NovelToon NovelToon
Kaya Dengan Pohon Uang

Kaya Dengan Pohon Uang

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sistem
Popularitas:19.6k
Nilai: 5
Nama Author: less22

Amirul, yang dikira anak kandung ternyata hanyalah anak angkat yang tak sengaja tertukar pada saat bayi.

Setelah mengetahui jika ia anak angkat, Amirul di perlakukan dengan kasar oleh ibu angkat dan saudaranya yang lain. Apa lagi semenjak kepulangan Aris ke rumah, barang yang dulunya miliknya yang di beli oleh ibunya kini di rampas dan di ambil kembali.

Jadilah ia tinggal di rumah sama seperti pembantu, dan itu telah berlalu 2 tahun lalu.

Hingga akhirnya, Aris melakukan kesalahan, karena takut di salahka oleh ibunya, ia pun memfitnah Amirul dan Amirul pun di usir dari rumah.

Kini Amirul terluntang lantung pergi entah kemana, tempat tinggal orang tuanya dulu pun tidak ada yang mengenalinya juga, ia pun singgah di sebuah bangunan terbengkalai.

Di sana ada sebuah biji yang jatuh entah dari mana, karena kasihan, Amirul pun menanam di sampingnya, ia merasa ia dan biji itu senasib, tak di inginkan.

Tapi siapa sangka jika pohon itu tumbuh dalam semalam, dan hidupnya berubah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9

...⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️...

...happy reading...

...⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️...

Amirul mengangguk. Ia merasa harga itu cukup terjangkau, dan ia bisa membayarnya dengan uang dari pohon ajaibnya. “Baik, Pak. Saya ambil kamar ini,” katanya tanpa ragu.

Setelah membayar uang sewa untuk satu bulan pertama, Amirul langsung masuk ke kamarnya. Ia menutup pintu dan mengunci rapat-rapat, memastikan tidak ada yang bisa masuk tanpa seizinnya. Ia meletakkan pohon kecil itu di sudut ruangan, lalu membuka bajunya yang menutupinya.

Pohon itu tampak bersinar samar di bawah cahaya lampu kamar. Daun-daunnya yang hijau berkilauan, dan buah-buah uangnya masih tergantung rapi di setiap ranting. Amirul duduk di depan pohon itu, menatapnya dengan perasaan campur aduk. Pohon ini adalah harapan, tapi juga sebuah rahasia besar yang harus ia jaga dengan nyawanya.

“Apa yang harus aku lakukan sekarang?” gumamnya. Ia tahu bahwa pohon ini bisa mengubah hidupnya, tapi ia juga sadar bahwa kehadirannya membawa risiko besar. Jika orang lain mengetahuinya, mereka pasti akan mencoba mengambilnya, bahkan jika itu berarti membahayakan nyawanya.

Amirul memutuskan untuk membuat rencana. Ia akan menggunakan uang dari pohon itu dengan bijak, membayar sekolahnya, membeli kebutuhan sehari-hari, dan mungkin menyimpan sebagian untuk masa depan. Tapi ia juga harus berhati-hati, memastikan tidak ada yang mencurigai sumber uangnya.

...**********...

Keesokan paginya, sinar matahari yang menerobos celah tirai kamar membangunkan Amirul dari tidurnya. Ia mengucek matanya perlahan, lalu duduk di atas kasur tipisnya. Pandangannya langsung tertuju pada sudut kamar, tempat pohon uang kecilnya berdiri dengan anggun. Namun, kali ini, sesuatu tampak berbeda.

Mata Amirul membelalak. Pohon itu berbuah lagi, dan kali ini jauh lebih lebat dari sebelumnya. Uang-uang kertas dalam berbagai pecahan menggantung di setiap ranting, seperti daun yang tumbuh subur. Ia hampir tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Selamat pagi, biji kecilku," gumam Amirul sambil mendekati pohon itu. Ia berjongkok di depannya, matanya penuh rasa takjub. "Wah, hari ini kau berbuah lebih banyak lagi ya. Kau benar-benar luar biasa..." Ia mengulurkan tangannya, menyentuh salah satu lembar uang yang menggantung. Namun, saat hendak mengambilnya, ia tiba-tiba merasa ragu. "Ah, aku jadi nggak enak kalau harus ambil uangmu lebih banyak lagi," katanya pelan.

Pohon itu tampak diam, namun jika diperhatikan lebih saksama, daun-daunnya bergoyang pelan, seolah merespons ucapan Amirul. Namun, Amirul terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri untuk menyadarinya. Ia menarik tangannya kembali, menghela napas panjang.

"Tapi mau bagaimana lagi," lanjutnya dengan nada lirih. "Aku sangat membutuhkanmu. Aku harus bayar uang sekolah, beli makan, dan... aku nggak punya siapa-siapa lagi selain kamu." Suaranya terdengar berat, penuh dengan rasa bersalah yang ia coba tekan.

Setelah mengumpulkan keberanian, Amirul akhirnya mengambil beberapa lembar uang dari pohon itu, memastikan ia tidak memetik terlalu banyak. Ia memandang uang di tangannya sejenak, lalu menggenggamnya erat. "Maafkan aku, biji kecil. Aku janji akan menggunakan uang ini dengan bijak," katanya, seolah berbicara kepada makhluk hidup.

Amirul kemudian bergegas mandi. Kamar mandinya kecil dan sederhana, tapi cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Setelah selesai, ia mengenakan seragam sekolahnya yang sudah mulai kusam, tapi tetap ia jaga agar tetap rapi. Ia menatap dirinya di cermin kecil di atas wastafel, mencoba memberikan senyuman pada dirinya sendiri. "Kau bisa, Amirul. Hari ini harus lebih baik dari kemarin," katanya, mencoba menyemangati dirinya.

Sebelum pergi, ia kembali ke pohon uangnya. Dengan hati-hati, ia mengangkatnya dan memasukkannya ke dalam lemari kecil di sudut kamar. Ia menutupi pohon itu dengan beberapa baju bekas, memastikan tidak ada yang bisa melihatnya. "Pohon uang, aku pergi sekolah dulu ya. Kamu baik-baik di rumah, jangan ada yang lihat kamu," katanya sambil menutup pintu lemari dengan hati-hati.

Namun, sebelum ia meninggalkan kamar, ia merasa seperti mendengar suara samar, seperti bisikan yang lembut. Amirul berhenti sejenak, menoleh ke arah lemari. Tapi semuanya tampak normal. "Mungkin cuma angin," pikirnya, lalu mengabaikannya dan bergegas keluar.

Di perjalanan menuju sekolah, pikiran Amirul dipenuhi dengan berbagai rencana. Ia akan membayar uang sekolah yang tertunda, membeli buku pelajaran baru, dan mungkin menyisihkan sedikit uang untuk keperluan sehari-hari. Namun, di balik semua itu, ada rasa cemas yang terus menghantuinya. Bagaimana jika ada yang mengetahui tentang pohon uangnya? Bagaimana jika rahasia ini bocor?

Setibanya di sekolah, Amirul langsung menuju ruang tata usaha untuk membayar uang sekolahnya yang sudah lama tertunda. Petugas administrasi, seorang wanita paruh baya dengan kacamata tebal, menatapnya dengan tatapan heran. "Amirul? Kamu bayar uang sekolah?" tanyanya, seolah tak percaya.

"Iya, Bu," jawab Amirul sambil menyerahkan uangnya. "Maaf kalau saya terlambat."

Wanita itu mengangguk pelan, masih terlihat sedikit bingung. "Baiklah. Tapi pastikan kamu tidak terlambat lagi bulan depan, ya."

Amirul hanya tersenyum kecil, lalu pergi meninggalkan ruangan itu.

...⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️...

1
Ambu Rinddiany Thea
s aris mah stupid
Yuliana Tunru
kyk x aris blm.kapok ya lupa klo kepsek ssh ingatkan klo dia bikin gara2 dgn amirul maka di keluarkan mmg bkn amirul kali in btp raka seakan2 nantang trs smoga z besok2 pqs dia usil kepsek liat dan dijeluqrkn dr sekolah biar kqpok
less22: kita hajar nanti dia🤣
total 1 replies
Wega Luna
Raka tenang doa orang terdzolimi itu 100 % dikabulkan Tuhan doakan terus raka,si Aris dan keluarganya ini belum ketemu karmanya , nanti kalau dapat silahkan tertawalah raka🤣🤣🤣🤣🤣🤣
less22: yap betul tuh
total 1 replies
anie
kenapa part nya pendek2 ya thor?
Wega Luna
kayak nya di othor lagi pusing ngitung duitnya Amirul deh,,,,🤣🤣🤣🤣
less22: udah aku edit kok😭😭
total 1 replies
Wega Luna
Amirul adalah guru honorer disekolah.nah itu Thor ,
Wega Luna
Thor kenapa siamirul jadi guru honorer😅😅,
Wega Luna
bintang 5 buat Amirul
less22: tengkyuuuuuuuu love sekebon sawit orang
total 1 replies
Dewiendahsetiowati
ini othornya ngelindur atau gimana ya...masak Amirul sudah punya istri dan gurunpadahal kan Amirul masih sekolah
less22: udah di edit kok😭😭 maaf a🤧🤧
total 1 replies
Yuliana Tunru
thorrr..knp kok cerita x agak aneh dan tdk nyambung sih ..ada bqgiqn yg amurul sdh punya ank iatri jg jd guru apa itu hayalan amirul atw gmn kan dijempuy joko buat ke sekolah ..yg teliti ya thorrr 👍👍💪💪
less22: udah aku revisi 😭😭😭
total 3 replies
Baek chanhun
akhirnya gua menghalu juga gara2 lu rul.
thanks teh 💪💪💪
less22: jangan bangun🤣🤣
total 1 replies
Jeffie Firmansyah
bisa di setek gak pohon nya mau nanem buat dirumah.. 😄🤭😍
less22: hey hey😒😒
total 1 replies
Diah Susanti
tanahnya masih gersang tapi subur🤨🤨🤨🤨
less22: maksudnya kering karena tidak di siram air
total 1 replies
Wega Luna
berdoa rul biar dapat Dollar seperti yg di foto atas tuh🤣🤣🤣🤣, semoga author mengabulkan doa mu , siapa tahu besok tumbuh uang dengan mata uang Dollar USA, Yen Jepang, Yuan RRC, poundsterling, Rupee India, Dollar singapore.🤭🤭🤭
less22: udah kaya kok🤣🤣
total 3 replies
Wega Luna
Amirul ganteng mau GK sih aku jadikan menantu ku,aku punya anak perawan🤭🤭🤭🤭,di dunia ini kalo ada anak seperti mu langsung kujadikan anak mantu ku.🤭,gak papa yg Thor ngehalu dikit🤣🤣🤣
less22: menghalu aja sepuasnya🤣🤣
total 1 replies
Wega Luna
bener mending di berikan ke Joko daripada kosong
less22: iya kk🤧🤧
total 1 replies
Yuliana Tunru
bagus amirul toh rmh itu bakal kosong lbh baik buat joko dan ibu x mengurangi kesusahan mereka toh joko orang baik..
less22: benar, sama seperti otornya, baik hati dan tidak songong🤣🤣
total 1 replies
Andira Rahmawati
waduh..dikit amat...nga puas bacanya....mau ta tabung dulu dehh..yg byk biar nanti puas bacanya
less22: tengkyu mama
total 5 replies
we
gitu dong Amirul bersedekah 👍
less22: iya iya😒😒
total 1 replies
Yuliana Tunru
rmh lama x kasihkan joko z biar tak rusak sedwkah s2kalian toh seh ada yg baru beaar jg
less22: nah bener nih 🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!