Fang Hua Yi merupakan seorang wanita sebatang kara yang hanya bekerja sebagai pemburu terbaik di Biro penangkapan siluman, hantu dan iblis yang bernama BingBai.
Berniat memanfaatkan pesta pendirian Kekaisaran Xian Yu untuk menjebak pria yang dicintainya secara diam-diam. Rupanya jebakan itu malah mengenai dirinya sendiri, hingga membuatnya menghabiskan malam panas bersama dengan pria yang tidak dia kenal sampai menumbuhkan dua kehidupan lain di dalam perutnya.
13 tahun kemudian, Fang Hua Yi memutuskan kembali bergabung dengan Biro dengan membawa kedua putra kembarnya. Namun, siapa sangka rahasia besar satu persatu mulai terkuak.
Tidak hanya tentang siapa ayah dari kedua putra kembarnya. Akan tetapi, juga menguak tentang identitas Hua Yi yang sesungguhnya yang berakhir menjadi rebutan dari lima penguasa alam sekaligus.
Siapakah identitas Hua Yi sebenarnya?
Apakah sebuah rahasia besar akan terungkap?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 07. Hanya Sebuah Dugaan
“Tentu, tapi Ibu harus ikut menemanimu,” ujar Hua Yi kembali memberikan ijinnya, dia ikut hanya untuk memastikan putranya itu tetap aman.
Sementara, Yi Chen sudah pergi lebih dulu menghadapi para perampok itu. Yi Chen dengan gagah berani berdiri menghadang para perampok itu yang ingin menjarah pedagang lainnya. Tentu saja para perampok itu meremehkan keberadaan Yi Chen di sana, seorang bocah remaja yang bahkan tidak membawa senjata apapun.
“Hai, bocah! Menyingkir kau dari jalan kami, sebelum kuda kami menendangmu!” seru salah satu perampok itu.
“Benarkah? Cobalah!” balas Yi Chen malah semakin menantang.
“Bocah tidak tahu diuntung! Cepat kalian hajar bocah itu,” perintah pria itu kepada rekannya yang lainnya.
Fang Yi Chen, sang genius bela diri yang bahkan bisa mengalahkan seorang guru besar dari Perguruan Lan, Jiang Lan Hao. Bahkan banyak yang sudah menguji kemampuan bela dirinya dari berbagai kalangan, tapi kebanyakan akan mengalami kekalahan dan tidak jarang ada yang mampu seimbang. Namun, anak itu tidak pernah dikalahkan oleh siapapun.
Banyak mengatakan bahwa sumber kekuatan dalam meridian Yi Chen sangat berlimpah, sehingga bisa menguasai berbagai ilmu bela diri dengan mudahnya. Karena kemampuan Yi Chen, Hua Yi akhirnya mendapat tawaran pekerjaan untuk kembali menjadi salah satu anggota Biro Penangkapan Iblis dan Siluman Bing Bai lagi.
Beberapa perampok itu segera mengarahkan kuda yang mereka naiki untuk menabrak Yi Chen yang masih tidak bergeming di tempatnya. Suasana tegang jelas terasa, terutama Hua Yi yang sedikit khawatir menyaksikan pertarungan tersebut.
Namun, kekhawatirannya seketika sirna ketika Yi Chen dengan mudahnya menghindari para perampok itu dan bahkan berhasil menjatuhkan mereka semua dari atas kuda yang dinaiki.
Sorak sorai warga mulai terdengar, tetapi pertarungan itu belum berakhir karena para perampok itu kembali bangkit dan mulai melayangkan serangan secara bersamaan kepada Yi Chen.
Tampak Yi Chen tetap tenang menghadapi satu persatu serangan yang ditujukan padanya, dia bahkan dengan mudahnya melumpuhkan satu persatu para perampok tersebut. Sampai akhirnya beberapa prajurit kerajaan mulai berdatangan dan mengambil alih situasi.
“Terima kasih sudah membantu kami mengamankan mereka,” ucap salah satu prajurit itu kepada Yi Chen.
“Tidak masalah, lain kali tolong diperketat saja keamanannya,” pesan Yi Chen sebelum pergi menghampiri Ibu dan adiknya.
“Apa sudah selesai?” tanya Yi Chen begitu menghampiri Ibu dan adiknya.
“Mmm, sudah!” Jia Rui yang menjawab, “Untuk sementara waktu jangan sampai lukanya terkena air dulu. Ini obat untuk mempercepat penyembuhan lukanya,” lanjutnya memberikan obat racikannya sendiri kepada pedagang tersebut.
Sementara, Fang Jia Rui terkenal dengan tabib kecil genius. Dimana dia bisa dengan mudah menyembuhkan berbagai penyakit dengan ilmu tenaga dalamnya. Tidak hanya itu, pengetahuan medis dan mengenali berbagai macam obat dan racun membuatnya terkenal sebagai seorang tabib hebat.
Salah satu alasan Hua Yi kembali membawa kedua anaknya juga karena Jia Rui dipercaya untuk mengobati salah satu perdana menteri yang sudah lama sakit parah.
“Terima kasih, Nak! Terima kasih, Nyonya! Jika bukan karena kalian, mungkin harta benda kami sudah habis tak tersisa oleh para perampok itu,” ujar pria yang diobati oleh Jia Rui itu mewakili warga yang lain.
“Tidak masalah, kami senang bisa membantu kalian,” ujar Hua Yi, “Sekarang ayo kita pulang ke rumah baru,” sambungnya lantas mengajak kedua putranya untuk segera pulang.
...****************...
Sesampainya di rumah yang dimaksud, Hua Yi sedikit kecewa karena rumahnya sangat kecil dibandingkan dengan yang dijanjikan oleh Jiang Lan Hao. Hua Yi pun berniat untuk melayangkan protes pada guru besar perguruan Lan yang sudah berani menipunya itu.
“Sialan, apa-apaan ini! Kenapa rumahnya kecil sekali, aku harus bicara dengan Tuan Jiang sekarang.” Hua Yi terus mengomel sembari melempar barang-barang bawaannya.
“Bu, perlukah aku membantumu?” tanya Yi Chen yang dengan senang hati jika untuk beradu kemampuan bela diri dengan calon gurunya itu.
“Tidak dulu, sayang! Kalian berdua masuk saja dulu, sepertinya kita terpaksa harus tinggal di sini untuk malam ini.” Hua Yi menolaknya dengan lembut, sebab dia masih bisa mengurus hal seperti ini sendiri.
“Kalian tunggulah didalam saja, Ibu akan memarahi Tuan Jiang yang telah berani mengingkari janjinya!” Lanjut Hua Yi yang langsung keluar, begitu melihat kedatangan Tuan Jiang dengan wajah tidak bersalahnya.
Aksi saling cek cok di luar rumah tidak dapat terelakkan, apalagi Hua Yi dan Tuan Jiang dikenal sebagai musuh bebuyutan entah saja kapan. Sebab setiap mereka bertemu, keduanya pasti akan berdebat dan bertengkar bahkan tidak jarang mereka akan bertarung.
Melihat Ibunya yang tengah sibuk bertengkar dengan Tuan Jiang masalah rumah, diam-diam Jia Rui mengambil sebuah buku yang selalu dia sembunyikan di balik lengan hanfu yang dia kenakan.
“Ge, coba lihat ini!” Jia Rui meminta Yi Chen untuk mendekat padanya.
“Ada apa?” tanya Yi Chen yang langsung mendekati adiknya atau saudara kembarnya, karena penasaran, “Buku apa ini?” sambungnya setelah melihat buku yang ingin Jia Rui tunjukan.
“Bukankah aura kekuataan ini mirip dengan aura kekuatan milik kita, terutama sangat mirip dengan milikmu, Ge!” Jia Rui mencoba menjelaskan.
“Lalu?” Yi Chen masih bingung dengan topik pembicaraan saudara kembarnya.
“Kau tahu siapa pemilik aura ini? Raja siluman Kerajaan Ye Long, Ye Ding Chen.” Jia Rui memberitahunya dengan raut wajah serius.
“Iya, lalu?” Yi Chen masih dengan pertanyaan yang sama, “Kau tidak berpikir bahwa ayah kandung kita adalah Raja siluman itu, bukan? Ibu saja tidak mengetahui sama sekali tentang siapa ayah kita, bagaimana bisa kau menduganya seperti itu,” sambungnya.
“Dan bagaimana mungkin Ibu bisa berhubungan dengan seorang raja siluman sampai menghasilkan kita berdua, sementara Ibu sendiri bekerja menjadi salah satu anggota Biro Pemburu Iblis, Hantu dan Siluman. Jadi, itu sangat mustahil. Jangan dipikirkan lagi.” Yi Chen menambahkan dan menegaskan.
“Lalu bagaimana bisa kita memiliki aura kekuatan yang sangat persis dengannya?”
Jia Rui masih tetap yakin bahwa raja siluman itu adalah ayah mereka, entah mengapa hatinya terus mempercayai akan hal itu.
“Mungkin hanya kebetulan.”
Yi Chen kali ini menanggapinya dengan sedikit keraguan, karena aura setiap orang memang berbeda hanya yang berhubungan darah yang bisa memiliki aura kekuatan yang mirip satu sama lain.
“Jadi ada kemungkinan juga bahwa dia Ayah kandung kita, bukan?”
Jia Rui tetap tidak mau kalah, karena dia sangat yakin bahwa Ye Ding Chen adalah Ayah kandungnya.
“Haah, kau ini benar-benar ‘yah!”
Yi Chen tidak habis pikir kenapa adiknya begitu yakin bahwa pria yang paling ditakuti oleh empar ras adalah ayah mereka.
Bersambung ….
tapi janji jangan syok ya kalo dah tau kebenarannya