Celine, seorang wanita pekerja keras, terpaksa menikah dengan Arjuna—pria yang bekerja sebagai tukang sapu jalanan untuk menghindari perjodohan. Selama pernikahan, Arjuna sering diremehkan dan dihina, bahkan oleh keluarga istrinya sendiri. Tapi siapa sangka, di balik penampilan sederhananya, Arjuna menyimpan identitas dan kekayaan yang luar biasa. Saat rahasia itu terbongkar, kehidupan mereka pun berubah drastis, dan mulailah babak balas dendam yang elegan dan penuh drama.
Siapakah Arjuna sebenarnya? dan apa yang akan terjadi jika semua orang mengetahui identitas Aslinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rafizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 8
Arjuna mematung di samping makam ibunya. Air matanya mengalir tak tertahankan. Di dunia ini, Arjuna hanya memiliki ibunya. Ia sangat sedih dan sangat merasa kehilangan.
Tak lama, Celine datang bersama pengawal dan sekertaris nya, Anton. Celine menatap kasihan suaminya.
"Aku turut berduka cita. Kamu yang sabar ya! Aku yakin kamu bisa melewati semua ini" Ucap Celine.
"Terimakasih" jawabannya singkat.
Celine pun merangkul tangan Arjuna dan menyandarkan kepalanya di lengan Arjuna.
"Aku akan selalu ada untukmu, Arjuna. Kamu jangan merasa sendirian lagi di dunia ini" ucap Celine menenangkan suaminya. Arjuna hanya tersenyum tipis kepada Celine.
Sementara itu. Ditempat lain yang tak begitu jauh, Seorang pria berdiri menatap Arjuna dan Celine dengan tajam.
"Ini baru sedikit yang kamu dapatkan. Sebentar lagi kamu akan kehilangan semua orang yang kamu sayang. Salahmu karena sudah merebut cinta pertama ku"
...****************...
Ditempat lain.
"Tuan. Kami sudah menemukan Tuan muda" ucap seorang pria melapor kepada pria paruh baya yang sedang berdiri membelakanginya.
Pria itu bernama Tuan Mario Federick orang terkaya nomor satu di dunia. Ia memiliki ratusan perusahaan yang tersebar diseluruh dunia. Bahkan hanya untuk tujuh keturunannya, harta kekayaannya tidak akan habis.
"Benarkah?" Mario sangat senang.
"Sudah puluhan tahun aku mencari mereka, akhirnya, akhirnya aku menemukan mereka" sambungnya lagi dengan tangis haru.
"Tuan... " Marvin, orang kepercayaan mario menyeru ragu.
"Menurut informasi, sekarang hanya tersisa Tuan Arjuna, Anak dari Tuan muda Lucas. Sementara itu, Tuan Lucas sudah lama meninggal karena terkena sakit parah. Sedangkan istri tuan Lucas baru-baru ini beliau dikabarkan sudah meninggal karena sakit keras juga" jelas Marvin kepada tuannya.
"Apa?" Mario sangat terpukul. Tangisnya pun pecah mendengar kabar itu dari orang kepercayaannya itu.
Lucas Anak kesayangannya, Anak satu-satunya yang ia miliki ternyata sudah tiada. Rasa bersalah yang selama ini ia rasakan karena telah mengusir anaknya dari rumah sebab menikahi seorang gadis miskin semakin membuat dia menyalahkan dirinya karena sudah bodoh dalam bertindak. Kini, penyesalan itu serasa membuatnya ingin mati saja dari dunia ini.
"Tuan. Tenangkan diri anda. Kesehatan Tuan akan semakin memburuk jika Tuan seperti ini" Marvin dengan sigap memapah tubuh Mario untuk duduk di kursi.
"Masih ada Tuan Arjuna. Tuan Muda Arjuna adalah anak Tuan Lucas. Tuan harus menemuinya dan merawatnya bukan? Jika Tuan jatuh sakit, bagaimana tuan akan menemui Tuan muda nantinya. Tuan harus mengontrol emosi Tuan. Jika tidak, sakit Tuan akan kambuh kembali" lanjut Marvin lagi yang seketika memberikan semangat baru untuk Mario.
"Kamu benar Marvin. Cucuku harus kembali kepadaku. Aku harus merawatnya dengan baik untuk menebus segala kesalahan ku selama ini. Aku tidak boleh lemah. Aku akan memberikan kebahagiaan untuknya yang selama ini tidak aku berikan kepada anakku, Lucas. Dia satu-satunya pewaris semua harta dan kekayaan yang aku miliki sekarang"
"Bawa cucuku kembali kesini Marvin!" titah Mario setelahnya.
Disisi lain, Celine nampak sedang berpamitan kepada Arjuna karena ada sesuatu yang harus dia urus. Setelah kepergian Celine dari rumah milik orang tua Arjuna, tak lama sebuah mobil mewah kembali datang dan terparkir di depan rumahnya.
Arjuna agak mengerutkan keningnya heran, mobil siapa lagi ini?
Seorang pria yang tak lain adalah Marvin terlihat keluar dari dalam mobil. Arjuna tak mengenali pria itu, jadi dia hanya bengong sambil memperhatikan pria itu dengan bingung.
"Selamat sore Tuan, Arjuna!" Seru Marvin penuh hormat.
Kedua mata Arjuna membelalak, "Kalian mengenalku?" tanya Arjuna agak terkejut.
"Tentu saja kami mengenalmu, Tuan. Wajahmu sangat mirip dengan wajah ayah anda, yaitu Tuan Lucas" jawab Marvin.
Arjuna semakin terkejut, "Kalian juga mengenal ayahku?" Tanya Arjuna lagi lebih syok.
"Tuan. Kami mengenal anda dan kedua orang tua anda. Kami disini, datang untuk menjemput Tuan" jelas Marvin lagi.
"Kakek anda sedang menunggu kepulangan anda, Tuan."
"Maksudmu aku punya kakek?" potong Arjuna segera dengan ekpresi tak percaya.
"Tentu saja anda memiliki kakek. Ikutlah bersama kami, anda akan mengetahui semuanya setelah bertemu dengan kakek anda, Tuan" jawab Marvin menjelaskan.
Arjuna dengan perasaan ragu namun penasaran akhirnya mengikuti Marvin untuk pergi ke rumah Tuan Mario. Selain itu, ia ingin mengetahui siapa ayahnya sebenarnya sehingga beberapa orang yang menemuinya tersebut mengatakan sangat mengenal ayahnya.
...****************...
Malam hari pun tiba. Sebuah hotel ternama kini dipenuhi dengan mobil-mobil mewah dari orang-orang penting dari berbagai perusahaan.
Malam ini adalah hari ulang tahun William yang sengaja di adakan di sebuah hotel mewah di Kota.
William sangat senang karena pesta kali ini di adakan sangat meriah dan dihadiri oleh orang-orang penting yang sangat kaya.
"Selamat ulang tahun yang ke 51 tuan William. Semoga berumur panjang, diberikan kesehatan dan semakin sukses dalam usaha"
"Terimakasih, semuanya" ucap William membalas dengan ramah.
Semua orang yang datang ke pesta secara bergantian mengucapkan selamat kepada William. Tak sedikit yang memberi hadiah sebagai tanda ketulusan mereka untuk mendoakan keselamatan dan panjang umur untuk William.
"Paman. Selamat ulang tahun. Semoga Paman panjang umur, ini hadiah dariku" Jemy juga datang dan memberikan selamat.
"Wah Jemy. Ini sangat bagus. Apa ini tidak terlalu mahal? Paman merasa tidak pantas menerimanya" ujar William agak malu menerima hadiah dari Jemy.
"Terima saja, Pa. Kapan lagi Papa akan menerima hadiah Berlian seperti ini?" ujar Sera merasa senang.
"Iya Pa. Jemy ini kan sangat kaya raya. Pasti ini sangat mahal dan berharga. Papa harus menerima hadiah ini, gak baikkan kalau niat baik seseorang gak diterima" sambung Laura, tersenyum penuh arti kepada ibunya.
"Nak Jemy jauh lebih dermawan. Tidak seperti menantu tidak tau diri itu. Menantu miskin tidak akan bisa memberikan apa-apa kepada kita" Sambung Sera menimpali.
Setelah mendengar perkataan semua orang, William pun nampak setuju, "Baiklah. Paman akan menerima hadiah darimu Jemy" Ucap William pada akhirnya.
Semua orang tersenyum dan memuji Jemy karena begitu baik memberikan hadiah yang begitu mahal untuk William.
"Nah, gitu dong Pa. Nak Jemy ini cocok banget untuk Celine, tapi sayang Celine sudah menikahi lelaki sampah itu. Semoga saja menantu miskin itu tidak datang kesini" ujar Sera sambil menghina Celine dan Arjuna.
"Tapi,,,,,Walaupun Celine sudah menikah, bukankah dari keluarga William masih memiliki seorang gadis cantik? Laura sangat cocok dengan Nak Jemy" ucapnya tanpa rasa malu. Ia sengaja agar Jemy mengetahui kalau Celine sudah menikah dan pada akhirnya dia bisa menjodohkan Jemy bersama anaknya Laura.
"Maaf Tante, tapi aku hanya menyukai Celine" Jawab Jemy tegas.
Sera hanya bisa tersenyum kecut. Wajahnya memerah menahan amarah. Hatinya selalu bertanya-tanya, kenapa semua laki-laki kaya menginginkan Celine dan bukan anaknya.
.
.
.
Bersambung.
