Flora, seorang gadis cantik yang mengalami kejadian di luar nalar. Ia kembali ke masa lalu! Flora yakin kalau sebelumnya dia benar-benar sudah mati, bahkan ia sendiri masih merasakan sakit di sekujur tubuhnya akibat terbakar api yang melahap dirinya di malam itu.
Meskipun berat dan sulit untuk di percaya akan situasi tersebut, Flora menganggap kalau tuhan telah memberikan kesempatan kedua padanya, semata-mata untuk membuat Flora memperbaiki semua kesalahan yang telah dia perbuat di kehidupan sebelumnya.
Dan yang paling penting adalah, ia kembali bertemu Daniel, laki-laki yang sangat dia benci di kehidupan sebelumnya, Daniel adalah sosok pria tampan namun lumpuh yang di jodohkan oleh sang papa dengan Flora.
"Terlahir Kembali! Kali ini aku tidak akan salah pilih lagi!" ucap Flora penuh tekad.
Kesalahan apa yang telah di lakukan Flora di kehidupan sebelumnya? Dan apa penyebab kematiannya? Penasaran bukan? Ayo ikuti kisahnya di sini bersama author.
"Terlahir Kembali, Menikahi CEO Lump
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 07
"aku tau ayah, aku akan lebih hati-hati, untuk menjaga hubungan ku dengan Flora, setidaknya sekarang posisi kita masih aman, hanya ada perubahan rencana," ucap Liam terlihat patuh pada sang ayah.
"Ayah tau kau sangat mencintai Tara karena dia sebelumnya pernah menyelamatkan mu saat kau jatuh ke danau, Tara adalah wanita sopan santun dan berbudi luhur, biarpun Flora kaya dan punya segalanya, dia tetap tidak bisa di bandingkan dengan Tara, bagaimanapun istri mu harus tetap Tara, bukan Flora," kata Anton yang kemudian berlalu pergi dari hadapan Liam.
"Ya, bagaimana mungkin wanita sebaik Tara bisa di bandingkan dengan Flora yang angkuh," lirih Liam lagi.
"Anak dan ayah sama-sama tidak tahu malu, gila harta, ingin kaya raya namun tidak mau bekerja," lirih Flora yang saat itu mengawasi mereka dari balkon kamar nya.
"Tapi tunggu, dia mencintai Tara karena berbudi luhur?" ucap Flora seketika mulai mengingat-ingat kembali kejadian sebelumnya.
Setahun yang lalu mereka masih bersekolah di SMA yang sama, Flora bersikeras memohon papa nya untuk membiayai sekolah Liam di sekolah yang sama dengan nya, SMA elite di kota tersebut, saat itu lah mereka bertemu dengan Tara, dia menjadi teman baik Flora karena Tara lumayan pintar dalam matematika.
Suatu hari saat jam pelajaran kosong, Liam, Tara dan Flora memilih untuk bermain-main di hutan belakang sekolah, di mana tempat itu terdapat danau yang tak terlalu besar namun cukup dalam.
Flashback on ....
"Liam jangan terlalu dekat dengan bibir danau, di sana licin kau akan jatuh," kata Flora mengingatkan.
"Flora kau sangat penakut, ini sama sekali tidak berbahaya, aku dan Liam saja tidak apa-apa ayo kemarilah," sambung Tara.
"Sudahlah, jangan mengajaknya, dia hanya anak manja dan penakut," ucap Liam yang sikapnya selalu lebih dingin kepada Flora di bandingkan dengan Tara.
Namun benar saja, beberapa menit kemudian Liam tergelincir karena Tara tampa sengaja menginjak tali sepatunya, ia yang tidak tau berenang segera jatuh ke dalam danau tersebut.
Byurrr ...
"Oh astaga! Liam," jerit Tara.
Liam berusaha keras untuk mencapai apapun yang ada di sisinya namun dia tidak bisa.
"Astaga, Tara kenapa kau diam saja!? Cepat cari bantuan!" ucap Flora.
Melihat itu Tara yang panik pun segera pergi meninggalkan tempat tersebut untuk mencari bantuan.
Sementara menunggu bantuan datang Liam sudah benar-benar tenggelam, Flora yang khawatir dan tidak tega memilih untuk terjun langsung ke danau tersebut dan menyelamatkan Liam.
Saat ia berhasil membawa Liam naik ke atas daratan, Liam sudah tak sadarkan diri, Flora pun secepatnya kembali ke kelas untuk mengambil ponselnya agar segera bisa menghubungi dokter, dia terpaksa meninggalkan Liam di pinggir danau tersebut.
Hal yang sudah bisa kalian tebak pun terjadi, Tara ke kembali dengan beberapa orang dan segera menyelamatkan Liam, membawanya kerumah sakit dengan segera.
Di saat Flora kembali ke danau Liam sudah tidak ada, ia pun menerima kabar kalau Liam sudah di bawa ke rumah sakit.
Tanpa basa-basi ia pun segera pergi untuk melihat keadaan Liam di sana, namun saat hendak masuk ke ruang rawat tersebut ia mendengar percakapan Liam dan Tara.
"Terima kasih karena kau sudah berani mengorbankan nyawamu untuku, jika saja kau tidak menyelamatkan ku mungkin aku sudah mati," ucap Liam sambil memegang tangan Tara.
Tara tidak mengatakan apapun dia hanya mengangguk dan tersenyum.
Karena merasa semua itu tidak terlalu penting, Flora pun memutuskan untuk tidak mengatakan nya, dia juga takut Tara akan marah padanya karena saat itu memang ia sangat memikirkan hubungan pertemanan mereka.
Flashback off.
"Ternyata kesalahpahaman itu benar-benar berlanjut sampai membuat cinta sejati di antara Liam dan Tara, aku pikir suatu saat kebenaran harus benar-benar di ungkapkan, Liam lihat saja nanti, apakah kau masih mencintainya jika tau orang yang sebenarnya menyelamatkan mu adalah aku," batin Flora.
Satu jam kemudian.
"Tuan muda," panggil Hans yang kini berdiri di hadapan Daniel dengan raut wajah gelisah.
"Kenapa kau masuk tampa mengetuk pintu terlebih dahulu?" tergur Daniel.
"Itu, di luar ada nona muda Flora, dia memaksa masuk dan ingin bertemu dengan mu," ucap Hans.
Perang ...
Gelas minuman yang di pegang Daniel kini jatuh ke lantai dan menciptakan suara pecahan yang lumayan lantang.
"Dia datang ke villa?" ucap Daniel tidak menyangka.
Saat ini ia masih bersandar di ranjang nya dan baru meneguk dua tegukan air putih.
"Ya tuan muda, kau pasti tidak menyangka ini akan terjadi di pagi hari seperti ini kan?" tanya Hans lagi.
"Baiklah keluar dan layani dia dengan baik, aku akan keluar nanti setelah mandi," jelas Daniel kepada Hans.
Hans mengerti dan kemudian berlalu pergi dari hadapan Daniel.
"Flora, kau benar-benar berani sekarang, sebesar apa tekad mu untuk rencana kalian kali ini? Apa sekarang Liam mengincar harta kelurga ku? Sampai-sampai kau rela melakukan hal ini untuk nya?" geram Daniel sambil mencengkram kuat selimut nya.
Sementara itu ...
"Ada suara apa di atas? Apa yang terjadi dengan nya? Di mana dia?" tanya Flora setelah melihat Hans kembali menghampiri dirinya.
"Nona muda, tuan baik-baik saja, dia menyuruhmu untuk menunggu di ruang tamu," ucap Hans.
"Tapi suara di atas?" ucap Flora lagi.
"Hanya sebuah gelas jatuh, kau ingin minum apa aku akan meminta pelayan untuk menyiapkan nya," ucap Hans lagi.
"Hm, tidak perlu, kedatangan ku ke sini hanya untuk bertemu dengan kak Niel," Flora terlihat sedikit kecewa dan kemudian duduk kembali di kursi ruang tamu tersebut.
"Apakah dia kaget karena aku datang ke villa ini? Ini pertama kalinya aku datang ke tempat tinggal kak Niel, dia pasti sangat kaget dan tidak menyangka, di kehidupan sebelumnya aku tidak pernah menginjakkan kakiku di sini bahkan saat hari ulang tahun nya, aku membohongi nya berkali-kali," batin Flora rasa bersalah kini kembali menguasai seluruh hati dan pikiran Flora.
"Nona Flora, kalau begitu aku permisi," ucap Hans tak ingin menggangu, dia tau kalau Flora sebelumnya adalah orang yang galak dan tidak suka bicara dengan orang-orang kelas bawah seperti mereka.
"Kenapa kau tidak duduk dan menemaniku mengobrol? Kak Nile juga belum tiba, apa kau berniat untuk membiarkan aku sendirian di sini jadi patung?" ucap Flora sambil menatap Hans dengan tatapan tajam.
"Hah? Menemanimu ngobrol? Apa aku tidak salah dengar?" tanya Hans hampir tak percaya.
Flora kembali terdiam karena ucapan Hans barusan ia mengingat perlakuan nya kepada Hans sebelumnya di kehidupan lampau.
"Aku hampir lupa kalau di kehidupan sebelumnya aku sangat sombong, Hans dan para pelayan serta orang-orang bawahan lainnya, aku sering menghina mereka dan memarahi mereka, ya tuhan kenapa aku benar-benar bodoh?" batin Flora.
Sementara itu Hans masih menggaruk-garuk kepala nya yang tidak gatal.
****
prcpt pst ultah ny kk... gk sbr aq.