NovelToon NovelToon
Indah Cintanya

Indah Cintanya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Anak Kembar / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bad Boy
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sriii Wulandari

【Cantik×Ketos Dingin+Cinta Pandangan Pertama+Cinta Manis】⚠️ FOLLOW DULU BARU BACA ⚠️ Haii..selamat menyelami dunia fiksi, sebagian cerita diambil dari kisah nyata. mohon maaf jika ada kesalahan/kekurangan Dalam cerita ini, karena saya juga manusia biasa. Terimakasih sudah mau mampir ke cerita ini ••••••••• Liliana Marcella Kusuma, Itulah nama yang dulunya disematkan oleh neneknya. entah kenapa sejak dia kecil dia tak pernah mendapat kasih sayang dari kedua orangtuanya, seakan kedua paruh baya itu membentangkan jarak kepada putrinya itu. Namun walaupun begitu, Liliana tetap semangat menjalani harinya karena dia punya pacar yang sangat cinta padanya. Ivander Jovanka Bagaskara, Pria dingin yang tak tersentuh, dan terlahir dari keluarga konglomerat. walaupun punya harta yang melimpah dan keluarga yang lengkap tak membuatnya bahagia. Tapi sejak berjumpa dengan perempuan yang bernama Liliana Marcella Kusuma, membuat dunianya serasa berwarna.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sriii Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

(8). Selalu ada untuk Lili

Happy reading

Disekolah terbaik dikota itu

Ternyata wanita yang habis di-bully oleh Clara adalah Liliana. tadi sehabis dari toilet tiba-tiba Clara bersama temannya menariknya ketempat ini. nasib tak memihak padanya, Lupa ingatan alias amnesia membuatnya tidak ingat mana orang yang baik dan buruk. Dulu sewaktu dia belum amnesia tak ada yang bisa membully Nya, karena pandai menjaga diri Selain itu faktor utamanya Vander selalu siap siaga disampingnya. Tapi sejak istirahat tadi kebetulan sekali dia melihat Vander sedang bermain basket bersama temannya.

"Namamu Liliana kan? kenapa disini! terus kenapa kau tak melawannya." Ujar Arsenio setelah lama berdiam diri.

Liliana yang tadi sibuk membersihkan seragam Nya mendongak menatap wajah pria diatasnya. Setelahnya tubuh yang sedari tadi menahan sakit langsung limbung jatuh ke lantai beruntung Arsenio segera berjongkok begitu melihat gelagat wanita dihadapannya.

Liliana pingsan saat merasakan kepalanya berdenyut nyeri, Hingga akhirnya tubuh itu tergeletak di koridor depan perpustakaan.

"Hei...,bangun hei! Kamu dengar aku?" Lirih panik Arsenio yang memegangi kepala Liliana yang hampir membentur lantai.

Temannya yang lain hanya diam, tak berani untuk mengusik bos Nya. "Kita bawa ke UKS aja bos, kayaknya dia pingsan beneran."

Arsenio berdecak segera dia mengangkat tubuh ringkih Liliana lalu menggendongnya menuju UKS. tentu semua siswa heboh dengan kejadian itu, apalagi Arsenio yang notabenenya berandalan sekolah. sebagian mereka sibuk mengabadikan momen itu melalui kamera henphone nya. Bisik-bisik siswa sampai ke telinga semua kelas, Vander yang baru keluar dari ruang ganti segera berlari menuju UKS Begitu mendengar Liliana sedang dirawat.

Sesampainya di UKS keadaan Liliana sedang diperiksa oleh Tim dokter kesehatan sekolah, Vander menghampiri dengan langkah tegas. Ternyata Liliana sudah siuman hanya menunggu dokter itu membersihkan lukanya. Seperginya tim kesehatan itu Vander segera memeluk Liliana dengan erat. Kenapa seperti ini? Siapa yang melakukan ini padamu Li?" Tanya Vander lembut setelah melepas pelukannya.

Liliana nampak bimbang memberitahu, karena sejatinya kepalanya masih berdenyut habis terbentuk ujung lancip lantai koridor perpustakaan tadi.

"Li siapa yang melakukan ini padamu Li, katakan padaku sayang..." Diusapnya dahi Liliana yang nampak memerah.

"Aku tak mengenal mereka! Tadi tiba-tiba ada perempuan yang mengatakan bahwa aku jalang dan tak pantas bahagia." Ungkap Liliana sembari menatap kearah lain, sudah pasti ini menganggu kesehatan mental Liliana.

Sedangkan Vander mengepalkan tangannya dengan erat, kalau saja Liliana sedang tidak sakit sudah pasti dia meluapkan emosi mendengar cerita Liliana. Apalagi Liliana Sangat membutuhkan nya saat ini, ngomong² tentang pembullyan ini dari tadi tak nampak batang hidung Eca sahabat Liliana yang biasa nempel padan nya.

"Ini pasti sakitkan? Maafin aku ya, nggak ada disisi kamu pada saat itu." Vander nampak menyesal karena saat dia sedang asik bermain basket.

Liliana menggeleng sambil tersenyum manis. "Aku nggak papa kok, Nggak usah khawatir gitu."

Vander tak menyahut, dia sibuk memijat punggung tangan Liliana. sembari tersenyum tipis pada wanita yang dicintainya bermaksud untuk meredam emosinya.

"Kamu sudah makan?" Tanya Vander perhatian

Liliana menggeleng sembari menyengir kuda. "Belum..."

"Mau makan apa? Biar aku belikan?"

"Aku mau samaan aja sama kamu."

"Beneran....emang kamu tau apa yang aku pesan?"

"Nggak tau sih, Tapi yang kutahu kamu nggak akan memilih makanan yang tidak cocok dilidahku! Dan selalu berusaha membuat aku nyaman dan bahagia."

"Apapun untuk kamu Yang." Sahut Vander sambil mencubit pelan hidung mungil Liliana Lalu membawa tubuh kecil itu ke pelukan hangatnya.

•••••••••

Bisik-bisik siswa mulai terdengar tentang peristiwa pembullyan yang dilakukan Clara dengan teman-temannya. Masalahnya semakin panjang disaat mereka mengelak dari perbuatan yang mereka lakukan, Dengan cara mengkaitkan Arsenio yang menjalin hubungan dengan Liliana. hingga menjadi perbincangan hangat dilingkungan sekolah Cakrawala itu.

Tentu Vander tak tinggal diam, apalagi ini menyangkut dengan kekasihnya. Dia mengumpulkan semua bukti-bukti pembullyan yang dilakukan oleh geng Clara lalu melaporkannya kepihak Sekolah. Hingga dalam waktu 1 hari, Clara bersama Geng Nya dikeluarin secara tidak terhormat dari sekolah elit itu.

Vander berjalan cepat menuju kelas Liliana, untuk memastikan jika keadaan perempuan itu baik-baik saja. Untuk urusan dengan Arsenio, Vander akan mengurusnya nanti

Sesampainya didepan pintu kelas Liliana. Terlihat Liliana yang menyandarkan kepalanya di dinding tempat dia duduk, dia tidak sendirian ada juga murid yang lain sedang berbincang-bincang dengan cemilan sebagai pelengkapnya.

Vander melangkah dengan pelan menuju kursi tempat Liliana duduk. Diusapnya pelan surai hitam yang bergelombang itu.

"Kenapa Hem?"

Vander bertanya dengan nada lembut sembari duduk disamping Liliana. Tentu Liliana terkejut dengan kedatangan pria itu

"Van sejak kapan kamu datang?" Tanyanya dengan nada terkejut

"Barusan..kamu sih ngelamun aja."

"Maaf aku tadi lagi capek aja." Jawabnya dengan lesu

"Tapi kamu percayakan sama aku! Aku nggak mungkin selingkuh dari kamu, sekalipun aku sedang hilang ingatan."

Suara Liliana bergetar saat berusaha menjelaskan itu pada Vander.

"Sayang..jangan terlalu dipikirin, aku percaya kok sama kamu."

Vander membawa tubuh ramping itu kedalam pelukannya, Dia tak akan pernah rela jika Liliana disakiti oleh orang lain. "Sudah Jangan dijadikan beban pikiran, Aku disini Li. Selalu ada buat kamu." katanya lagi dengan nada lembut

Mendengar itu Liliana semakin mengeratkan pelukannya pada Vander. dia jadi lebih bersemangat saat Vander selalu ada dikala pikirannya sedang kalut

"Tapi kamu Oke kan, nggak ada yang disembunyikan dari aku?" Tanya Vander dengan hati-hati sembari merenggangkan pelukannya

Liliana tidak langsung menjawab, seperti sedang mempertimbangkan Sesuatu.

"Lili...."

"Eh, maaf Van aku nggak apa-apa kok." sahutnya dengan lembut

Vander tak percaya Begitu saja mendengar jawaban yang terucap dari bibir kekasihnya. Dia akan mencarinya nanti setelah sepulang sekolah.

"Temenin aku makan yang, lapar banget dari tadi." Ajak Vander dengan manja

"Loh kamu belum makan, kenapa nggak bilang dari tadi."

"Gimana mau bilang, pacarnya aja sedang badmood gitu. Pake acara ngelamun lagi." Gerutu Vander dengan pelan lalu segera menarik tangan Liliana dengan lembut menuju kantin sekolah.

Di sepanjang lorong Sekolah itu, semua mata menatap Vander dan Liliana dengan iri. Siapa sih yang tidak mengidolakan pasangan So sweet seperti mereka? Tak ada tandingannya dengan yang lain

Arsenio yang sedang menikmati minumannya, ikut menatap sepasang kekasih yang baru saja masuk dengan bergandengan tangan. Dilihatnya Liliana ternyata sudah lebih baikan dari 2 hari yang lalu saat dia tergeletak di lantai koridor depan perpustakaan.

Vander tak peduli dengan pandangan orang-orang, dia dengan setia menyuapi makanan pada Liliana dan disambut antusias oleh kekasihnya. Sampai kapanpun Vander akan jadi garda terdepan untuk Liliana, apapun yang terjadi dia akan selalu berada di pihak wanita itu.

Jangan lupa vote, komen Dan share

Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya, agar author semangat ngupdate Nya

Terimakasih atas supportnya

1
Wulan28
Perbaikan sedikit, Lili mengangguk sembari tersenyum ramah. "Iya tuan, Waalaikumsalam! Dadaaa adiknya kakak." Lili melambaikan tangannya begitu melihat tangan kecil Ali melambai-lambai kearahnya
Wulan28
Perbaikan sedikit, tangannya menelusuri dada bidang suaminya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!