jaman itu, kerajaan dan para penjahat sama - sama jahatnya kepada rakyat kecil ..

..

..

tak lupa kakek melatih ilmu bela diri kepada mereka berdua setiap waktu ..

Mereka berpindah - pindah tempat latihan setiap harinya ..

Para warga tak pernah ada yang tau kegiatan mereka setiap berlatih ..

Karena si kakek memang selalu mengajarkan ilmu bela diri saat malam datang, dan baru selesai berlatih saat pagi datang..

..

Hingga tiba waktunya mereka berlatih di siang hari di atas puncak gunung pakubumi ..

..

"pusatkan energi tenaga dalam kalian pada satu titik, lalu kosongkan semua fikiran kalian kemudian coba kalian tarik energi alam dari puncak gunung ini .. " perintah kakek kepada dua cucu angkat sekaligus muridnya itu.

..

"baik kakek ..!!

sahut amira dan wirageni secara bersamaan.

..

Kemudian mereka duduk bersila diatas batu hitam yang saling berhadapan ..

Si kakek mundur beberapa langkah dan menyenderkan tubuhnya di batang pohon waru yang doyong, tak lupa kakek menyalakan rokok merahnya ..

..

"ssst.... Buuuuuhhhh ... "

"semoga kalian bisa menerobos ke tingkatan yang selanjutnya.."

gumam si kakek yang tak melepaskan pandanganya dari kedua cucu angkatnya itu.

..

Amira dan wirageni sangat berkonsentrasi kali ini .. jelas mereka tak akan menyia - nyiakan ilmu apapun yang akan diajarkan oleh kakeknya, karena mereka tau kakek angkatnya itu adalah manusia sakti mandraguna..

..

..

hingga setelah beberapa lama ..

..

belum saja kakek menghabiskan rokok merah satu batang..

tiba - tiba ..

..

jledaaarrrrrrr ... !!!

..

petir menyambar tepat pada batu tempat amira dan wiregeni bersila ..

..

sebuah pemandangan di depan mata si kakek yang membuat kakek melongo dan menjatuhkan rokoknya ke tanah..

..

"aa apa ini .." ucap si kakek tak percaya dengan keadaan.

..

Didepan matanya kini hanya ada dua batu tempat bersila kedua cucunya yang telah hancur berkeping - keping ..

sementara tubuh wirageni dan amira sudah dipastikan telah menjadi serpihan abu beraroma gosong yang beterbangan seoalah - olah menyampaikan ucapan selamat tinggal kepada sang kakek ..

..

sang kakek mendekat dan terduduk lesu sambil memegang serpihan batu yang telah hancur menjadi kepingan kecil itu ..

..

"ini .. "

..

"apa ini ..."

"apakah salah jika kedua cucuku hanya menyerap energi alam puncak gunung ini..?"

"apakah ini takdir yang maha kuasa..?"

"apakah ini ulah seseorang..?"

..

Sang kakek melamun beberapa saat..

..

kemudian..

..

"hiiaaaaaaaaaaatttt... "

..

duarrrr ...

Derrrr...

dorrrr..

Celetarrrr ...

Duarrrrr...

..

Sang kakek mengamuk sejadi - jadinya..

..

tempat itu kini layaknya medan perang, hampir tak ada yang tersisa dari tempat itu.. Semuanya hancur oleh amukan si kakek ..

..

..

Para warga di kaki gunung pakubumi kini mulai panik, mereka mengira suara dentuman - dentuman yang terdengar di atas sana adalah aktivitas gunung pakubumi yang akan meletus ..

kini para warga mulai memanjatkan doa - doa berharap tidak terjadi sesuatu pada alam yang sedang mereka tinggali ..