NovelToon NovelToon
Benih Sang Cassanova 2

Benih Sang Cassanova 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Dikelilingi wanita cantik / One Night Stand / Single Mom / Hamil di luar nikah / Anak Kembar
Popularitas:71.4k
Nilai: 5
Nama Author: D'wie

Sharon tidak mengerti mengapa takdir hidupnya begitu rumit. Kekasihnya berselingkuh dengan seseorang yang sudah merenggut segalanya dari dirinya dan ibunya. Lalu ia pun harus bertemu dengan laki-laki kejam dan melewatkan malam panas dengannya. Malam panas yang akhirnya makin meluluhlantakkan kehidupannya.

"Ambil ini! Anggap ini sebagai pengganti untuk malam tadi dan jangan muncul lagi di hadapanku."

"Aku tidak membutuhkan uangmu, berengsekkk!"

Namun bagaimana bila akhirnya Sharon mengandung anak dari laki-laki yang ternyata seorang Cassanova tersebut?

Haruskah ia memberitahukannya pada laki-laki kejam tersebut atau menyembunyikannya?

Temukan jawabannya hanya di BENIH SANG CASSANOVA 2.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Bab 3 – Pelarian yang Salah

Tiga hari telah berlalu sejak malam panas yang mengubah segalanya. Sharon mencoba melanjutkan hidup seperti biasa—bangun pagi, pergi kerja, pulang malam, tidur dengan mata bengkak. Namun, setiap ia menutup mata, bayangan wajah Leon kembali hadir. Dingin. Tak peduli. Sama seperti pesan tertulis yang ia tinggalkan bersama uang itu.

“Jangan muncul lagi di hadapanku.”

Sharon tidak mengerti kenapa itu begitu mengganggunya. Seharusnya ia bisa melupakan pria itu. Pria asing yang hanya menjadi pelarian satu malam. Tapi semakin ia mencoba melupakan, semakin kuat kenangan malam itu membekas. Sentuhan, tatapan, dan rasa sakit setelahnya.

Ia bahkan membakar uang itu di balkon apartemennya. Menyaksikan lembar demi lembar terbakar jadi abu. Seolah ingin menghapus jejak aib yang menodai dirinya. Tapi rasa kotor dan marah itu tetap menempel erat di hati, jiwa, dan raganya.

Pelariannya telah salah arah.

Yang ia butuhkan adalah penyembuhan. Tapi yang ia dapatkan justru luka baru—lebih dalam dan lebih gelap dari sebelumnya.

Sharon berdiri di balkon dengan kedua tangan mencengkram erat pagar pembatas. Matanya terpejam. Semilir angin menerpa wajah. Rasq dingin menusuk tulang, tapi ternyata rasa itu tak mampu mendinginkan jiwanya yang menggelora karena marah, sakit, dan kecewa.

"Mengapa ... mengapa aku harus mengalami semua ini? Mengapa sesakit ini rasanya? Mengapa? Apa salahku, Tuhan? Apa salah dan dosaku hingga aku mengalami semua ini? Apa?" teriak Sharon pada angin malam yang berhembus. Sharon tergugu.

"Aku lelah, Tuhan. Aku lelah. Haruskah aku menyerah?" ucapnya sambil menatap ke bawah–ke arah jalanan. Di mana terlihat beberapa kendaraan berlalu lalang.

"Tapi ... bagaimana dengan ibu?"

"Tidak. Aku harus kuat. Aku harus bertahan. Aku tak mau kedua manusia berengsek itu justru tertawa melihat kekalahanku. Tidak. Aku tidak boleh hancur. Aku harus kuat. Ya ... harus."

***

Sebulan telah berlalu. Hari ini Sharon memutuskan mengambil cuti. Ia butuh jeda. Butuh ruang bernapas. Ia mengemudi tanpa tujuan ke luar kota, menembus jalanan sepi dan perkebunan teh yang membentang sejauh mata memandang. Di salah satu villa kecil yang disewakan harian, ia memutuskan berhenti.

Villa itu sederhana, tapi cukup nyaman. Dinding kayunya hangat, jendela lebarnya menatap langsung ke kebun teh yang menghijau. Sharon membuka sepatu, melepas coat, dan membaringkan tubuh di sofa dengan napas berat.

Matanya menatap langit-langit. Sunyi.

Lalu perutnya tiba-tiba bergejolak.

Ia bangkit dan berlari ke kamar mandi, muntah hebat untuk ketiga kalinya hari itu.

Setelah selesai, ia duduk terdiam di lantai kamar mandi, tubuhnya masih gemetar. Padahal cuaca dingin, tetapi keringatnya justru bercucuran.Tangannya perlahan terangkat mengusap perut.

“Jangan bilang aku ....”

Sharon menelan ludah. Pikiran itu menghantam keras. Ia menghitung cepat dalam hati. Terakhir ia datang bulan ... dua minggu sebelum malam itu.

Terlambat.

"Tidak ... ini cuma stres. Pikiranku pasti terlalu tegang. Tapi ... kenapa rasa mual ini makin sering? Dan kenapa aku jadi mudah lelah akhir-akhir ini?" batin Sharon berusaha menampik apa yang ada di pikirannya.

Namun, Sharon butuh kepastian. Sharon pun bangkit dengan langkah lunglai, mengambil kunci mobil, dan menyetir ke apotek terdekat. Di sana, ia membeli dua buah test pack. Tangannya gemetar saat membayarnya, dan ia langsung kembali ke villa, berlari masuk kamar mandi.

Beberapa menit kemudian, dunia Sharon seakan berhenti berputar.

Dua garis merah.

Dua buah test pack menunjukkan hasil yang sama. Dua garis yang sama. Dua garis merah.

Ia ... positif hamil.

---

Sharon terduduk di lantai kamar mandi, wajahnya pucat. Air matanya mengalir deras tanpa suara.

“Aku hamil .…”

Suara itu begitu pelan, nyaris tak terdengar.

Hamil. Dari satu malam dengan pria yang bahkan tidak ia kenal sepenuhnya. Pria yang membayarnya dan menyuruhnya menghilang. Pria yang tidak tahu dan mungkin tidak mau tahu bahwa ia telah meninggalkan warisan di dalam rahim Sharon.

Benih dari seorang Cassanova.

---

Pagi harinya, Sharon berdiri di balkon villa, menggenggam cangkir teh hangat. Udara sejuk dan kabut tipis menyelimuti kebun teh yang tenang, kontras dengan isi kepalanya yang kacau. Ia belum tahu harus bagaimana. Ia tidak tahu apakah harus menyimpan anak ini, atau menggugurkannya diam-diam. Tapi saat tangannya menyentuh perutnya lagi, ia merasa sesuatu yang aneh ... ada ikatan.

Kecil, lemah, tapi nyata.

“Aku bahkan belum tahu siapa ayahmu .,” bisiknya pelan.

Nama Leon terlintas lagi. Meskipun dalam keadaan mabuk, tapi ia masih mengingat jelas nama laki-laki itu.

Namun, Sharon belum tahu nama lengkap laki-laki itu. Belum tahu asal-usulnya. Tapi ada sesuatu dalam cara pria itu menatapnya yang sulit ia lupakan.

Tiba-tiba, Sharon merasa harus tahu.

Jika ia akan menyimpan anak ini, ia harus tahu siapa ayahnya. Bukan demi cinta, bukan demi status atau harta benda, tapi demi anak yang kini hidup dalam tubuhnya. Ia harus tahu siapa ayahnya.

Sharon lantas membuka ponsel, membuka riwayat pembayaran bar. Dari situ, ia menemukan nama usaha yang tertaut pada pembayaran Leon malam itu. “LXR Holdings”. Ia pun menelusuri nama itu lewat internet dan muncullah hasil yang mengejutkan:

Leonardo Xavier Reynaldi.

CEO LXR Holdings. Konglomerat muda, pewaris tunggal Reynaldi Group. Terkenal sebagai pria flamboyan, penuh skandal, dan tidak pernah memiliki hubungan yang bertahan lebih dari satu bulan. Media menyebutnya Cassanova paling berbahaya di Asia Tenggara.

Sharon menutup mulutnya dengan tangan. Ia tidak percaya.

Leon ... adalah Leonardo Xavier Reynaldi? CEO LXR Holdings?

Jantungnya berdetak kencang. Bukan karena kekayaan atau status pria itu, tapi karena ia tahu ... bahwa rahasia ini jauh lebih rumit daripada sekadar "aku hamil."

Ia sedang mengandung anak dari lelaki paling sulit dijangkau di negeri ini. Lelaki yang mungkin tidak akan peduli. Lelaki yang bisa saja mengambil anak itu darinya jika ia tahu.

Atau bahkan lebih buruk—menghancurkannya.

---

Sharon berdiri di depan kaca besar, menatap bayangannya sendiri.

Kali ini bukan hanya air mata yang mengalir. Tapi tekad.

“Aku tidak akan lari lagi. Aku akan mencari dia. Dan aku akan menuntut yang seharusnya menjadi hak anakku.”

Di dalam perutnya, kehidupan baru sedang tumbuh. Dan di luar sana, badai sedang menunggu untuk meledak.

Sementara itu, di tempat lain, Leon terlihat gelisah di tempat tidur dengan tubuh polos tanpa sehelai benangpun. Beberapa saat yang lalu, ia baru saja mengusir wanita panggilan yang ia bayar untuk menuntaskan hasratnya. Akan tetapi, hasratnya tak kunjung membara. Ia justru layu, seakan kehilangan daya. Sebaliknya, kini Leon justru terus terbayang rintihan Sharon saat ia bergerak di atasnya.

Mengingat itu, hasratnya seketika terpacu. Leon pun menggeram kesal.

"Sial! Kenapa kau justru bangun di saat jalang itu sudah pergi, hah?"

Bersambung ....

...***...

Mohon doa dan dukungannya ya, Kakak sekalian, biar cerita D'wie aman dan bisa tamat di sini. Kalo hasilnya nggak sesuai, bukan nggak mungkin terpaksa cerita ini dihapus. D'wie kembali dan mencoba bertahan berharap ada hilal yang lebih baik. Terima kasih yang sudah mampir, subs, like, komen, kasi vote, dan hadiah. Love you all. 🥰🥰🥰

1
❤️ mamah kanay ❤️
lanjut kak d'wie....🥰🥰🥰🥰
michiko
ceritanya bagus.. semangat thor..
Noona Han
Gak enakbya thor digantung
juney_aza
kirain dikirim vidio sama eric
Catur Sk
Ayo kak update trs disini, krn aq cm baca karya kakak lho disini 🥰
D'wie author: Ditunggu besok ya, kelanjutannya. ☺️
total 1 replies
Catur Sk
Semangat kak Author, semoga dilancarkan dan dimudahkan.
Semoga ini jd awal yg baik bagi Leon bisa ketemu sm ank2nya jg sharon
Nancy Nurwezia
semangat leon, kejar bahagia mu
tomgrudo
semangat kakak author..
semoga di mudahkan dan dilancarkan ya..
padahal ceritanya bagus lho
Hafifah Hafifah
putar terus tuh vidio biar kamu bisa inget masa lalumu
Hafifah Hafifah
👍👍👍👍👍 ku rasa itu keputusan yg bagus Leon biar kamu g jadi boneka mamamu terus
Hediana Br Hutagalung
Leon waktu itu ngak percaya,tp kasih tau aja mis untk kedepanya biar sahron sama sikembar yg buat keputusan,
Hafifah Hafifah
jelas banget disini yg berambisi jadi kaya itu emaknya. pantesan ayahnya Leon lebih milih hidup sederhana dan ngelepas hartanya biar g hidup ama wanita matre kayak ibunya leon
Triiyyaazz Ajuach
semoga Leon bsa segera ingat
Triiyyaazz Ajuach
yg tegas jadi cowok donk Leon amnesia boleh tapi trs jgn diam aja dikendalikan kaya gitu klau mmg nggak nyaman ya jgn diturutin
ngatun Lestari
ayo Leon...segera temukan anak kembarmu
Triiyyaazz Ajuach
siapa tau nanti justru Eric dan Mischa yg bsa mempertemukan Leon dan Sharon
Triiyyaazz Ajuach
ternyata Meylania ksih obat penghambat utk Leon pantas aja nggak bsa ingat Sharon
ir
ayoo Leon minggat ke Yogyakarta bangun bisnis di sana jangan resto tapi nanti malah saingan sama Dion, bangun perusaan lagi di yogya, tinggalin emak lu yg egois itu, biar dia yg urus perusahaan ntar kan lama² dia di depak terus melarat 🤣🤣
Fitria Syafei
Ya Allah Kk yg sabar ya 🥺 semoga niat baik segera di kabulkan 🤲 Kk yang baik hati kereen 🥰
Sugiharti Rusli
kira" si Leon masih mengenali wajah ayah kandungnya gayah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!