NovelToon NovelToon
Suara Dari Bayangan

Suara Dari Bayangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Sistem / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Keluarga / Romansa / Pembantu
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: MOM MESS

“Aku dibesarkan oleh seorang wanita yang tubuh dan jiwanya hancur oleh dunia yang tak memberinya tempat. Dan kini, aku berdiri, tak hanya untuk ibuku… tapi untuk setiap wanita yang suaranya dibungkam oleh bayangan kekuasaan.”

Mumbai, tengah malam. Di ruang pengadilan yang remang. Varsha memandangi tumpukan berkas-berkas perdagangan manusia yang melibatkan nama-nama besar. Ia tahu, ini bukan hanya soal hukum. Ini adalah medan perang.

Di sisi lain kota, Inspektur Viraj Thakur baru saja menghajar tiga penjahat yang menculik anak-anak perempuan dari desa. Di tangannya, peluru, darah, dan dendam bercampur menjadi satu.

Mereka tidak tahu… bahwa takdir mereka sedang ditulis oleh luka yang sama–dan cinta yang lahir dari pertempuran panjang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MOM MESS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bayangan Perlahan Bersuara.

Angin malam menyapu lembut dinding-dinding bambu pondok tua tempat Varsha, dan Viraj tinggal. Cahaya bulan menggantung pucat di langit, seakan menahan napasnya melihat malam yang penuh rahasia. Varsha berdiri di dapur kecil, mengaduk perlahan secangkir teh jahe yang mendidih di atas tungku. Aroma jahe yang hangat bercampur dengan dinginnya udara malam. Jemarinya menggigil sedikit, tapi pikirannya lebih beku dari cuaca. Bayangan wajah-wajah gadis yang hilang terus menari dalam pikirannya, satu demi satu. Semua seperti berbisik dari kegelapan.

Saat hendak menuangkan teh ke dalam dua cangkir, matanya tertumbuk pada Viraj yang berdiri sendirian di depan pondok. Sosok itu tegap, menyatu dengan malam. Hanya sebatang rokok yang menyala di tangannya menjadi titik cahaya samar. Ia terlihat seperti bayangan dari masa lalu. Diam, dingin, dan tak tersentuh. Varsha mengambil satu cangkir, lalu melangkah keluar perlahan.

“Kau kedinginan?”

“Sedikit. Tapi lebih dingin lagi ketika yang membeku bukan tubuh, tapi hati.”

Varsha tidak menjawab. Ia menyodorkan teh padanya. “Teh jahe. Katanya bisa menghangatkan apa yang beku.”

Viraj tersenyum tipis. Ia menerima cangkir itu, lalu duduk di kursi kayu reyot. Varsha berdiri di sampingnya, menyesap tehnya perlahan. Sunyi menyelimuti mereka. Hanya suara jangkrik dan desiran angin menyatu dalam diam. Tiba-tiba, Viraj bicara. Suaranya berat, seolah mengandung beban bertahun-tahun.

"Aku datang untuk memenuhi keinginan istri ku sebelum meninggal. Tapi mereka malah menganggapku menodai putri mereka, " gumam Viraj. Suasan membeku. Varsha menoleh menatap Viraj. Wajah sangar itu berubah sangat tenang dan lembut, tapi penuh luka yang belum sembuh.

“Istriku meninggal… bukan karena kecelakaan biasa.”

“Malam itu dia menyelamatkan seorang gadis dari sekelompok pria mabuk. Dia... melindungi gadis itu, tapi… mereka menikamnya. Berkali-kali. Dan aku datang terlambat.”

“Sejak saat itu, aku berjanji. Aku tak akan biarkan gadis manapun menderita tanpa aku lakukan sesuatu. Itu… alasan kenapa aku keras. Kenapa aku… tak pernah menyentuh perempuan lagi. Tak pernah meniduri siapapun. Aku tidak bisa. Itu akan mengkhianati dia.” Suara Viraj melemah, namun dalam keheningan, pengakuannya menggema kuat. Varsha menatapnya. Hatinya yang keras beberapa hari ini perlahan mencair. Tak ada lagi keraguan di matanya.

“Aku percaya padamu, Viraj.” Satu kalimat. Tapi mengandung beban kepercayaan yang besar. Viraj mengangkat wajahnya, menatap Varsha.

“Sekarang… bolehkah aku tahu alasanmu? Kenapa kau begitu gigih memperjuangkan perempuan? Ada sesuatu di masa lalu, bukan?”

Varsha terdiam. Matanya turun menatap tanah. Wajahnya mengeras, namun air matanya hampir tumpah. Ia menggeleng pelan.

“Belum saatnya aku bicara. Maaf.”

Viraj tak memaksa. Ia mengangguk, lalu meneguk tehnya yang mulai dingin. “Kita tim mulai malam ini. Besok pagi, kita berpencar. Kau ambil arah timur desa, aku barat. Bose dan Jagad akan mengikuti kita dari jauh.”nVarsha menatapnya. Kali ini, senyum lembut mengembang di bibirnya.

“Sepakat.”

Dua cangkir teh hampir kosong, tapi malam baru saja mulai menyimpan cerita.

Di balik gelapnya desa Bihar, dua jiwa yang terluka mulai menyusun serpihan untuk mencari suara-suara yang terbungkam, dari bayangan.

...----------------...

Fajar di desa Bihar menyapa dengan keheningan yang berbeda. Burung-burung tidak begitu ramai berkicau, dan jalan tanah yang menghubungkan rumah-rumah terlihat lebih lengang dari biasanya. Seperti desa ini menyimpan sesuatu di perutnya yang tak ingin dibangunkan.

Varsha mengenakan salwar abu-abu sederhana dan menyampirkan dupatta putihnya. Matanya menatap peta kasar desa yang mereka gambar malam tadi. Lokasi terakhir para gadis terlihat, rumah-rumah keluarga yang melapor, dan... titik merah besar di tengahnya: rumah Ragunath.

Viraj datang menghampiri. Bajunya masih sama sederhana, tapi sorot matanya lebih fokus, seperti harimau yang sudah mencium darah.

“Kau siap?”

“Selalu.”

“Kau ambil sisi timur. Aku akan sisir sisi barat. Bose dan Jagad akan menyamar sebagai pedagang keliling, mengamati dari kejauhan.”

“Apa kita percaya pada warga?”

“Tidak. Tapi kita harus dengar mereka... sebelum mereka semua diam selamanya.” Mereka pun berpencar. Menyusuri satu persatu rumah untuk

...----------------...

Sisi Timur – Varsha

Varsha menghampiri sebuah rumah kecil di ujung jalan. Seorang ibu tua dengan wajah kusut menyambutnya. Matanya penuh kecurigaan.

“Maaf Bu, saya ingin bertanya... apakah Anda pernah melihat atau tahu tentang gadis-gadis yang—”

“Kau dari mana? Kenapa kau usik desa kami? Mereka hilang karena dosa mereka sendiri. Takdir!” Pintu ditutup keras. Varsha menahan napas. Ia menoleh dan mencatat: "Ibu Surya – menolak bicara".

Ia berjalan lagi. Di rumah berikutnya, seorang ayah duduk termenung. Di dinding rumahnya, foto seorang gadis tergantung dengan karangan bunga layu. Mata pria itu kosong.

“Apakah itu putri Anda?”

“Namanya Leela. Hilang tiga bulan lalu. Malam sebelumnya, dia menangis... katanya seseorang mengikuti dia dari ladang. Saya bodoh. Saya bilang dia cuma mimpi...”

Air mata menetes di pipinya. Varsha mencatat semuanya.

Sisi Barat, Viraj mengetuk rumah seorang petani muda. Pria itu menatapnya waspada.n“Kau polisi? Kau orang kota? Kalian datang buat mempermalukan desa kami?”

“Kami datang untuk gadis-gadis kalian. Yang hilang. Yang dibungkam. Kalau kau tahu sesuatu, katakan. Kalau tidak, jangan menghalangi.”

Petani itu terdiam. Ia menunduk, tapi tak menjawab. Viraj tahu, ketakutan lebih dalam dari kebohongan. Viraj kemudian mendatangi sebuah sekolah kosong. Ia berdiri di depan papan tulis, membaca nama-nama siswa yang masih tertera. Banyak nama perempuan—dan ia mengenali tiga dari laporan orang tua. “Tiga dari sini. Dan tak satu pun yang pernah ditemukan.” Gumam Viraj sambil mencocokkan nama dengan laporan kepolisian.

Menjelang sore, mereka berkumpul kembali di bawah pohon besar dekat ladang kosong. “Sebagian menolak bicara. Tapi aku dapat satu nama lagi... Leela.”

“Aku juga. Nama-nama dari papan sekolah cocok dengan laporan kehilangan. Tapi yang lebih penting…”

Viraj mengeluarkan foto lama. Seorang gadis muda berdiri di depan rumah Ragunath. Di balik foto itu tertulis tanggal: dua hari sebelum dia hilang.

“Kita makin dekat. Semua jejak mengarah ke Ragunath. Dan aku yakin dia tahu lebih banyak dari yang ia ucapkan.”

“Kita butuh surat penggeledahan.”

“Akan ku urus malam ini. Tapi kita harus siap. Warga bisa berubah brutal kapan saja.”

“Kau pikir... Ragunath punya pengaruh sebesar itu?”

“Sejak awal, Varsha. Di desa ini, dia seperti dewa. Semua yang ia katakan selalu di percaya oleh para warga. Dan dia... Selalu saja punya rencana untuk menyingkirkan kita dari desa ini." Varsha menatapnya tajam. Tak ada yang dikatakan lebih jelas dari itu. Angin kembali bertiup pelan. Tapi keduanya tahu, badai sebenarnya baru akan dimulai.

1
sknrts
heh??? daddy??😭🙏🏻
angradarma
Dek. lu masih ingat gua gak?
angradarma
KEJUTAN ANJAY
Yeonjun’s wife
HERNANDES IS BACK
Yeonjun’s wife
WHAT— ini serius atau borongan?!??
Yeonjun’s wife
Langsung ingat karakter Arjun Sarkar😭🙏
Yeonjun’s wife
Ceritanya seru, aku suka banget terutama untuk karakter Varsha😍👍keren abizzzzz, btw semangat buat author udh buat karya sekeren ini. Tetap jaga kesehatan tor, wi lop yu 😘🔥
angradarma
Sejauh ini ceritanya seru banget. Penulisan rapi, dan mudah di mengerti. Tinggal typonya aja yang di perbaiki lagi ya tor😁btw suka juga sama alur ceritanya yang menceritakan tentang wanita2 hebat♥️semangat terus tor.
angradarma
makin seru aja nih. lanjut dong tor🙏
angradarma
LANJUT PLEASE. MANA BOLEH LAGI SALTING GINI DI POTONG!🙄
satya
Good job👍🔥
Doni Nanang
keren lanjutkan..
jangan lupa mampir ya kak...
Yeonjun’s wife
LANJUT PLEASE
Yeonjun’s wife
KETEN BANGET🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!