NovelToon NovelToon
Bad Boy Falling In Love

Bad Boy Falling In Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Violetta Gloretha

"Siapa nama lo?." Suara lelaki itu yang dalam bergema di telinga seorang gadis yang menatapnya dengan penuh minat.

"A-abila!." Jawabnya tergagap

"Apa cewek itu ngeliatin kita?." Lelaki itu melirik ke arah gadis lain yang tengah memperhatikan mereka dengan mengepalkan tangannya.

Abila yang mengerti maksud lelaki tampan yang berdiri di hadapannya itu langsung mengangguk pelan. "I-iya."

"Good!."

Tanpa berkata apa pun lagi, lelaki itu langsung mencium bibir Abila

Dan, tidak ada yang menyangka bahwa ciuman itu yang akan menentukan nasib mereka.

Satu ciuman dari bad boy tampan dan semua berakhir bagi Abila

Sejak orang tuanya meninggal, Abila Beyza Auliandra lebih suka menjalani kehidupannya dengan tenang. Pemalu dan pendiam, Abila hanya bisa bersikap bebas ketika berada di dekat sahabatnya, Rafka Shankara Arsala pemain basket yang sedang naik daun di sekolah mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Gloretha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15

Minggu itu berlalu dengan sangat cepat dan kejadian yang ada hanya terdengar biasa saja. Rafka sudah menyelesaikan hukumannya dan Ida juga sudah memaafkan putranya itu.              

Rafka menghindari Zerga saat latihan basket dan Zerga tampaknya melakukan hal yang sama.

Abila juga menghindari Zerga, gadis itu lebih sering menghabiskan waktunya di perpustakaan.

Zerga membolos kelas sastra nya dan bahkan ketika dia hadir, dia akan duduk jauh dari Abila. Abila tentu saja sedikit merasa lega karena Zerga pada akhirnya menjauhinya, tetapi ada sesuatu yang masih mengganggu pikirannya.  

Meskipun Zerga telah mengakui bahwa dia yang telah memasukkan kotak penuh ngengat kedalam tasnya, entah mengapa Abila masih merasa gelisah, seperti ada sesuatu yang belum tuntas. Terkadang, bahkan Abila mempertanyakan dirinya sendiri apakah kesimpulannya sudah benar, tetapi tidak ada orang lain yang akan melakukan hal seperti itu. Namun, ada hal lain yang juga mengganggunya.

Belakangan ini, barang-barang milik Abila sering menghilang entah kemana. Awalnya, Abila kehilangan benda-benda kecil seperti pulpen atau pensil, tetapi sejak pagi kemarin, gadis itu tidak dapat menemukan buku sainsnya, padahal dia sangat yakin buku itu ada didalam tas dan sama sekali tidak dia keluarkan, dan sekarang buku itu hilang.

"Loh? Kok ngga ada lagi? Kemana ya?." Tanya Abila pada dirinya sendiri sembari mengais-ngais tasnya. Ia berjalan menyusuri koridor kelas, menuju kelas kimia. Karena terlalu asyik memeriksa isi tasnya, Abila tidak sengaja menabrak seseorang.

Sebuah minuman terciprat di seragam Abila, membuat gadis itu tercengang.

"Maaf, aku ngga sengaja." Pekik Abila, kemudian mengalihkan pandangannya kearah orang yang baru saja ditabraknya dan ternyata itu adalah Sintya, teman cheerleader Lyoraa.

Tidak ada bekas minuman yang tumpah di seragam Sintya, sebaliknya seragam Abila sangat basah dan terasa lengket.

"Bukan salah kamu kok." Kata Sintya dengan nada yang terdengar manis. "Gue yang ngga sengaja numpahin minuman ke seragam lo, maafin gue ya." Sintya tersenyum, mengernyitkan dahinya. "Nama lo?."

"Abila." Jawab Abila. "Ngga apa-apa kok, aku bisa bersihin ini pake tisu."

"Oh, kebetulan gue bawa seragam ekstra." Seru Sintya. "Seragam gue mungkin agak kepanjangan buat lo, tapi seharusnya sih masih bisa lo pake, ya."

Abila hendak menolak dengan sopan, tetapi Sintya kembali buka suara. "Jangan di tolak, ntar gue ngerasa ngga enak lagi sama lo." Sintya menyentuh tangan Abila. "Please, gue mau nebus kesalahan gue. Ikut gue sekarang." Imbuh nya dan langsung menarik tangan Abila. "Seragamnya ada di loker gue."

"Eh?." Abila terkejut dan terpaksa mengikuti Sintya.

Sintya adalah salah satu anggota cheerleader yang populer dan merupakan salah satu orang yang terlihat sangat baik. Dia memiliki senyum manis yang memikat banyak orang. Abila pernah beberapa sekelas dengannya, tetapi mereka belum pernah terlibat berinteraksi sebelumnya, Namun, Sintya dikenal sering membantu orang.

Loker yang Sintya maksud adalah loker kebugaran yang ada didalam ruang olahraga.

Ruang olahraga di sekolah ini terbagi menjadi dua bagian. Seoaruh ruang olahraga di peruntukkan bagi siswa reguler untuk kelas olahraga, sementara separuhnya lagi khusus untuk cheerleader dan pemain basket.

Tidak ada yang diizinkan masuk ke bagian basket, tetapi semua orang sedang berada dikelas sehingga ruang olahraga kosong selama jam tersebut. Abila tidak mengenali tempat-tempat itu karena ruangan itu baru saja direnovasi.

Sintya mengajak Abila ke sebuah ruangan tak bertanda yang tampaknya seperti ruang ganti untuk para cheerleader menyimpan barang-barang mereka. Namun, ada aroma maskulin di tempat itu yang membuat Abila bingung.

"Dulu, tempat ini gudang." Kata Sintya. "Jadi, agak bau. Baru-baru ini mereka ubah tempat ini jadi ruang ganti buat anggota cheerleader."

"Oh gitu." Kata Abila. "Aku belum pernah ke area ini sebelumnya."

"Lo bisa masuk ke sana buat ganti baju." Usul Sintya, menunjuk ke arah sebuah ruangan. "Gue bisa bawain barang-barang lo, sampe lo selesai ganti baju."

Abila menganggukkan kepalanya dan langsung pergi ke ruang ganti baju.

"Mana seragam basah punya lo?." Terdengar suara Sintya dari luar ruangan. "Kalau lo tetep pake baju itu, ntar masuk angin. Terus ini baju ganti buat lo."

Abila melepaskan seragam basahnya dan memberikan nya pada Sintya setelah sedikit membuka pintu. Abila menyerahkan bajunya pada Sintya.

Sintya mengambilnya dan sebelum Abila sempat meminta baju ganti dari Sintya, pintu nya tiba-tiba di buka lebar.

"Apa-"

Sintya mendorong Abila dengan sangat kasar, membuat Abila terjatuh ke belakang dan punggungnya mengenai lantai, lututnya juga terkena benturan. Abila ditambah terkejut lagi saat tiba-tiba Sintya memfoto dirinya setelah terjatuh.

Senyuman ramah yang tadi terlihat di bibir Sintya, kini terlihat menjadi senyuman jahat. Sintya menyeringai dan memfoto lebih banyak posisi Abila yang menyedihkan.

"Apa yang kamu lakuin?!." Tanya Abila, ia berusaha melindungi dirinya. Abila ketakutan dan juga bingung. Ia sekarang hanya mengenakan pakaian d4l4m, hanya br2 yang menutupi dadanya.

"Kalau lo masih deketin Zerga, gue bakal sebar foto-foto ini!." Ancam SIntya. "Bisa-bisanya lo berpikir punya kesempatan buat ngerebut pacarnya Lyoraa? Dasar cewek mur4h4n!."

"A-aku ngga ngerti maksud kamu apa?." Tanya Abila. "Tolong balikin baju punya ku--"

Namun Sintya justru tertawa terbahak-bahak dan menendang Abila. Membuat gadis itu mengerang kesakitan, berusaha bangun, tetapi Sintya sudah lebih dulu menutup pintu.

"Kalau lo mau keluar dengan penampilan lo yang kaya gini, lo pasti jadi bahan tertawaan!."  Ejek Sintya. "Oh ya hp lo ada di gue, ya." Teriaknya dari luar. "Jadi, lo ngga bisa telfon siapa-siapa."

"Sintya, jangan gitu. Tolong balikin hp aku!." Pinta Abila, Ia hampir menangis.

"Satu hal lagi, ini ruang ganti cowok." Ungkap Sintyaa. "Kalo lo mau ketahuan di sini dan kayak gini..." Dia terkekeh, membayangkan nasib Abila.

Abila merasa ngeri. Dan mempertanyakan kenapa orang-orang itu begitu jahat sampai tega melakukan hal ini padanya?

"Gue tau lo itu naif, tapi gue ngga nyangka kalo itu ternyata juga goblok banget." Kata Sintya. "Ya udahlah. Ini jadi lebih mudah dari yang direncanakan. Lyorra pasti happy banget denger rencananya berhasil! Abila, selamat menikmati kesengsaraan dalam hidup lo." Teriak Sintya  dan kemudian menyeringai puas.

"SIntya, tolong keluarin aku dari sini!." Pinta Abila, tetapi SIntya ternyata memilih pergi.

Abila menangis dan terisak didalam ruangan gelap itu, dia ketakutan dengan nasibnya setelah ini. Jika ada yang menemukannya, ia akan di keluarkan dan jika ia keluar, ia pasti juga akan dipermalukan.

Air mata membasahi wajahnya dan gadis itu terlalu takut untuk keluar. Jantungnya berdebar tak menentu, dia kebingungan juga kedinginan.

Rafka juga sedang berada dikelas dan baru keluar siang nanti. Abila tidak akan bisa bersembunyi lebih lama di tempat ini.

Bagaimana  jika ada seseorang yang menemukannya dalam keadaan seperti ini?

Tiba-tiba, terdengar pintu di luar terbuka dan di tutup dengan suara yang keras, sepertinya pintu itu di banting. Dan hal itu membuat Abila semakin takut.

Ketakutannya mungkin sebentar lagi terjadi!

Ada seseorang yang masuk kedalam ruang ganti anak laki-laki!

"Dok, ada ngga supaya bisa di pindah ke rumah sakit lain?."

Terdengar suara yang familiar dari luar, dan dari suara itu sepertinya adalah Zerga?!

Ya, Zerga ternyata sedang berbicara di telepon dengan dokter yang menangani kesembuhan ibunya. Akhir-akhir ini, Zerga sedang berusaha untuk mengeluarkan ibunya dari rumah sakit itu, agar tidak diawasi oleh David.

Sayangnya, David adalah suami Amanda dan Zerga tidak bisa membawa Amanda keluar dari tempat itu tanpa meminta persetujuan dari ayahnya. Terlebih lagi, ibunya diasingkan oleh keluarganya sendiri. Amanda telah memutuskan hubungannya dengan keluarganya sendiri yang tidak merestuinya menikah dengan David. Jadi, Zerga tidak bisa meminta bantuan pada mereka. Dia bahkan juga tidak mengenal mereka sama sekali.

"Maaf sekali, Zerga." Kata dokter itu melalui sambungan telepon. "Secara hukum, kamu tidak diizinkan untuk memindahkan ibumu di rumah sakit mana pun. Hanya wali atau ayah kamu yang boleh melakukannnya."

Zerga langsung menutup sambungan telepon itu secara sepihak, dia merasa frustrasi dan melemparkan ponselnya di atas kursi. Dia kemudian bersandar di pintu, menyugarkan rambutnya dengan kasar.

"Sialan, kenapa semuanya jadi kacau kayak gini?!." Zerga mengumpat keras dan meninju pintu. Tetapi, dia kemudian terkejut saat ada suara orang yang tersentak karena terkejut.

Zerga menjadi terlihat waspada.

"Siapa disana?." Tanya Zerga.

Suasana pun hening.

"Kalau lo ngga mau ngomong siapa lo sebenarnya, gua akan dobrak pintu ini!." Ancam Zerga kemudian. "Satu, dua, ti...."

"A-aku Abila."

'Cewe kutu buku? Ngapain dia ada disini?.' Batinya.

"Eh lo ngga boleh disini, ini ruangan khusus cowok!." Kata Zerga. "Keluar lo dari sini!."

"Zerga, tolong aku! Baju ku diambil!."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!