Season 2 - Pewaris Phoenix Api Xiao Chen.
Di saat umat manusia telah berada di ambang kehancuran, Xiao Chen pun bangkit dari kematiannya dengan kekuatan yang telah mencapai ranah Setengah Dewa. Namun, kematian Fang Hao dan juga kerabat-kerabatnya dari Kekaisaran Bintang Biru, membuat Xiao Chen marah besar.
Xiao Chen pun memasuki wilayah Suci Ras Iblis, dan puncak pertarungan umat manusia melawan Ras iblis pun terjadi, mengguncang dunia.
Akankah Xiao Chen membawakan kemenangan bagi umat manusia? Ataukah umat manusia akan benar-benar tenggelam dalam kehancuran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 199
"Luo Li! Aku akan membuat Hun Ya sibuk, kamu bersiaplah untuk melakukan serangan terkuatmu!" kata Chu Yun, ia pun melesat ke arah Hun Ya.
Walaupun Chu Yun sebelumnya bukanlah anggota kelompok Pemburu Iblis ke 20, tetapi ia sama sekali tidak memiliki keraguan dalam berbicara maupun bekerja sama. Sedangkan Luo Li terdiam, bingung.
"Serangan terkuat?" ucap Luo Li, bertanya kepada dirinya sendiri, "Aku kan seorang penyembuh, semua keterampilan tempurku bukanlah tipe serangan!" sambung Luo Li, berbicara nampak bingung.
"Luo Li! Kamu adalah praktisi Jiwa Baru, kamu pasti bisa mengeluarkan kekuatan yang sangat kuat, cepat! Aku sudah tidak bisa menahan Hun Ya lebih lama lagi!" kata Chu Yun, sembari terus bertukar serangan pedang dengan Hun Ya.
Namun, sejatinya Chu Yun adalah seorang praktisi yang mengembangkan serangan, serangan jarak jauh. Namun, ia juga memiliki sebilah pedang untuk digunakan dalam pertarungan jarak dekat. Tetapi, keahliannya dalam menggunakan pedang masih terbilang kurang dari cukup. Dengan tingkatan ranah yang terpaut satu tingkatan ranah dari Hun Ya, membuat Chu Yun sangat begitu kewalahan di saat Hun Ya, terus menerus menyerang Chu Yun dengan sangat kejam.
Luo Li yang melihatnya pun segera mengangkat tangannya. Seketika sepuluh akar pohon besar keluar dari dalam tanah. Akar itu memanjang dan terus memanjang, mengarah kepada Hun Ya. Membuat Hun Ya pun melompat mundur, menghindari jeratan akar pohon.
Namun, Hun Ya adalah seorang praktisi yang memiliki Elemen angin. Dengan kecepatannya yang cepat seperti angin yang tak kasat mata, Hun Ya dapat dengan mudah menghindari setiap serangan demi serangan yang dilakukan oleh Luo Li dan juga Chu Yun.
"Sial! Orang itu kuat sekali!" gumam Chu Yun, kesal.
Merasa situasi sudah tak lagi terkendali, Chu Yun pun menari dengan anggun. Setiap pergerakannya mengeluarkan nyala api, seolah-olah tubuhnya adalah tungku. Namun, Susana di dalam arena pertarungan itu tiba-tiba di penuhi oleh api yang membara.
Namun, itu tidak terlalu berdampak serius bagi Hun Ya. Jika saja Chu Yun berada pada tingkatan ranah yang sama dengannya, mungkin api yang dikeluarkan oleh Chu Yun, bisa saja melukai Hun Ya. Tetapi Chu Yun yang hanya sekedar seorang Praktisi Ranah Kaisar Tempur bintang sembilan, seolah-olah tak berdampak apapun terhadap Hun Ya.
Hingga Luo Li pun merapatkan kedua tangannya di depan, seolah-olah ia dalam sapuan doa bisu. Sosok Dewi cahaya pun muncul di belakangnya, tetapi sosoknya yang besar dan agung membuat Luo Li seolah-olah berdiri di atas kedua telapak tangan sang Dewi, membuat Luo Li seperti patung yang sangat anggun.
Munculnya Dewi Cahaya, membuat Hun Ya sangat begitu terkejut. Bahkan saking terkejutnya, ia tak secara tidak sadar melangkah mundur.
"Sejak kapan manusia mempunyai berkah dewa seperti ini?" gumam Hun Ya, kedua matanya membola bulat, menatap sosok Dewi cahaya yang agung dan lembut.
Luo Li memejamkan kedua matanya, tetapi esensi elemen cahaya terus memasuki tubuhnya, menyerap energi spiritual dalam jumlah banyak dari sekitarnya. Bahkan, di punggungnya, kini ada tiga pasang sayap putih seperti malaikat, memiliki 3 sayap di punggung kirinya, dan tiga sapa di punggung kanannya.
Tiba-tiba sebuah dentuman menghempaskan udara. Dentuman yang terbentuk saat Luo Li menerobos hingga tingkatan Ranah Jiwa Baru tahap menengah. Dengan berkah Dewi Cahaya, Luo Li kini telah menjadi semakin kuat lagi, bahkan saat itu, Luo Li pun mengangkat tangannya, telunjuknya mengarah, menunjuk Hun Ya.
Dengan ekspresi yang tenang, Luo Li berbicara, "Kau kalah!" seketika dari jari telunjuknya, sebuah sinar cahaya melesat dengan kecepatan yang sangat cepat, membentuk sungai cahaya yang terbentang di langit.
Buru-buru Hun Ya pun membentuk pertahanan spiritualnya, lalu... Bang— —
Di saat sinar cahaya menabrak pertahanan spiritual Hun Ya, ledakan itu terjadi sangat begitu dahsyat. Bahkan membuat Chu Yun terhempas keras hingga membentur dinding pembatas yang terbuat dari energi.
Melihat ledakan besar yang sangat begitu mematikan, Xiao Chen pun buru-buru untuk bertindak.
Xiao Chen yang melayang di samping Jian Yu pun seketika menghilang sekejap mata. Ia pun tiba-tiba telah berada di dalam arena pertarungan Luo Li, Chu Yun, yang tengah melawan Hun Ya.
Luapan energi yang semakin mematikan, Xiao Chen pun mengangkat tangannya ke atas, telapak tangannya lurus, tetapi luapan ledakan itu dengan mudah di tahan olehnya. Namun bagi Chu Yun, ia tetap merasakan kekejaman dari ledakan tersebut, bahkan di saat ia berada dalam perlindungan Xiao Chen.
"Dasar Li'er, merepotkan!" kata Xiao Chen, mendecih pelan, tetapi ia tersenyum bangga.
Bahkan, dampak ledakan itu dapat dirasakan oleh Yuan Yao, Yan Ling, dan juga Sheng Kun, yang tengah berhadapan dengan lawannya masing-masing.
Membuat Yuan Yao yang telah benar-benar dalam mode tempurnya, dan bersiap untuk menyerang Hun Guo, ia pun harus menghentikan pergerakannya, di saat ledakan besar yang mengguncang tanah bebatuan, gunung, bahkan langit pun seolah-olah ikut bergetar.