NovelToon NovelToon
Sepanas Cinta Juragan Cabe

Sepanas Cinta Juragan Cabe

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis / Cinta setelah menikah / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Lansia
Popularitas:51k
Nilai: 5
Nama Author: Defri yantiHermawan17

"Ihh... Panas Mas!"

"Sebentar lagi juga dingin, nikmatin aja."

Adelia mengalami insiden yang hampir merenggut nyawanya karena kecerobohan seseorang, bukannya mendapatkan ganti rugi Adelia malah mendapatkan calon suami.

"Kamu enggak perlu khawatir, aku akan bertanggungjawab. Bapakku Penghulu kamu tenang saja."

Maksudnya apa, memangnya kenapa kalau bapaknya pria ini seorang penghulu? kan Adelia hanya butuh ganti rugi bukan calon suami.

"Kenapa, ada yang aneh ya sama saya? Kenapa ngeliatin terus?"

"Kenapa, emangnya gak boleh dilihat gitu?"

"Ck, kalau kamu ngeliatin kayak gitu 𝙩𝙚𝙧𝙪𝙨, 𝙠𝙪𝙢𝙖𝙝𝙖 𝙡𝙖𝙢𝙪𝙣 𝙪𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙖𝙠𝙞𝙣 𝙗𝙤𝙜𝙤𝙝, 𝙨𝙖𝙝𝙖 𝙣𝙪 𝙧𝙚𝙠 𝙣𝙜𝙖𝙝𝙖𝙡𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CABE Bab 8

Adelia menikmati baksonya dengan hikmat. Dia seakan tidak peduli dengan laki-laki yang sedang duduk di hadapannya sekarang, sesekali laki-laki bertubuh besar itu mencuri pandang begitu hati-hati seakan takut ketahuan.

Melihat Adelia memakan baksonya dengan santai dan tidak canggung membuatnya tersenyum tipis, dia kira perempuan muda yang berpenampilan modis ini enggan untuk menikmati makanan sederhana di warung seperti ini. Kebanyakan yang dirinya lihat anak jaman sekarang kalau mau makan dan menikmati minuman akan memilih tempat yang estetik, Instagrammable ataupun tempat-tempat viral lainnya.

Tapi yang ini kenapa memilih jajan ditukang bakso? Apa karena dirinya yang mentraktir, takut kalau uangnya kurang begitu?

"Kamu habis kerja langsung kesini ya?" Sedari tadi terdiam akhirnya Azkha bersuara, dia memainkan sendok serta garpu di tangannya tidak berniat untuk memakan baksonya lagi.

Adelia menggerakkan bola matanya, menatap pada Azkha yang saat ini tengah memandangnya lekat menanti jawaban darinya. Padahal sejak tadi Adelia berusaha keras untuk menghindari tatapan laki-laki ini, makanya terus saja terfokus pada baksonya tapi sekarang dia dipaksa untuk membalas tatapannya yang entah mengapa terlihat berbeda.

"Emm..., sekalian makan siang." Sahut Adelia seadanya, dia kembali menunduk memakan baksonya dengan perlahan menghindari mata Azkha yang terus saja memindainya.

"Seharusnya kamu bilang saja tadi, mobilnya dianterin saja langsung enggak perlu dijemput. Kamu pasti kerepotan, baru selesai kerja harus ngambil mobil juga." Azkha kembali berbicara, dia berusaha untuk terus mengajak bicara Adelia yang sedari tadi terdiam. Perempuan ini seakan menghindar darinya, bahkan menatap matanya saja tidak mau.

"𝘈𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘫𝘦𝘭𝘦𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘺𝘢?"

Azkha menghela napas berat, dia tidak lagi bersuara setelahnya. Kepalanya tertunduk, matanya menatap bakso yang masih setengah dan sudah mulai dingin.

"Enggak repot kok, tempat aku kerja juga lagi pada istirahat jadi sekalian keluar." Adelia membalas dengan suara pelan, dia sama sekali tidak menatap pada Azkha yang tengah sibuk dengan pemikirannya sendiri.

Bahkan saat Adelia sudah menghabiskan satu mangkuk bakso miliknya Azkha masih seperti tadi tidak berubah sama sekali. Laki-laki bertubuh besar tersebut terlihat seperti bocah yang sedang ngambek, tidak ada suara yang terlontar dari bibirnya.

Azkha hanya memainkan sendok seraya melamun, perasaannya terasa tidak karuan benar-benar tidak karuan. Disaat dirinya sedang merasakan sesuatu yang menggebu-gebu justru lawannya tidak sudi untuk membalas, sepertinya memang dirinya tidak pantas untuk perempuan muda secantik Adelia ya.

"Mas Azkha!" Adelia memanggil dengan lembut ketika Azkha tidak memberikan respon apapun, reflek tangannya terulur menyentuh punggung tangan berurat milik laki-laki itu.

Dahinya mengerut melihat Azkha sedari tadi diam saja, laki-laki matang ini terus menatap mangkuk baksonya yang masih memiliki isi.

"Mas Azkha!" Panggilnya untuk kedua kali.

Panggilan kali ini berhasil membuat Azkha tersentak, dia diseret paksa kembali ke alam sadarnya setelah sekian belas menit melamun sendirian memikirkan sesuatu yang belum jelas dan pasti.

"Oh maaf, tadi aku- kamu udah selesai makannya?" Dengan tergugup Azkha berbicara, dia bahkan belum sadar kalau tangan Adelia masih menyentuh punggung tangannya.

Barulah saat perempuan berambut hitam itu menjauhkan tangannya ada rasa dingin dan rasa kehilangan, kehangatan tadi menguap begitu saja membuat pandangan Azkha teralihkan kesana.

"Udah, Mas Azkha belum selesai makannya? Kalau belum lanjutin aja, habisin aku tungguin kok." Adelia kembali meneguk teh hangat tawarnya yang sudah tidak lagi hangat, dia berusaha untuk tetap tenang setelah tidak sadar menyentuh tangan laki-laki dihadapannya.

"𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘬𝘦𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘨𝘢𝘯𝘨-𝘮𝘦𝘨𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘪𝘩, 𝘪𝘩𝘩𝘩 𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳 𝘬𝘢𝘭𝘰 𝘥𝘪𝘴𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢 𝘤𝘦𝘸𝘦𝘬 𝘨𝘢𝘵𝘦𝘭 𝘨𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘤𝘰𝘣𝘢!"

Dengan susah payah Adelia menelan teh tawarnya, dia masih belum mau menatap kearah Azkha yang saat ini juga sama sepertinya.

"Aku udah selesai, ayo nanti kamu malah telat datang ke tempat kerjanya, jam makan siangnya udah mau habis." Ucap Azkha seraya bangkit, dia berjalan mendahului Adelia menuju kasir. Secepat kilat dia melakukannya sebelum perempuan muda itu berdiri dari tempatnya, Azkha takut kalau Adelia malah membayar makanan dan minumannya sendiri nanti.

Adelia sendiri hanya menatap punggung Azkha, dia berjalan mengikuti langkah laki-laki itu dari belakang. Saat keluar pun Adelia hanya membuntuti layaknya anak ayam yang mengikuti induknya.

"Terimakasih ya Mas atas traktirannya," Ujar Adelia dengan tulus, walaupun hanya makan bakso tapi rasanya tidak biasa.

"Sama-sama, maaf sudah membuat kamu harus bolak-balik menemui aku. Mobil kamu kayaknya udah siap, ayo." Ajak Azkha, dia memberikan helmnya pada Adelia sementara dirinya sendiri tidak menggunakan apapun. Membiarkan rambutnya yang sedikit panjang itu tersapu angin.

Adelia tidak menyahut, dia tersenyum tipis seraya ikut naik keatas motor matic kesayangan Azkha. Tangannya dengan ragu memegang sedikit kaos yang digunakan laki-laki itu, tidak boleh sampai kelepasan seperti tadi, bisa ilfeel Azkha nanti.

"𝘈𝘬𝘶 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘴𝘪𝘩, 𝘵𝘪𝘣𝘢-𝘵𝘪𝘣𝘢 𝘬𝘢𝘺𝘢𝘬 𝘤𝘦𝘸𝘦𝘬 𝘨𝘢𝘵𝘦𝘭 𝘮𝘦𝘨𝘢𝘯𝘨-𝘮𝘦𝘨𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘪𝘻𝘪𝘯."

1
dee
sama, abaaaanggg.... Iga ogé cinta, Abdi ogé cinta 😍😍😍😍😍
bener ga tuh bahasa sundanya, kak def zeyeeennnnnkkk?
wong solo ajar basa Sunda gegara novel kakak nih /Grin//Grin//Grin/
MasyaaAllah... bang azkha bener² bkin neng adel klepek² n bkin kita yg baca jadi pgn diklepekin juga /Drool//Drool//Drool//Drool/
hadeeuuuuhhhh, si ameledung. jadi orang kok isinya cuman iriiii mulu ama orang lain /Hammer//Hammer//Hammer/
Syirfa Ratih
artinya apa kak.. translate dong...🤭
weny
translate mana translate😀
Hendra Yana
lanjut
jumirah slavina
ati² Del... ini ilmu AZKHAdon lg menjerat mangsa...

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤪🏃🏃🏃
mom'snya devadhamian
aku juga jadi makin Bogoh KA aa Azka heheehe jadi pingin terkam aa Azka aku nya😁🤪
jumirah slavina
para group IriAti
jumirah slavina
ada m'video trs sebarin... fyp.. viral...
trs jd artis deh....

wahhh... Ais bakalan jd Mama Artis donk..

🤭🤭🤣🤣🤣🏃🏃🏃🏃🏃
Yuliana Purnomo
senang nya akhir nya kalian syaaahh juga,,, selamat untuk kalian berdua 🌹
ꍏꋪꀤ_💜❄
mamas nih... cieee halal del...
Jenong Nong
ternyata bang Azkha bisa ngegombal jg.... 😁😁❤🙏🙏
Hafifah Hafifah
wah jadi orang g bersyukur banget sih
Hafifah Hafifah
karna si adel berhak mendapatkannya
Nindhi Pratiwi
ihhh.. gemas nya manten baru🥰🥰
Nindhi Pratiwi
jangan maruk lu Amelia
Nindhi Pratiwi
lambe nyaaa... provokator
Nindhi Pratiwi
tenggorokan nya panas ya..buat nelen makanan rasanya pait ya🤭🤭
hati hati loh...tidur jadi gk nyenyak..hidup jadi GK tentram nnti klu dengki 😁
Ramadhani Kania
traslet mak duren....qvorang jawa...gk ngerti bahasa sunda....😭
yuning
ikutan bahagia , selamat ya bang Azkha
fifia
karya yg sll kerenn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!