NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Dosen Killer

Istri Rahasia Dosen Killer

Status: tamat
Genre:Dosen / Nikahmuda / Aliansi Pernikahan / Pernikahan Kilat / Beda Usia / Tamat
Popularitas:28M
Nilai: 4.8
Nama Author: Desy Puspita

Niat hati mengejar nilai A, Nadine Halwatunissa nekat mendatangi kediaman dosennya. Sama sekali tidak dia duga jika malam itu akan menjadi awal dari segala malapetaka dalam hidupnya.

Cita-cita yang telah dia tata dan janjikan pada orang tuanya terancam patah. Alih-alih mendapatkan nilai A, Nadin harus menjadi menjadi istri rahasia dosen killer yang telah merenggut kesuciannya secara paksa, Zain Abraham.

......

"Hamil atau tidak hamil, kamu tetap tanggung jawabku, Nadin." - Zain Abraham

----

Plagiat dan pencotek jauh-jauh!! Ingat Azab, terutama penulis gamau mikir dan kreator YouTube yang gamodal (Maling naskah, dikasih suara lalu up seolah ini karyanya)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 21 - Pindah (Rumah)

Pindah, sebuah pemaksaan yang berkedok ajakan lagi-lagi Zain lakukan. Bagaimana tidak disebut memaksa? Malam harinya dia bertanya, Nadin pun masih sedikit ragu tentang iya atau tidaknya, tapi Zain keesokan harinya Zain sudah mendatangkan mobil pengangkut barang tepat di depan gang.

Jika ditanya sebabnya apa? Besar kemungkinan karena sikapnya pada Bu Sarmila tadi malam. Merasa tak enak lantaran sudah bersikap tak sopan, Zain memilih pergi dibandingkan jadi bahan gunjingan.

Tak hanya itu saja, tempat yang sempit dan juga terlalu dekat dengan tetangga membuatnya merasa tak bebas. Terbukti, malam ini Nadin menangis saja sudah membuat orang-orang curiga, lantas bagaimana yang lain? Begitu pikir Zain.

Jika hanya perkara jarak, bisa dibicarakan belakangan. Lagi pula, bukankah akan lebih baik jauh dari kampus? Lingkungan tempat tinggal mereka dipenuhi oleh mahasiswa yang juga kuliah di kampus tersebut, pontensi ketahuan justru lebih besar.

Atas pertimbangan itulah Nadin pasrah pada akhirnya. Namun, sebelum itu dia menyempatkan diri untuk meminta maaf pada Bu Sarmila. Bukan hanya meminta maaf atas sikap kurang ajar Zain, tapi juga meminta maaf karena dia yang sempat berbohong tentang siapa Zain.

"Ah tidak masalah, Nadin ... ibu mengerti."

"Bu Sarmila nggak marah?"

Bu Sarmila menggeleng, mana mungkin dia bisa marah, wajah Zain lebih menakutkan dari suaminya. Dari pada mendapat masalah, lebih baik dia mengalah saja. Bahkan, tidak hanya maaf yang Bu Sarmila berikan, tapi juga satu keranjang jeruk segar sebagai hadiah perpisahan.

"Banyak banget, Bu Sarmila ya ampun?"

"Nggak apa-apa, jeruk bagus buat kesehatan sel telur, Nadin ... biar siap dibuahi."

Nadin mengangguk, wajahnya memerah kala menerima jeruk pemberian Bu Sarmila. Sementara Zain yang sejak tadi menatap datar Bu Sarmila, kini menarik sudut bibirnya tipis.

Bahkan, dia yang lebih bersemangat mengucapkan terima kasih pada Bu Sarmila dibandingkan Nadin. Sementara Nadin hanya tertunduk malu, hingga ketika sudah berdua bersama sang suami juga masih begitu.

Perginya Nadin disaksikan juga beberapa tetangga kostnya. Kepergian Nadin yang tiba-tiba jelas saja menimbulkan tanya, terlebih lagi begitu melihat semua barang-barang Nadin dibawa semua.

Tidak begitu banyak, karena memang fasilitas utama sudah tersedia di sana. Hanya saja, mobil Zain terlalu sempit untuk membawa semua barang Nadin, akan tidak lucu jika di atas mobilnya terdapat sebuah lemari plastik persis seseorang yang hendak mudik.

Cukup lama perjalanan yang mereka tempuh, Nadin merasa jalannya sangat asing dan belum pernah dia lewati. Entah kemana Zain hendak membawanya, tapi jika Nadin ingat-ingat lagi jalan yang tengah mereka lewati bukan jalan menuju apartemen suaminya.

"Mas," panggil Nadin pada akhirnya, sejak tadi dia menahan, tapi penasaran juga.

Zain menoleh, wajah sang istri yang tampak bingung terlihat lucu di matanya. "Iya, Sayang kenapa?"

"Kita mau kemana? Kok jalannya?"

"Pindah, kan kamu sudah tahu," jawab Zain kembali fokus dengan kemudinya.

Sebuah jawaban yang sama sekali tidak ada jelasnya. Nadin benar-benar bingung dengan situasi yang kini dia alami. Semakin lama, dia semakin takut terutama kala sadar jalannya tampak sepi, bukan sepi mencekam, tapi sepi yang menunjukkan aura kekayaan.

Ya, Nadin tahu tempat ini. Dia pernah melihat di iklan-iklan tentang lokasi hunian para konglomerat yang kerjanya hanya diam, sementara uangnya jalan-jalan.

Semakin lama, firasat Nadin semakin aneh. Hingga, dia benar-benar gelisah begitu Zain berhenti tepat di sebuah hunian paling mewah dan paling mencolok di sana.

Bukan rumah, bagi Nadin sudah lebih pantas disebut istana. Sebuah hunian modern klasik yang bahkan tidak berani Nadin cita-citakan itu agaknya benar tujuan Zain. Jujur saja, ketika memasuki gerbang utama, Nadin berharap jika Zain salah alamat, tapi nyatanya pria itu benar-benar turun dan mengitari mobil demi mempersilahkannya untuk turun.

Nadin ingin bertanya, apa benar ini rumahnya? Namun, dia khawatir noraknya terlalu kentara hingga memilih diam saja. Jika sebelumnya bertemu Zain dia panas dingin, saat ini lebih panas dingin lagi.

Apalagi, kala melihat bagaimana orang-orang di sana menyambut Zain. Bak keturunan bangsawan, pria itu terlihat sangat dihormati ketika tiba. Bahkan, barang-barang yang Nadin bawa juga segera diangkut, andai tahu tempat tujuannya begini mungkin Nadin akan menuruti sang suami yang mengatakan agar lemari plastik dan keranjang itu ditinggal saja.

Bukan main malunya Nadin, bak anak yang dipungut dari jalanan, tangannya sampai berkeringat lantaran merasa tidak pantas untuk ikut Zain. Langkah-langkahnya sampai terasa berat, hingga ketika hendak memasuki pintu utama yang tinggi menjulang itu lutut Nadin lemas, dan Zain sadar akan hal itu.

.

.

"Kenapa? Capek?"

Bukan, Nadin bukan sekadar capek, tapi sangat-sangat capek. Dia sempat menerka gaji Zain satu bulan, sempat pula menasihati Zain agar lebih hemat dan lebih parah dia sangat perhitungan perkara sabun dan juga sikat gigi di kost.

Habislah Nadin, seketika dia memerah dan ingin mengubur dirinya sendiri. Tak kuat lagi menahan, dia harus benar-benar bertanya demi memastikan apa yang tengah terjadi padanya.

"Tunggu, Mas ... kata kamu ngajak pindah, 'kan?"

"Hm, lalu kenapa?"

"Kenapa kita kesini?"

Zain tidak segera menjawab, alasan utama kenapa dirinya membawa Nadin ke rumah utama jelas karena tidak ingin membawa sang istri ke apartemen, itu saja. "Sementara kita di rumah Daddy dulu ... aku belum sempat beli rumah untuk kita."

Daddy? Daddy? Mata Nadin membulat sempurna mendengar panggilan Zain. Bisa dipastikan uang jajannya sewaktu kecil berbeda, Nadin frustrasi rasanya.

Masih terdiam, Nadin salah besar tentang Zain. Saat ini, seketika dia berpikir bahwa Zain bekerja mungkin sebatas mengisi waktu luang. Banyak sekali kejutan yang Nadin temui akhir-akhir ini, bak ketiban durian runtuh, tapi jujur saja dia takut sebenarnya.

"Zain, kamu bawa siapa, Sayang?"

Deg

Sedang bingung-bingungnya, Nadin semakin panas dingin begitu seorang wanita cantik menuruni anak tangga. Suaranya terdengar begitu lembut, begitu juga dengan caranya menatap Nadin.

Semakin dekat, Nadin semakin gugup, tatapan wanita itu berhasil membuatnya ketakutan hingga spontan bersembunyi di balik punggung Zain. Jelas hal itu membuat Amara, Mommy-nya bingung.

"Kok dia takut? Siapa, Sayang?" Melihat reaksi Nadin jelas saja Mommy Amarah bingung, dia juga belum sempat mengenali, tapi Nadin sudah lebih dulu menyembunyikan diri.

Genggaman tangan Zain semakin erat, jika Nadin saja gugup dia juga sama, bahkan lebih gugup lagi. Namun, sejak awal tekadnya sudah bulat, dan dengan tegas dia mengatakan. "Istriku, Mom."

"Istri? Ya, Tuhan, Zain? Bagaimana bisa? Siapa namanya, Sayang?"

"Nadin, Ma ... dan kami menikah minggu lalu."

"Apa?! Coba ulangi!! Daddy tidak dengar!!"

.

.

- To Be Continued -

1
Syamsiar Samude
kasihan Jihan lengkuas dikira daging rendang pux pacar tdk guna serba lucu deh thor salut utkmu org sedih psti ketawa baca novelmu😅
Syamsiar Samude
ketawa terus readerx Thor lbh byk candax drpd sedihx smg bisa jg awet muda ya 😅
Syamsiar Samude
salut dgn imajinasix kek cerita nyata🤗
Syamsiar Samude
aduh Thor aku ikut sedih skli jg takut yg Azka lihat tp jg ketawa sndiri, sholat jg agak lalai Krn keasyikan baca novel, Zain kek mati suri smg bisa kembali seperti semula
Syamsiar Samude
astaghfirullah Thor jd ikut deg degan gmna tdk br jg mw berangkt Nadin sdh berfirasat smga ada keajaiban Zain selamat ya Thor😥
Syamsiar Samude
Nadin suami pergi tp byk dramax doakan sj smg smpai dgn selamat n urusan cepat selesai n pulang dg selamat, sdh tahu suami pemilik kampus malah mnta pngecualian utk bolos kuliah pdhl mahasiswi trbsik
Syamsiar Samude
dikira Nadin kemasukan jd Zain lari ketakutan alhasil Nadin ikutan takut krn ulah suamix, salut betul author novelx bikin ketawa terus🤣🤣🤣
Syamsiar Samude
kasihan Zain serba salah demi rahasia hamil Nadin tdk mngkin jg syakila akan marah besar psti senang akhirx akn pux cucu
Syamsiar Samude
Alhamdulillah semoga Nadin hamil kembar
Syamsiar Samude
aku sama dgn Nadin waktu masih gadis cepat peka n merasa & lebih byk mengalah bahkan merelakanx meski bgtu menyukai & tersakiti😭
Syamsiar Samude
semoga tabokan Nadin tdk jd masalah berkelanjutan smg bisa pux anak secepatx kembar biar mommyx bahagia
Syamsiar Samude
hampir semua bab ada unsur bercandax author mmg pribadi yg suka humor ya 😅
Syamsiar Samude
sikap Zain yg killer akan terkikis dgn sndirix krna pengaruh Nadin btl2 istri mbuat berubah sekian derajat, ini si Onad trnyata laki2 ya Thor at salah ketik ya, salahx Nadin volumex di kerasin gmna gak heboh 🤣🤣
Syamsiar Samude
astaghfirullah pak Zain absurdx smg sj sahabatx tdk mndengar agar mulutx bisa absurd jg 😊
Syamsiar Samude
aduh thor Nadin yg di cium Jihan yg pingsan akn heboh lg mulutx Jihan 😅😅😅
Syamsiar Samude
yg aneh knpa tdk di blokir nomorx Jessica drpd jd biang cekcok, author pasti org yg suka becanda ya sesuai dgn karya2nya semngat trs sehat sukses selalu 🤲😅
Syamsiar Samude
Jessica mngkin berusaha mnjerat Zain pdhl mnurut Zain TDK pernah berbuat sebatas mencium tp mudhn dia hamil dgn laki2 lain dasar tdk tahu diri pdhal seblm sdh bgtu cuek ya kan Thor...
Syamsiar Samude
habis sdh Zain jd bullyan tdk di rumah jg di rumah omx kasihan jg tp smg jd bisa brubah jd dosen yg tdk killer masa jg ya rata2 mahasiswa di kasih nilai F knp D sj seingat sy tdk pux dosen sprti itu smg mngkin sj hax d dunia maya, lucu ceritax Thor sehat sukses selalu 🤲😅
Syamsiar Samude
syukurlah Nadin membela suamix berbohong demi utk menutupi ketegangan akibat ulah Azka yg blm move on tp kasihan jg Azka smg secepatx mndpt jodoh yg terbaik ya Thor🤗
Syamsiar Samude
semakin seru bercandax habis sdh Zain 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!