NovelToon NovelToon
Cinta Di Bawah Hujan Season 1

Cinta Di Bawah Hujan Season 1

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Cinta Murni / Tamat
Popularitas:221
Nilai: 5
Nama Author: Rindi Tati

Di tengah derasnya hujan di sebuah taman kota, Alana berteduh di bawah sebuah gazebo tua. Hujan bukanlah hal yang asing baginya—setiap tetesnya seolah membawa kenangan akan masa lalunya yang pahit. Namun, hari itu, hujan membawa seseorang yang tak terduga.

Arka, pria dengan senyum hangat dan mata yang teduh, kebetulan berteduh di tempat yang sama. Percakapan ringan di antara derai hujan perlahan membuka kisah hidup mereka. Nayla yang masih terjebak dalam bayang-bayang cinta lamanya, dan Arka yang ternyata juga menyimpan luka hati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rindi Tati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 8

Cinta di Bawah Hujan

Hujan masih turun deras ketika Nayla dan Arka keluar dari kafe. Payung kecil milik Nayla kembali mereka bagi berdua, membuat bahu mereka saling menempel. Jalanan ramai oleh orang-orang yang berlarian, menunduk, atau bersembunyi di bawah kanopi toko. Namun di tengah keramaian itu, Nayla merasa dunia mengecil—seakan hanya menyisakan langkahnya dan langkah Arka yang berdampingan.

“Rasanya aneh,” kata Nayla sambil menatap genangan air di trotoar.

“Aneh gimana?” Arka menoleh.

“Dulu, waktu kita masih SMP, aku selalu merasa hujan adalah alasan kita bisa lebih dekat. Dan sekarang… ternyata sama. Hujan lagi-lagi jadi alasan kita ketemu.”

Arka tersenyum samar. “Mungkin itu bukan kebetulan. Mungkin hujan memang ditakdirkan buat jadi jembatan kita.”

Kata-kata itu membuat hati Nayla bergetar. Ia ingin percaya, tapi pikirannya masih penuh dengan tanda tanya. Mereka berjalan terus hingga sampai di sebuah taman kecil di pusat kota. Bangku-bangku di sana basah kuyup, pohon-pohon meneteskan air, dan lampu jalan memantulkan cahaya temaram di permukaan tanah yang lembap.

Arka berhenti, menatap sekeliling, lalu menatap Nayla. “Ingat tempat ini?”

Nayla menoleh, matanya melembut. “Tentu. Dulu kita sering nongkrong di sini setelah sekolah. Aku bahkan masih ingat, kamu pernah nyanyi kenceng banget di bangku itu sampai orang-orang liatin.”

Arka tertawa, suaranya pecah oleh nostalgia. “Iya, aku malu banget waktu itu. Tapi kamu malah ketawa puas.”

“Aku ketawa karena kamu nekat,” jawab Nayla sambil tersenyum.

Hening sejenak, hanya suara hujan dan tawa samar orang-orang di kejauhan. Arka lalu duduk di bangku yang sudah setengah basah, menepuk tempat di sampingnya. Nayla ragu sejenak, tapi akhirnya duduk juga. Jaketnya cepat menyerap air, namun ia tidak peduli.

“Nay,” suara Arka lebih serius kali ini. “Aku tahu kamu masih ragu. Aku bisa lihat itu dari caramu menunduk, dari caramu menghindar tiap aku ngomong soal perasaan.”

Nayla menegang. Ia membuka mulut, tapi Arka melanjutkan,

“Dan itu wajar. Aku sadar aku ninggalin luka waktu dulu pergi. Tapi aku pengen kamu tahu, aku balik bukan cuma karena kangen. Aku balik karena aku sadar, kamu bagian yang hilang dari hidupku. Aku nggak bisa terus jalan tanpa kamu.”

Nayla menunduk, meremas ujung payung di tangannya. Suara hatinya berisik, seakan berdebat dengan logikanya. “Arka, aku nggak bisa langsung percaya begitu aja. Aku butuh waktu. Kamu ngerti kan?”

Arka mengangguk mantap. “Aku ngerti. Dan aku siap nunggu. Tapi aku juga pengen kamu tahu—aku nggak akan nyerah.”

Mata Nayla perlahan berkaca-kaca. Ia menoleh, menatap wajah Arka yang basah oleh hujan, tapi matanya begitu serius. Ada keberanian yang berbeda dari Arka yang dulu ia kenal.

“Nayla…” Arka mendekat sedikit, suaranya hampir tenggelam oleh hujan. “Kalau pun aku cuma punya satu kesempatan untuk membuktikan, aku akan gunakan semuanya buat bikin kamu percaya lagi.”

Dan saat itu, Nayla merasa benteng yang selama ini ia bangun mulai retak.

Nayla bingung, ia harus bersikap bagaimana untuk menghadapi gejolak rasa ini.

Dengan beribu ribu pertanyaan yang memutar di otak, Nayla tak henti hentinya merenungkan hingga beberapa hari ia tak bisa tidur nyenyak.

"Apa yang harus kupilih?" batin Nayla. Ia hanya mampu bertanya tanya yang mengganggu di pikirannya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!