NovelToon NovelToon
Sweet Revenge

Sweet Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:32.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma AR

Nareshpati Sadewa Adibrata akhirnya bertemu lagi dengan.gadis yang sudah menolaknya delapan tahun yang lalu, Nathalia Riana.

Nareshpati Sadewa Adibrata
"Sekarang kamu bukan prioritasku lagi, Nathal."

Nathalia.Riana
"Baguslah. Jangan pernah lupa dengan kata katamu."

Semoga suka♡♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Setelah lamaran

"Kamu serius mau menikah sama aku?" akhirnya keluar juga ucapan itu dari mulut Nathalia. Saat ini Nathalia berjalan perlan mengantar Naresh. Keluarga mereka seakan sengaja membiarkan mereka berdua tertinggal jauh di belakang

"Kaki kamu kelihatannya belum sembuh." Naresh menatap menatap sepatu tanpa heels yang dikenakan gadis itu. Sengaja ngga menjawab pertanyaan perempuan muda di depannya

Tetap saja manis, batin Naresh mengagumi penampilan gadis itu. Mungkin kalo Nathalia pake daster pun akan tetap terlihat menarik di matanya.

"Jangan berpikir untuk memijatnya lagi," kesal Nathalia dengan pipi merona. Tema yang sensitif buatnya. Nathalia alihkan wajahnya ke arah yang tidak bisa dilihat Naresh.

"Kenapa? Kamu takut terlena kalo menci umku lagi?" tanya Naresh enteng.

Hampir saja Nathalia menimpuknya ketika sadar kakinya yang masih sakit membuatnya kurang bisa melangkah lebih lebar untuk mendekati Naresh. Jarak mereka tidak terlalu jauh dan itu sangat disayangkan Nathalia.

Naresh tampak acuh melihat kemarahan yang terpancar di mata Nathalia.

"Kamu kangen aku, ya?" Naresh ngga tau apa yang dia rasakan. Tapi saat ini dia sudah merasa cukup berimbang untuk melawan Nathalia.

Kalo dulu dia memang merasa rendah diri dan rasa rendah diri itu semakin bertambah dengan penolakan penolakan yang selalu Nathalia lakukan tiap dia berbuat baik pada gadis itu.

Entah sejak kapan gadis itu berubah galak dan sombong. Dulu dia tidak begitu. Tapi bodohnya Naresh tetap makin suka, makin tertantang menaklukkannya.

Dia sempat menduga perasaan delapan tahun yang lalu sudah hilang tanpa sisa. Tapi remahnya ternyata masih ada dan dia malah makin tertantang menaklukkan keangkuhan Nathalia.

"Mimpi, 'kali," judes Nathalia.

Naresh tersenyum miring.

"Kalo mimpi bisa membuat nyi um bibir kamu sampai bengkak, aku tidak keberatan," bisik Naresh yang mendadak mencondongkan tubuhnya ke arah Nathalia.

Nathalia yang kaget, reflek mundur tapi dia lupa kakinya yang sakit belum bisa bergerak spontan, hampir saja dia terjatuh.

Naresh dengan sigap menangkap pinggangnya.

Nathalia juga reflek memeluk leher Naresh.

"Kenapa kamu selalu ingin kita berdekatan begini, hemm..."

Nathalia tertegun, tapi tanpa sengaja dia melihat senyum jahil Luna yang sepertinya ingin mendekat, tapi akhirnya pergi menjauh lagi.

Nathalia mendorong tubuh Naresh dengan agak keras karena malu ke gap Luna. Dia khawatir sepupunya akan berpikir macam macam.

Pelukan ini ngga sengaja, Lunaaa, batinnya berteriak kesal.

Naresh tersenyum miring saat melepaskan pelukannya.

"Sebenarnya kenapa kamu mau menikah dengan aku? Bukannya kamu sudah punya calon istri," tanya Nathalia ketus, setelah keseimbangan tubuhnya agak stabil. Tapi dia sempat merasa kakinya yang sakit berdenyut lagi.

"Aku memilih yang lebih potensial," jawab Naresh datar.

DEG.

Maksudnya?

"Jadi.... pernikahan kita karena bisnis?" Nathalia merasa hatinya hampa saat mengucapkannya.

"Bisa dibilang begitu. Memangnya apalagi?" Naresh menjawab enteng.

Memangnya kamu cinta sama aku?

Sejak kapan?

Dulu waktu aku belum jadi siapa siapa?

Atau sekarang saat aku sudah bisa sejajar dengan kamu? Batin Naresh dipenuhi banyak tanya.

Nathalia tercekat. Seakan ada yang menusuk hatinya dengan sesuatu yang sangat tajam.

"Atau .... Kamu menerima aku karena kamu mencintai aku?" Jantung Naresh agak berdebar cepat menunggu jawaban Nathalia.

"Tentu saja tidak," jawab Nathalia setelah beberapa saat kemudian. Egonya membuat dia mendenial perasaannya

Dia juga bingung dengan perasaannya, karena sudah terlalu lama mereka ngga bertemu. Rasanya terlalu cepat memvonis dia masih menyukai Naresh selain dari rasa bersalahnya dulu.

"Tidak mencintai tapi ci.uman kamu sangat panas, Nathal," ucap Naresh dengan tatapan tajam berusaha mencari bukti penyangkalan calon istrinya itu. Tapi sedihnya tidak dia temukan.

"Suratku dulu.... ngga berarti apa apa, ya, buat kamu?" gumam Naresh sangat pelan.

Nathalia balas menatap Naresh. Dia mendengar ucapan laki laki itu.

"Sudah lama sekali, kan, delapan tahun. Kamu masih ingat?" tanya Nathalia pelan.

Naresh mengekalkan senyum miringnya.

"Aku juga sudah lupa. Sejak bertemu papa, aku mengalami banyak hal.yang sulit. Jadi aku ngga sempat memikirkan hal hal yang sudah berlalu," jawab Naresh setengah jujur.

Awal awal tahun pertama bersama keluarga papanya, Naresh masih merasakan sakit hati. Papanya sangat kaya raya, tapi kenapa dia, mama dan neneknya terabaikan.

Dia butuh waktu yang cukup lama untuk memaafkan tindakan papanya setelah tau apa yang telah terjadi.

Tahun tahun berikutnya dia makin menyibukkan diri dengan tekun belajar. Perusahaan papanya rupanya banyak tersebar di negara negara Eropa. Naresh benar benar menyibukkan dirinya hingga bisa melupakan semua kejadian pahit yang menimpanya.

Tapi saat dihadapkan dengan orang orang dari masa lalunya membuat Naresh jadi teringat lagi dengan jelas apa yang terjadi dulu. Juga tentang neneknya yang paling mengguncangkan hatinya.

Nathalia masih menyimak ucapan Naresh. Dia seakan bisa menyelami apa yang dirasakan Naresh saat itu.

Pasti dia merasa sangat asing, batin Nathalia.

"Karena kita menikah untuk bisnis, kamu bukan prioritasku lagi, Nathal."

"Baguslah, jangan pernah lupa dengan kata katamu."

Keduanya saling menatap tajam.

*

*

*

"Aku sudah bersalah dengan Naresh, istriku dan juga orang tuanya" jelas Sandi ketika hanya berdua saja dengan Fathan. Wajahnya tanpak lelah.

"Kenapa kamu bisa meninggalkan mereka," sesal Fathan.

"Aku terpaksa. Kasusku sangat berat. Sayangnya aku malah kehilangan jejak mereka."

Fathan menghela nafas panjang.

"Aku baru bisa kembali sekarang setelah namaku bersih. Tapi alu kehilangan istri dan juga orang tua istriku." Suara Sandi terdengar berat.

Fathan tau, Sandi terpaksa menyingkir. Kasus yang melibatkannya terlalu rumit.saat itu.

"Thank's, ya, mau menerima lamaran Naresh." Sandi tersenyum.

Fathan tersenyum.

"Kata Naresh, dia ketahuan kamu sedang berci uman dengan putrimu. Benar begitu?" Sandi menahan tawa.

"Ya," kekeh Fathan.

"Aku kaget waktu mendengarnya." Sandi akhirnya melepaskan tawanya.

"Fatham......., Naresh dan Nathalia.... dulu mereka pacaran?" Sandi sangat penasaran dengan hubungan keduanya.

"Aku juga ngga tau." Fathan menjawab jujur.

"Mungkin masih dalam taraf naksir?" tawa Fathan menguar lagi setelah mengatakan kecurigaannya.

"Mungkin, juga." Sandi juga merasa begitu.

1
anggita
satunya reflek, yg satu lagi sigap.. klop lah👌👏
Diyah Saja
hadohhh naresssssh kok gituuuuuu seeee kesel ah 🤦🏻‍♂️🤦🏻‍♂️🤦🏻‍♂️🤯🤯🤯
mely
mantap
Paksi Winatha
bnr bgt tuh dari kemarin pas up jg gitu thour seharus ny kn sandi 🤔🤔🤔🤔harap lbh diperhatikan lgi thour typo masih bnyk yg berterbangan dmn² n tetep💪💪💪💪💪💪/Determined//Determined//Determined//Determined/ ya bikin critanya ????/Drool//Drool//Drool//Drool//Grin//Grin//Grin//Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue/
Rahayu Ayu
Heran deh dua-duanya pada egois,
membohongi perasaan masing-masing,
nyesek tau pas Naresh bilang Nathal bukan prioritas nya lagi,
Duh Naresh Naresh...ga takut apa doa emak" online, di doain bucin akut sama Nathalia baru rasa.
Kak Rahma, bikin Naresh menemukan buku Diary nya Nathal, 8 th yg lalu, biar setidaknya Naresh sedikit mengerem ucapannya yg bisa menyakiti Nathal
Elizabeth Zulfa
𝙠𝙣 𝙯𝙜 𝙣𝙤𝙡𝙖𝙠 𝙠𝙚𝙗𝙖𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙣𝙖𝙩𝙝𝙖𝙡𝙞𝙖 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙙𝙪𝙡𝙪𝙖𝙣 𝙣𝙖𝙧𝙚𝙨𝙝 𝙩𝙥𝙞 𝙥𝙖𝙨 𝙠𝙚𝙗𝙖𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙣 𝙤𝙧𝙝𝙖𝙩𝙞𝙖𝙣𝙢𝙪 𝙙𝙞𝙖𝙗𝙖𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙣𝙖𝙩𝙝𝙖𝙡𝙞𝙖 𝙗𝙖𝙡𝙞𝙠 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙢𝙡𝙖𝙝 𝙩𝙧𝙨𝙞𝙣𝙜𝙜𝙪𝙣𝙜 𝙙𝙖𝙣 𝙨𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙥𝙖𝙝𝙖𝙢... 𝙝𝙖𝙙𝙚𝙚𝙚𝙘𝙘𝙘𝙝𝙝𝙝
𝙙𝙖𝙣 𝙨𝙠𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙢𝙡𝙖𝙝 𝙣𝙜𝙤𝙢𝙤𝙣𝙜 𝙜𝙞𝙩𝙪 𝙠𝙚 𝙣𝙖𝙩𝙝𝙖𝙡𝙞𝙖 𝙨𝙤𝙖𝙡 𝙥𝙚𝙧𝙣𝙞𝙠𝙖𝙝𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙡𝙞𝙖𝙣 𝙯𝙜 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙖𝙣𝙜𝙜𝙖𝙥 𝙤𝙧𝙣𝙞𝙠𝙖𝙝𝙖𝙣 𝙗𝙞𝙨𝙣𝙞𝙨 𝙙𝙤𝙖𝙣𝙠, 𝙖𝙥𝙖 𝙣𝙖𝙩𝙝𝙖𝙡𝙞𝙖 𝙜𝙖𝙠 𝙢𝙖𝙠𝙞𝙣 𝙘𝙪𝙚𝙠 𝙣𝙣𝙩𝙞 𝙢𝙖 𝙠𝙖𝙢𝙪...
𝙣𝙖𝙩𝙝𝙖𝙡𝙞𝙖 𝙟𝙣𝙜𝙣 𝙙𝙞𝙗𝙞𝙠𝙞𝙣 𝙡𝙪𝙡𝙪𝙝 𝙙𝙪𝙡𝙪 𝙙𝙚𝙘𝙝 𝙏𝙝𝙤𝙧 𝙨𝙖𝙢𝙥𝙖𝙞 𝙣𝙖𝙧𝙚𝙨𝙝 𝙨𝙖𝙙𝙖𝙧 𝙙𝙞𝙧𝙞 𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙗𝙞𝙠𝙞𝙣 𝙨𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙙𝙪𝙡𝙪𝙖𝙣 𝙠𝙚 𝙣𝙖𝙩𝙝𝙖𝙡𝙞𝙖... 𝙗𝙞𝙠𝙞𝙣 𝙣𝙖𝙩𝙝𝙖𝙡𝙞𝙖 𝙢𝙖𝙠𝙞𝙣 𝙘𝙪𝙚𝙠 𝙙𝙖𝙣 𝙜𝙖𝙠 𝙗𝙖𝙥𝙚𝙧𝙖𝙣 𝙗𝙞𝙖𝙧 𝙨𝙞 𝙣𝙖𝙧𝙚𝙨𝙝 𝙖𝙙𝙖 𝙚𝙛𝙛𝙤𝙧𝙩 𝙗𝙪𝙖𝙩 𝙥𝙚𝙧𝙟𝙪𝙖𝙣𝙜𝙞𝙣 𝙘𝙞𝙣𝙩𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙣𝙖𝙩𝙝𝙖𝙡𝙞𝙖... 𝙗𝙞𝙖𝙧 𝙙𝙞𝙖 𝙟𝙪𝙜𝙖 𝙜𝙖𝙠 𝙢𝙚𝙧𝙚𝙢𝙚𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙧𝙣𝙞𝙠𝙖𝙝𝙖𝙣 𝙢𝙧𝙚𝙠𝙖
Zea Rahmat
kok edgar
Rahma AR: typo .....
total 1 replies
Zea Rahmat
duhh nareshhhh km kan pinter... masa pelupa klo km pernah nolak tiket konser dr nathall
P Sitti
ayahnya naresh namanya siapa sih thor,, shandy apa edgar
Rahma AR: ayah naresh , sandy.... typo...
total 1 replies
🟢 ◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻
Okey kita lihat apakah Nathaniel bkn prioritas Narles lagi
Om Ocong Ngasih iklan
Lusi Hariyani
nah gmn nich crt setelah pernikahan akankah cekcok trs atau gmn nich jd penasaran
Susma Wati
naresh lupa kalau dia yang pertama nolak nathalia nonton konser bareng, gak nyadar dia yang melakukan kesalahan awal dia
Susma Wati
edgar tuh nama paparnya Milan bukan ya??
Rahma AR: iya... typi.... adoooh byk banget y....
total 1 replies
Tri Handayani
naresh meskipun mulutmu berkata tidak tapi hati dan tubuh kamu tdk bisa berbohong.
Tri Handayani
sekarang kamu bilang bukan nathalia prioritasmu tapi suatu saat dia jadi segalanya buatmu sampe bucin akut.
Tri Handayani
pernikahan udah d depan mata tapi kalian masih saja mementingkan ego masing-masing.
Sabrina Rahmadini
itu ayahnya naresh nama siapa sandy apa edgar
Rahma AR: ayah naresh.sandy
total 1 replies
partini
ego tingkat dewa mereka berdua
Bunda Keisha
sama² mempertahankan egonya.. pdhl sama² cinta tp tdk mau mengakuinya.. gemes banget sich.. /Heart/
Aisyah
hati2 naresh. .
semangat ya nathali 😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!