NIKAH KONTRAK?

Setelah mengatakan semua sumpah serapahnya untuk bayu akhirnya naila pun memutuskan untuk meninggalkan kediaman bayu.

"Anggap saja aku tak pernah mendengar ide gila yang kau katakan tadi" ucapnya dengan wajah memerah dan langsung keluar dari rumah mewah itu.yang benar saja!penawaran ini sama saja dengan dia menjual darah dagingnya sendiri.

bayu menatap kepergian Naila,dia menarik salah satu sudut bibirnya

"lihat saja kau akan kembali lagi kesini" gumamnya sambil terus memperlihatkan senyum evilnya

diperjalanan pulang Naila terus mengumpati lelaki yang bernama bayu itu.dia memang butuh uang tapi bukan berarti dia harus menjual darah dagingnya kan?

Naila merogoh tasnya untuk mencari cari benda pipih yang dia rasa sudah bergetar sedari tadi.'rumah sakit' begitulah nama yang tertera di handphone pintar naila.

"halo" ucapnya sesaat setelah dia mengangkat panggilan itu

" mbak naila ayah mbak kritis" ucap seseorang disebrang sana

"apa?baiklah saya akan kesana" katanya

Naila berlari dengan kekuatannya yang masih tersisa,memanggil salah satu tukang ojek dipangkalan yang tak terlalu jauh dari tempat nya berdiri.

"pak ojek pak" panggilnya.salah satu ojek disana perlahan mendekat ke arah naila

"kemana neng?" tanya nya setelah naila duduk di jok belakang motor bebeknya

"Rumah sakit XXX pak,ngebut ya pak" jawab naila sekaligus memberikan instruksi

"siap neng"

Naila pun akhirnya tiba dirumah sakit tempat ayahnya dirawat,naila mengeluarkan uang 20 ribuan untuk membayar Jasa ojek yang di tumpanginya.setelah nya dia langsung berlari menghampiri kamar rawat ayahnya.

setibanya dia diruangan sang ayah,naila melihat dokter tengah sibuk menangani sang ayah.Naila menunggu didepan kamar rawat ayahnya dengan perasaan harap harap cemas.naila mengadahkan tangannya seraya berdoa untuk ayahnya

kumohon selamat kan ayahku doa naila didalam hatinya.

Dokter keluar dari ruangan ayahnya,naila dengan tergopoh gopoh langsung menghampiri dokter itu.

"dokter bagaimana keadaan ayah saya" tanya nya

"beliau harus segera di operasi malam ini juga,jika tidak saya tidak bisa menjamin" ucap dokter itu

"Ya tuhan" kaki naila seakan lemas mendengar perkataan dokter

"kita tak bisa menundanya lagi naila,kau harus cepat mengurus administrasinya"

"baiklah dok"

Tidak ada pilihan lain,dia harus menuruti permintaan bayu,hanya itu solusi agar dia bisa dapat uang dengan cepat.pikirnya

Naila mengeluarkan jurus seribu langkahnya,berlari menghampiri salah satu taksi yang ada didepan rumah sakit.

"pak ke alamat XXX "katanya terburu buru

"naik neng" balas supir taksi itu

Naila naik dengan hati yang bergetar,dia harus mengorbankan harga dirinya untuk ayahnya yang teramat sangat dia sayangi.Naila sudah sampai di komplek perumahan bayu,dia tidak memikirkan apa apa lagi selain kesembuhan ayahnya saat ini dia mengusap air matanya yang terus keluar dari ekor matanya.

Naila terlalu sibuk melamun tanpa menyadari taksi Yang ditumpanginya telah berhenti,Naila

menengok keluar jendela.rumah itu rumah yang baru beberapa jam lalu dia tinggalkan.Naila meringis memikirkan nasibnya nanti.

kamu kuat naila,semua demi ayah! batin naila menyemangati

"makasih ya pak" ucap naila setelah dia keluar dari taksi dan memberikan uang.

"sama sama neng" jawab bapak bapak paruh baya itu

Naila berjalan mendekati rumah itu,sangat sepi.rumah ini terletak didaerah elit tapi ini merupakan rumah yang paling ujung dan terkesan paling mewah.

tok tok tok

naila mengetuk pintu rumah mewah itu,tapi tak ada jawaban dari dalam.naila melirik ke setiap inci pintu besar itu mencari bel rumah yang biasanya hanya digunakan oleh orang orang yang berkantong tebal.ketemu! naila mendekati tombol itu dan menekannya

ting tong

ting tong

TING TONG

Naila membunyikan bel itu 3 kali berturut turut.Tanpa menunggu lama akhirnya pintu itu dibuka oleh wanita paruh baya yang dia yakini adalah pembantu di rumah ini.

"Maaf neng,cari siapa ya?" tanya wanita itu ramah

"maaf buk ganggu malem malem,saya mau ketemu tuan bayu?" jawab naila

"oh tuan muda,silahkan masuk neng" wanita itu mempersilahkan naila masuk.dan menyuruh naila duduk diruang tamu rumah itu.

"sebentar neng,saya panggilkan tuan muda dulu" setelah mengatakan itu wanita paruh baya itu meninggalkan naila sendiri untuk memanggilkan majikannya.naila menautkan jari jemarinya untuk mengurangi rasa takutnya.

"tuan ada tamu"

"siapa?" terdengar suara pintu terbuka.

sayup sayup naila mendengarkan percakapan singkat antara majikan dan pembantunya itu.

bayu turun dari kamarnya yang berada di lantai 2 rumahnya.setelah berada ditangga terakhir bayu melihat punggung yang tidak asing baginya.dia tersenyum lalu berjalan menghampiri gadis itu.

"Ada apa ini?belum 24 jam lamanya setelah kau memakiku" ucap bayu sambil menduduk kan bokongnya disofa empuk itu.

"A-ku aku setuju" lirih naila dengan suara yang teramat sangat pelan,tapi masih terdengar oleh bayu

"hahahaha ada apa ini nona?bukan kah tadi kau menolak mentah mentah ajakan ku?apa yang membuatmu berubah pikiran hm?" ucap bayu di selingi tawa setannya.

"aku bersedia,aku akan mengandung anak mu.tapi kumohom selamatkan ayah ku"ucap naila berderai air mata.bayu terenyuh melihatnya.apakah dia sangat menyayangi ayah nya? sampai dia rela mengorbankan tubuhnya?.bayu bertanya tanya didalam hatinya

bayu menghentikan tawa sepihak itu dan berubah menjadi mode serius.

"baiklah aku akan menolong ayahmu,tapi seperti yang kukatakan waktu itu aku membutuhkan tubuhmu" ucap bayu

Naila mengangguk kan kepalanya tanda setuju.bayu mengambil ponselnya didalam saku celana dan menelpon sekretarisnya

"bima urus semua biaya pengobatan pak rendi(ayah naila),berikan pengobatan terbaik dan tempatkan dia ruangan VVIP" ucap bayu dan seperti biasa dia mematikan panggilan nya sepihak tanpa mendengarkan jawaban orang yang tadi di ajaknya bicara.naila yang mendengar hanya mendesah pasrah dia benar benar sudah menjual tubuhnya.

terimakasih udah mau baca ceritaku:)jangan lupa like komen dan vote yah:')