NovelToon NovelToon
Disakiti Istri Disayang Tiga Janda Seksi

Disakiti Istri Disayang Tiga Janda Seksi

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Dikelilingi wanita cantik / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Harem / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:11.2k
Nilai: 5
Nama Author: rcancer

Karena terjerat banyak hutang dan kebutuhan yang terus meningkat, Yoko, terpaksa meninggalkan istri tercinta, pergi merantau ke negeri orang.

Satu tahun pertama bekerja, Yoko menjalani pekerjaan tanpa hambatan apapun dan dia bisa menjaga hatinya untuk sang istri tercinta.

Namun, sebuah kejadian mengerikan yang dia alami, membuat Yoko harus terjebak di rumah mewah, yang dihuni janda-janda cantik dan mempesona. Bahkan, Yoko pun diperlakukan sangat istimewa oleh mereka.

Mampukah Yoko bertahan dengan setianya? Atau justru hatinya akan goyah dan dia terjatuh dalam pelukan janda-janda yang mengistimewakannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penemuan Tak Terduga

"Apa itu?" Yoko menatap tajam pada sesuatu yang dia lihat saat hendak menuruni anak tangga.

"Kamu lagi ngapain, Yok?" Tiba-tiba suara mengejutkan, datang dari salah satu kamar yang ada di lantai atas.

Yoko menoleh dan matanya agak melebar kala menatap Sansan yang sudah mengenakan baju tidur. Yoko pun segera berpaling karena naluri lelakinya langsung bergejolak melihat keadaan Sansan saat ini.

"Ini, Non, sepertinya, ini kamera pengawas," ucap Yoko setelah kembali memperhatikan sesuatu yang dia tadi lihat.

"Kamera pengawas?" Sansan terkejut, dan dia segera mendekat ke tempat Yoko berada. "Ah iya, benar!" Seru Sansan. Wanita itu lalu berteriak memanggil dua penghuni lainnya.

Sedangkan Yoko malah jadi kurang fokus karena pandangannya terbagi antara kamera pengawas dan tubuh Sansan saat ini.

"Ada apa, San?" tanya Ailin begitu keluar dari kamar. Begitu juga dengan Meycan.

Yoko kembali dibuat terperangah begitu melihat kedua wanita yang sekarang juga sudah mengenakan baju tidur.

"Ini, Yoko menemukan kamera pengawas," ucap Sansan.

"Hah! Kamera pengawas? Mana?" tanya Meycan.

Sansan langsung menunjuk ke arah benda kecil berwarna hitam yang menempel pada sisi tembok tangga. Kamera itu menghadap persis tiga pintu kamar wanita yang letaknya berdekatan.

"Astaga! Sejak kapan ada kamera disini?" seru Ailin. "Apa jangan-jangan ini ulah Xiobong?"

"Pasti," sahut Sansan. "Sialan, tuh orang," umpatnya kesal. "Coba, kita cek kamar masing-masing."

"Oke!"

Tiga wanita itu langsung kembali ke kamar, meninggalkan Yoko yang terhipnotis dengan kemulusan kaki para wanita dalam balutan baju tidur yang super pendek.

"Astaga, astaga! Kuatkan aku, kuatkan aku," gumam Yoko sambil mengusap-usap dadanya. Agar tidak kepikiran dengan pemandangan menggoda yang baru dia lihat, Yoko memilih ikut mengecek kamar si kembar.

"Di kamarku ada dua."

"Aku juga, di kamar mandi sama di atas televisi."

"Sama, aku juga nih "

Tiga wanita itu saling menunjukan kamera mini yang mereka temukan.

"Di kamar anak-anak tidak ada sama sekali," ucap Yoko. "Sebaiknya, kita geledah tempat lain. Mungkin aja ada."

"Benar," sahut Meycan. "Ya udah, kita berpencar."

Semua langsung mengambil bagian, termasuk Bi Asih yang tadi sempat kaget waktu di kasih tahu akan hal tersebut.

Hingga beberapa menit kemudian.

"Di ruang tamu tidak ada."

"Diruang makan juga tidak ada."

Di ruang santai dan olahraga juga kosong."

"Dapur kosong, Miss."

"Berari kamera pengawasnya cuma fokus di kamar Nona-nona saja," ucap Yoko. "Di taman belakang kosong tapi nggak tahu kalau di area kolam renang. Di sana gelap."

"Sialan! Sejak kapan Xiobong pasang kamera begini?" Ailin nampak kesal.

"Kita harus bikin laporan tentang ini juga,San," ucap Meycan. "Ini sudah termasuk tindak pelecehan berat. Pasti Xiobong sudah merekam semua kegiatan kita di dalam kamar dan menyimpannya."

"Ya sudah, besok kita bikin laporan buat memperberat hukuman Xiobong," ucap Sansan.

"Sialan. Jangan-jangan rekaman kita sudah kesebar," ujar Ailin tak kalah kesal.

"Emang Xiobong sudah berapa lama kerja di sini?" tanya Yoko.

"Enam bulan," balas Sansan.

"Lah,terus, dia dapat pekerjaan di sini, melalui jalur seperti saya atau bagaimana?" tanya Yoko lagi. Sepertinya dia ingin tahu lebih banyak tentang pria yang hampir merenggut nyawanya.

"Tidak," jawab Sansan. "Dia dulu pernah bekerja di kantor mantan suamiku. Mantan suamiku yang merekomendasikannya karena kebetulan Xiobong dulu dekat sama anak-anak."

"Oh, begitu," sahut Yoko. "Terus sekarang mantan suami Nona sudah tahu tentang perbuatannya pada anak-anak?"

Sansan mengangguk. "Dia sudah aku kasih tahu, mungkin dia baru terbang ke sini besok."

Yoko mengangguk. "Apa ada yang tahu, tempat tinggal Xiobong sebelumnya?"

"Aku hanya punya alamatnya yang lama. Sepertinya, dia tidak tinggal di sana lagi," sahut Sansan. "Emang kenapa kamu menanyakan tempat tinggal Xiobong?"

Yoko tersenyum tipis. "Jika kita tahu tempat tinggalnya yang sekarang, kita bisa mencari laptop atau ponsel miliknya yang bisa mengakses kamera ini."

Ke empat wanita yang duduk bersama di ruang santai agak tercenung.

"Benar juga," seru Meycan. "Eh tapi kan, tadi di kantor polisi, barang yang di sita, selain mobil, juga ada ponsel. Apa mungkin hasil rekamannya ada di ponsel itu?"

"Ya coba, besok kita tanyakan," sahut Sansan.

Di sana, Yoko nampak sedang berpikir sampai keningnya agak berkerut. "Kalau boleh tahu, kapan Xiobong dipecat?"

"Satu minggu sebelum kejadian penculikan itu. Kenapa?" jawab Ailin.

"Waktu pergi dari rumah ini, dia mengemas barangnya sendiri atau tidak?"

"Dia mengemasnya sendiri, tapi diawasi oleh Bi Asih," ucap Sansan.

"Bukan Bi Asih saja yang mengawasi, kebetulan saat itu ada beberapa calon dokter, yang ikut menginap di sini," celetuk Ailin.

Yoko mengangguk paham, lalu dia melempar tatapannya pada Bi Asih. "Bibi lihat tidak, barang apa saja yang dibawa Xiobong?"

Bi Asih sontak berpikir, mengingat-ingat kejadian yang pernah dia lalui saat itu. "Seingatku cuma pakaian, Yok, itu aja dia beresin bajunya asal-asalan karena lagi marah. Bahkan ada beberapa pakiannya yang tertinggal."

"Cuma pakaian, Bi, nggak ada barang lain? Misal laptop atau apa?" tanya Yoko.

Bi Asih kembali mengingat-ingat. "Kayanya nggak ada deh, Yok. Paling cuma ponsel yang dia masukin ke dalam tas kecil, yang sering Xiobong gunakan."

Lagi-lagi Yoko mengangguk.

"Kenapa, Yok?" tanya Sansan.

Yoko tersenyum sekilas. "Kalau menurutku, jika kamera pengawas ini tersambung ke ponsel, bisa jadi dia memiliki ponsel dua. Karena biar bagaimanapun, dia pasti akan pilih opsi yang menurutnya paling aman. Terus, dia memasang kamera ini saat dia masih kerja di sini, jadi kemungkinan besar, dia mengendalikan rekaman ini pada saat dia istirahat. Kalau Bi Asih, tidak melihat laptop atau barang elektronik lain, bisa jadi barang itu masih ada di kamarnya, disembunyikan di suatu tempat."

"Ah, benar juga," sahut Meycan. "Apa lagi Xiobong lebih banyak menghabiskan waktu di kamar jika kita tidak membutuhkan tenaga dia. Pasti dia memantau kita dari sana."

"Iya juga ya," Sansan menimpali. "Ya udah yuk, kita coba geledah kamar itu."

"Tapi kan kamarnya akan dipakai Yoko," ucap Ailin. "Kenapa kita tidak minta Yoko aja buat mencarinya. Lagian ini juga udah malam."

Semua mata seketika langsung tertuju pada Yoko.

"Yoko, kamu nggak apa-apa nyari barang itu sendirian?" tanya Sansan.

"Ya nggak masalah, Non," jawab Yoko. "Lagian kalau pun dicari sekarang, belum tentu juga langsung ketemu."

"Baiklah, maaf ya, jadi merepotkan," ucap Sansan tak enak hati.

"Loh, merepotkan bagaimana? Ini kan salah satu tugas saya bekerja di sini," Yoko cukup kaget mendengar ucapan Sansan.

Yang lain pun jadi ikut tersenyum sama seperti Yoko.

Begitu pembicaraan selesai, Yoko langsung menuju kamarnya, untuk mencari benda milik pria yang semalam dihajar Yoko.

1
Daniel Simamora
terimakasih author.
mudah-mudahan bisa crazy up
Hendra Yana
up lagi dong
Arafami
lanjut
Apriyanti
lanjut thor
Dave Elnathan Ginting
lanjut, dan Barbar nya lbih gahar lagi Thor.
Dave Elnathan Ginting
cerita yg Bagus, update banyak ya Thor.,
sama bar barnya lebih frontal ya ☺
Hendra Yana
lanjut
Risky Doank
beruntung banget kmu yok...
Daniel Simamora
crazy up thor
Wong Ngapak: otak dan jempolnya kurang sanggup 🙏🙏😁😁
total 1 replies
Arafami
lanjut
Apriyanti
wah KY nya Yoko liat video yg viral tentang istri nya,, lanjut thor 🙏
Apriyanti
wah keren bgt Yoko, hati² Yoko
lanjut thor 🙏
Fatkhur Kevin
crazy up dong
Wong Ngapak: otak dan jarinya yang nggak siap 🙏🙏
total 1 replies
Hendra Yana
up
Arafami
lanjut
Apriyanti
rasain kau marni gak dpt Budi gak dapet Yoko 🤣🤣🤣,, lanjut thor 🙏
Rhaka Kelana
yang namanya selingkuh sama saja dengan berkhianat.
Fatkhur Kevin
blm dg sansan
Hendra Yana
di tunggu up selanjutnya
𝒯ℳ
akhh raja anu tapi buat anu ga seru sampe aku nganu nganu ga. karuan karena anu, bagaimana nih boss anu ?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!