NovelToon NovelToon
My Posesif Husband

My Posesif Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: israningsa 08.

Setelah menikah, Laura baru tau kalau suaminya yang bernama Brian sangat posesif, bahkan terkadang mengekang, semua harus dalam pengawasannya.
Apakah Laura bahagia dengan Brian yang begitu posesif? akankah rumah tangganya bisa bertahan? sejauh mana Laura tahan dengan sikapnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon israningsa 08., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

My posesif husband. 08. Papa Sakit.

Kini Laura sibuk diruang kerjanya, sesekali ia melamun memikirkan bagaimana karirnya dimasa depan.

Ia melenguh bahkan mendesah kasar saat sorot matanya tak sengaja melihat bingkai foto dirinya ketika wisuda.

"Ternyata aku sudah sedewasa ini bahkan udah punya suami. Tapi kok rasanya masih ada yang kurang yah?"

Berkali-kali ia memikirkan itu tapi tetap saja otaknya tak mampu memberi jawaban pasti.

Laura memutuskan untuk keteras samping rumah, menikmati angin sepoi-sepoi dengan kolam renang yang tak jauh dari pandangannya.

Airnya begitu tenang tapi tak setenang fikirannya.

Dert... Dert... Dert....

Suara getaran ponselnya membuat Laura tersadar dari lamunan, dia tersenyum sebelum menerima panggilan yang tak lain dari papanya.

"Halo papa? Papa apa kabar?" Tanya Laura.

"Halo, ini aku Dion!"

"Lohh... Dion? Kok bisa hape papa aku ada dikamu? Papa ku dimana?"

"Papa kamu pingsan pas meeting tadi, sekarang papa kamu dirawat di rumah sakit!" Ucap Dion yang tak lain adalah sepupu Laura.

Saat itu juga jantungnya terasa terhenti selama beberapa detik, matanya berkaca-kaca, ada perasaan takut menyelimutinya.

"O-okee sekarang aku kesana! Kamu jangan tinggalin papa yahh!"

Tanpa menunda lagi, segeralah Laura kembali masuk kedalam rumah, buru- buru ia pergi kedalam kamar mengambil tasnya.

Dengan mengendarai mobil, Laura beberapa kali menginjak pedal gas, ia takut kejadian yang menimpa almarhum mamanya terulang lagi, dia tak mau bahkan belum siap jadi anak yatim piatu.

Kehilangan mama rasanya membuat Laura tak punya arah dan tujuan lagi, bagaimana kalau dia kehilangan papanya juga?

Dilain sisi, Brian yang mendapati titik lokasi ponsel Laura meninggalkan rumah pun mulai kesal.

Sebab wanitanya itu tak menelpon lebih dulu sebelum pergi, dengan geram Brian menekan layar ponselnya untuk menghubungi Laura.

Setelah diangkat, Suara tangisan Laura terdengar. "Ha-halo mass! Ini Aku lagi di jalan! Dion tadi nelpon mas! Katanya papa pingsan terus sekarang dirawat dirumah sakit!"

Mendengar itu, Brian tak jadi marah malah sekarang ia cemas, "Jadi sekarang kamu udah mau sampai rumah sakitnya?" Tanya Brian.

"Belum mas, ini aja macet banget! Huhu.... "

"Tenang dulu sayang, emangnya kondisi papa separah apa?"

"Nggak tau mas! Aku tadi belum sempat tanyain itu ke Dion!"

"Dion? Sepupu kamu yang fotonya ada di galeri kamu itu ya?"

"Iya, dia sekarang ada disana jagain papa!"

"Sayang dengerin aku! Aku bakalan susulin kamu kesana, jadi tungguin aku di lobi rumah sakit yah... Aku berangkat sekarang! Kamu jangan ke ruang rawat inap papa dulu! Kita kesananya harus sama-sama oke!" Ucap Brian lalu mematikan panggilan telepon itu padahal Laura sudah sangat panik.

Ia hanya bisa menangis tersedu-sedu apalagi, melihat macet parah yang ada di hadapannya membuat tangan dan kakinya bergetar.

"Semoga papa nggak kenapa-napa tuhan! Tolong... Aku nggak tau lagi harus gimana kalau sampai papa juga ninggalin aku!" Lirihnya.

Sekitar 20 menit akhirnya Laura sampai dirumah sakit, untung saja Brian datang sebelum Laura masuk melewati pintu.

"Mas!" Panggilnya langsung memeluk Brian dengan terisak-isak.

"Sudah-sudah! Kita masuk dulu lihat kondisi papa!"

Laura hanya mengangguk, Brian menyeka air matanya sebelum melangkah.

"Tenang dulu sayang! Ayo kita masuk lihat papa!" Ucapnya.

Mereka bergegas masuk keruang rawat papa Laura, terlihat ada Dion duduk disamping ranjang pasien.

"Papa!" Panggil Laura dengan suaranya yang serak.

Ternyata papanya sudah sadar, beliau tersenyum dengan alat pernapasan masih melekat dihidungnya.

"Ehh putri papa datang!" Ucap papa Laura saat dirinya dipeluk oleh putri semata wayangnya itu sambil menangis.

Sementara Brian ikut tersenyum pada mertuanya itu, "bagaimana keadaan papa?" Tanyanya.

"Sudah agak mendingan! Kenapa kalian harus repot-repot datang kemari?"

"Ihh papa! Repot bagaimana? Nggak boleh bicara kayak gitu pah! Walaupun aku udah nikah, pastinya aku tetap putri papa! Kalau bukan aku yang jenguk papa terus siapa?" Omel Laura.

"Bukan begitu sayang! Tapi kan papa nggakpapa!"

"Tetap aja Laura panik lah Pah... Aku takut kalau papa nyusul mama!"

Papanya hanya tersenyum melihat putrinya menangis sesenggukan, beliau mengelus rambut Laura sambil berkata, "jangan nangis terus Ra... Papa nggakpapa kok!"

Saat Laura dan papanya berbincang, Brian sesekali melirik sinis kearah Dion, membuat sepupu Laura itu beberapa kali merasa merinding.

1
Lailaaaaa❤
Sok banget si Mila ini😒
Milenial
ditunggu next epsnya thoor
Milenial
lanjut thorr ceritanya seruuuu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!