Siapa yang akan menyangka, bahwa seorang gadis cupu yang telah mengubah pandangan seorang ceo yang super misterius dan arogan.
Pria itu adalah Son yan, pria muda yang usianya hampir 30 tahun dan belum menikah, dimana dia terpaksa menerima perjodohan yang telah dibuat oleh kakeknya.
Dimana jodoh son yan, adalah Nania seorang gadis belia yang baru saja menginjak usia ke -17 tahun, dan dia seorang siswi SMA di sekolah swasta milik keluarga son yan.
Sampai pernikahan itu benar-benar terjadi, dan membuat nania merasakan betapa menyakitkan sebuah ikatan pernikahan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwik Mayasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ingatan masa lalu
Pagi-pagi sekali nania datang kerumah son yan, ia berusaha untuk menemui son yan di kamarnya.
namun son yan mengurung diri selama seminggu ini, dan hanya membuka pintu saat rena datang.
(tok ... tok ... tok )
nania terus mengetuk pintu kamar son yan, ia berharap masih ada waktu untuk menyelamatkan mantan suaminya.
"ada apa ? kenapa son yan tidak membuka pintu ?" tanya kakek billy yang tidak sengaja datang kekamar son yan.
" kakek ... "nania terlihat gugup.
" bilang saja sama dia ... jika terus seperti ini ... kakek akan benar-benar mencabut seluruh warisannya "kakek billy mulai mengancam.
mendengar hal ini ,pintu kamar son yan mendadak mendadak terbuka dan dengan gesit son yan menyerang kakek billy yang sudah sangat tua.
nania sangat terkejut saat melihat son yan mencekik leher kakeknya sendiri, bahkan son yan sudah sangat kehilangan kesadaran.
" tolong ... tolong ... "nania berteriak meminta tolong, ia juga sambil memukul bahu son yan.
hingga beberapa saat kemudian, ajudan son yan datang dan membantu nania untuk melepaskan kakek billy dari keganasan son yan.
"bawah kakek ke kamar, dan segera telfon dokter untuk memeriksa kakek " teriak nania.
"lalu ... tuan son yan " ajudan son yan mulai terlihat sedikit ketakutan.
"serahkan ... dia sama saya "jawab nania.
"tapi nyonya ... dia berbahaya " sambung pria paruh baya itu.
"percayakan pada saya ... cepat beri pertolongan untuk kakek billy " pinta nania kemudian menyeret son yan masuk kedalam kamarnya.
***
Ia sebenarnya masih trauma saat masuk kedalam kamar son yan, dimana dulu ia pernah dicekik dan hampir mati di tangan son yan.
dan benar saja, son yan mulai mendekati nania dan berniat mencekiknya, namun nania masih ingat dengan jelas , son yan akan sadar jika tubuhnya berdarah.
nania segera menggigit tangan son yan dengan kuat, namun anehnya darah tidak keluar begitu saja, apakah sudah separah itu sampai darah tidak bisa segera keluar meski lengah tangan son yan sudah digigit kasar olehnya.
karena usaha nania tidak berhasil, nania akhirnya benar-benar mengulangi masa lalunya yang hampir tragis oleh son yan.
"lepaskan saya ... "nania berusaha memberontak.
"son yan ... sadar ... !!! "teriak nania.
son yan tidak sedikitpun sadar.
wajah nania sangat merah, dan lehernya sangat sakit bahkan ia mulai kesulitan bernafas.
sampai akhirnya, ia mulai mempunyai ide untuk membawa son yan kekamar mandi.
" mungkin dengan air panas atau dingin akan ada reaksi "batin nania sambil berjalan mundur.
hingga sampai di kamar mandi, nania segera menyalakan shower dengan mode air panas, sampai kulitnya merasa melepuh, namun tetap tidak ada reaksi.
dan tinggal inilah kesempatan hidup nania, ia dengan cepat mengalihkan mode air dingin,meski awalnya tidak ada reaksi, namun beberapa saat kemudian kondisi tubuh son yan terlihat melemah, hingga son yan melepaskan leher nania secara perlahan.
"hssst ... hu ... "deru nafas son yan mulai tidak beraturan.
ia perlahan mulai menyadari bahwa nania ada dihadapannya.
Pandangannya mulai kabur, akan tetapi nania segera berusaha menepuk bahu son yan agar tetap sadar.
" son yan ... son yan ..."teriak nania sambil menahan hawa dingin, karena ia basah kuyup di bawah shower bersama son yan.
Nania segera merobek gaun bawahnya, untuk mengikat tangan son yan agar tidak menyakitinya lagi.
dan setelah itu ia segera membawa son yan keluar dari kamarnya, dengan bantuan ajudan son yan,nania berhasil membawa son yan kerumah sakit untuk menjalani perawatan.
***
Setelah menjalani perawatan secara intensif di rumah sakit dengan bantuan nania, son yan akhirnya bisa kembali stabil seperti biasa.
"ini siapa ?" tanya son yan sembari memperkenalkan seorang pria dewasa.
" ini namanya tuan beni ... selama sebulan kedepan anda akan sibuk olahraga dan beraktifitas bersama beliau " jawab nania seraya tersenyum.
" bukannya kamu tahu saya ini ... " son yan berniat menolak.
" saya sudah pegang kunci brangkas kakek ... jika anda memang menginginkannya ... berusahalah "kata nani sembari menatap tajam kearah son yan.
Akhirnya sejak saat itu, son yan selalu bangun pagi untuk jogging, dan siang harinya setelah pulang dari kantor tuan bani menemani son yan untuk memancing, sebisa mungkin tuan bani mengajak son yan untuk beraktifitas sehingga tidak ada waktu luang untuk son yan menganggur.
Sebenarnya, son yan bersikeras ingin membatalkan kegiatan itu, namun nania mengancam akan memberi tahu kebenaran pada kakek dan nenek son yan, bahwa mereka berdua sudah bercerai.
satu minggu kemudian, kakek billy mengajak son yan dan nania untuk pergi ke sebuah rumah kecil di pinggiran desa.
dan disanalah, kakek billy menyimpan kotak berangkas yang berisi seluruh kekayaannya, dan tempat itu sangat nyaman.
" dulu kakek pikir setelah kami tua, kami akan memiliki waktu untuk tinggal berdua disini ... tapi nyatanya, kami malah harus merepotkan anak dan cucu, karena kami sakit " keluh kakek billy.
" jangan mengeluh ... jika kakek ingin tinggal disini ... nania akan temani" sahut nania seraya merangkul lengan kakek billy.
" bukankah tempat ini dekat dengan pantai ?" sambung nania seraya menatap kebelakang rumah.
" diujung sana ada pulau kecil yang indah ... dan pulau itu adalah milik keluarga kita yan ... namun negara tak mau mengakuinya ... padahal kakek sudah memiliki bukti kuat" jelas kakek billy.
" sekarang terserah kalian berdua ... kakek hanya minta satu hal ... bagaimanapun keadaannya, jangan pernah berpisah "kata kekek billy.
" ijinkanlah di usia kami yang sangat renta ini ... Untuk mendengar tangisan cicit kami " kata kakek billy seraya memberikan kunci berangkas yang asli kepada nania.
" nania semua harta kakek untuk son yan berada ditangan kamu ... jika kamu merasa son yan memang pantas untuk menerima semua ini ... berilah kesempatan untuk kakek menyatukan kalian berdua ... namun bila memang tidak ada kesempatan itu ... kakek juga sudah menyerah ... semua terserah kalian berdua " kata kakek billy kemudian masuk kedalam kamarnya sembari memegangi dadanya yang sakit.