NovelToon NovelToon
Dinikahi Duda Mandul!!

Dinikahi Duda Mandul!!

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Romantis / Janda / Duda / Romansa / Chicklit
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Hanela cantik

Kirana menatap kedua anaknya dengan sedih. Arka, yang baru berusia delapan tahun, dan Tiara, yang berusia lima tahun. Setelah kematian suaminya, Arya, tiga tahun yang lalu, Kirana memilih untuk tidak menikah lagi. Ia bertekad, apa pun yang terjadi, ia akan menjadi pelindung tunggal bagi dua harta yang ditinggalkan suaminya.

Meskipun hidup mereka pas-pasan, di mana Kirana bekerja sebagai karyawan di sebuah toko sembako dengan gaji yang hanya cukup untuk membayar kontrakan bulanan dan menyambung makan harian, ia berusaha menutupi kepahitan hidupnya dengan senyum.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanela cantik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12

Pagi hari di meja makan keluarga Yuda. Aroma masakan Bi Sumi tercium harum, namun Yuda tampak tidak nafsu makan. Ia duduk di hadapan Lasma, tapi pandangannya terus terarah pada ponselnya yang tergeletak di samping piring.

Lagi-lagi ia menekan tombol power. membuka WhatsApp. Mengecek chat yang masih sama.

Ia menghela napas panjang, sedikit menyandarkan punggung di kursi. Rambutnya yang sedikit berantakan karena baru bangun ia rapikan sendiri frustasi. Entah sudah berapa kali ia membuka tutup chat itu sejak ia terjaga pagi tadi.

“Yud, kamu kenapa sih dari tadi ngeliatin HP mulu? Sampai makanannya itu enggak habis-habis dari tadi,” tegur Lasma, matanya menyipit melihat tingkah aneh putranya.

Yuda tersentak, cepat-cepat menyingkirkan ponselnya sedikit menjauh. “Eh, enggak, Bu. Ini Yuda lagi cek email dari pabrik. Ada laporan mendadak.”

Tentu saja Yuda berbohong. Mana mungkin dia mengatakan jika dia sedang menunggu balasan dari Kirana. Pasti ibunya akan menanyakan hal-hal tidak penting.

Lasma menoleh setengah, bibirnya menahan senyum melihat tingkah aneh putranya. Ia berjalan keluar dari dapur sambil membawa teh hangat untuk Yuda.

“Nggak apa-apa gimana?” tanyanya skeptis. “Dari tadi HP kamu dipelototin terus, kayak nunggu arisan online.”

Yuda tersenyum kecut, menunduk.

“Beneran, Bu…”

Lasma langsung menyipitkan mata.

“Kamu nunggu pesan dari siapa? Hah? Ibu boleh tau?”

Yuda menelan ludah, mencoba menjaga wibawanya sebagai laki-laki dewasa, padahal wajahnya mulai memanas.

“Bukan nunggu siapa-siapa…”

“Itu kamu nunggu balasan dari ibunya Arka sama Tiara ya?”

Yuda langsung tersedak. Ia batuk begitu keras sampai matanya sedikit berair.

Lasma buru-buru menuangkan minumke gelas dan menyodorkannya ke Yuda. “Minum… minum. Kamu ini kalau digoda dikit langsung panik.”

Setelah batuknya reda, Yuda meletakkan gelas itu sambil mengusap tengkuknya, merasa malu.

“Jadi… dia sudah balas pesan kamu belum?”

Yuda terdiam. Dia menunduk pelan, suara keluar seperti gumaman putus asa. “Belum, Bu…”

Lasma menahan senyum.

“Dari kapan belum dibalas?”

“…dari tadi malam,” jawab Yuda lirih.

Lasma meletakkan telapak tangannya di meja, menatap Yuda seperti sedang menatap anak kecil yang tidak mau mengakui kesalahannya.

“Ya Allah…” gumamnya pelan tapi jelas.

“Anak ibu lagi jatuh hati…”

“BU!” Yuda hampir memekik, saking malunya.

Lasma terkekeh kecil, menutup mulutnya agar tidak terlalu terlihat menggoda. “Apa coba? Orang nunggu balasan chat sampai segelisah itu cuma orang yang lagi naksir.”

Yuda menyandarkan tubuhnya dalam-dalam di kursi, menenggelamkan wajah ke kedua tangannya.

" Bu jangan ngomong gitu. Aku minta kontak nya cuma biar mudah kalo aku ibu suruh jemput Tiara sama arka"

“Hmm…” Lasma mengangguk lambat-lambat.

“Ibu percaya…"

Pikiran terakhir itu membuat Yuda mengembuskan napas berat sekali, seakan paru-parunya diperas.

Lasma kembali bersuara lembut.

“Yuda,” panggilnya. “Kalau kamu beneran suka sama dia, ibu nggak keberatan kok. Ibu lihat Kirana itu perempuan kuat, baik, lembut, dan dia pekerja keras. Ibu justru senang kalau kamu dekat dengan perempuan seperti itu. ibu sudah pernah mengatakan ini sebelumnya kan?"

.......

Pagi itu, rumah Kirana diselimuti suasana cemas. Tiara, putri bungsunya, semalam suntuk demam tinggi. Tubuhnya panas dan ia merengek tidak nyaman. Kirana sudah mengompres kening putrinya, namun suhu badannya belum juga turun signifikan.

Kirana duduk di samping Tiara yang terlelap, mengusap peluh di dahi putrinya. Ia tahu ia tidak mungkin meninggalkan Tiara dalam kondisi seperti ini.

Di kamar, Tiara terbaring lemah. Pipi mungilnya memerah, napasnya berat, tubuhnya panas sekali.

Kirana memeras kain kecil yang ia basahi dengan air hangat, lalu menempelkannya di dahi putrinya dengan gerakan perlahan, hampir gemetar.

“Ya Allah, Tiara… kok panasnya makin tinggi,” gumam Kirana, suara lirihnya diselimuti kegelisahan.

Dengan tangan gemetar, Kirana meraih ponselnya yang tergeletak di meja samping, yang biasanya ia matikan atau biarkan jauh darinya saat malam. Ia menyalakannya. Hal pertama yang ia lakukan adalah menghubungi Bu Rini, pemilik toko tempat ia bekerja.

Ia mengetik pesan dengan cepat:

Kirana: Assalamu'alaikum, Bu Rini. Maaf sekali, hari ini saya izin tidak masuk kerja ya, Bu. Tiara demam tinggi sejak semalam. Saya harus menjaganya di rumah.

Tak lama kemudian, balasan dari Bu Rini masuk.

Bu Rini: Wa'alaikumussalam, Kirana. Ya ampun, kasihan Tiara. Iya, tidak apa-apa. Kamu fokus saja jaga Tiara. Kalau butuh apa-apa, kabari Ibu ya. Semoga cepat sembuh.

Saat ia hendak menutup WhatsApp, matanya tidak sengaja menangkap satu pesan yang baru terbuka karena ponsel baru saja hidup. Ada nomor baru yang tertera di sana.

Pesannya ternyata dikirim semalam.

Assalamualaikum Mbak, ini Yuda.

Pesan itu ternyata dari Yuda yang sudah dikirim dari semalam.

Ia buru-buru mengetik balasan, hampir tanpa berpikir panjang

Waalaikumsalam Mas Yuda.

Maaf sekali baru bales… HP saya mati dari semalam karena baterainya habis.

Setelah membalas pesan itu, Kirana meletakkan ponselnya kembali.

Kirana bergegas ke dapur, menyiapkan sarapan sederhana untuk Arka, putranya yang hari ini tetap harus sekolah. Ia membuatkan nasi goreng kesukaan Arka dengan cepat.

“Arka, cepat sarapan ya, Nak. Nanti telat sekolahnya,” panggil Kirana dengan nada lembut.

Arka yang sudah berseragam rapi segera duduk di meja makan, tampak sedikit murung. “Tiara sakit apa, Bun?"

“Tiara cuma demam, Sayang. Sebentar lagi sembuh kok. Arka doakan ya,” ujar Kirana sambil menyuapi Arka.

Setelah Arka selesai sarapan, Kirana segera membantunya mengambil tas. Arka mencium tangan Ibunya, lalu berpamitan.

“Arka hati-hati ya di jalan. Langsung pulang setelah sekolah, jangan mampir-mampir dulu,” pesan Kirana.

“Iya, Bunda!” jawab Arka sambil berlari kecil keluar.

Setelah mengantar Arka sampai pintu, Kirana kembali ke kamar. Ia mengambil bubur hangat yang sudah ia siapkan khusus untuk Tiara, lalu duduk di samping putrinya.

“Sayang, ayo makan bubur sedikit ya. Biar cepat sembuh,” bujuk Kirana.

Tiara hanya membuka mulut sedikit, beberapa kali menolak, tapi Kirana tetap sabar.

“Cuma sedikit… biar ada tenaga…”

Suaranya pecah oleh cemas.

Kirana menyuapi Tiara dengan sabar, sedikit demi sedikit, berharap nutrisi bisa membantu tubuh mungil putrinya melawan demam. Meskipun lelah dan khawatir, Kirana bertekad akan menjaga anak-anaknya dengan sekuat tenaga, karena hanya itulah yang ia punya.

1
Ds Phone
marah betul tak ada ampun
Ds Phone
orang kalau buat baik balas nya juga baik
Ds Phone
baru bunga bunga yang keluar
Ds Phone
mula mula cakap biasa aja
Ds Phone
terima aja lah
Ds Phone
orang tu dah terpikat dekat awak
Ds Phone
orang berbudi kitaberbads
Ds Phone
dia kan malu kalau di tolong selalu
Ds Phone
tinggal nikah lagi
Ds Phone
terlampau susah hati
Ds Phone
dia tak mintak tolong juga tu
Ds Phone
orang tak biasa macam tu
Ds Phone
senang hati lah tu
Ds Phone
dah mula nak rapat
Ds Phone
emak kata anak kata emak sama aja
Ds Phone
dah mula berkenan lah tu
Ds Phone
itu lah jodoh kau
Ds Phone
kenapa kau tak bagi dia balik
Ds Phone
anak yang kau pinjam wang nya
Ds Phone
makan nasi dengan mee insten campur telur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!