--- **“Luna adalah anak angkat dari sebuah keluarga dermawan yang cukup terkenal di London. Meskipun hidup bersama keluarga kaya, Luna tetap harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya sekolahnya sendiri. Ia memiliki kakak perempuan angkat bernama Bella, seorang artis internasional yang sedang menjalin hubungan dengan seorang pebisnis ternama. Suatu hari, tanpa diduga, Luna justru dijadikan *istri sementara* bagi kekasih Bella. Akankah Luna menemukan kebahagiaannya di tengah situasi yang rumit itu?”**
--- Cerita ini Murni karya Author tanpa Plagiat🌻 cerita ini hanya rekayasa tidak mengandung unsur kisah nyata🌻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flower, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 7 Bryan Lupa
Pukul 02:30 A.M Bryan akhirnya kembali dari kantor, dia berjalan memasuki Panthouse miliknya dan tak lupa mengunci pintu. dia menuju dapur untuk mengambil minum namun, dia merasa ada sesuatu yang kurang tapi dia tidak tahu apa itu.
saat dia melangkah menuju kamar, dia melihat gadis cantik tertidur disofa ruang tengah. "Shit, bagaimana aku bisa lupa jika aku sudah menikah" Bryan memijat keningnya dan kembali menatap Luna. pelan pelan dia berjalan mendekati sofa dan berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan sofa. dia menyibakkan rambut panjang Luna ke belakang telinga dan mengusap wajah cantik Luna. "Aku akan membuat mereka menyesal karena telah melepaskan mu padaku" Kemudian Bryan menggendong tubuh langsing Luna menuju kamarnya.
dia perlahan membaringkan tubuh Luna di atas ranjang mewah. dia menuju kamar mandi terlebih dahulu, seperti biasa dia harus membersihkan tubuh nya terlebih dahulu. setelah selesai bersih bersih, dia kemudian berbaring disamping istrinya dan menarik tubuh Luna dalam dekapannya.
.
.
.
.
.
Keesokan harinya
Luna terkejut melihat jam menunjukkan pukul 8 pagi, dia terlambat untuk pergi ke kampus, lebih terkejut lagi ketika dia melihat seseorang tidur disampingnya. Luna menutup mulut dengan kedua tangannya agar tidak membangunkan suaminya. perlahan dia melepaskan pelukan pria itu dan segera menuju kamar mandi untuk bersiap.
10 menit berlalu, akhirnya Luna selesai mandi dan telah rapi menggunakan pakaian nya. dia mengikat rambutnya dan mengambil tasnya. "mau kemana..." suara berat terdengar dari arah sofa, terlihat pria tampan duduk disofa sembari membaca buku dengan segelas coklat hangat di atas meja. "mau ke kampus tuan" Luna menundukkan kepalanya karena takut pria itu akan melarangnya pergi ke kampus seperti di novel yang sering dia baca. "kemari, kau itu tidak berpamitan dengan suami mu ketika akan pergi?"
Luna mendekati pria itu dan mencium tangannya. "bawa ini"
"apa ini tuan?"
"black card"
"iya aku tahu ini black card, tapi ini buat apa?"
"belilah apapun yang kau inginkan menggunakan kartu itu, kau itu sekarang istriku jadi aku berhak dan wajib menafkahi mu" kemudian Bryan mengeluarkan beberapa lembar Uang Pound. "ini untuk makan di kampus dan ingat, kalau sampai aku tahu kau mendekati pria lain, aku akan mengurungmu di kamar dan aku tidak akan pernah mengizinkan mu keluar, paham?"
"paham tuan"
"dan satu lagi, jangan panggil aku tuan, kau itu istriku bukan bawahanku"
"baiklah Bryan"
"apakah sopan memanggil suami seperti itu?"
"l-lalu aku harus memanggilmu seperti apa" Luna benar benar jengah dengan ini semua, dia hanya ingin cepat cepat pergi sebelum jantungnya copot karena berdebar debar.
"panggil aku Mio Caro"
"Mio Caro itu apa?"
"udah panggil aja itu, karena itu panggilan sopan untuk pasangan yang sudah nikah" ucap Bryan tanpa menatap istrinya. "baiklah kalau begitu saya berangkat tuan" Bryan menatap Luna tajam "eh, maksudku Mio Caro" ucap Luna membuat Bryan tersenyum.
"Baiklah Mia Cara" Luna kebingungan "Mia Cara siapa?" Bryan menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena melihat tingkah polos istrinya.
"sudah sana berangkat, nanti kamu bisa terlambat"
"oh iya, kalau begitu aku berangkat ya Caro"
Mia cara" (atau "mio caro") (Kara/Karo) adalah ungkapan dalam bahasa Italia yang berarti "sayangku" atau "kekasihku," digunakan untuk menunjukkan rasa kasih sayang, di mana "cara" untuk perempuan dan "caro" untuk laki-laki, sering kali dipakai sebagai sapaan romantis atau akrab, mirip dengan "dear" atau "darling" dalam bahasa Inggris, dan bisa juga digunakan secara sarkastik.
Bryan tersenyum mengingat panggilan Luna untuknya, dan tentu saja itu hanya akal akalan Bryan untuk mengerjai istrinya.
.
.
.
.
.
"Lo pindah rumah? mewah banget ya rumah Lo"
"udah ayo berangkat, nanti aku ceritain di kelas"
"oke, aku pegang janji mu"
Lisa kemudian menjalankan kendaraannya menuju kampus, sepanjang perjalanan Luna mengingat perlakukan Bryan yang berbanding terbalik dengan Pria yang dia baca di novel. biasanya di novel-novel terkenal, pria yang menikah dengan wanita yang tidak dia cintai akan membencinya dan bahkan tidak menganggapnya ada, namun Bryan justru bersikap baik padanya meski sedikit jahil kepadanya.
diam diam Luna tersenyum mengingat sikap Bryan. Lisa tanpa sengaja menatap wajah Luna yang tersenyum di balik kaca spion motor. "kenapa Lo, senyum senyum"
"tidak apa apa"
"Luna, aku tidak ingin ada rahasia diantara kita ya, awas aja"
"iya, iya Lisa sayang" ucap Luna memeluk sahabat nya dengan erat membuat Lisa keheranan. °ini anak kenapa dah° batin Lisa sesekali menatap Luna hingga tak lama akhirnya mereka sampai di University Beauty National.
"Luna" teriak seorang pria berlari menghampiri Luna "kenapa kamu baru datang, ayo sarapan bareng" ucap pria itu sembari menarik tangan Luna "Frengky lepaskan aku" Luna menarik tangannya yang digenggam oleh Frengky
"ekhem, jadi begini ya rasanya dikacangin" ucap Lisa tanpa menatap kearah mereka berdua dan berjalan memasuki kampus "Lisa tunggu" Luna mengikuti langkah Lisa sementara Frengky masih mengikuti mereka berdua. "ayolah Lunlun, kita sarapan bareng" ucap Frengky dengan nada memohon.
"baiklah, tapi tidak bisa sekarang aku harus mengerjakan sesuatu"
"baiklah, kalau begitu janji ya"
"aku tidak bisa janji"
"Luna, kenapa kau selalu bersikap cuek padaku" ucap Frengky dengan menghela nafas menatap Luna yang sudah pergi menuju Kelas. "ternyata cintaku bertepuk sebelah tangan"
Frengky berjalan menuju ruang kelasnya dengan perasaan patah hati "Luna aku akan membuatmu mencintaiku!"
.
.
.
Luna duduk di kursinya dan mulai mengeluarkan buku Desainer miliknya, dia melanjutkan Desain nya yang belum selesai sebab semalam tiba tiba saja dia harus menikah dengan seorang pria. pernikahan kilat yang membuat dia tidak menyangka dan tidak percaya kalau sekarang dia sudah menikah secepat itu, biasanya orang yang akan menikah akan lama dalam mengurus surat² seperti catatan pernikahan dan lain lain, namun dirinya hanya sebentar saja seperti hanya mengambil buku nikah yang sudah jadi, mungkin karena Bryan orang berpengaruh di negaranya.
"Luna, Lo belum cerita" ucap Lisa membuyarkan lamunan Luna. "ohh kamu masih ingat rupanya" Luna terkekeh melihat wajah penasaran Lisa. "kan aku sudah bilang, aku akan pegang janji Lo" ucap Lisa masih menunggu Luna cerita. "jadi sebenarnya aku sudah menikah"
"WHAT!!" semua orang yang ada dikelas sontak menoleh kearah kursi belakang tempat Luna dan Lisa duduk, seketika Luna pura pura membaca buku. Lisa tersenyum Canggung "maaf semuanya" ucap ya tak enak.
"Lo itu kalau cerita yang benar Luna" kesal Lisa sedikit berbisik pada Luna "pernahkah aku berbohong padamu Lisa, aku memang sudah menikah, dan rumah tadi itu milik suamiku"
"engga, aku ga percaya, ini semua ga masuk akal"
"yauda kalau engga percaya" Luna kembali melanjutkan desainer nya.
.
.
.
Jangan lupa untuk terus dukung karya Author yaa