Komedi receh bikin ngakak tentang 10 X terapi untuk menyembuhkan impotensi yang di alami Raja akibat totok yang di sematkan Gadis.
Apa dan bagaimana terapi anu itu yuk baca terapinya di novel kedua author receh ini
yang mau senyum dan ketawa jadiin favorit jan lupa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ada Apa Dengan Junior
Di Desa di lereng gunung di kota S.
Hayati memperhatikan rekaman yang ada di layar HP putrinya beberapa kali di ulang-ulang.
"Hmm...bodoh sekali dia melakukan hal seperti itu, benar-benar lelaki mesum yang bodoh," ucap hayati sambil menggeleng-gelengkan kepala.
"Terus sekarang gimana Mah. Coba sekarang Mamah jelasin sama Gadis, kenapa Mamah begitu panik saat Gadis bilang menggunakan totok pembangkit?" tanya Gadis pemasaran.
"Totok pembangkit adalah totok yang khusus hanya untuk suamimu, bukan sama orang yang tidak mempunyai ikatan pernikahan sama sekali karena totok ini menimbulkan efek yang luar biasa buat korbannya," jawab Hayati.
"Maksudnya gimana sih? Coba deh lebih simpel Mah, biar Gadis ngerti dan paham," ucap Gadis mulai tak sabar.
"Lelaki bodoh itu akan menjadi impoten, intinya itu," Kata Mamahnya.
"Maksud Mamah? Setelah dia kena Totok pembangkit yang kemarin aku lakukan itu dia akan menjadi lelaki yang impoten begitu?" tanya Gadis dengan alis terangkat.
"iya dan orang yang bisa membuat dia normal kembali itu hanya kamu," jelas Mamahnya.
"Astaghfirullah, Mah terus Gadis harus gimana?" tanya Gadis panik.
"Kita tunggu saja,apa yang akan lelaki bodoh itu lakukan," jawab Mamahnya.
"Satu lagi,kalau suatu hari nanti dia mendatangimu berhati-hatilah dan ingat apapun yang terjadi Kamu harus selalu menghubungi Mamah,ngerti?" pesan Hayati.
"Iya Mah, Gadis mengerti tapi untuk beberapa hari ini lebih baik Gadis di sini aja dulu Mah. Gadis nggak mau balik dulu ke sono takutnya orang jahat itu masih mencari-cari Gadis dan ingin membuat perhitungan dengan Gadis karena Gadis sudah menyalin copy dari rekaman Cctv-nya," ucap Gadis.
***
Di tempat Radja di waktu yang sama.
Radja duduk termangu di pinggir ranjangnya dengan wajah bingung dan juga cemas. pikirannya masih memikirkan kejadian yang semalam terjadi dan dia sendiri tidak tahu kenapa kejadian itu menimpanya Padahal selama ini dia merasa baik-baik saja.
"Kenapa semalam juniorku tidak bereaksi sama sekali, padahal aku merasa nafsuku sudah benar-benar memuncak," gumam Radja tidak mengerti kenapa tiba-tiba dia merasa impoten.
"Gila, nggak mungkin gue impoten biasanya gue cenderung maniak. Bahkan gue bisa melakukan lebih dari sekali dalam satu malam pasti ini cuman masalah gue kelelahan aja," gumam Radja sambil meremas kasar rambutnya.
"Kenapa sayang, masih sakit kepalanya?" tanya Vivian yang tiba-tiba sudah berdiri di depannya.
Radja memandang Vivian yang masih mengenakan lingerie warna merah yang tembus pandang tanpa bra membuat dada Radja bergemuruh dan hasrat paginya mulai kembali memuncak.
Radja menelan ludah dan ini memancing Vivian untuk menggodanya. Dia duduk di samping Radja mendekatkan tubuhnya jarak mereka hampir menempel. Napas Radja mulai berpacu cepat hasratnya benar-benar sudah memuncak reflek Radja meraba Juniornya dan seketika hasratnya langsung terjun payung bebas hambatan.
"Aku pijit ya siapa tau sakitnya berkurang," kata Vivian dengan suara manja menggoda.
Tangan Vivian mulai memijit lembut pelipis Radja tapi Radja menepis dan berdiri.
"Aku ingin mandi dulu, mungkin dengan mandi air hangat rasa pusing ku akan segera hilang," tepis Radja dan berlalu pergi meninggalkan Vivian sendiri dengan perasaan marah dan stress karena juniornya
"Cuih! Kalau bukan karena kekayaanmu dan kekuasaan mu tak sudi aku tetap di sini dan menerima penolakan dan penghinaan mu Radja!" gumam Vivian dengan sinis.
"Bagaimana pun juga aku harus bisa hamil agar keinginanku menjadi istri pewaris tunggal Wiguna group menjadi semakin kuat," gumam Vivian lagi dengan senyum liciknya.
Dia Lalu mengambil sebatang rokok dan menyalakannya menghisapnya dengan perlahan sambil menikmati tiap aroma ataupun rasa dari rokok itu,dia pun lalu menuangkan wine ke dalam gelas yang cukup besar lalu berjalan ke balkon yang cukup luas dia duduk menyandarkan tubuh molek nya di kursi santai Dia benar-benar merasa bahwa keinginannya untuk menjadi seorang Ratu sebentar lagi pasti akan terlaksana. Senyum kemenangan tersungging di Bibir tipisnya yang terpoles lipstik merah menyala.
Di kamar mandi.
Buuk.
Radja memukul tembok dinding dengan sangat kuat untuk melampiaskan rasa frustasinya, darah mengucur diantara jari-jarinya begitu juga ada bekas tanda pukulan di dinding dari darah.
"Brengsek, ada apa sebenarnya sama junior gue kenapa gak respon," maki Radja pada dirinya sendiri.
"Gak mungkin gue important tiba-tiba," ucap Radja sambil bersandar di dinding dan membenturkan kepalanya ke dinding berkali-kali.
"Tenang, gue harus tenang ini pasti ada sebabnya dan gue harus cari tau apa penyebabnya," gumam Radja.
Dia mencoba berpikiran rileks berjalan dan berdiri di bawah pancuran shower mengguyur kepalanya dengan air dingin. Radja benar-benar ingin mendinginkan kepalanya..
Beberapa saat kemudian Radja keluar dari kamar mandi dan langsung menuju ruang ganti yang ada di samping kamar mandi kamar itu di sekat oleh sebuah pintu dari kaca,sekilas orang tidak akan menyangka kalau di balik kaca besar itu adalah pintu penghubung.
Radja masih penasaran dengan apa yang terjadi pada juniornya. Di depan kaca rias yang seluas dinding Radja tertegun melihat ke arah juniornya pikirannya kembali frustasi
"BREEEENGSEEEREKKK" teriak Radja sekuat tenaga.
Napas Radja naik turun karena pengaruh emosinya, dia melihat luka di tangannya lalu mengambil hpnya.
"Pras cepat ke ruang ganti bawa kotak P3K cepat!" perintah Radja.
Selang beberapa menit Pras masuk ke ruang ganti dengan membawa kotak P3K.
"Astaga! Kenapa tangan Tuan bisa sampai luka?" tanya Pras terkejut saat melihat luka di keempat jari kanan Radja.
"Gue buat nonjok dinding Pras," jawab Radja dengan nada yang sudah mulai tenang.
"Mau saya panggilkan dokter Haris Tuan?" tanya Pras.
"Gak usah formal gitu kali Pras," ucap Radja.
Pras yang sedang membersihkan luka Radja
melirik dengan ujung matanya.
"Emang ada masalah apa, kok tembok sampai lu jadiin sasaran ha ha," tanya Pras sambil bercanda.
"Gak usah ngeledek lo, emang lo mau jadi sasaran kesal gue?" jawab Radja kesal.
"Wah... ampun Bang Jago hehe," ledek Pras.
Radja dan Pras selain atasan dan bawahan adalah dua orang yang bersahabat sejak mereka berdua mulai masuk SMA,keduanya di pertemukan saat Radja sedang di bully dan di palak beberapa anak gengs dan saat itulah Pras menolongnya sampai babak belur dan terpaksa beberapa hari dia dirawat di rumah sakit.
Sifat keduanya yang bertolak belakang
membuat mereka saling melengkapi satu sama lain, Radja yang temperamen, kasar, egois tapi perhatian dan solider sementara Pras sabar, tenang dan sangat loyal menjadikan mereka selalu butuh satu sama lain.
"Udah lu dapat semua yang gue minta kemarin tentang gadis itu?" tanya Radja kepada Pras.
"Udah gue kirim profilnya lewat WA. Emang lu belum lihat?" jawab Pras balik bertanya.
Radja langsung membuka hp-nya.
"Hmm... Gadis," gumam Radja menelengkan kepalanya ke atas seperti sedang berpikir.
"Lu tau,sekarang dia ada di mana?" tanya Radja.
"Menurut Bee,dia lagi pulang ke kampung halamannya Sudah beberapa hari ini dia tidak ada di kos-kosan ya," jawab Pras yang sudah selesai mengobati luka Radja.
"Pantau terus dia dan laporkan padaku jangan sampai ada masalah yang timbul karena ulahnya," perintah Radja.
"Tapi dia sepertinya gadis yang baik," ucap Pras.
"Eh lo, jangan bela dia di depan gue.Lu mau ribut apa sama gue," tantang Radja.
"Santuy bro, gue pastiin gadis itu gak akan lolos begitu dia ada di sini," janji Pras untuk menenangkan Radja.
Radja melirik Pras ada senyum sinis di salah satu ujung bibirnya yang di angkat ke atas.