 
                            "Karina, seorang gadis kecil dengan hati yang penuh warna, terutama biru. Ia memiliki sahabat bernama Alaska yang dingin dan misterius. Meskipun berbeda, mereka menjadi tak terpisahkan. Namun, Alaska tiba-tiba menghilang dari hidup Karina. Tahun berganti, Karina tumbuh menjadi gadis cantik yang masih menyimpan kenangan indah dengan Alaska. Suatu hari, ia bertemu dengan El, cowok tampan yang ceria dan suka bermain-main. Apakah Karina akan menemukan cinta baru dengan El, ataukah Alaska akan kembali ke dalam hidupnya? Baca cerita ini untuk mengetahui bagaimana Karina menghadapi kehilangan dan menemukan cinta baru dalam hidupnya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dara bluv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 7- perpisahan sekolah
pagi yang cerah semua murid hadir dengan ceria.
mereka mengadakan acara perpisahan.
ada yang sedih ada yang senang .
"hiks..hiks ga terasa kita bakalan berpisah anak anak ibu harap kalian bakalan menjadi jadi anak yang sukses" ucap buk Ningsih guru yang terkenal akan cerewet nya pada akhirnya menangis melihat anak didikan nya harus berpisah dan menempuh perjalanan masing masing.
isak tangis haru bahagia semuanya jadi satu.
disatu sisi mereka akan sedih berpisah bersama teman teman mereka, dan di sisi lain mereka bahagia karna sudah tumbuh menjadi remaja dan menempuh masa sma mereka.
"huh karina hiks.. hiks gua sedih banget" tangis clara yang memeluk giselle.
"lo lebay banget anjir rumah kita sejengkal. kita juga sma bareng" sewot giselle yang melihat temannya satu ini menangis.
"setiap perjumpaan pasti ada perpisahan ra udah ya lu jangan sedih lagi" karina segera memeluk kedua sahabat nya itu.
akhirnya murid murid smp dharmawangsa menyanyikan lagu perpisahan.
ada yang menangis, ada yang bahagia. tidak lupa juga mereka saling peluk memeluk untuk perpisahan ini.
setelah menyanyikan lagu perpisahan para siswa dan siswi mereka menyalami satu persatu guru.
karin berjalan menyalami guru yang sering menghukum nya
"bu maaf ya kalo karina sering buat ibu marah" karina segera menyalami bu irma.
guru yang sering memberikan hukuman kepada karina.
guru itu tersenyum "nanti jika di sekolah baru kamu ibu harap kamu tidak membuat masalah dan ibu harap kamu menjadi orang sukses" ibu irma segera mencium pucuk kepala karina.
karina menggangguk dan berjalan untuk menyalami guru guru lain.
setelah menyalami guru guru karin berjalan ke sahabat lama nya. alga, langit, clara, dan giselle
karina mengingat momen bersama sahabat sahabat nya itu.
****
setelah acara perpisahan itu karina pergi menyendiri ke rumah pohon nya.
ia menatap ke arah lautan.
sebenarnya ia sedih jika ada kata perpisahan.
karina berjalan menuju laci yang menyimpan banyak permen putih dengan bungkus biru
lalu ia memakan.
suara pintu terbuka. karina segera menoleh dan mata nya mendapati seorang pria dengan bola mata biru dan wajah yang tampan ke barat baratan duduk di samping nya.
"udah gua duga lo disini"
"lo kok tau gua kesini?" tanya karin ke pria itu.
"kan lo sendiri yang bilang kalo lo sedih loh sering kesini" ucap el dan ia segera mengambil permen yang berada di genggaman tangan karina.
"manis" gumam el memakan permen itu dan segera menatap laut.
karina hanya melihat sekilas el dan lanjut menatap laut.
"gua sedih kalo dengar kata perpisahan" karina memecahkan keheningan.
el segera membalikkan tubuhnya dan depan depanan dengan karina.
"kan lo yang bilang setiap perpisahan pasti ada pertemuan, setiap pertemuan pasti ada perpisahan."
karina hanya tersenyum mendengar perkataan nya el.
"lo bakalan sekolah di sma cendrawasih? "
"iya"
"berarti lo bakalan pindah ke Jakarta dong"
"iya,makanya itu gua sedih harus meninggalkan kenangan di sini, apalagi ninggalin ni rumah pohon" ucap sedih karina
"yaudah lo bawa aja ni rumah pohon ke Jakarta" usul el.
karina tertawa mendengar nya.
"emang lo kira ini kapas mudah di angkat? ada ada aja lo " karina menghela nafas karna perut nya sakit tertawa.
el tersenyum melihat tawanya karina
jantung nya seperti berpacu dengan kecepatan 5 kali lebih cepat.seperti nya ia menyukai karina sejak pertama kali jumpa dengan nya.
karina berdiri mengajak el buat cari cangkang siput dan kerang di pasir pantai.
"ayok cari kerang sama siput" karina segera menarik tangan el.
"buat apaan? kan bisa beli ngapain ribet in nyari"
karina berjalan menuju nya dan menyipitkan mata dengan ekspresi cemberut
"beda dong kalo beli sama nyari kalo kita nyari jauh lebih menyenangkan."
karina mendorong tubuh el agar ia trus berjalan.
akhirnya mereka berdua mencari kerang dan siput.
"gua nemu nih" heboh el yang menunjukkan cangkang kerang yang sangat indah.
"wih cantik banget, gua juga nemu no cangkang kerang" karina menunjukkan cangkang kerang yang ia dapatkan.
"cangkang punya gua jauh lebih cantik lo mau tukaran?" tawar el.
"MAU MAU" teriak heboh karina.
el segera menukar kan punya nya dengan karin.
karin kegirangan melihat cangkang kerang el yang di tukarkan dengan miliknya
"gua baru nemu cangkang kerang yang cantik gini" karina trus menatap cangkang kerang itu.
"udah jangan di liatin begitu, gua cemburu nih" dengan memelankan akhir ucapannya.
"hehehe ga kok, gua cuman senang aja nemu cangkang kerang cantik kayak gini" tawa pelan karina yang menggaruk tengkuk belakang kepalanya yang padahal ngga gatal sama sekali.
****
setelah seminggu perpisahan smp karin akhirnya berangkat ke Jakarta bersama ayah nya.
"karin kami uda nyiapin buat ngelanjutin sma ? cendrawasih? tanya seorang paru bayah yang tengah duduk di samping nya.
" uda ayah, karin uda nyiapin semuanya"jawab gadis yang tengah duduk sembari memainkan ponselnya.
ia tengah menuju bandara buat berangkat ke Jakarta bersama ayahnya.
karin sengaja tidak mengabari teman teman nya. mereka pasti akan berjumpa lagi setelah masuk sekolah.
suara mobil berhenti .
karin dan ganta segera keluar dan mengambil koper dan barang barang lainnya
"jadwal penerbangan kita 07.30,tapi kenapa kita datang lebih awal yah? " tanya karin heran.
"ayah ingin menemui rekan bisnis ayah sebentar."
karina hanya menggangguk dan membulat kan bibirnya sebagai jawaban.
karina melihat grup chat aplikasi hijau itu. terdapat banyak pesan ia hanya membaca nya.
sebenarnya ia ingin memberi tahu teman teman nya kalau dia berangkat ke Jakarta lebih awal namun ia urungkan niat nya.
"apakah suasana di Jakarta bakalan seru?" karina hanya menerka nerka di dalam pikiran nya.
akhirnya karina dan ganta memasuki pesawat yang akan lepas landas itu.
"selamat tinggal kota kelahiran gua" batin sedih karina.
sebenarnya dia ga ingin meninggal kan kotanya itu cuman ia harus mengikut bersama dengan ayahnya karna ia cuman memiliki ayah nya.
****
setelah perjalanan menaiki pesawat akhirnya ia mendarat di kota tujuan.
karin dan ayah nya menunggu supir menjemput mereka.
"nanti saat kamu masuk sma kamu tetap harus di antar jemput sama pak mamat."
"pak mamat? siapa pak mamat yah." tanya karin yang heran.
"pak mamat supir baru yang ayah kerjakan di rumah kita. rumah di Jakarta yang ayah beli cukup besar jadi ayah memperkerjakan art dan satpam."
"apa ga sebaiknya ayah menikah lagi aja? biar ayah ada yang mengurus" usul karina.
ganta hanya terdiam, ia tak menjawab nya karna hati ganta benar benar sudah terisi oleh almarhumah diana.