Anindya yang merasa hidupnya benar-benar bahagia menjadi seorang istri, nyatanya kebahagiaan itu tak bertahan lama ketika Anindya mengetahui suaminya berselingkuh selama ini belakangnya, dan kebenaran yang terungkap selama ini jika Arya hanya menikahinya karena Anindya anak orang kaya.
Anindya marah dan membalaskan rasa sakit hatinya, berselingkuh dengan sahabat karib suaminya sendiri.
Lantas bagaimanakah nasib rumah tangga Arya dan Anindya selanjutnya ? simak ceritanya di judul novel "MAAF, JIKA AKU SELINGKUH".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8
Di rumah Anin terus berperang dengan pikirannya sendiri. Di satu sisi Anin mencurigai suaminya yang mungkin saja telah berselingkuh di belakangnya, namun disisi lain Anin merasa tidak mungkin suaminya itu sampai hati menyakitinya.
Anin merasa mungkin ini hanyalah keraguan yang tak mendasar yang ia tuduhkan pada suaminya. Anin menghela nafasnya, ia kemudian memutuskan untuk membuang jauh-jauh fikiran buruk tentang suaminya itu dengan berolahraga.
Setelah puas Anin berolahraga, Anin mendengar suara mobil suaminya tiba di depan rumah. Arya turun dari mobilnya dan masuk ke dalam rumah dan mendapati Anin yang tengah meneguk air putih dan mengenakan pakaian olahraga.
“Habis olahraga, hem ?” Arya memeluk Anin, namun Anin dengan cepat menghindari Arya, karena malu, sebab Anin banyak mengeluarkan keringat yang mungkin akan membuat Arya tak suka padanya.
“Aku bau keringat, Mas !”
“Tidak apa-apa ! Ayo mandi ! Mandi bersama !” ajak Arya tersenyum manis.
“Ihh…dasar mesum !”
Arya menggendong Anin ala bridal dan membuat Anin terkejut karenanya.
“MAS !”
“Ayo mandi !” Arya terkekeh sembari menggendong tubuh Anin menuju kamar mereka.
Setelah melewati mandi bersama yang begitu panjang Arya mengendong Anin keluar kamar mandi dan mendudukkan tubuh Anin di bibir tempat tidur.
Anin di buat tak bisa berjalan karena ulah Arya, pasalnya mereka bukan hanya mandi biasa melainkan sampai bercinta begitu hebatnya di kamar mandi.
Tak dapat Arya pungkiri, Arya sendiri juga menyukai tubuh Anin yang begitu indah namun terkadang ia selalu merasa tidak puas bercinta dengan Anin. Karena selama ini hanya Novi yang mampu memuaskan birahinya. Tidak seperti Anin yang selalu manja, baru dua tiga kali permainan, Anin akan tumbang tak sadarkan diri, atau merengek tidak bisa berjalan.
Namun Arya harus selalu bisa menyenangkan Anin, harus terlihat seperti seorang suami yang begitu menyayangi istri dengan tulus. Agar Anin tidak curiga padanya, kalau sebenarnya Arya selama ini tidak pernah mencintainya dengan tulus.
“Mau makan apa ?” tanya Arya dengan lembut.
“Soto daging Pak Gendut !” jawab Anin dengan manjanya.
“Ah…kita sudah lama tidak memakannya, ya !” ucap Arya tersenyum.
“Kita makan disana, atau pesan online saja ?” tawar Arya
“Maunya makan disana, tapi Aku tidak bisa berjalan gara-gara suami Ku !” jawab Anin mengerucutkan bibirnya.
Arya terkekeh mendengarnya,
“Ya sudah, kita pesan online saja ya !” ucap Arya dengan lembut.
“Iya !” jawab Anin tersenyum manis.
Arya kemudian memesankan makanan yang Anin mau. Tak lama kemudian pesanan mereka tiba, dan keduanya menikmati makan malam berdua di kamar.
“Kenapa ponsel Mas Arya dimatikan ?” tanya Anin yang penasaran melihat Arya mematikan ponselnya.
“Ah…Aku sedang tidak ingin di ganggu, Aku ingin bersama istri tercinta ku !” kata Arya merangkul Anin yang membuat pipi Anin bersemu merah.
Padahal Arya takut kalau Novi mengirimkannya pesan di tengah malam. Sebab Novi selalu sengaja mengirimkan pesan secara anonim padanya untuk menggoda Arya.
Arya tentu saja selalu candu pada Novi, sebab Novi sangat bisa memberikan kepuasan yang tidak ia dapatkan dari Anin.
Anin hanya tersenyum saja mendengar alasan Arya yang mematikan ponselnya. Mereka kemudian kembali makan bersama, hingga malam semakin larut keduanya kemudian memutuskan untuk tidur.
Hingga pagi hari tiba, Anin terbangun dari tidurnya dan mendapati suaminya tengah berlari pagi di halaman rumah mereka.
Arya melihat Anin yang sudah bangun dari tidurnya berdiri di balkon kamar, ia melambaikan tangan pada Anin, dan Anin pun membalas lambaian tangan Arya.
Anin tersenyum manis, rumah itu sangatlah besar hanya di huni oleh mereka bedua. Andai saja mereka punya anak, pasti rumah tersebut akan ramai dan penuh warna.
Anin menghela nafasnya, ia kemudian memutuskan untuk membersihkan tubuhnya dan setelahnya turun ke bawah membuat sarapan untuk suami tercintanya sebelum berangkat ke kantor.
Tak lama keduanya sarapan bersama, tiba-tiba Arya merasa sakit perut dan meninggalkan meja makan begitu saja.
Anin hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan random suaminya itu. Saat tengah menunggu Arya kembali ke meja makan, tiba-tiba ponsel Arya berbunyi dari dalam tas kerjanya.
Anin yang penasaran, kemudian mengambil ponsel Arya dan membaca pesan yang dikirimkan oleh seseorang yang membuat mata Anin langsung membulat sempurna ketika membaca pesan tersebut.
“Kau suka yang mana ? Merah atau hitam ?”
...****************...
Akhirnya kanaya beri restu juga..
Arya dan Nopi