kehidupan pernikahan karena perjodohan dan keuntungan bisnis semata, membuat seorang putri satu-satunya keluarga konglomerat negeri harus merasakan hidup didalam sangkar emas yang penuh dengan dusta dan nestapa.
hingga sang cinta pertama datang dengan membawa kembali cinta dan kenangan yang pernah ada.
bukan cinta mereka yang salah, tapi keadaan yang membuat cinta itu kembali ada.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab
niatnya pagi ini Doni ingin mengajak bicara Aluna perihal Masalah yang dilihat Abimanyu kemarin, tapi semua gagal karena pukul 4 pagi Mona sang kekasih menelpon dan mengatakan perutnya sakit, hingga doni harus segera menemui kekasihnya itu, dan dia memutuskan untuk berbicara kada Aluna sepulang dari kantor saja.
pekerjaan Abimanyu pun selesai lebih cepat, hingga hari menjelang sore Abimanyu langsung membawa Aluna pulang bersamanya ke jakarta,Aluna puna begitu senang karena dia sudah sangat rindu kaca keluarnya, dan untuk urusan pekerjaan akan diserahkan pada Bella untuk beberapa hari,
Aluna tidak memberitahukan kepergiannya pada Doni, toh tidak ada gunanya juga manusia ghaib itu diberi tahu.
perihal Doni, Abimanyu sudah memiliki rencana sendiri, dia bukan orang bodoh yang akan begitu mudah percaya dengan ucapan Doni yang selama ini cukup mencurigakan untuk Abimanyu.
Aluna pun segitu senang saat kakaknya itu menjemputnya di kantor dan langsung mengajaknya berangkat, tak perlu membawa baju tok baju aluna dirumahnya yang jakarta juga masih banyak.
Pukul 5 sore Doni pulang lebih cepat, dia sudah tidak sabar ingin berbicara pada Aluna, hatinya benar benar tidak tenang sejak kemarin.
Dia menunggu aluna pulang dari kantornya, biasanya Aluna sampai rumah jam 5 sore, sembari menunggu dia sudah bersih bersih dan ganti baju.
Hingga pukul 7 malam, tapi tidak ada tanda Aluna pulang, kalau biasanya mungkin dia akan cuek cuek saja, tapi untuk kali ini, kecemasan benar benar menyelimuti hatinya.
Dia pun menghubungi Aluna, tapi sampai panggilan ke 5 tak kunjung ada jawaban dari Aluna, dia mencoba berfikir positif mungkin Aluna dijalan dan sedang menyetir jadi tidak bisa menjawab panggilannya.
pukul 8 malam, perjalanan Abimanyu dan Aluna yang harusnya sudah sampai dirumah harus tertunda karena mereka yang menyempatkan makan dulu dan aluna membelikan makanan Kesukaan mama dan papanya dirumah sebagai oleh oleh.
Ponsel Aluna dari tadi berdering tapi aluan tak ingin mengangkatnya, hingga akhirnya Aluna tertidur dan ponselnya kembali berdering, kali ini Abimanyu yang sudah kepo kenapa Aluna tak mau mengangkat panggilannya pun mengambil ponsel Aluna dan melihat siapa yang menelpon sang adik.
tertulis nama "manusia ghaib" Disana membuat Abimanyu mengerutkan kening bingung, siapa manusia ghaib itu, dia pun mengangkat panggilan itu.
"hallo aluna, dimana kamu, kenapa kau tak menjawab telponku sejak tadi",
ternyata itu nomor Doni, suami aluna, tapi kenapa Aluna memberikan nama kontak sang suami dengan sebutan manusia ghaib, dan yang membuat Abimanyu heran adalah nada bicara Doni yang membentak sang adik, apa Memang setiap hari doni bersikap seperti ini, pikir Abimanyu.
"hallo, gue Abimanyu kakaknya aluna",
ucapan Abimanyu mampu membuat lawan bicara diseberang terdiam, mungkin Doni kaget, pikir Abimanyu,
"ka...kak Abi, kok ponsel Luna bisa di kakak?",
"kenapa, salah salah kalau gue pegang hp adik gue sendiri, dan apa nada bicara Lo selalu kasar dan membentak seperti ini terhadap adik gue?", tanya sarkas Abi, Doni sudah tidak bisa tenang sekarang, Aluna bersama Dengan Abimanyu, dia harus melakukan sesuatu.
"bukan, kan maksud aku bukan seperti itu, aku tadi cuma panik kak karena luna sampai jam segini belum juga pulang, aku telpon juga gak diangkat, jadi aku panik",
"CK, panik, Lo panik karena hawatir, atau panik karena takut gue ngadu ke Aluna soal apa yang gue lihat kemarin?", terdengar suara tawa mengejek dari abimanyu,
"kak Abi, kakak salah paham, semua tidak seperti yang kakak lihat", elak Doni,
"terserah apa katamu, tapi yang jelas untuk beberapa hari Aluna tidak akan pulang, dia ada pekerjaan dijakarta sekalian pulang kerumah",
Tanpa menunggu jawaban dari Doni, Abimanyu langsung memutus panggilan secara sepihak, dia sudah muak dengan adik iparnya itu.
Abimanyu yang memliki jiwa kepo tinggi mengotak Atik ponsel Aluna, dia hanya ingin memastikan apa yang dia pastikan benar, dia mulai dari chat aluna yang bahkan kebanyakan dari Bella, dirinya dan keluarga yang lain, dari Doni, bahkan tidak ada sama sekali, panggilan pun begitu, bahkan panggilan dari Doni yang ini tadi adalah panggilan baru setelah 4 bulan lalu.
Abimanyu membuat satu persatu chat Akuan dengan orang lain selain keluarganya, dan di chat Aluna bersama Bella dia menemukan kiriman foto dari Bella yang isinya foto Doni dengan perempuan yang sama dengan yang dia temui malam itu.
Bukan hanya satu atau dua foto, tapi ada banyak foto yang dikirim Bella dan pasti itu ada dibeberapa tempat dan waktu yang berbeda.
tangan Abimanyu mengepal erat, dia Tidak terima sang adik di perlakukan seperti ini, dia menatap wajah damai sang adik yang tengah terlelap itu, dadanya nyeri membayangkan hari hari seperti apa yang dijalani Aluna selama ini.
"dugaan kita benar Rangga", ucap Abi pada Rangga yang tengah mengemudi,
"maksudmu?", tanya Rangga,
"Doni Memang ada hubungan dengan perempuan malam itu, dan sepertinya sudah lama", kata Abi,
"lalu Aluna?",
"dia juga sudah tahu, tapi entah kenapa dia hanya diam saja, atau mungkin Aluna punya rencana sendiri?",
"bisa saja, atau bisa juga aluna dibawah ancaman, jadi dia tidak berani mengungkapnya",
"apapun itu, gue gak terima adik gue diperlukan seperti ini, akan gue pastikan laki laki bodoh itu mendapat balasan berkali kali lipat dari apa sudah dia lakukan pada aluna, terus cari tahu siapa perempuan itu",
"baik".
Abimanyu mencium puncak kepala aluna, di tidak akan membiarkan siapapun menyakiti adik kesayangannya nya itu.
Di rumahnya, Doni semakin dibuat kalang kabut, Aluna pulang kejakarta pasti dia akan menceritakan semuanya pada keluarganya, Doni harus melakukan sesuatu,
"gue harus nyusul mereka kejakarta, setidaknya kalau gue juga ada di sana, Aluna Tidak akan bisa buka mulut, persetan dengan Abimanyu, yang penting aku harus bersikap baik dan mesra didepan semua keluarganya, pasti mereka akan lebih percaya padaku", monolog Doni,
Dia pun segera berkemas dan akan menyusul Aluna ke jakarta malam ini juga,