NovelToon NovelToon
VANIA (GHOST STORIES)

VANIA (GHOST STORIES)

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Kumpulan Cerita Horror / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: poppy susan

Vania dan Basir terpaksa harus meninggalkan kampung tempat mereka dilahirkan dan dibesarkan. Kampung itu sudah tidak beres, bahkan hal-hal aneh sudah mulai terlihat.

Basir pun mengajak adiknya untuk pindah ke kota dan menjalankan kehidupan baru di kota. Tapi, siapa sangka justru itu awal dari perjalanan mereka. Terlahir dengan keistimewaan masing-masing, Vania dan Basir harus menghadapi berbagai macam arwah gentayangan yang meminta tolong kepada mereka.

Akankah Vania dan Basir bisa menolong para arwah penasaran itu? Lantas, ada keistimewaan apa, sehingga membuat para makhluk astral sangat menyukai Vania?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 7 Misteri Kematian Fitri Part III

Akhirnya Basir pun mengikuti kemauan adiknya untuk bicara kepada pemilik kontrakan. Keduanya mendatangi rumah Nenden dan memberitahukan tujuan mereka datang. Nenden sempat kaget dan tidak percaya tapi dia juga merasa penasaran dan menyetujui membuka kontrakan Doni.

***

Flash back on....

1 bulan yang lalu....

Fitri baru saja pulang kerja, dia waktu itu bekerja di sebuah pabrik dan di pabrik itu terdapat mes untuk para karyawan. Menjelang maghrib, dia memutuskan untuk menemui pacarnya Doni di kontrakannya. Fitri tahu jika Doni baru saja pulang kerja dan dia pun berangkat menggunakan ojeg online.

Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya Fitri pun sampai di kontrakan Doni. Wajah Fitri terlihat tidak bersahabat, entah apa yang terjadi. Hingga dia pun mengetuk pintu kontrakan Doni dan Doni pun segera membukanya dan membiarkan Fitri masuk.

"Don, mana Ponsel yang aku minta itu? aku sudah menunggu kamu lama loh, kamu 'kan sudah janji," kesal Fitri.

"Sayang, ponsel itu mahal dan uang aku belum cukup untuk membelinya. Sabar ya, tunggu dua sampai tiga bulan lagi mungkin aku bisa membelikan ponsel yang kamu inginkan itu," sahut Doni lembut.

Doni berusaha meraih tangan Fitri tapi Fitri menepis tangan Doni dengan kasar. "Selalu saja begitu jawaban kamu. Ini sudah dua bulan aku nunggu, minggu depan pabrik tempat aku kerja akan mengadakan piknik untuk karyawan dan aku ingin ponsel itu sudah ada sebelum aku berangkat piknik," keukeuh Fitri.

Doni mengusap wajahnya dengan kasar. "Ya, Allah sayang itu tidak mungkin." Doni masih berusaha bersikap sabar menghadapi pacarnya itu.

"Kamu benar-benar pacar tidak berguna, teman-teman aku punya pacar semuanya royal mau apa pun mereka langsung dibelikan oleh pacarnya tapi kamu gak pernah mau nurutin kemauan aku!" bentak Fitri.

"Ya, Allah selama ini aku berusaha membahagiakan kamu, Fitri. Perasaan kamu mau baju atau pun tas selalu aku turuti walaupun pada akhirnya aku harus nunggak bayar kontrakan. Kamu juga tahu 'kan aku kerja hanya sebagai buruh pabrik dan kamu juga tahu, berapa gaji karyawan pabrik mana aku juga harus ngirim uang kepada ibu aku di kampung," sahut Doni mencoba menjelaskan kepada Fitri.

"Bodo amat, pokoknya minggu depan kamu harus belikan aku ponsel," ucap Fitri tegas.

Fitri pun langsung pergi dari kontrakan Doni, bahkan tawaran Doni untuk mengantarkannya pun Fitri tolak. Doni hanya bisa duduk di lantai, sembari menjambak rambutnya sendiri. Sungguh Doni sangat frustasi menghadapi sikap Fitri padahal selama ini Doni sudah berusaha membelikan apa pun yang Fitri mau walaupun dia harus bekerja keras dan mengambil lembur setiap akhir pekan.

Doni sangat mencintai Fitri, selama ini Fitri banyak sekali menuntut ingin ini dan ingin itu. Fitri tidak pernah memikirkan bagaimana Doni dapat uang untuk memenuhi permintaan dirinya. Doni adalah laki-laki yang baik, bahkan selama pacaran dengan Fitri tidak ada niat sedikit pun untuk dia selingkuh.

"Aku harus cari uang ke mana lagi?" gumam Doni.

***

Waktu pun berjalan dengan sangat cepat, semenjak kedatangan Fitri ke kontrakannya Doni mengambil pekerjaan paruh waktu. Dia benar-benar berusaha mencari uang untuk membeli ponsel yang diinginkan oleh pacarnya. Saat ini adalah hari jum'at, menjelang malam Doni baru saja pulang dengan kondisi basah kuyup karena hujan.

Pada saat Doni membuka pintu, ternyata Fitri sudah menunggu di dalam. Doni memang selalu menyimpan kunci kontrakannya di bawah pot bunga dan Fitri tahu itu. Doni masuk dengan wajah lelahnya, tapi Fitri langsung berdiri dan mengulurkan tangannya.

"Mana uangnya? kamu sudah dapat 'kan? soalnya besok aku mau pergi piknik," pinta Fitri dengan tidak ada belas kasihan.

"Sayang, aku baru pulang kerja loh mana kehujanan, capek, bisa tidak kamu sabar," sahut Doni dengan berusaha menahan kesalnya.

Doni pun membuka jas hujan yang melekat di tubuhnya, tapi Fitri tidak henti-hentinya bicara dengan umpatan-umpatan yang tidak pantas. Doni masih diam, dia tidak mendengarkan ocehan Fitri. Dia pun hendak masuk ke dalam kamar mandi tapi sebuah ucapan tajam menusuk hati Doni.

"Dasar pacar tidak berguna, miskin, baru pacaran saja kamu sudah tidak sanggup memberikan apa yang aku mau, apalagi kalau sudah menikah nanti bisa-bisa aku bakalan hidup melarat. Kalau kamu tidak bisa membelikan aku ponsel, kita putus saja aku mau cari laki-laki kaya yang bisa memenuhi semua kebutuhan aku!" bentak Fitri.

Doni mengepalkan kedua tangannya bahkan kuku-kukunya terlihat memutih. Selama ini dia sudah berusaha sabar tapi semakin hari, Fitri semakin menginjak-injak harga dirinya. Tiba-tiba dia melihat sebuah pisau dapur yang tergeletak di atas meja, munculah bisikan-bisikan setan.

Secepat kilat, Doni mengambil pisau itu lalu men***k Fitri berulang kali sampai Fitri tewas di tempat. Darah mengalir di lantai kontrakan, teriakan Fitri tidak terdengar karena saat itu kondisi sedang hujan deras disertai petir. Doni terdiam mematung melihat pacarnya sudah tewas bersimbah darah di hadapannya.

"Astaga, apa yang sudah aku lakukan?" gumam Doni dengan bibir yang bergetar.

Cukup lama Doni berdiam memandangi jasad Fitri. "Tidak, aku tidak boleh ketahuan. Tidak boleh ada yang tahu dengan kejadian ini," gumam Doni ketakutan.

Akhirnya Doni pun menyeret jasad Fitri ke kamar mandi. Di dalam sana, Doni memotong tubuh Fitri menjadi bagian-bagian kecil. Doni sudah dirasuki setan, dengan deraian air mata dia memotong-motong tubuh Fitri. Setelah itu dia mengambil karung dan memasukan potongan kepala, kaki, dan tangan dalam satu karung.

"Maafkan aku, Fitri," gumam Doni.

Sedangkan daging tubuhnya dia masukan ke dalam kresek hitam lalu dia masukan ke dalam freezer kulkas yang ada di dalam kontrakannya. Kulkas itu dulu dia beli dari hasil gaji pertamanya karena Fitri ingin punya kulkas. Dikarenakan di mes tempat kerja Fitri tempatnya sempit, maka kulkas itu disimpan di kontrakan Doni.

Setelah selesai Doni membersihkan kamar kontrakannya yang penuh dengan darah itu. Di luar hujan masih lebat tapi suara petir sudah tidak ada. Doni kembali memakai jas hujan dan membawa karung yang berisi kepala, kaki, dan tangan Fitri.

"Aku harus selesaikan malam ini juga," gumam Doni dengan wajah yang ketakutan.

Doni melajukan motornya ke daerah sepi dan terdapat hutan di sana. Hujan menjadi saksi akan kekejaman Doni dalam menghabisi nyawa Fitri. Sesampainya di tepi jurang, dia pun menghentikan motornya, tiba-tiba terdengar isakan kecil yang membuat Doni kaget.

"Maafkan aku, Fitri," gumam Doni kembali.

Tanpa ragu-ragu, Doni pun melempar karung itu ke dalam jurang. Napas Doni terengah-engah, rasa takut, sedih, dan bersalah menjadi satu.

"KAMU JAHAT, DONI."

Doni benar-benar kaget, dia pun cepat-cepat naik ke atas motornya dan segera pulang menuju kontrakannya. Sesampainya di kontrakan, Doni segera membersihkan tubuhnya dan mengganti baju. Malam itu Doni sama sekali tidak bisa tidur, hatinya gelisah penuh dengan ketakutan.

Flash back off....

1
Cindy
lanjut kak
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
waduh kenapa gak jadi nolong jelas2 ngeliat kok tadi kok malah bengong aja sih
ꪶꫝNOVI HI
kasian sri
Naysila mom's arga
semakin mencurigakan si tarno,, semoga sri baik2 aja
ꪶꫝNOVI HI
jahat juga pak tarno segera kabur sri
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
pasti di jadikan tumbal sama Tarno ini ...wah Sri kamu harus cepat pergi dari rumah itu
KC~
berarti keluarga marni gak tau dong klo marni udah meninggal
KC~
eh jangan bilang marni di jadiin daging bakso nya lagi 😱😱
Naysila mom's arga
teka taki tarno msh panjang kyk nya
ꪶꫝNOVI HI
wah ada apa dengan buk marni, akang basir jahara bilang vanessa setan 😩
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
duh jangan2 jadi tumbal si Tarno itu 😄
KC~
mungkin penglarisnya beda kali makanya vania gak bisa lihat
KC~
sri awas loh nanti kamu jadi korban berikutnya
KC~
kelakuan vanessa meningatkanku pada Bee 🤣🤣🤣
KC~
kayaknya si marni dijadiin tumbal deh
Naysila mom's arga
akankah si Marni di jadiin tumbal 🤣🤣🤣🤣
KC~
hantu di rumah vania pada depresot mikirin gimana lagi caranya nakut²tin kang basir dan vania 🤣🤣🤣
KC~
jualannya pake penglaris nih ....
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
kan setan nya gak ada harga dirinya kalo sama Basir dan Vania mah 🤣

jangan2 pake penglaris tuh baso bisa rame banget
ꪶꫝNOVI HI
bakso nya bener bener enak atau pake penglaris 🧐🧐
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!