Vania gadis yang cantik nan baik hati, istri dari Jonathan Cristian Grisworld, tapi entah apa penyebab nya Vania berubah menjadi wanita gila, tetapi hal itu tidak mengurangi cinta Jonathan kepada nya,.
hingga suatu malam yang sunyi Vania melompat ke dalam kolam renang tanpa sadar dan hal itu membuat jiwa nya mati dan dan di gantikan oleh jiwa lain yang masuk kedalam raga nya. dan mulai dari situlah balas dendam di mulai, jiwa baru yang menghuni raga Vania bukan lah sosok yang lemah dan mudah di tindas.
siapakah sosok pemilik Jiwa itu ?
dan siapa yang membuat Vania asli berubah menjadi wanita gila ?
yang penasaran dengan kisah nya kkyyuuukkk mampir ya guysss, aku menunggu kalian. 🤗 jangan lupa Like, Comen dan Vote semoga kalian suka 🙏🤗
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Muntah Darah
.
.
Vania yang hanya berpura-pura memejamkan mata nya itu merasa canggung saat Jonathan terus memperhatikan nya
" kenapa dia terus memperhatikan ku seperti itu " ucap nya dalam hati
perlahan Jonathan mengelus rambut Vania, ia merasa rambut panjang istrinya itu sudah tidak kusut lagi rambut itu lembut dan wangi
Vania yang merasakan elusan Jonathan yang lembut di kepala nya itu jantung nya berdetak tidak karuan, sebagai seorang Selina di kehidupan sebelum nya ia tidak pernah sedekat ini dengan seorang pria bahkan jatuh cinta pun ia tidak pernah walaupun ia berada di kerumunan para pria .
" apa yang dia lakukan..... " Ucap nya lagi dalam hati
" Vani.... bukalah matamu sayang sampai kapan kamu tertidur seperti ini hhhmmmm " ucap Jonathan lembut, ia sengaja ingin memancing istrinya itu supaya ingin membuka mata nya dan mengatakan kepada nya jika ia sudah sadar dari koma nya
Vania atau jiwa Selina yang ada di dalam tubuh Vania ini merasa perutnya bergejolak tidak karuan rasanya ia ingin muntah sepertinya obat yang ia minum sudah bereaksi dan bersiap akan mengeluarkan racun lewat mulut nya.
Jonathan yang menyadari wajah istrinya itu yang tiba-tiba pucat mengerutkan alis nya, Vania sudah tidak menahannya lagi tanpa berkata ia langsung bangkit dari ranjang nya lalu berlari masuk kedalam kamar mandi.
Jonathan tersenyum tipis melihatnya akhir nya ia tau sekarang Vania tidak lah benar-benar koma. dan entah apa alasan istri nya itu yang berpura-pura koma.
Hooeekkk hooeekkk
Vania memuntahkan racun yang ada di dalam tubuh nya itu wastafel yang tadinya berwarna putih kini sudah berubah menjadi merah bercampur hitam begitu pun juga dengan lantai kamar mandi.
Jonathan datang menghampiri nya dan betapa kaget nya pria itu saat melihat kamar mandi yang penuh dengan darah. ia melihat istri yang saat ini sudah terduduk dengan lemas di atas lantai dengan pakaian yang sudah berlumuran dengan darah.
Jonathan segera menghampiri nya tanpa rasa jijik sedikit pun dan meraih tubuh lemas Vania.
" apa yang terjadi " tanya Jonathan yang terlihat sangat khawatir
" masukkan aku kedalam bathtub " ucap Vania dengan lemas
tanpa bertanya lagi Jonathan menggendong tubuh kurus istri nya dan memasukkan nya kedalam bathtub
" pegi lah dan kunci pintu nya jangan biarkan siapapun masuk... " ucap Vania lemas tanpa membuka mata nya ia menyalakan keran air panas dan kembali mengisi bathtub yang kosong itu
" apa yang kamu lakukan " kaget Jonathan mematikan keran air panas itu
" pergilah dan lakukan apa yang aku pinta aku mohon " rasanya Vania ingin sekali memukul kepala Jonathan yang mematikan keran air panas .
tetapi Jonathan tidak bergerak dari tempat nya ia ingin menggendong tubuh Vania dan membawa nya keluar dari kamar mandi, dengan tenaga yang masih tersisa Vania menepis tangan Jonathan dengan kasar.
" aku mohon Jo... pergi lah dan kunci pintu nya jangan biarkan siapapun masuk, " dengan wajah lemas nya Vania mulai terlihat kesal melihat suami dari pemilik tubuh ini
Jonathan menghembuskan nafas nya dengan kasar lalu ia melangkah dengan sangat buru-buru keluar dari kamar mandi, Vania kembali menyalakan keran perlahan air panas yang mengeluarkan uap itu keluar dari keran mengguyur tubuh kurus dan lemah nya.
" panas.... tapi hanya dengan cara inilah yang bisa aku lakukan.... dan perlahan semua racun itu akan keluar " gumam nya dengan lemah
Jonathan kembali masuk dengan wajah khawatir nya, ia menghampiri istri nya yang berada di dalam bathtub dengan air panas yang mengeluarkan uap merendam tubuh kurus nan lemah nya
" apa yang kamu lakukan " katanya Jonathan ingin mengangkat tubuh istri nya dari dalam bathtub itu
" biarkan aku berendam Jo... hanya cara inilah yang bisa aku lakukan sekarang " ucap Vania yang tau jika Jonathan ingin menggendong tubuh lemah nya keluar dari bathtub itu
Jonathan menarik tangan dan menatap bingung istri " sebenarnya apa yang terjadi... apa yang tidak aku ketahu ih " tanya Jonathan seraya duduk di pinggir bathtub lalu mengelus rambut panjang Vania.
" racun " ucap Vania setelah nya ia kehilangan kesadaran nya, Jonathan semakin panik di baut nya tanpa berkata ia mengangkat tubuh Vania yang kulit nya sudah sangat memerah itu akibat berada di dalam air panas cukup lama.
Jonathan Membaringkan tubuh lemah Vania di atas ranjang dengan pakaian yang masih basah.
" racun... apa maksud nya " Jonathan bertanya-tanya kepada diri nya sendiri ia tidak mengerti apa yang di katakan istri nya barusan
Jonathan tidak mungkin membiarkan Vania terus memakai pakaian nya yang sudah basah itu takut istri nya masuk angin.
Jonathan melangkah ke arah pintu dan membuka pintu itu dengan perlahan.
" kamu masuk lah " ucap Jonathan kepada Yuna tanpa berkata Yuna segera masuk ke dalam kamar sang Nyonya
Iren yang melihat nya juga ingin ikut masuk tetapi di hentikan oleh Jonathan
" sebaik nya bibi di sini saja " ucap Jonathan tanpa menunggu perkataan dari Iren pria itu langsung menutup pintu kamar Vania dan kembali mengunci nya
Iren diam di depan pintu sedangkan Leon terus memperhatikan nya rasanya pria itu ingin segera pergi sekarang ia sudah pusing mendengar Iren terus berbicara tak masuk akal menurut nya.
" Jo... buka pintu nya bibi juga mau masuk " teriak Iren terus mengetuk pintu itu
" sebaik nya anda pergi... sepertinya tuan Jonathan tidak ingin anda mengganggunya " ucap Leon
Iren menatap tajam pria itu sedangkan Leon hanya berdiri dengan santai seraya melipat kedua tangan nya di depan dadah.
" siapa kamu....? berani sekali kamu melarang ku untuk menganggu nya asal kamu tau sebenar lagi aku lah yang akan menggantikan posisi wanita gila itu di dalam hidup Jonathan " Iren menunjuk nunjuk wajah Leon dengan wajah yang marah
Leon kembali menilai Iren dari ujung kaki sampai ujung rambut rasanya saat ini ia ingin sekali tertawa melihatnya
" seperti nya anda butuh dokter jiwa,.... " ucap Leon santai
" kamu mengataiku gila " marah Iren , Leon hanya mengangkat kedua bahu nya saja ia tidak ingin membalas nya lagi karena jika perkataan Iren terus di balas maka ia sendiri lah yang akan pusing nanti nya .
Iren melangkah pergi seraya menghentakkan kaki nya di lantai Marmer dan terus mengomel tidak terimah jika Leon mengatai diri nya gila
" dasar wanita gila.... percaya diri sekali dia mana mau tuan Jonathan sama dia... di luar sana banyak wanita cantik dan mudah yang mengantri ingin menjadi istri nya tuan tetapi tuan menolaknya karena tidak ada yang bisa mengalahkan kecantikan dan ketulusan yang nyonya Vania punya " ucap Leon menggelengkan kepalanya tak habis fikir dengan Iren yang terlalu percaya diri.
.
.
.