Ramadhan Permana seorang Suami yang terpaksa menikah lagi demi kesembuhan putranya,karena terhimpit ekonomi serta biaya pengobatan yang tidak sedikit, telah membuat seorang Ramadhan putus asa, Jihan sang istri selalu memberikan semangat untuknya, dan soal keputusan Rama untuk menikah lagi merupakan atas kesepakatan bersama, meskipun itu semua begitu berat untuk Jihan,di madu oleh suaminya tidak pernah terlintas di dalam benaknya.
Mayang Lesmana yang tengah hamil anak dari kekasihnya yang telah pergi begitu saja tanpa bertanggung jawab. Ayah Mayang, yang merupakan seorang pengusaha kaya, mengetahui kehamilan putrinya dan khawatir nama baik keluarganya akan tercoreng. Oleh karena itu,ayah Mayang yakni Tuan Mahesa Lesmana meminta Rama untuk menikahi putrinya dengan imbalan yang sangat fantastis dan pada saat itu posisi Rama hanyalah seorang pegawai biasa.
Rama dan Mayang akhirnya menikah,karena keterpaksaan,dan mereka harus beradaptasi dengan keadaan,mampukah Rama bersikap adil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengatakan yang sejujurnya
Keesokan harinya, seperti biasanya Rama menjalankan aktivitasnya sebagai seorang CEO di perusahaan Alexion.
"Tuan, nanti siang Tuan Himura ingin mengadakan pertemuan tertutup dengan anda, katanya ada hal penting yang ingin ia bicarakan!" ujar Choki sang Assisten.
"Baiklah, kau atur jadwalnya dan kosongkan beberapa jadwalku di saat pertemuanku dengan Tuan Himura!" jawabnya sembari berkutat di depan layar laptopnya.
"Baik Tuan!" Choki membungkuk lalu bergegas pergi meninggalkan ruangan Tuannya.
Kediaman Lesmana
Siang ini rencananya Mayang akan membawakan makan siang untuk Rama, dan ia meminta bantuan Oma nya untuk mengajarinya memasak beberapa masakan yang menurutnya cocok di lidah pria seperti Rama.
"Kau yakin mau masak? Memangnya kau sudah tidak mual-mual lagi?" tanya Oma Diana untuk meyakinkan.
"Tidak Oma, aku ingin bisa memasak dan masakanku di sukai oleh suamiku!" jawabnya sampai tersipu malu.
Oma Diana sangat senang saat melihat cucunya mengalami banyak perubahan setelah menikah, tidak seperti dulu yang sangat keras kepala dan tentunya sangat menyebalkan.
"Baiklah, akan Oma ajarkan menu masakan yang simpel dan cocok di lidah suamimu, Oma yakin nanti Suamimu akan menyukainya dan semakin menyayangimu!" jawaban dari Oma seolah telah memberikan harapan untuknya, namun saat mengingat kejadian semalam, ia sempat murung sejenak karena Rama secara terang-terangan menyatakan bahwa dirinya tidak mencintainya.
Ia pun tidak bisa memungkirinya, karena pada awalnya Rama hanya di tugaskan untuk menjadi suami bayarannya, tapi entah kenapa kini dirinya yang sedari awal membencinya malah berbalik mencintainya, ia pun tidak bisa lagi membohongi perasaannya.
Setelah selesai memasak dengan Omanya, kini Mayang bersiap-siap menuju tempat suaminya bekerja, kali ini Mayang berpenampilan cukup tertutup dan juga rapih, ia ingin berpenampilan semenarik mungkin saat bertemu dengan Rama, dan ia pun mulai memahami bahwa Rama tipikal pria yang menyukai wanita sederhana.
Setelah semuanya selesai dan ia menentang kotak bekal makan siang untuk suaminya, Mayang bergegas pergi ke kantor di antar oleh sopir.
Sebelum jam makan siang, Rama sudah pergi ke suatu tempat bersamaan dengan Tuan Himura, mereka berdua melakukan pertemuan tertutup.
Sedangkan Mayang yang sudah berada di perusahaan Alexion, ia merasa kecewa karena suaminya telah pergi karena ada pertemuan dengan klien pentingnya, akhirnya dengan rasa sabarnya, Mayang mencoba menunggunya di ruangan kerja suaminya.
☘️☘️☘️☘️☘️☘️
"Maafkan saya Tuan Himura, saya tidak mungkin menyingkirkan Tuan Mark dalam proyek ini, bukankah waktu kemarin sudah di putuskan bahwa anda dan Tuan Mark sudah setuju dengan proyek mobil sport yang telah di rencanakan sebelumnya!" ucapnya tegas.
"Ayolah Tuan Rama, saya akan menginvestasikan seluruh aset berharga milik saya, asalkan anda mengabulkan permintaan saya!" jawab Tuan Himura bersikukuh dan seolah mendesak.
Beruntungnya Rama tetap pada pendiriannya, ia tidak ingin mengecewakan Tuan Mark, dan tetap pada rencananya yang semula, Rama sendiri sempat merasakan kekecewaan yang mendalam terhadap kliennya yang dari Jepang ini.
Pada akhirnya Rama tidak berselera makan siang bersamanya, dan setelah merasa urusannya selesai, ia bergegas kembali ke perusahaan, karena masih banyaknya pekerjaan yang belum ia selesaikan.
"Ternyata tak dimana-mana banyak manusia tamak dan serakah akan kekuasaan, aku tidak menyangka Tuan Himura seperti itu,ck!" monolognya seraya berdecak kesal.
Setibanya di perusahaan Alexion, Rama bergegas menuju ruanganya, dan saat ia memasukinya, betapa terkejutnya ia saat mengetahui Mayang sudah berada di dalam sambil membawa sesuatu.
"Non Mayang!" tanyanya tidak percaya, ia pun buru-buru menutup pintu dan segera menghampiri istrinya.
"Kau habis dari mana? Kenapa lama sekali sih?" Mayang mengeluh sembari tangan di lipat di atas dada.
"Maaf Non, saya tidak tahu kalau kamu akan datang kesini, seharusnya tadi kamu mengabari ku!"
kemudian Rama menatap sesuatu dari atas meja.
"Ini apa Non?" tanyanya seraya bingung.
"Aku bawakan makan siang untukmu, itu adalah masakan pertamaku, tadi aku meminta Oma untuk mengajari aku memasak, tapi maaf kalau seandainya rasanya tidak enak!" jawabnya tanpa berani menatap.
Rama sempat terdiam sejenak, lalu ia memberanikan diri mengatakan sesuatu padanya.
"Mengapa Nona mau melakukan hal ini untukku? Kamu sedang hamil dan tidak usah repot-repot melakukan hal semacam ini." tegurnya dengan berani.
Tiba-tiba Mayang menundukkan kepalanya
Tes!
Air matanya mulai berjatuhan dan ia buru-buru menyusutnya dengan ibu jarinya, Rama yang melihat hal itu merasa sangat bersalah, lalu ia berusaha mendekatinya.
"Kamu kenapa menangis? Apakah perkataanku telah menyinggung perasaanmu?" tanyanya untuk meyakinkan.
Mayang mengangguk pelan."Apakah salah aku melakukan hal ini untukmu, Rama?" tanyanya sambil mendongak.
"Tidak Non, anda sama sekali tidak salah, hanya saja saya khawatir dengan kehamilanmu, memasak bukanlah sesuatu hal yang mudah!" Rama berusaha membujuk istrinya agar tidak bersedih.
Kemudian secara tiba-tiba Mayang memeluknya, dan semakin erat.
"Apakah salah jika aku ingin menyenangkan suamiku sendiri? apakah salah aku berusaha menjadi istri yang baik untukmu?"
Rama langsung terdiam dan tidak membalas pelukan dari Mayang.
"Non, maafkan saya sebelumnya! Semalam sudah saya tegaskan kepada anda bahwa saya...!"
Tiba-tiba dengan beraninya Mayang mengecup bibirnya, sontak Rama langsung terbelalak dibuatnya.
Kemudian Rama berusaha menghentikan apa yang telah di lakukan oleh Mayang.
"Cukup Non, jangan anda lakukan hal ini lagi, ku mohon!" pintanya seraya mencengkram kuat kedua bahunya.
"Rama, apakah aku salah telah mencintaimu? Apakah aku tidak berhak memiliki hatimu? Aku hanya minta secuil saja kau peduli dengan perasaanku ini? Aku hanya ingin di cintai dan di sayangi olehmu!" pintanya dengan beraninya menatap dalam Rama.
"Boleh saya bertanya sesuatu padamu?" Rama menatap serius Mayang.
"Apa yang ingin kamu tanyakan padaku, katakanlah, aku pasti akan menjawabnya!" ucapnya mantap.
Sambil menghela napasnya, akhirnya Rama berani mengatakan sesuatu yang sedari semalam ingin ia katakan dan menurutnya ini adalah saat yang tepat.
"Apa yang menyebabkan anda menyukaiku? Bukankah sedari awal Non Mayang begitu membenciku, hemmm?"
Pertanyaan dari Rama sontak membuat Mayang tersenyum lebar
"Kau ingin tahu apa alasan yang telah membuat aku jatuh cinta padamu? Itu semua karena sikapmu yang selama ini begitu perhatian padaku, kau memperlakukan aku layaknya sebagai seorang wanita terhormat, kau berusaha melindungi ku sama seperti Papah, karena kebaikan mu selama ini padaku yang telah menyebabkan semua ini terjadi, dan aku ingin kau mempertanggung jawabkan semuanya!" akhirnya Mayang merasa lega karena pada akhirnya ia sudah mengatakan semuanya kepada Rama.
"Aku harus bertanggung jawab?" tanyanya tidak percaya.
'Permintaan anda ini sangat konyol Nona, sifatku memanglah seperti ini, aku adalah type pria yang perhatian, dan Jihan pun sering mengatakan hal ini padaku, tapi mengapa anda malah salah mengartikan nya? Ck...!' keluh Rama dalam hati.
Bersambung..
🌼🌼🌼🌼🌼