NovelToon NovelToon
Glenna Dan Siluman Rubah Ekor Sembilan

Glenna Dan Siluman Rubah Ekor Sembilan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Horror Thriller-Horror / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:88.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nike Julianti

Takdir tak di sangka, dimana Glenna yang terjatuh ke jurang. Karena ingin menyelematkan sahabatnya Indi, yang di dorong oleh saudari angkatnya. Dipertemukan dengan Siluman Rubah Ekor Sembilan, yang mana ada masa lalu dengan leluhurnya yang seorang Miko.

Penasaran kelanjutannya??? Gassss... kita ke story
ZANDRA SEASON 7

SEMOGA KALIAN SUKAAAA❤️❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gantengnya Ooooyyyyy

"Kenapa beliau, sangat mirip dengan nenek buyutku. YUMI." tanya Glenna

'Ck, tentu saja karena perempuan itu adalah leluhur mu. Wajar bila mirip, dan kekuatannya menurun pada mu dan mungkin saudaramu yang lain.' jawab Itoku, Glenna mengangguk

Karena yang di ucapkannya benar, semua anggota keluarganya memiliki kemampuan. Kecuali pasangan dari anggota asli keluarga Zandra, meski ada beberapa yang memiliki kelebihan.

"Apa saat itu leluhurku tidak menghabisi pasukan, yang akan menghabisi mu?" Itoku mencebik, ia kesal bila di ingatkan tentang hal itu

'Kukira leluhurmu akan melawan, karena sudah memasang kuda-kuda. Bahkan warna matanya pun sempat berubah, tapi ternyata ia membawa lari aku.' Glenna mengerutkan dahinya

'Kamu tau, jawaban yang di katakan leluhurmu. Saat aku bertanya, kenapa kau membawa lari aku. Kukira kau akan melawan mereka' Glenna menggelengkan kepala

'Dengan santainya ia bicara, 'Bila bisa menghindar, kenapa harus menyia-nyiakan keringat. Menyusahkan saja' CK' Glenna tertawa, ia rasa sifat leluhurnya sedikit banyak mirip dengan kakak sepupunya Cia.

'Kenapa kamu cantik sekali, sayang sekali aku tidak bisa memperistri mu.' ucap Itoku, yang langsung menghentikan tawanya

"Sebenarnya kamu itu berbicara dengan siapa Len? Kenapa sejak tadi tidak selesai? Apa kamu sedang bernegosiasi dengannya, agar kita bisa pulang?" tanya Indi, yang sejak tadi memperhatikan Glenna

"Hmmm... kita bisa kembali dengan bantuannya, apa kamu mau melihat bagaimana rupa sosok itu?" Indi langsung menggelengkan kepalanya

"Jangan takut, dia sangat tampan." Itoku yang di katakan tampan, oleh Glenna. Wajahnya langsung merona, ia menutup wajah dengan kedua telapak tangannya. Glenna yang melihatnya, menatap risih Itoku.

"Kamu... melambai ya? Sayang sekali, padahal tampan."

'CK, jangan asal bicara kamu. Tentu saja aku pria tulen, bukankah wajar bila merasa senang bila di puji.' jawab Itoku masam

"Bagaimana? Apa kamu mau melihat wajahnya?" tanya Glenna lagi

"Setampan apapun dia, tetap saja aku tidak akan bisa mengencaninya bukan? Karena dia sudah seperti BTS, hanya bisa di kagumi. Tapi tak bisa dimiliki, menyebalkan. Tapi.... Baiklah, aku mau lihat, setampan apa dia?" jawab Indi, ia jadi kesal karena tak bisa bertemu dengan idolanya. Namun penasaran, dengan sosok yang disebutkan Glenna.

Glenna hanyan menggelengkan kepalanya, lalu kembali menatap Itoku. Glenna membuka mata batin Indi...

"MasyaAllah, gantengnya oooyyy...." Indi benar-benar terkesima melihat Itoku, tapi itu hanya sepersekian detik.

"Ya udah sih, percuma ganteng kalo ga bisa dimiliki." lanjutnya lagi, membuat Glenna menahan tawanya.

"Kita bisa kembali sekarang kan?" tanya Glenna, Itoku mengangguk. Dan...

SEEETTT

Angin berhembus mengelilingi Glenna dan Indi, seperti ada sesuatu yang mengangkat mereka. Dan memang benar, putaran angin mengangkat tubuh keduanya. Glenna tak memperdulikan, perlengkapan kemahnya.

Saat sudah ada di atas, Glenna samar-samar mendengar suara orang-orang yang ia kenal. Memfokuskan penglihatannya, untuk melihat ke depan.

"Bukankah itu kak Cia dan bang Ghava?" tanya Indi, karena posisi Luna dan Ali terhalang pepohonan

"Ya kamu benar, KAKAAAAAAAAAK... ABAAAAAAANG..."

"GLENAA"

.

.

Mbah Lingga yang sejak tadi diam, ia terkesima dengan sosok di depannya. Pria tampan, dengan rambut panjang putihnya. Wajahnya benar-benar mulus, tanpa ada cacat sama sekali.

'Apakah ini sosok rubah ekor sembilan?' gumamnya dalam hati

"APA?!" teriak Cia dan ketiga saudaranya

"Mau apa kau mengikuti adikku?" tanya Ghava

'Wow.. wow... tenang, aku tidak ada niat untuk membahayakan adikmu. Justru aku ingin menjaganya, sebagai balas budi pada leluhur kalian. Yang telah menyelamatkan ku, 1000 tahun yang lalu.' jawab Itoku, Glenna mengangguk

"Ya, aku sudah melihat masa lalunya." jawab Glenna, meyakinkan keempat saudaranya

Mbah Lingga lagi-lagi terkejut, dengan apa yang ia dengar. Itoku yang merasa dirinya, terus di perhatikan. Ia pun menoleh, lalu tersenyum menyeringai. Membuat seluruh tubuh mbah Lingga bergidik, ia merasakan dingin pada tubuhnya.

'Aku akan pergi melihat dunia luar, jaga wilayahku. Bila keluargamu ingin tetap selamat.' ucap Itoku pada mbah Lingga, pria yang sudah tak muda itu mengangguk cepat. Melihat itu, membuat Itoku tersenyum dan ....

BUGH

'AWWWW... SAKIT LEN' bentaknya pada Glenna, ia kesal karena Glenna bisa menyentuhnya tapi dia tidak. Dan Glenna baru saja memukul kepalanya, cukup keras. Hal itu tentu mengejutkan Cia dan yang melihatnya, karena siluman rubah ekor sembilan. Kalah dan tunduk oleh seorang gadis, yang baru menginjak kelas 1 SMA.

"Jangan pernah mengancam orang, aku tidak suka. Apa kamu mau aku batalkan syarat mu..." Itoku langsung menggelengkan kepalanya

"Kalian baik-baik saja?" tanya bu Dinda, dengan suara bergetar

Glenna langsung memeluk gurunya tersebut, begitu juga dengan Indi.

"Kami baik bu, ibu tak perlu khawatir." jawab Glenna, membuat rasa sesak sejak kemarin. Langsung melebur, tangisan bu Dinda pecah. Tangisan lega, ia benar-benar merasa tertekan semalaman. Tak bisa tidur, bahkan belum makan sejak kemarin malam. Saking takutnya, kedua siswinya tak kembali

"Terima kasih... terima kasih karena sudah kembali. huhuhu..." Glenna dan Indi mengusap pelan punggung bu Dinda, Glenna dapat merasakan ketakutan yang begitu besar pada gurunya tersebut.

.

.

"Jadi, apa kamu bisa ceritakan apa yang terjadi? Kenapa kalian bisa terjatuh dari tebing?" tanya bu Dinda, Indi menatap Glenna

"Katakan saja, menceritakan semua bukan berarti menjadikan kamu seorang pengadu. Namun, ini semua sudah bersangkutan dengan nyawa." ucap Glenna memberi saran pada Indi

Semua orang sudah berkumpul di balai desa, para murid sudah di pulangkan. Dan kini, mereka pun tengah menunggu anggota keluarga Indi. Tidak semua warga hadir, karena mereka juga harus mencari nafkah.

Indi menatap Yunita yang tengah menunduk sejak tadi, ia tak berani bertemu tatap dengan Indi ataupun Glenna. Apalagi, di tambah dengan tatapan intimidasi dari Cia. Meski Indi sangat marah dan juga sakit hati, namun ia tak ada pikiran untuk menjatuhkan saudari angkatnya. Tetapi benar kata Glenna, Yunita sudah berani bermain-main dengan nyawa.

Akhirnya Indi pun menceritakan dari awal, Yunita yang mengajaknya mencari ranting atas perintah bu Dinda. Yang mana membuat bu Dinda terkejut, karena ia tak merasa memerintahkan hal tersebut. Ia menoleh ke arah Yunita, tubuh Yunita terlihat bergetar. Bu Dinda tak ingin memotong cerita Indi, ia mendengarkan sampai cerita selesai.

Semua orang terkejut, mereka tak menyangka, Yunita yang selama ini berprilaku sangat baik di depan mereka. Ternyata menyimpan iri dengki, yang begitu besar pada Indi. Bu Dinda dan guru lain tau, bila Yunita hanyalah anak angkat. Karena itu, mereka tak menyangka bila Yunita mempunyai pikiran. Untuk menghabisi nyawa Indi, hanya karena ingin mendapatkan apa yang di dapatkan oleh Indi.

"Bagaimana bisa kamu memiliki hati sekotor itu?" tanya Cia dingin

"Anjing saja tau berterima kasih pada tuannya, ia takkan menggigit orang yang sudah menyelematkan hidupnya. Tapi kamu, kamu itu manusia. Yang di berikan akal, pikiran dan juga perasaan. Tapi kenapa semua itu, tak berlaku sama sekali padamu. Kamu kamu pantas di sebut manusia? Sedangkan mungkin iblis saja, sekarang tengah bertepuk tangan dengan kelakuanmu. Iri dengki, serakah, benci.. itu semua sifat yang dimiliki oleh para iblis., Dan kamu... memiliki itu semua, jangan bilang kalo kamu merupakan salah satu keturunan dari golongan mereka." ucap Cia pedas, yang mampu mengoyak mental Yunita

Yunita menegakkan kepalanya, ia menatap nyalang pada Cia.

'Cih, rupanya ia memang sudah terpengaruh oleh salah satunya' batin Cia dan Itoku

...****************...

Jangan lupa like, komen, gift ma vote nya

...Happy Reading All...

1
🦂⚘️CISUN⚘️🦂
Mak aku kasih vote aja tugasna 😁
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Waduh punya dukun dia 🤣
Novita
is is, main jimat"an ih ga seru banget gurunya, ayo itoku bantu para korban membalas dendam nya
Dewi kunti
cari bocah yg blm sunat suruh ngencingin biar jimatnya tawar
🥰Siti Hindun
ternyata pake jimat tho, pantesan tenang² aja tu sikopet..
Dewi inaya
gak sabar ngu eksekusi ny ne
Dewi kunti
pasalnya saan 🤔🤔🤔
fifia
wohhh maen dukun ternyata
Siti Tanisah
lanjut maaakk ..
Aghitsna Agis
tapi hlenna kok nga tahu ya niasanya pekak srmiga benda itu tidak mempan sam itoku biar selamat ayo demabgat thor.untuk dible.up.mks
Ela Jutek
awas aja ampe tu jimat ilang, abis di keroyok para korban lu
Srie Handayantie
Wahh bnerr2 itu psikopat gilaa bnyak juga korban nya, bnerr2 hrus dibumi hanguskan sampah begitu mah
mama_im
main dukun ternyata,, ish ish ish, untung itoku bukan jurig, jadi gak mempan 🤭🤭🤣🤣
Srie Handayantie
hayolohh jimat apaan tuh 😳🤭
susi ana
kurang kak....bacanya
mama_im
kesempatan gak bolen disia siakan ya len 🤣🤣🤣
Asih Setiani
emm....ditunggu up-nya ya....
YuniSetyowati 1999
Wah kocak nih aku 😁 cerita sebagus ini belum kukasih rate karena kukira sudah ternyata belum 😁.Lupa 😁 maaf ya.
Nih 🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟 7 nggak cuma 5 😁
ule_keke (IG: ule_keke26): makasih kak Yuni❤️
total 1 replies
Aghitsna Agis
lg nunggu nih
YuniSetyowati 1999
Aamiin 🤲
Covernya juga bagus 🥰
ule_keke (IG: ule_keke26): iya kak, dr NT nya😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!