NovelToon NovelToon
Kesalahan Semalam

Kesalahan Semalam

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Julia And'Marian

Kesalahan semalam yang terjadi pada Arfira dengan seorang pria yang tidak di kenalnya membuat hidupnya berantakan, dirinya bahkan sampai harus menjebak pria bernama Gus Fauzan, supaya dirinya terbebas dari amarah Abang dan Abi-nya. Namun, takdir tak menghendaki itu, semuanya terbongkar hingga membuat hidup Arfira benar-benar hancur. Sampai dirinya di pertemukan oleh pria yang telah menghancurkan kehidupannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 12

“Kan basah" pria itu berdecak tak suka saat melihat tubuh basah kuyup Arfira. Dirinya langsung meminta pada asistennya James untuk berhenti sebentar di sebuah butik. Ya, saat tadi memayungi Arfira, gadis itu tampak pucat sekali, pria yang tak lain adalah Arjuna itu langsung membawa Arfira ke mobilnya. Beruntung Arfira mau dan tidak menolak sama sekali. Arfira juga aneh, kenapa dirinya malah menerima tawaran pria itu, padahal dirinya sama sekali tidak mengenal pria itu.

"Eh tidak perlu om, saya bisa langsung pulang saja. Eum, maaf ya ini mobilnya jadi basah karena ulah saya." Cicit Arfira sambil melihat bangku mobil yang sudah basah karenanya.

Om?

Pria itu mengernyitkan sebelah alisnya, saat dirinya di panggil om oleh gadis itu. Sungguh apakah tampangnya sudah seperti om-om?

Sedangkan James yang menyetir di depan sudah menahan ngakak saat mendengar perkataan gadis itu. Bos-nya yang ganteng di panggil om?

Arfira meringis matanya melirik takut-takut pria itu karena dirinya sudah membuat mobil pria itu basah. “Eum, maaf ya om, saya beneran minta maaf, tapi kalau om mau saya turun, saya turun aja deh, saya nggak enak buat mobil orang jadi basah seperti ini.” ucap Arfira,

“Tidak masalah,” sahut pria itu, kembali menatap ke arah depan sana,

Arfira tersenyum kikuk, "maaf sekali lagi om." Lalu menoleh ke arah depan sana, tepatnya pada James. "Mas, tolong antar saja saya ke apartemen yang ada di jalan Sayur Manis.  Saya tinggal di sana." Ucap Arfira dan tersenyum manis.

Arjuna sampai ternganga mendengarnya. Lalu mendengus. Kenapa giliran sama James dia panggil mas, sama dia malah om. Kurang asem memang gadis ini. 

James yang di depannya langsung ngakak. Membuat Arfira mengerutkan keningnya bingung dengan tingkah pria di depan sana. "Loh mas-nya kenapa kok ketawa? Ada yang lucu ya? Perasaan saya apartemen saya itu namanya nggak lucu deh." Kata Arfira

James berdekhem, bibirnya masih saja berkedut menahan senyum, dirinya tak mungkin ketawa lagi saat sudah di tatap horor oleh Arjuna. "Nggak nona, maaf... Tadi saya lihat di depan sana ada orang mau nyungsep jadi makanya saya ketawa." Sahut James ngasal.

Dan entah kenapa Arfira malah membuka jendela dan melongok ke sampingnya. Ini kan mobilnya jalan, pastinya orang yang nyungsep itu ke arah samping mobil..

"Mana? Kok nggak ada?" Tanya Arfira, matanya masih menatap sekelilingnya sana yang tampak basah karena hujan deras yang mengguyur kota itu malam ini. Hujan juga masih rintik-rintik tapi tidak sederas tadi.

"Eum itu anuh... Kayaknya orangnya udah pulang deh. Mungkin saking malunya ya." Alasan James.

Arjuna terkekeh kecil, rasanya gemas sekali saat melihat raut wajah polos gadis di sampingnya itu. Dan yakinlah kekehan itu membuat James langsung terkejut. Karena seumur dirinya bekerja dengan Arjuna, baru sekali ini dirinya melihat pria itu tersenyum seperti ini.

Bahkan senyum kecil saja tidak pernah, karena saking datarnya wajah pria itu. Malah Arjuna itu terkesan sangat menakutkan bagi siapa saja yang ada di sekelilingnya.

Pria itu bukan pria sembarangan, dia bahkan akan melakukan apa saja yang sudah mengusik hidupnya, tidak peduli jika orang itu siapa. Dirinya bahkan akan menghancurkan orang itu tidak tersisa sama sekali. 

James sudah lama bersama dengan Arjuna, dan James sangat tau bagaimana sifat pria itu. 

Dan kali ini Arjuna terkekeh hanya karena melihat seorang gadis yang mereka temui di jalanan malam ini? Dan James juga bingung, kenapa Arjuna berinisiatif menolong gadis itu. Hal yang belum pernah di lakukan oleh Arjuna, dan Arjuna bahkan tidak peduli dengan siapapun itu. 

"Loh, om bisa ketawa juga? Saya pikir om nggak bisa, soalnya mukanya datar banget dari tadi." Seru Arfira polos membuat Arjuna mengumpat kasar.

Sialan! Gadis ini....

Benar-benar membuat Arjuna geram bukan main.

"Ya bisa dong nona. Bos saya bukan patung, dia manusia hidup juga. Dia tapi kayak arca se-dki." Kata James, lalu meringis saat meminta tatapan tajam yang di layangkan oleh Arjuna ke arahnya. Dirinya bisa melihat dari kaca yang ada di atas kepalanya sana.

"Ha? Bos. Mas-nya bos om ini? Saya kira om ini yang asistennya mas." Kata Arfira polos menunjuk Arjuna dan James.

"Aduh nona, lihat dong, saya aja bawa mobil masa saya bos-nya–aduhhh... Ampun tuan muda." James memekik saat kepalanya tiba-tiba terkena lemparan sebuah pulpen, dan pelakunya siapa lagi kalau bukan di Arjuna.

"Diam James! Cepat lajukan mobilnya ke apartemen itu." Cetus Arjuna kesal.

James menurut, dirinya langsung mempercepat laju mobil milik bos-nya itu.

Sedangkan Arfira tersenyum kecil melihat itu...

Tidak lama, mobil itu berhenti di depan gedung bertingkat tinggi itu. Mata Arjuna menyapu gedung yang lumayan mewah, tapi tidak semewah miliknya.

"Kamu tinggal di sini?" Tanya Arjuna, dirinya penasaran sebab Arfira ini anak seorang kyai pemilik pondok pesantren, tapi kenapa kok tinggalnya pisah dengan orang tuanya.

"Iya, aku memang tinggal di sini. Sendirian sih." Arfira meringis, lalu tersenyum kikuk. "Makasih ya mas, maaf ya, tadi aku ngira mas-nya ini malah asistennya om itu" Arfira menunjuk James yang baru turun dari mobil, pria itu mendelik saat dirinya malah di panggil om?

Arjuna mengangguk tipis. "Iya, saya tidak mempermasalahkan itu."

Arfira tersenyum lebar, lalu pamit dan melangkahkan kakinya masuk ke apartemen itu.

Arjuna menatapi gadis itu.

Andai kamu tau saya yang sudah mengambil sesuatu yang berharga di dalam hidup kamu, mungkin kamu tidak akan pernah meminta maaf pada saya. 

*

Arfira terkulai lemah di kamar mandi, tubuhnya terasa tak berdaya setelah muntah-muntah berulang kali. Rambutnya yang basah oleh keringat menempel di dahi, dan wajahnya pucat pasi. Setiap kali dia mencoba bangkit, perutnya kembali berontak sehingga memaksanya untuk tetap terduduk di lantai dingin. Di sampingnya, gelas berisi air putih yang sudah setengah habis terlihat seperti satu-satunya teman setianya malam itu. Arfira menggenggam gelas itu, mencoba menenangkan diri sambil sesekali mengambil napas dalam-dalam, berharap mual yang menderanya segera berlalu.

Ini sudah yang entah ke berapa kali dirinya muntah- muntah, rasanya benar-benar tidak enak sama sekali.

Tring

Ponselnya tiba-tiba berdering, membuat Arfira langsung meraihnya dan mengangkat panggilan yang masuk itu.

Birani.

"Hallo assalamualaikum."

"Waalaikum salam. Ada apa Bi. Kayaknya aku hari ini nggak ke butik deh, aku lagi lemes banget. Mual muntah juga aku." Kata Arfira sambil berjalan perlahan menuju ke arah ranjang. Tubuhnya benar-benar sangat lemas sekali.

"Eh kamu kenapa? Kamu salah makan kah?"

"Nggak. Aku bahkan udah nggak makan dari semalam. Asal makan langsung balik aja, nggak keterima sama lambung aku."

"Omegad... Jangan-jangan kamu hamil lagi?"

Deg

Mata Arfira melotot mendengar perkataan Birani, tubuhnya bahkan menegang sangat hebat...

Hamil?

1
Julia and'Marian
hallo semuanya, ini kisah Arfira yang menjebak Gus Fauzan ya. Nanti aku bakalan buat cerita abangnya juga... selamat membaca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!