NovelToon NovelToon
Sebatas Pacar Sewaan

Sebatas Pacar Sewaan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Kehidupan di Kantor / Romansa
Popularitas:150k
Nilai: 5
Nama Author: Kurniasih Paturahman

Shanum namanya.. wanita periang nan cantik.

Tanpa sebuah rencana, tanpa sebuah aba-aba. Seorang pria tampan dan sukses memintanya untuk menjadi pacarnya. Ya.. "Sebatas Pacar Sewaan" demi menutupi kepergian kekasihnya.

"Satu tahun, hanya satu tahun, berpura-puralah menjadi pacarku." Pinta Pria itu.

"Kenapa mesti aku?" Tanya Sha dengan wajah yang penuh dengan pertanyaan.

Hari demi hari mereka jalani bersama. Cinta hadir tanpa mereka sadari. Tawa dan air mata menghampiri keduanya. Menjadi sebuah kenangan menuju masa depan.

"Aku hanya sebatas pacar sewaan saja. Harusnya aku siap jika saat perpisahan itu tiba, kenapa aku tak rela sekarang."

Mampukah Sha menjalankan hari-harinya? Mari tertawa dan menangis bersama ya.. Yuk, kita kepoin kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kurniasih Paturahman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Panggil apa, Sayang?

Aku tersenyum, tiap kali melihat tingkahmu. Mungkin karena aku merindukan saat-saat seperti ini.

Dia telah pergi, dan entah kapan kembali.

-Keenan-

🍁🍁🍁

Andre menyandarkan tubuhnya pada dinding. Tangannya berlipat, hatinya gelisah. Ia sedang menunggu, menunggu Naya yang sedang berada di dalam toilet.

Sepuluh menit berlalu, dan akhirnya ia berhasil menatap kedatangan Naya. Naya tampak menarik nafas panjang saat itu. Mengusap wajahnya seakan menghapus sesuatu di wajahnya itu.

"Nay.." Panggil Andre dan berhasil mengagetkan Naya seketika.

"Sejak kapan kamu di sini?"

"Sejak tadi." Jawab Andre kemudian, dan melangkah mendekat menghampiri Naya.

"Yuk kita balik, kasihan Shanum menunggu." Ucap Naya dan langsung melangkah namun Andre menahannya.

Andre berhasil meraih pergelangan tangan Naya bahkan Andre memeluknya saat itu.

"Kamu baik-baik saja?" Tanya Andre sambil mengusap lembut punggung milik Naya.

Entah apa yang terjadi diantara mereka, Naya saat itu menangis, tepatnya melanjutkan tangisnya. Sebelumnya ia sudah menangis saat berada di dalam toilet. Kali ini iya menangis kembali. Tangisan yang ia tahan sejak pertemuan dengan dirinya dengan Shanum.

"Aku baik-baik saja dan aku mau pulang. Aku enggak mau Shanum maupun Keenan melihat penampilanku saat ini."

"Aku antar."

"Bagaimana dengan Shanum?"

"Dia akan baik-baik saja."

"Aku harus memberitahukan Keenan juga." Ucap Naya dan meraih handphone yang berada di dalam tas miliknya.

.

.

.

.

Hembusan angin begitu terasa, saat Shanum berhasil menginjakkan kaki di depan pintu luar kafe. Langit sudah begitu gelap, keramaian jalan sudah tak terlalu terdengar.

"Aku antar." Ucap Keenan tiba-tiba dan berhasil membuat Sha menatap dirinya.

"Oh.. aku naik taksi saja." Tolak Sha lembut.

"Tidak, tadi Naya berpesan untuk mengantarmu."

Shanum mengerutkan keningnya, kenapa Naya harus meminta Keenan mengantar dirinya. Naya sosok yang baru dikenalnya. Kenapa dia harus begitu peduli.

"Tapi.."

"Kamu takut?"

"Bukan.. bukan seperti itu." Sanggah Sha cepat.

Bukan rasa takut yang dirasakan Shanum saat ini. Melainkan sosok Keenan yang begitu asing buatnya. Dan lagi Keenan adalah bosnya.

"Sudah malam, aku antar saja. Kamu karyawanku, aku merasa punya tanggung jawab saat ini." Ucapnya meyakinkan dan berhasil membuat Sha mengangguk akhirnya.

Melangkah bersama akhirnya, menuju mobil Keenan dan masuk ke dalam bersama.

.

.

.

.

Shanum sudah duduk tepat di samping Keenan, sabuk pengaman sudah terpasang dengan baik, rasa canggung kembali menyelimuti. Keenanpun menyalakan mesin mobil dan melaju dengan kecepatan sedang. Dirinya tampak terlihat tenang berbeda sekali dengan Shanum.

"Sudah siap?"

"Ya.." Jawab Sha dan terlihat senyum di wajah Keenan saat itu.

Terdiam seketika, terkejut dan terpesona. Senyum yang tak pernah Shanum lihat sebelumnya. Senyumnya menenangkan dirinya seketika.

"Kenal Naya di mana?"

"Baru saja kenal."

"Oh.. lalu Andre."

"Dia teman sekolahku."

"Sepertinya kamu kesal dengan Andre."

"Jelas kesal, dia yang memintaku ke sini, lalu dia pergi begitu saja. Kalau seperti ini jadinya, harusnya aku menolak untuk pura-pura ja.." Sha menghentikan ucapannya dengan cepat, hampir saja ia keceplosan.

"Pura-pura apa?"

"Tidak..tidak ada, lupakan." Jawab Sha dan langsung membuang tatapannya ke arah lain.

Keenan kembali tersenyum, entah sudah berapa kali sosok Shanum berhasil membuat dirinya tersenyum. Sejak awal, Keenan sudah tau hubungan Shanum dan Andre hanya pura-pura, dan sekarang Keenan berpura-pura untuk tak tahu akan hal itu.

"Ternyata kamu tak pendiam."

"Aku tak pernah bilang aku ini pendiam."

"Ya.. aku sudah tau sekarang." Jawab Keenan dan kembali tersenyum.

Masih dalam perjalanan menuju rumah Shanum. Menikmati jalan yang begitu tenang, tak seperti di pagi hari. Begitu ramai dan padat.

"Gimana dengan pekerjaan, kamu suka bekerja di perusahaan?"

"Ya.. Bu Aulia baik dan sangat membantu."

"Hanya Aulia?"

"Kurasa ya, karena aku memang belum banyak mengenal yang lain."

Keenan terdiam untuk beberapa saat, membuat Shanum berpikir, apa ada yang salah dengan jawaban yang diberikannya.

"Ehm.. setelah ini kita belok ke mana?" Tanya Keenan lagi saat menuju pertigaan jalan.

"Oh.. belok kanan, Pak."

"Pak." Ulang Keenan dan kali ini menatap Sha.

"Ya.. kenapa?" Jawab Sha dan tampak bingung setelahnya.

"Jangan panggil Pak."

"Lalu mesti panggil apa. Sayang?" Ucap Sha dan kembali menutup mulutnya dengan cepat.

Shanum merasa bersalah saat itu, bisa-bisanya ia berkata seperti itu. Mungkin wajahnya sudah merah sempurna. Ia kembali memalingkan wajahnya ke arah yang berbeda dan Keenan kembali tersenyum mendengarnya.

"Boleh saja, kalau berani." Jawab Keenan dan beberapa kali menatap Shanum yang tampak menyembunyikan wajahnya.

Akhirnya merekapun sampai, tak ada percakapan yang terjadi setelah kecerobohan yang tak sengaja Shanum lakukan. Shanumpun melangkah menuju rumahnya dan diikuti dengan Keenan kemudian.

"Terima kasih." Ucap Sha saat mereka sudah berada di depan pintu rumah.

Tak berapa lama kemudian, suara pintu terbuka terdengar. Seorang wanita hadir menyapa kedatangan mereka.

"Kamu sudah pulang Sha?"

"Ya.. Mah."

"Malam Tante." Sapa Keenan pada sosok wanita yang diyakininya saat ini adalah ibunya Shanum.

"Teman barunya Sha ya."

"Mah, dia itu..." Ucap Sha tertahan karena Keenan ikut bersuara memotong kalimatnya.

"Ya tante, saya temannya."

Wajah Shanum langsung menatap sosok Keenan, kenapa ia harus bilang teman. Sepertinya memang tak salah, tapi tak tepat. Kenapa Keenan tak mengizinkannya untuk mengatakan bahwa dirinya adalah bos Shanum.

"Yuk, masuk dulu."

"Sudah malam Tante, saya langsung pamit saja. Sha juga harus istirahat."

"Oh.. ya.. kalau begitu hati-hati. Pamit ke dalam ya."

"Ya tante silakan."

Kembali meninggalkan mereka berdua lagi. Shanum masih menatap Keenan yang sangat ramah pada ibunya. Tidak seperti dirinya saat berada di kantor.

"Ehm.. lupakan ucapan aku di mobil tadi, aku asal bicara. Maaf." Ucap Sha dan menundukkan wajahnya.

"Panggil Pak saat di kantor saja, kau temannya Naya. Ehm aku pamit." Ucap Keenan dan kemudian melangkah pergi kemudian.

Baru beberapa langkah, terdengar suara Sha memanggil. Panggilannya membuat Keenan kembali tersenyum.

"Ken.."

"Ya.." Ucap Keenan setelah membalikan badannya kembali ke arah Sha.

"Hati..hati.." Ucap Sha dan tampak malu setelah mengatakannya.

Keenan hanya tersenyum mendengarnya, kembali melangkah meninggalkan Shanum. Tak ada satu katapun yang terucap olehnya. Membuat Shanum bertanya-tanya akhirnya.

"Apa-apaan ini, kenapa dia tidak bilang apapun." Ucap Sha sendiri tak percaya.

"Ahh.. memangnya kamu siapa Sha? jangan terlalu banyak berharap." Ucap Sha lagi dan melangkah pergi menuju pintu masuk.

Sebelum Shanum benar-benar masuk ke dalam, ia sempat terdiam dan menghentikan langkahnya.

"Ini semua gara-gara Andre, aku akan buat perhitungan padanya." Ucap Sha kesekian kali dan kemudian melanjutkan langkahnya untuk benar-benar masuk ke dalam rumahnya.

.

.

.

.

Semangat.. Semangat UP☺️💪💪💪

Selamat membaca, yuk ikuti kisahnya dan Mohon dukungannya.

Like, favorite, vote dan ratenya ya kakak semua.

Jika berkenan memberikan Gift, author ucapkan terika kasih😚

Semoga betah disini dan tetap setia menanti UPnya🙏

1
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦Iͫπͧcᷠeᷲsͪ⁴ᵐ❀∂я
may ulangi lag] kk nhie akun yg bca kmrin ilang gk bsa masuk
Anonymous
yuk bs dilanjut yuk thor...
it's me oca -off
semangat onel
it's me oca -off
semangag
it's me oca -off
penyesalqn dteng blkgan klo awal pendftaran namanya 😆
Putri Atoe
waduh g update2 kak...tetap semangat kak
ꪶꫝ🅘︎𝗇𝖼𝖾𝗌mͫaͧyᷠrᷲaͪ⁴ᵐᏦ͢ᮉ᳟
@kk nhie...up nya mna weehhh...aq tengok sekian purnama lo kk😴
@♕🍾⃝𝙾ͩʟᷞıͧvᷠεͣᵉᶜw⃠❣️
kapan mak bangun ya
Glendys Santoso
salting nih si shanum🤣🤣
Glendys Santoso
jangan mancing mancing sha...😂😂
Glendys Santoso
kalau yg pendek trs perutnya buncit mungkin itu bpak'nya si bos sha..😂😂
Glendys Santoso
udh berasa kek ikutan lari gk tau nya cm mimpi🤦
Andariya 💖
Yuna..Yuna
baru sadar kamu sekarang, tapi Uda terlambat 😅😂🤪
Fitria_194
aku bisa meninggalkannya. ck emangnya kamu se istimewa itu. bisa membuang org lain dgn mudahnya. nanti klo kamu dicampakkan semua org baru tau rasa.
Fitria_194
kenapa dgn oma. yg tadinya tenang2 aja knp tiba2 pingsan???
@♕🍾⃝𝙾ͩʟᷞıͧvᷠεͣᵉᶜw⃠❣️
makkkk bangun up mak
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
semoga Oma baik² saja
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
udh lah Yuna jngn mengganggu hbngn mereka LG,,lagian kan keenan skrg enggak mencintai mu 🤭
●⑅⃝ᷟ◌ͩNasira✰͜͡ᴠ᭄
na Yuna baru nyesal kan 🙈
ꪶꫝ🅘︎𝗇𝖼𝖾𝗌mͫaͧyᷠrᷲaͪ⁴ᵐᏦ͢ᮉ᳟
bner2 yuna wanita gk ada hati ya...nnti endru jga lpas bru tau rasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!