NovelToon NovelToon
Suamiku Dosen Mesum

Suamiku Dosen Mesum

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Dosen / Cintamanis / Balas Dendam / One Night Stand / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:167k
Nilai: 5
Nama Author: santi.santi

Bagaikan senjata makan Tuan, niat hati ingin balas dendam pada orang yang membullynya saat SMA, Lolita justru masuk ke dalam jebakannya sendiri.

Lolita akhirnya harus menikah dengan kekasih
dari musuh bebuyutannya itu, yang tak lain adalah Dosen killer di kampusnya sendiri.

Tapi hal yang tak diduga Lolita, ternyata Dosen yang terkenal killer di kampus itu justru menunjukkan sisi berbeda setelah menikah dengan Lolita, yaitu otak mesum yang tak tertolong lagi.

"Tapi kamu puas kan?" ~ Wira ~

"Apanya yang puas? Punya Bapak kaya jamur enoki!! Kecil, panjang dan lembek!!" ~ Lolita ~

Bagaimana hari-hari Lolita yang harus menghadapi otak mesum suaminya?
Bagaimana juga nasib pernikahan mereka di saat benih-benih cinta mulai tumbuh namun, namun rahasia Lolita justru terbongkar jika dia yang menjebak suaminya sendiri?
Akankah balas dendam Lolita berhasil atau justru menjadi boomerang untuk dirinya sendiri dan menjadikan hubungannya dengan Wira hancur berantakan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pernikahan

Lolita semakin takut saat ini, Maminya sudah membawa orang untuk merias dirinya. Tapi Excel belum juga datang. Padahal hanya Excel yang menjadi harapannya saat ini.

"Mereka sudah datang, apa sudah selesai?" Lia datang lagi ke kamar Lolita.

"Sebentar lagi siap Bu!" Jawab MUA dadakan itu.

"Kamu cantik sekali Ta" Puji Lia yang hanya ditanggapi senyum terpaksa dari Lolita. Meski dia kecewa karena putrinya menikah dengan keadaan seperti itu, namun dia tetap melihat Lolita sebagai putri kesayangannya yang akan menikah.

Lolita juga memang terlihat begitu cantik dengan kebaya putih yang MUA tadi bawakan. Semua memang serba dadakan, jadi Lia meminta pada MUA yang ia sewa untuk membawakan kebaya untuk Lolita.

Meski ini hanya menikah secara siri terlebih dahulu, tapi tetap saja itu adalah momen yang berharga bagi Lolita. Sudah seharusnya Lolita tampil dengan cantik.

Tentunya untuk pernikahan yang sah secara Nagara, nanti Lia akan mempersiapkannya sebaik mungkin untuk putrinya.

"Ayo turun!" Lia mengulurkan tangan pada putrinya untuk membawanya turun menemui Wira.

"Iya Ma" Lolita terpaksa mengikuti keinginan Maminya, dia meraih tangan Maminya itu. Namun satu tangannya ia gunakan untuk menghubungi Excel secara diam-diam tanpa Lia sadari.

Lolita sudah sampai tangga, dia mulai menuruni anak tangga satu per satu, tapi panggilannya pada Excel tak mendapat jawaban sama sekali. Lolita tak menyerah, dia mencobanya lagi.

"Jangan main hape terus, sini kasih Mami!" Lia langsung merebutnya dari Lolita.

"Tapi Mi.." Lolita terkejut karena Maminya merebutnya dengan dengan cepat.

"Lihat itu di bawah sudah ditunggu!"

Lolita langsung melihat ke bawah, dan benar saja, disana sudah ada Wira, dosen killernya, dua pasang paruh baya seusia Mami dan Papi Lolita yang ia yakini sebagai orang tua Wira, dan ada beberapa orang yang tidak Lolita kenal.

"Maaf menunggu lama" Ucap Lia pada calon besannya.

"Tidak papa Lia, kalau yang akan jadi menantuku secantik ini, menunggu lama pun tak masalah"

Lolita langsung menoleh ke arah Maminya karena wanita paruh baya yang harus saja menjawab ucapan Maminya terlihat begitu akrab tanpa rasa canggung layaknya calon besan yang baru saja bertemu untuk pertama kalinya.

"Kamu tau Ta, ternyata orang tua calon suami mu ini adalah teman kuliah Mami dan Papi. Jadi kami ternyata saling kenal!"

Lolita tak bersuara, tapi dia langsung melotot mendengar ucapan Maminya. Benar-benar bencana kalau seperti itu. Tentu saja kedua orang tuanya akan semakin mendesaknya menikah dengan Wira tanpa bisa digagalkan lagi.

Kini tatapan Lolita tertuju pada Wira. Dia baru menatap pria saat ini sejak tadi. Wira terlihat begitu gagah dengan jas yang melekat pada tubuhnya. Jujur saja, Wira memang tampan meski wajahnya penuh dengan lebam, namun pria itu tak menggetarkan hati Lolita sama sekali.

"Kita mulai saja acaranya!" Ucap Indra karena pemuka agamanya juga sudah ada di sana yang akan menikahkan Lolita dan Wira.

"Sebentar Pi, boleh Tata bicara sama Pak Wira sebentar?"

Semua orang langsung menatap Lolita, tapi Adi, Ayah dari Wira kemudian bersuara.

"Biarkan mereka bicara dulu!"

"Baiklah!" Indra akhirnya mengalah.

Lolita langsung berjalan ke belakang menuju taman, yang diikuti Wira di belakangnya.

"Mau bicara apa?" Tanya Wira pada Lolita yang berdiri membelakanginya.

"Kenapa Pak Wira tetap datang ke sini? Kenapa Pak Wira tidak mencoba untuk membatalkan pernikahan ini?"

"Saya laki-laki yang bertanggung jawab!" Jawab Wira dengan Wajah datar yang menyebalkan bagi Lolita itu.

"Tapi kan Pak Wira sudah punya calon istri. Pak Wira sudah sangat dewasa, Pak Wira bisa saja kawin lari sama Gina untuk menghindari semua ini!" Kesal Lolita namun dengan suara tertahan agar orang-orang di dalam sana tak mendengar suaranya.

"Saya sudah mengakhiri hubungan saya sama Gina!"

"Apa Pak?!!!" Lolita tak menyangka jika Wira bisa mengambil keputusan secepat itu.

"Saya memilih bertanggung jawab dan menikahi kamu. Meski kamu menolak, saya akan tetap menikahi kamu. Saya tidak ingin lari dari tanggung jawab, gimana kalau nanti kamu hamil anak saya? Kamu mau hamil tanpa suami? Dihina sana sini dan dianggap wanita tidak benar?"

Kali ini Lolita hanya diam, dia tentu tidak mau. Dia juga tidak membayangkan akan hamil di kuar nikah. Selain memikirkan apa yang baru saja Wira katakan, dia juga tidak mau membuat kedua orang tuanya malu.

"Tapi masih ada cara lain Pak. Saya sudah menghubungi Excel. Dia bersedia meyakinkan Papi dan Mami agar kita tidak jadi menikah Pak. Sebentar lagi Excel pasti datang. Pak Wira juga nggak usah khawatir kalau saya hamil, Excel pasti mau menerima anak Pak Wira kok!"

Wira terlihat membuang nafasnya dengan kasar, seolah dia benar-benar lelah saat ini dengan keras kepalanya Lolita. Wanita di depannya itu sangat sulit untuk di bujuk.

"Kamu yakin pacar kamu itu masih mau menerima kamu walau pun kamu sudah tidak suci lagi? Yakin dia akan mencintai kamu degan tulus setelah kesucian kamu saya ambil?" Cecar Wira.

"Saya yakin Pak!" Jawab Lolita tanpa ragu.

"Jangan naif kamu Lolita! Tidak semua orang bisa menerima kekurangan seorang wanita apalagi bukan dia yang mengambil madunya. Kalian masih sangat muda, bisa saja pacar kamu itu mencari wanita lain di belakang kamu!"

"Pak Wira jangan asal bicara! Excel tidak seperti itu!!!" Lolita hampir saja kelepasan mengeluarkan suaranya dengan keras pada Wira.

"Ya sudah kita buktikan saja. Kita tunggu sampai pacar yang kamu banggakan itu datang. Kita tunggu sebentar lagi, kalau dia tidak datang, kamu tidak bisa menolak lagi!"

"Dia pasti datang!" Lolita masih percaya kalau Excel pasti akan datang untuknya.

Wira tersenyum miring melihat kegigihan Lolita untuk mempertahankan hubungannya dengan Excel. Wanita memang susah kalau sudah berhubungan dengan cinta. Pasti mereka akan terlihat begitu naif. Apa yang terlihat di depan mata pasti kalah dengan apa apa yang diyakininya.

"Apa kalian sudah selesai bicara?" Indra menghampiri putrinya.

"Sebentar lagi Pi"

"Kalian bisa bicara sepuasnya setelah menikah nanti! Jangan buat Papi semakin malu karena kamu berusaha menundanya Lolita!!"

Nyali Lolita menciut, kalau Papinya sudah memanggilnya seperti itu, berarti Papinya sudah sangat marah saat ini.

"I-iya Pi" Lolita akhirnya menurut. Dia kembali ke ruang tamu bersama Wira.

Saat ini Lolita hanya pasrah, dia berharap Excel akan segera datang untuk membatalkan pernikahannya dengan Wira. Tapi pria yang ia cintai itu tak kunjung datang, padahal sudah lebih dari dua jam lalu Lolita menghubungi Excel dan harusnya pria itu sudah sampai.

Acara sudah mau di mulai, Lolita duduk pasrah di samping Maminya. Sementara Wira duduk di hadapan dengan Indra sambil menjabat tangan Indra. Juga pemuka Agama di samping Indra.

"Saudara Wiranata Pratama, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan putri kandung saya, Lolita Azalea dengan mas kawin berupa emas seberat lima puluh gram di bayar TUNAI!"

1
Ningsih Nengnong
menarikk pollll
Yuki Kim
menqrik
Chacha
maminya loli or bu dosen yg naksir berat sama pak wiro yg dtang ya ??
Chacha
cie cie cie...asyikkk nich...psti hukumannya yg enak" dehhh...soalnya kan sekarang ush jdi pasutri 😂😂
Nar Sih
masih menyimak kak☺️
Nar Sih
hadir kak
Esther Lestari
Jangan hanya Wira yg dipukul Rey....kasih pelajaran juga buat Gina tuh, biar dia gak kegatelan gitu sama suami orang.
Ya meskipun Wira dan Lolita nikah karena insiden, bukan berarti Gina bisa bersikap seenaknya gitu sama Wira, masih menganggap Wira kekasihnya
Cahaya
lanjut
SasSya
Dara kunci dr rahasia Lolita yg menjebak Wira
klo yg menjebak Lolita blm ketemu clue 😌
Cindy
lanjut kak
Herman Lim
kapok u Wira ga bs tegas sama ani² modelan gina
Rani R.i
emang sudah biasa,,coba gk ada reyhan pasti wira gk bakalan ngedorong tuu si kunty dari pangkuan nya...giliran sudah begini baru deh bilang salah paham
Rani R.i
emang sudah biasa,,coba gk ada reyhan pasti wira gk bakalan ngedorong tuu si kunty dari pangkuan nya...giliran sudah begini baru deh bilang salah paham
Yuki Kim
haadduuuuhh
Cahaya
usah kalo uda ult bulu mah
suryani duriah
makanya jd cowok harus tegas nah kena bogem abang ipar khan🤭😄😄
Bunda Idza
siip suka cara bang Rey....biar Wira bisa tegas juga
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
😅😅😅😅
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
iya rata² bilangnya lagi PMS ketika lagi haid itu...
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐: iya..
total 2 replies
Ari Atik
salah faham kan...

pasti gina sengaja,biar terjadi perselisihan....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!