NovelToon NovelToon
Jodoh Wasiat Mami

Jodoh Wasiat Mami

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Naira_W

Aldena Faradila tak menyangka akhirnya harus kembali ke tempat yang paling dihindarinya selama lima tahun ini. Dena harus kembali karena saudara kembarnya yang jatuh sakit dan juga wasiat dari Vania, almarhum ibunya.
Kembalinya Dena ke rumah almarhum maminya membuat keluarga papinya tak suka dan mencoba mengusirnya kembali.
Sayangnya, Dena lima tahun yang lalu sudah berubah dan kini bersiap membalaskan dendam dan sakit hatinya.
Rupanya semua tak berjalan semulus apa yang direncanakan oleh Dena. Dia harus menikah sebelum usianya dua puluh lima tahun dengan lelaki yang sudah dipilihkan oleh almarhum maminya.
Apakah Dena bersedia menikah dengan Gara, atau lebih memilih kehilangan harta warisannya? Lalu bagaimana jika ternyata Dena masih belum bisa melupakan masa lalunya yang ternyata keponakan dari Gara?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naira_W, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akan Bertemu

Dena melipat mukena yang tadi dikenakannya. Dia baru saja selesai menunaikan kewajibannya.

Dulu Dena tak pernah melakukannya. Jangankan sholat, Dena bahkan hanya menghapal tiga surah pendek. Itupun masih putus-putus dan belum lancar.

Sejak lima tahun lalu, Tante Dita mulai mengajarinya mengenal lebih dekat sang pencipta.

Dena bahkan menangis pilu, saat mengingat kuburan mamanya yang gelap karena anak-anaknya tak pernah mendoakannya.

Gadis yang sebentar lagi akan berusia dua puluh lima tahun itu pun mulai belajar mengaji dan sholat. Hanya saja hingga saat ini, Dena belum tergerak untuk menutup auratnya dengan hijab.

Salah satu alasannya adalah karena dia belum membalaskan sakit hatinya pada Kana dan Asta... Juga Evan, mantan kekasihnya.

Setelah minggu lalu, target pembalasan dendamnya pun bertambah satu, yaitu papinya.

Dena mengetuk-ngetuk dagunya dan berpikir apakah dia sudah bisa memulai rencananya.

Dia sebenarnya sudah tak sabar ingin menghancurkan wajah para penghianat itu. Tapi masih ditahannya karena permintaan om Albert yang menyuruhnya menunggu.

"Ah.... Tapi sedikit main-main om Albert pasti bakal kasih ijin." ucap Dena dengan semangat.

Dia pun mengambil ponselnya untuk segera menghubungi pamannya.

Assalamualaikum, sayang.

Suara lembut wanita yang sudah dua puluh tahun menjadi istri pamannya terdengar begitu menyejukkan hati Dena.

Waalaikumsalam, Tante.

Ya, sayang. Kamu ada perlu sama om ya. Tapi sekarang om kamu lagi di kamar mandi.

"Ya udah nggak apa-apa, Tante. Aku juga kangen pengen ngobrol sama Tante." ucap Dena manja.

"He..he...he... Kamu itu kalau kangen ya pulang ke sini. Ngapain juga tinggal di sana. Cuma merusak mental kamu saja." omelan Tantenya masih sama seperti saat dia memutuskan untuk kembali ke rumah ini.

"Tambah lagi, Tan. merusak pandangan mataku." ucap Dena yang mengingat beberapa ruangan yang diubah seenaknya oleh Kana.

Belum lagi foto pernikahan Evan dan Asta yang tergantung di dinding ruang tamu. Rasanya ingin Dena hancurkan berikut orangnya.

Mereka pun berbincang hingga ponsel om Albert berpindah pada sang pemilik.

Dena pun mengutarakan niatnya pada Albert.

"Nggak masalah kalau kamu mau sedikit memberi mereka pelajaran pada mereka. Seperti kata Roland. Rumah itu milik kamu dan Dana, jadi mau kamu hancurkan pun mereka tak punya hak untuk protes."

Ucapan om Albert pun membuat Dena tersenyum. Di otaknya kini sudah menari-nari rangakaian awal pembalasan untuk para benalu di rumahnya.

"Tunggu orang yang om kirim itu datang baru bertindak. Dan jangan sampai kamu terluka." kata Albert sebelum mengakhiri percakapan.

Dena menatap ke arah jendela dimana cahaya mentari pagi mulai terlihat.

Dena beranjak dari ranjang dan membuka pintu balkon kamarnya. Menghirup udara segar dengan dalam.

Dulu jangankan bangun subuh, bangun pukul enam pagi saja dia jarang.

Bik Yun selalu kerepotan membantunya bersiap ke sekolah jika di pagi hari karena kesiangan.

Dena tersenyum kecut ketika mengingat bagaimana riwehnya dulu jika di pagi hari.

Hari ini dia akan memulai pembalasan pada orang-orang tak tau malu itu.

Dia sudah harus menunjukkan posisinya, siapa dia di rumah ini. Dua hari lagi dia harus bertemu dengan orang yang akan menjadi suaminya.

Om Roland sudah mengatur semuanya sesuai dengan wasiat almarhum maminya. Dia tak bisa menolak permintaan wanita yang sudah melahirkannya.

Dan sampai hari ini dia belum tau siapa lelaki pilihan maminya. Dena hanya berharap jika penilaian maminya tidak salah.

Hari semakin terang, sebentar lagi waktunya sarapan.

Dena pun memutuskan mandi terlebih dahulu sebelum turun. Sambil menunggu orang yang diutus om Albert untuk membantunya menjalankan rencana.

***

Sementara di tempat lain, seorang lelaki baru saja menutup panggilan telepon.

"Ternyata sudah dia di sana, ya."

Anggara beranjak dari sofa yang dia duduki, berjalan menuju laci meja di kamarnya.

Dia mengambil selembar foto dari dalam sana.

Mata legamnya menatap intens sosok yang berada dalam foto itu. Seorang gadis cantik sedang tersenyum lebar. Walaupun dandanannya cukup mengganggu tapi tetap terlihat cantik.

Dena Faradila, gadis yang selama lima tahun ini berada dalam penjagaan Alberto Kusnandar akhirnya kembali.

"Hai, akhirnya kita bakalan ketemu lagi. Aku tak sabar melihat kamu, apa masih senakal dulu." Anggara tersenyum tipis saat mengingat momen lima belas tahun yang lalu.

Saat itu dia masih berstatus siswa SMK yang sedang magang di salah satu salon milik ibunya Dena.

Anggara sempat merasa jengkel karena dirinya harus magang di sebuah salon. Saat pengajuan nama siswa, gurunya salah menuliskan nama siswanya karena mengantuk. Yang seharusnya magang di tempat itu adalah Andita, teman sekelasnya yang nomor urut absen berada diatas namanya.

Walaupun salon Avanie sangat terkenal tapi tetap saja, bagi Anggara itu sesuatu yang memalukan. Bahkan menjadi bahan ledekan teman-temannya hingga dia lulus.

Dia laki-laki tulen dan tak pernah berminat pada hal-hal berbau kecantikan wanita. Namun, dirinya malah terdampar di tempat yang merupakan surganya kaum hawa.

Vania yang baik hati menempatkan Anggara di bagian pembukuan. Karena jika Anggara berada di bagian depan tentu akan menjadi bulan-bulanan para pegawai dan langganannya.

Anggara dipercaya untuk membantu mengurusi keuangan salon yang ternyata tidak kecil. Apalagi saat itu Vania sudah memiliki tiga cabang di berbagai tempat.

Sebelumnya Vania tak pernah mengijinkan siapapun membantunya membuat pembukuan keuangan salon. Urusan keuangan, Vania turun tangan sendiri.

Namun, berbeda dengan Anggara. Vania justru banyak mengajarinya tentang bisnis.

Di sanalah Anggara bertemu Dena. Gadis kecil itu selalu datang sepulang sekolah. Dena kecil yang selalu banyak tingkah selalu membuat orang kerepotan.

Namun sejak ada Anggara, Dena tak lagi merecoki para pegawai di depan. Tapi Anggara lah yang menjadi sasaran keusilannya.

Dena dengan seragam SD itu selalu datang menemuinya. Dena tak mau lepas dari Anggara yang memang tampan. Gadis itu bahkan merengek pada maminya untuk menikahkan mereka.

'Nanti kalau punya anak, pasti anak aku bakalan cantik dan ganteng seperti bang Gara.'

Ucapan Dena kecil sontak membuat semua orang yang mendengar terkejut, karena pemikiran Dena yang dewasa sebelum waktunya.

Vania sempat melarang Dena untuk datang ke salon karena khawatir dengan sikap putrinya yang agresif. Namun, Dena malah demam tinggi dan terus-terusan memanggil nama Anggara.

Vania pun menyerah.

Dan sejak saat itu, tugas magang Anggara tak hanya pembukaan tapi juga sebagai pengasuh anak bos salon Avanie.

Anggara tersenyum lagi sembari mengelus wajah Dena di foto itu.

Dia tak sabar menunggu lusa.

Anggara membayangkan bagaimana reaksi gadis itu ketika bertemu dengannya lagi.

Dan kali ini tujuan mereka bertemu adalah mewujudkan keinginan si gadis kecil yang nakal itu.

1
Susi Akbarini
lanjuttttt..
❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
😀😀😀😀😀
kirain sahabatan.

taunya musuhan .

❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
😀😀😀😀😀❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
waaahhh.

asisten minta potong gaji ini..

😀😀😀❤😉😉❤❤❤❤
Susi Akbarini
artinya..

semuanya tau fonk...

😀😀😀❤❤❤❤
kalea rizuky
anjirr ngakak/Curse//Curse/
kalea rizuky
kasian unggung
Susi Akbarini
😀😀😀😀❤❤❤❤
Susi Akbarini
benar kata Albert..
masak tulisan tangan istri yg 20 thn bersama gak apal..
jadi bisa dikibuli kana..
😀😀😀❤❤❤
Susi Akbarini
waaahhhh..

Anggaraaaaa...

laki2 superrrrrrr..

😀😀❤❤❤❤❤❤
🌷Vnyjkb🌷
pria dan ayah sampah sih klu bentukan kyk km tedi
Susi Akbarini
iya benar kata Jenny..
❤❤😉❤❤❤
Susi Akbarini
lelaki idaman...
❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
semangt kak..
makasi mau melanjutkan novel sang pemilik hati..
aku suka ama kak author yg tanggung jawab gini..
mkasi..
❤❤❤❤❤❤😍😍😍😍😘😘😘😘😗😗😗😙😙😙
Susi Akbarini
emang pelakor kan lebih kejam dari perampok...

❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
beeehhhhhhh..

emang laki2 bwneran..
Anggara2...

lope2 dehhhh..

semangatttt...
❤❤❤❤
Susi Akbarini
😀😀😀😀❤❤❤❤
Susi Akbarini
foto siapa..
apa yg akn Evan lakukan lagi..
???
❤❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
kpookkkkk kowe Evannn..
😀😀😀❤❤❤❤
Susi Akbarini
jangan sampai Dena kenapa napa..

❤❤❤❤❤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!