Citra Arinda gadis cantik, manis, ceria, dan juga cerdas menjadi bintang di sekolahnya, sekolah elit tempat para anak pengusaha menimba ilmu.
papa Arinda menjodohkan Arinda dengan anak teman nya namun ternyata sang calon suami berstatus duda, akankah Arinda menyetujui perjodohan itu???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pengakuan Amanda
Di rumah Arinda tak bisa tidur nyenyak, rasa khawatir kepada sang papa yang belum bisa ia ajak bicara membuatnya terus kepikiran.
" sayang " panggil Marco
" hemm "
" kenapa belum tidur? "
" aku terus kepikiran kondisi papa Boo, aku ga tenang, tadi papa belum sadar aku takut " ujar Arinda air mata nya mengembun
Marco menarik Arinda ke dalam pelukan nya
" kamu tenang ya, papa pasti baik-baik saja " ujar Marco
Dalam pelukan suaminya Arinda baru bisa tertidur nyenyak. Namun kini Marco lah yang tak bisa tidur, bukan hanya memikirkan kondisi mertua nya namun Marco juga kepikiran perbuatan Amanda yang berani mengganggu Arinda.
" aku tau siapa Amanda, ia pasti akan terus mengganggu rumah tangga ku, sepertinya aku harus bicara dengan nya " batin Marco
pagi menjelang Arinda bangun lebih dulu dan langsung masuk ke kamar mandi membersihkan tubuhnya
setelah selesai mandi ia membangunkan suaminya
" Boo... bangun sayang " ujar Arinda mengelus pipi sang suami
Marco mengeliat dan membuka matanya " pagi sayang " ucap nya pada Arinda
" pagi .. " balas Arinda dengan senyum termanis nya
" ayo mandi dulu " Kata Arinda
bukannya bangun Marco justru menarik Arinda ke pelukan nya
" suasana seperti ini yang selalu aku impikan, wajah dan senyum manis istriku lah yang pertama kali aku lihat setiap aku membuka mata " ucap Marco
" aku sangat mencintaimu " ucap Marco
" aku juga mencintaimu suamiku " balas Arinda
" ayo mandi dulu sana " suruh Arinda
lalu Marco bangun dan melangkah ke kamar mandi
Selesai mandi mereka sarapan bersama dan setelah itu Marco pamit ke kantor sedangkan Arinda pergi ke rumah sakit untuk menemani orang tua nya.
" nanti kalau kerjaan ku sudah selesai aku susul kamu ke rumah sakit " ujar Marco
" iya, hati-hati di jalan " ucap Arinda
Marco masuk ke mobil nya setelah mencium kening sang istri, baru saja Arinda hendak melangkah Marco memanggilnya
" sayang "
Arinda mendekat ke mobil Marco
" pegang ini, siapa tau kamu butuh pakai saja " kata Marco memberikan kartu hitam kepada Arinda
" iya, terimakasih boo " ucap Arinda
Marco tersenyum lalu pergi
setelah mobil suaminya pergi Arinda pun pergi
Tiba di rumah sakit
" ma... " sapa Arinda kepada sang mama yang sedang duduk berdua dengan Melinda
" Rin.. Pagi sekali sudah kesini, apa suamimu sudah pergi kerja? " tanya mama
" sudah ma, nanti setelah selesai kerjaan di kantor Marco baru kesini " kata Arinda
" kalau sibuk ga papa jangan di paksakan, papa sudah baikan kok " ujar sang papa
" papa, papa sudah sadar " ujar Arinda lalu menghampiri papa nya dan memeluknya
" papa bikin Arin takut, papa harus sembuh " kata Arinda menangis
" papa ga apa-apa, jangan nangis dong udah jadi istri kok masih cengeng, lagian papa juga masih mau nimang cucu jadi papa pasti sehat " kata papa Hendro
Arinda tersenyum " jangan gini lagi, bikin orang panik aja, jaga kesehatan jangan terlalu cape, karyawan papa kan banyak ada om Anto juga kenapa sampai kecapean gini " ujar Arinda
" iya maaf, lain kali papa lebih jaga kesehatan demi kamu dan mama " kata pak Hendro
setelah puas ngobrol dengan sang papa Arinda menyuapi papa nya semangkuk bubur yang di siapkan rumah sakit untuk pasien.
waktu terus berlalu seharian Arinda di rumah sakit menemani orang tua nya, kini hari sudah menunjukan pukul 3 sore
" sayang mau di bawakan apa? " tanya Marco melalui telepon
" ga usah repot-repot boo, disini sudah terlalu banyak makanan teman-teman papa silih berganti datang membawakan bermacam buah tangan " ujar Arinda
" oh, ya sudah aku langsung kesana " ujar Marco lalu telepon terputus
Marco beranjak keluar namun saat membuka pintu Amanda sudah ada di depan pintu nya .
" hai... " ucap Amanda .
" bisa kita ngobrol sebentar? "
" sorry aku sibuk " ujar Marco
" please, sebentar saja " paksa Amanda
akhirnya Marco memberinya kesempatan
" silahkan " ucap Marco lalu Amanda masuk ke ruangan nya
Marco mempersilahkan Amanda duduk
" singkat saja, aku sibuk " ujar Marco
" oke, aku ga akan buang waktu kamu yang sangat berharga itu " Kata Amanda
" ada apa? " tanya Marco
" Co... Aku kesini cuma ingin kasih tau kamu soal kelakuan istri kamu di luar sana " ujar Amanda
" kamu ga perlu repot-repot, aku percaya istriku " kata Marco
" hahaha... Kamu bahkan tak mau mendengar perkataan ku? Segitu cinta nya kah kamu sama bocil itu? " tanya Amanda
" dia istriku, sudah seharusnya aku percaya padanya, karena aku pun melakukan hal yang sama sebelum nya tapi kamu mengkhianati kepercayaan ku " ujar Marco
" kamu yang terlalu gegabah, tanpa mendengarkan penjelasan ku kamu menceraikan aku begitu saja Marco! "
" semua yang aku lihat sudah menjelaskan dengan sangat jelas dan aku percaya dengan apa yang aku lihat " kata Marco
" sudah lah aku sibuk " kata Marco melangkah pergi
" tunggu! aku kesini karena aku mau bilang tentang anakmu " ujar Amanda
Marco menghentikan langkah kaki nya
" apa maksudmu? "
" saat kamu menceraikan aku sebenarnya aku sedang hamil " ucap Amanda
Marco kaget, tapi ia tak sepenuhnya percaya
" jangan mengarang Amanda, aku tau sekali kamu saat itu selalu minum obat penunda kehamilan, dan sekalipun kamu benar hamil aku ga yakin itu anakku " ujar Marco
" obat penunda kehamilan tak 100% mencegah, aku kebobolan dan hamil kamu lihat ini, dia begitu mirip dengan mu " kata Amanda menunjukan foto seorang anak laki-laki
Marco tercengang saat melihat wajah anak di foto tersebut yang sangat mirip dengan nya.
" hems... kamu fikir aku bodoh, aku ga percaya " kata Marco
" terserah... Tapi aku hanya ingin kamu tau kalau kamu menitipkan seorang anak di rahimku, dan suatu saat aku akan menuntut hak anakku " kata Amanda
" kalau memang anak itu milikku kenapa baru sekarang kamu mengatakan ini? Kemana saja selama ini? " tanya Marco dengan nada tinggi
" jangan menyalahkan ku, selama ini kamu yang menutup akses untuk aku, sangat sulit untuk menemui kamu bahkan hanya untuk sekedar menelpon memberikan informasi kepada mu aku ga bisa " kata Amanda
" kalau memang benar dia anak ku pertemukan aku dengan nya, aku akan melakukan tes DNA " kata Marco
" baik, lakukan apa yang kamu inginkan tapi setelah terbukti dia anakmu berikan hak selayaknya kepada nya " kata Amanda
" jangan gunakan anak itu sebagai mesin peras mu Amanda "
" tuan Marco yang terhormat, aku tak semiskin itu aku tak butuh uang mu, hanya keadilan untuk anakku yang ingin aku perjuangkan " kata Amanda
" baiklah, kapan aku bisa menemuinya? " tanya Marco
" kapanpun kau mau, dia tinggal di Singapura bersama kerabatku disana " kata Amanda
" aku akan menghubungimu nanti, sorry aku sibuk " ujar Marco lalu pergi meninggalkan Amanda